NovelToon NovelToon
DIHIANATI CALON SUAMI, DAPAT PRESDIR

DIHIANATI CALON SUAMI, DAPAT PRESDIR

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / One Night Stand / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Mafia / Romansa / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: uutami

Amalia tak pernah menyangka, penghianatan dari calon suami dan sahabatnya sendiri, justru membawanya pada takdir yang tak terduga.

"Kau sudah tidur denganku, kau tidak akan bisa lepas dariku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9

"Wah... Kamar ini bagus."

Lia sedang mengirim pesan pada salah satu kenalannya di kota M.  Tiba-tiba, saudara tirinya masuk tanpa permisi ke kamarnya.

"Aku ingin kamar ini... Kamarku lebih kecil dari kamar ini."

Lia memutar mata malas. Saudara tirinya ini agak lain, selalu ingin apa yang dimiliki, hanya kamar ini yang berhasil Lia pertahankan. Tapi, tidak lama lagi akan dilepaskan juga.

"Ambilah."

"Oh, ya?"

"Heem, ambil saja bekasku. Kau suka bekasku, kan?" sindir Lia yang membuat saudara tirinya mengepalkan tangan.

"Baiklah, jangan menyesal."

"Tidak! Aku tak butuh lagi," ucap Lia datar, sambil beranjak."Mama, kamar, atau rumah ini, ambil saja. Aku tidak butuh."

"Ohh, benarkah?" Saudara tiri Lia menatap koper yang sudah tertutup rapat di sisi ranjang. "Kau mau pergi?"

"Iya."

"Oh, jadi kamu mau pergi sebelum diusir, haahh?"

Lia berdiri dan melangkah sambil menarik kopernya."Yaaah, dari pada aku diusir oleh penumpang, lebih baik aku pergi dan serahkan bekasku pada pengepul barang bekas." Diakhir ucapannya, Lia tersenyum mencemooh. Lalu berjalan dengan menabrakkan lengannya pada sang saudara tiri.

"Kauu..."

Lia hanya melambaikan tangan. "Selamat tinggal pengepul!"

"Papa! Mama!"

Lia mengabaikan teriakan saudara tirinya. Ia lanjutkan saja melangkah keluar. Saat ia sampai di ruang tamu, ia melihat ayah tirinya.

"Kami akan mencoret mu dari daftar keluarga," kata ayah tiri Lia yang sedang membaca koran di ruang tamu.

"Aku tak pernah ingin bergabung. Kalian yang menambahkan. Jadi coret saja."

Dengan wajah yang tegak, Lia keluar dari rumah itu. Ia akan tinggalkan kegilaan hidupnya, dan pergi ke kota lain.

****

Kota M.

Di sini, Lia mencoba menata ulang hidupnya. Udara kota ini berbeda. Tidak membawa aroma kenangan, hanya angin segar yang menyambut pagi dan malam. Ia bekerja di sebuah perusahaan keuangan yang cukup besar, tempat orang-orang sibuk dengan angka, laporan, dan target. Di sana ia bertemu Nia.

“Kamu baru pindah ya ke kota ini?” tanya Nia suatu siang saat mereka sama-sama makan siang di kantin.

Lia mengangguk, menyuap salad ke mulutnya pelan. “Iya. Mulai dari nol, katanya.”

Nia tertawa kecil. “Aku juga, dua tahun lalu. Tapi percaya deh, kota ini kayak pelukan hangat kalau kita mau buka hati.”

"Aku percaya," sahut Lia tersenyum.

"Oh, iya, kamu tinggal di mana?"

"Aku ngekost di jalan M."

"Wah, di sana kan mahal sewanya."

"Iya, aku baru sampai sini seminggu yang lalu. Jadi belum tau," jawab Lia enteng.

"Kamu tau, Lia? Aku juga menyewa rumah, ada tiga kamar, dua sudah ditempati aku dan Fitri. Masih ada satu lagi yang kosong, kalau kamu mau, nanti kita bayar sama-sama," tawar Nia.

"Oh, ya? Berapa?" Rupanya, Lia tertarik juga.

Mereka cepat akrab. Dalam beberapa hari, Lia dan Nia memutuskan untuk tinggal di rumah yang sama. Malam-malam mereka sering diisi dengan obrolan panjang di teras sambil menyeruput teh hangat.

“Kamu tau pak Rama?” tanya Nia pada suatu malam yang dingin.

Lia berpikir dan mengingat siapa itu pak Rama. Terasa asing, tapi juga terasa cukup familiar di telinga.

"Ya ampun, masa kamu enggak tau bosmu sendiri?"

Lia tertawa canggung, bukan tak tau. Ia baru ingat nama itu. Tapi, bos? "Oh, iya. Hahahaha. Kenapa dengannya?"

"Kamu ngerasa enggak sih, kalau dia tuh perhatian banget sama kamu?"

"Haahh?" Lia mengerutkan keningnya. Ia bahkan merasa tak pernah mengobrol dengan pria bernama Rama ini.

