Budi seorang remaja tampan tak terduga mendapat warisan yang membuat nya menjadi kuat dan sakti
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gara gara cairan Cinta
Rumah Clara berada di Villa Citra , sebuah perumahan elit di Bandar Lampung , Budi sempat bengong melihat megahnya rumah Clara , rumah dengan desain itali , terlihat mewah dan elegan, Budi jadi minder untuk masuk.
" Malah bengong, ayo masuk" Clara yang melihat Budi mematung di pelataran menarik nya.
Pelataran rumah Clara lantainya memakai batu alam dan bersih, Budi melepas sandalnya karena takut mengotori lantai.
" Ngapain di lepas?" Clara heran melihat kelakuan Budi,
" Nanti kotor lantainya" ucap Budi polos, ia memang baru kali ini masuk ke rumah mewah seperti ini, membuatnya terlihat norak dan kampungan.
" Ini pelataran luar, pake aja nanti ada pelayan yang bagian membersihkan" ucap Clara.
" Kasihan dong, nantinya cape dia kalau terlalu kotor " ujar Budi ,
" Heeeee!" Clara kesal dengan cepat ia menarik tangan Budi membuat Budi hampir terjatuh
" Heii, pelan pelan " teriak Budi , di sudut pelataran dua pembantu Clara tertawa geli dengan tingkah Budi yang terlihat lucu
" Baru kali ini lihat temen non Clara seperti itu," ucap mbok Yayu. Pembantu Clara yang sudah lama ikut dengan keluarga Clara
" Iya, orangnya sih guanteng, kayanya non Clara suka sama anak itu" ucap mbok Yem,
" Nanti nanti, kemarin non Clara bilang ada temannya yang menyelamatkannya di gunung, orangnya ganteng apa itu orangnya yah?" Ucap mbok Yayu bertanya tanya ,
" Kalau lihat sikap non Clara sih sepertinya itu ,kan baru kali ini non Clara bawa teman lelaki ke rumah, yang datang aja di tolak terus" sahut mbok Yem.
" Hei kalian ngapain malah ngerumpi di situ!" Teriak seorang satpam mengagetkan mbok Yem dan mbok Yayu
" Pa'e, ngagetin aja, awas nanti malam tidur di luar!" Mbok Yayu yang melihat ternyata suaminya yang mengagetkan menjadi kesal .
" Eh, jangan Bu, nanti aku masuk angin" pinta sang suami memelas.
" Bodo amat!" Ucap mbok Yayu meninggalkan suami nya bersama mbok Yem.
" Haduuuh, apees " satpam itu menggerutu ,niat mau bercanda malah kena hukuman tidur di luar.
Clara mengajak Budi ke taman belakang,
" Rencananya gimana sayang?" Tanya Clara setelah duduk berdua.
" Kita bagi dua perhiasan ini," Ucap Budi mengeluarkan peti dari cincin ajaibnya
" Ga, itu buatmu saja ,aku ga mau!" Tegas Clara, ia sudah cukup dengan liontin yang di pakainya , pengorbanan Budi sudah merupakan hal yang tak bisa ia bayar.
" Tapi kita kan dapetnya berdua." Ucap Budi lagi.
" Iya tapi aku ga mau, buat kamu saja" tolak Clara. " Eh, sayang perut aku semenjak kemarin terasa panas , kenapa yah?" Bisik Clara, Budi kaget
" Wah , jangan jangan hamil" celetuk Budi .
" Aduuuh"
Clara langsung mencubit Budi mendengar itu , membuat Budi menjerit kesakitan.
" Mana ada sehari jadi" geram Clara yang jengkel.
" He he he, kirain, " Budi nyengir " sini aku periksa" ucap Budi lagi.
" Emang kamu bisa ngobatin?" Tanya Clara heran.
" Siapa tahu, " kata Budi santai.
" Huh, kamu paling pengen lagi, dan nyari kesempatan yah" dengus Clara pura pura marah. Tapi ia mendekat pada Budi
Budi dengan lembut menempelkan telapak tangannya pada Clara.
" Eh , kok ada energi tenaga dalam" ucap Budi kaget. Ia memeriksa lagi dengan seksama takutnya salah , tapi apa yang dia rasakan ternyata benar ,itu energi tenaga dalam
" Kamu coba lakukan pernapasan ini" ucap Budi sambil mengajarkan latihan pernapasan yang ia baca dari kitab peninggalan Raja Karang Setra, latihan yang khusus untuk wanita.
Clara mengikuti apa ucapan Budi, ia percaya Budi tak akan menyakitinya perlahan rasa panas itu menyebar seiring dengan pernapasan yang ia terapkan oleh ajaran Budi.
Tak lama rasa panas itu menghilang dan tergantikan rasa hangat di seluruh tubuh. Clara tak menyadari bila kini ia telah mempunyai tenaga dalam setara dengan latihan setahun.
" Tubuhku segar sekali" teriak Carla gembira , ia merasa tubuhnya sangat segar dan bertenaga " itu tadi apa yang?" Tanya Clara kemudian
" Itu tenaga dalam, dari kapan kamu punya rasa panas itu?" Tanya Budi heran
Clara mendekat dan berbisik
" Semenjak di semprot kamu" bisiknya dengan muka memerah, kini Budi yang bengong, kalau begitu racun Cintanya bisa membuat wanita punya tenaga dalam dong, pikirnya dalam hati.
" Jangan macam macam, ku potong tongkatmu nanti" ancam Clara dengan gerakan tangan menggunting, seakan ia tahu kemana pikiran Budi.
" He he he ,ga sayang, " jawab Budi sambil menutupi selangkangannya dengan kedua tangannya.
" Sayang , kamu coba teteskan darah di liontin itu" kata Budi kemudian, karena Clara punya tenaga dalam maka ia akan mengajarkan cara menggunakan liontin ajaib itu.
Clara mengangguk ,ia menggigit ujung jarinya, dan meneteskan darah di atas liontin itu
Ces
Darah itu terhisap , Clara kini merasakan memiliki hubungan dengan liontin yang di pakainya.
Budi mengajarkan cara menggunakan liontin itu,
" Makasih sayang," clara memeluk dan mencium pipi Budi
" Ekhem"
satu suara yang berwibawa berdehem di belakang mereka berdua, Clara dengan spontan mendorong Budi
" Aduuuh"
Budi mengaduh karena terjatuh, tenaga Clara menjadi sangat kuat karena sekarang memiliki tenaga dalam.
" Eh, maaf say..Bud" ucap Clara terbata
" Siang om" ucap Budi menyapa orang yang tadi berdehem , yang ternyata Pak Baskoro ayah Clara .
" Papa" Clara menunduk malu dan takut karena aksinya mencium Budi terlihat.
" Kalian ini, pacaran boleh , tapi jangan sampai kelewatan "tegur pak Baskoro
" Iya om," ucap Budi menurut,
" telat om, karena pengaruh ikan kami sudah melewati hal itu" ucap Budi dalam hati.
" Ya sudah , duduk" pak Baskoro berkata tegas . Budi dan Clara seperti pesakitan yang akan di interogasi , duduk dengan menunduk..
" Mana emas kuno yang kamu bilang Clara ?" Tanya pak Baskoro . Clara memberi kode pada Budi agar mengeluarkan tiga perhiasan emas .
" Ini om" Budi menyerahkan ketiga set perhiasan emas pada pak Baskoro.
" Dapet dari mana kamu!, bukan hasil mencuri kan?" Ucap pak Baskoro tajam
" Ayah ngomong apa sih!, emas itu kami dapat di gunung Pesagi saat kami terjerumus ke dalam lobang!" Clara tak terima Budi di perlakukan kasar oleh ayahnya.
" Jadi kamu yang menolong Clara ?" Pak Baskoro langsung berubah sikapnya mengetahui Budi penolong anaknya.
" Cuma kebetulan om, emas ini emang kami temukan di sana ,dan ini bukan milik saya saja tapi separuhnya punya Clara" ucap Budi .
" Maaf , sekali lagi aku minta maaf, yah harap di maklum di jaman sekarang ini banyak orang yang melakukan tindakan yang merugikan orang lain hanya untuk kepuasannya semata" ucap pak Baskoro menyesal, Budi tak mempermasalahkan hal itu, memang pembeli harus jeli, karena bila tidak ia akan di sangka penadah dan hukumannya akan lebih berat.
" Ga apa apa om, saya mengerti kok" ucap Budi santai, pak Baskoro kini mulai meneliti emas yang di bawa Rian,
" Aku ga tau berapa harganya, ini sangat langka ,ukiran nya mengandung seni yang tinggi, " ucap pak Baskoro menggeleng kan kepala.
" Trus bagaimana baiknya om, kami lagi butuh biaya untuk membuka usaha cafe" tanya Budi .
" Paling di bawa ke pelelangan , begini saja, aku akan memberimu ,200 juta , untuk membuka usaha, nanti biar aku yang akan membawanya ke pelelangan" ucap pak Baskoro . Budi mengangguk setuju. Pak Baskoro menelpon asistennya agar membawa uang ke rumah
" Tadi apa yang membuatmu sangat senang Clara?" Tanya pak Baskoro penasaran. Budi mengetahui pak Baskoro punya tenaga dalam yang lumayan kuat, jadi ia akan menggunakan alasan Clara berhasil memiliki tenaga dalam agar percaya .
" Begini om, Clara berhasil menghimpun tenaga dalam om, makanya dia sangat senang, dan mencium saya " ucap Budi , pak Baskoro menatap putrinya. Clara mengangguk , ia mengerahkan tenaga dalam dan memukul pot bunga yang berada dua meter darinya
" Heaaa"
Clara berteriak dan memukul pot bunga itu
" Braaaak"
Pot itu pecah berantakan, pak Baskoro kaget lalu bergembira.
" Ha ha ha, anakku bisa mengolah tenaga dalam " teriak nya keras karena kesenangan
" Berisik, kaya di hutan saja teriak teriak ." Ibu Clara yang mendengar suara berisik datang menghampiri.
" Maaf ma ,ga sengaja di suruh papa" ucap Clara membela diri, dan menunjuk ke arah pot bunga yang pecah
" Oh kamu yah biang keroknya " dengan cepat ia mendekati pak Baskoro dan mencubiti pak Baskoro.
" Aduuh, ampuun ma, Clara yang mecahin" pak Baskoro menjerit kesakitan tubuhnya jadi sasaran cubitan sang istri, tapi sang istri masih mencubitinya , karena pot yang pecah salah satu pot kesayangannya.
bukanya yg pwrtama hami
untung g nyungsep yaa