"Beberapa hari lalu dia kasih kamu makanan, kan?"

Lia mengingat-ingat, ada banyak teman kantor pria yang memberinya makanan, karena memang dia banyak makan di kantor.

"Ohh, aku dapat banyak makanan, aku enggak tau kalau dia juga kasih..."

Nia tertawa, memukul lengan Lia. "Dasar, kamu!"

Beberapa pria memang mencoba mendekati Lia. Tapi, ia tidak menganggap itu, dan pengalaman masa lalunya yang pahit membuat Lia enggan menjalin hubungan baru.

"Padahal bos sendiri yang deketin, kenapa kamu malah cuek begitu?"

Lia menghela napas panjang,"Aku punya pengalaman buruk, Nia. Dan aku masih menata hati dan pikiranku. Aku tak mau masuk lagi ke lubang yang sama..."

"Aaahh, pengalaman memang membuat kita jadi lebih selektif." Nia mengangguk paham. "Tapi, kurasa, pak Rama beda."

"Ambil saja," kekeh Lia.

"Orang yang dia sukai itu kamu."

*****

Esok paginya, Lia tertegun melihat ada satu bubur ayam di meja kerjanya. Ia melihat sekitar, kantor masih kosong karena memang dia datang lebih awal untuk menyelesaikan pekerjaan semalam.

"Kerjaan siapa ini?" gumamnya menarik kursi. "Sudahlah, dapat rejeki, makan saja. Lagian, aku juga belum sarapan."

Lia menyantap bubur ayam itu, sambil ia menyusun berkas. Tak terasa, waktu terus merangkak naik. Ia tengelam dalam pekerjaannya, tiba-tiba, atasan Lia muncul menyebut namanya.

"Lia!"

Lia menoleh, "Iya, pak?"

"Apa laporanmu sudah selesai?"

"Sudah, pak. Baru saja."

"Bawa ke ruangan Pak Rama."

Lia tertegun, "Apa?"

"Beliau minta kamu antar sendiri."

Lia terdiam, kenapa orang yang posisinya beberan tingkat di atasnya malah meminta dirinya mengantar sendiri? Bukankah harusnya diserahkan pada atasannya?

"Baik, pak."

Lia melangkah dengan membawa dokumennya. Di sepanjang ruang kantor departemen, terdengar bisikan kecil yang menanyakan hal yang sama dengan Lia. Bahkan, sampai muncul spekulasi aneh, jika Lia dan pak Rama memiliki hubungan.

Di depan pintu ruangan orang nomor satu itu, Lia menarik napas dalam sebelum tangannya terangkat mengetuk pintu.

"Masuk!"

1
Ryan Dynaz
kdg kasihan sama Rama...
anita
wes..wes...wes...rausah mimpi drpd gk bs bnguun selamanya...kmu gk tau aja demi mngejar lia sampai bara hrus jebol jendela org segalaa
Kaeyun Hiary
kurang seru,kenapa P Basuki tdk dikasih pelajaran, tampar kek ...kenapa jg Lia cuma diam aja
jc
thorr kq jd bebby mahendra yaa bukan nya bebby Fernando 🤭 apa aq yg salah ingat hehehehe 🤭
Cinta_manis: wkwkwk, iya bentar kuganti.🤣
total 1 replies
anita
ya ampuuun kyalnya bara bner2 gesrek otaknya...😁😁😁😁
anita
lama2 mereka berdua jadi tenaga spesialis JEBOL JENDELA.. pasti kan mereka bermaksud mnjebol jendela kantor cttan sipil
anita
ya allooooh ini novel gk berhenti bkin q ngakak ya....ini jendela kyaknya lma2 jebol dech...kelakuan 2 manusia laknat itu
anita
kyaknya ini salah bebby hrusnya durian td d jtuhkan di kepala bara aja biar dia sadar jendela itu rusak krn ulah dia.
Eliyawati
nggak masuk skal, seberapa jauh sih lia sembunyi dgn jalan tertatih, sampai bara nggak bs menemukan lia, 6 thn lg, tadinya aku semangat bacanya, tp setelah nggak masuk akal, walau sebuah novel, aku kecewa..
mety
kejar beb......😍
Evy
PD banget si Rika...
quile
Silva ini emak begok ap gmna sihh... nalar aja dehh nggk masuk logika.. Lia anak kandung nya kan.. lah kok malah sekongkol ni das sm anak tiri + laki nya yg sinting..
Evy
Lia Hamil...Bara yang ngidam...
Evy
Pasti salah sangka... karena mendengar kata Beb... padahal itu asisten nya...
Evy
Ternyata masih saudara toh...
Evy
Liburan yang gagal...ada baiknya juga Lia kembali...jadi cerita bohong Silvi bisa terbantahkan...
Deni Suryanti
bagussss, suka bacanya👍
Evy
Luar negeri.. tidak pakai Dollar ya...
mety
wesss dasar sableng
Evy
Galak benar...
Tapi ngendengar nama Jono...giman a gituu..apa tidak ada nama yang lain...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!