NovelToon NovelToon
Sah! Hutang Dibayar Menikah

Sah! Hutang Dibayar Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cherryblessem

(Update setiap hari selama ongoing!)

Clara merasa kepalanya pusing tiba-tiba saat ia melihat kekasihnya bercinta dengan sahabatnya sendiri yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya. Mereka berdua tampak terkejut seperti melihat hantu setelah menyadari Clara muncul dari balik pintu kamar dengan cake bertuliskan 'Happy 6th anniversary' yang telah jatuh berantakan di bawah.

"Sa–sayang ...." Kris wang, kekasihnya tampak panik sambil berusaha memakai kembali dalaman miliknya.

Leah Ivanova juga tak kalah terkejut. Ia tampak berantakan dan berusaha menutupi tubuhnya dengan kain yang kini Tanpa busana.

"Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, Clara!" Kris berusaha mengambil alih Clara.

Gadis itu tersenyum kecut. Berani sekali ia bicara begitu padahal segalanya telah keliatan jelas?

*

Baca kelanjutannya hanya di noveltoon! Gratis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherryblessem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAH| 13

"Mengapa kamu membawa istriku kemari?" Nada dingin Julian lantas membuat Sophie berbalik menatap laki-laki yang kini memandang tajam kearahnya.

"Halo, Julian? Kupikir kau tidak akan datang." Sophie tersenyum kelewat ramah meskipun Julian menunjukkan hal yang sebaliknya.

"Apakah peringatan dari ibuku kurang jelas? Aku tak mengijinkan siapapun masuk ke pekarangan ku selama aku belum sebulan menikah." Julian menegur langsung.

Sophie seperti tak memahami kata-kata Julian. Ia tetap tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. "Maafkan aku, Julian. Aku tak tahu soal itu."

"Dengar, Sophie! Aku menghargai dirimu sebagai tanteku. Namun, jika kamu sengaja membawa Clara kemari tanpa sepengetahuanku, kamu akan berurusan denganku!" Ancam laki-laki itu.

Sophie tetap tersenyum. "Oh, Julian! Aku tak ingin ada salah paham. Namun, aku mengira istrimu mengatakan padamu soal acara ini. Aku juga tak membawanya. Dia sendiri yang datang kemari."

Julian tak menunjukkan emosinya sama sekali karena ia tahu, Sophie, tantenya yang tak berumur lebih jauh darinya adalah perempuan yang sangat licik. Ia kemudian menunduk dan menatap perempuan itu dengan penuh intimidasi.

"Kuberitahu dirimu," Julian menatap tegas dan lekat. "jika kudapati istriku kamu temui lagi tanpa sepengetahuanku, aku akan memberikanmu pelajaran yang berharga." Julian mengancam dengan tegas. Kata-katanya ia niatkan sebagai senjata yang kasar bagi Sophie, entah apakah perempuan itu merasakan ketegasannya atau tidak.

Sophie bergeming dengan senyuman polosnya yang memuakkan. Ia merasakan ancaman Julian namun menolak kalah dengan menunjukkan emosi. Melihat Sophie yang memang keras kepala, Julian memilih pergi menuju Clara yang tengah berada diantara kerumunan bersama entah siapa laki-laki yang tidak dikenalnya itu.

"Julian?" Clara menengok ketika ia merasakan kehadiran Julian disekitarnya.

Laki-laki itu memandangnya dengan dingin. Ekspresinya keras dan kaku lalu menarik bahu Clara dalam pelukannya. Melihat perubahan sikap Julian, Clara bersuara mendorong laki-laki itu menjauh namun ia tetap masuk dalam pelukannya.

"Lepaskan aku." Bisik Clara berusaha tenang dan menahan kesalnya sambil berusaha menjauhi Julian namun pegangannya sangat erat.

Julian seolah tuli dan menatap Cakra seperti sedang lapar. "Saya Julian." Ia memperkenalkan dirinya pada Cakra dengan percaya diri

Cakra terkejut melihat perlakuan Julian. Ia hendak menegur Julian yang tampak kasar pada Clara. Melihat Julian memperkenalkan nama, ia kemudian tersenyum lalu menjabat tangan Julian.

"Saya Cakra."

Clara yakin ada aliran listrik yang kuat disana. Entah bagaimana, pegangan tangan mereka cukup lama.

"Eh, Julian. Kok kamu disini?" Clara melerai pegangan tangan mereka lalu bertanya pertanyaan bodoh.

"Aku kesini karena ini adalah acara tanteku." Julian menjawab polos. Entahlah, tapi wajah Julian tampak tidak menyenangkan.

"Oh, haha!" Clara tertawa padahal tak ada yang lucu sama sekali.

"Maaf, aku ada urusan penting dengan ISTRIKU." Julian tersenyum puas sambil menekan kata-kata terakhirnya lalu membawa Clara pergi menjauhi kerumunan.

Cakra menatap punggung keduanya, menyaksikan betapa Clara menolak dirangkul oleh Julian namun laki-laki itu tetap memaksa lalu menghilang dari kerumunan.

Ketika sampai diluar, Clara mengeluh sambil menatap Julian.

"Aw! Bisakah kamu pelan-pelan?" Keluh Clara kesal.

Julian tak menjawab dan hanya menatap datar dan kaku. Wajahnya tegang dan ia tampak tak peduli pada Clara sama sekali.

"Kenapa kamu datang kesini?" Julian langsung menyerang Clara.

"Aku diundang oleh tantemu. Ya, aku akan datang tentu saja!" Clara membela dirinya.

"rak tahukah dirimu bahwa tindakanmu ini sangat berbahaya? Apakah kamu tak takut terjadi sesuatu pada dirimu sendiri? Dan lagi, kita sedang diawasi! Jangan sampai kamu malah membawa dirimu dalam bahaya!" Julian tampak meluapkan amarahnya.

Jujur, ini pertama kalinya Clara melihat Julian marah seperti itu. Ia hanya tahu Julian tak pernah kehabisan akal dan memiliki ekspresi datar yang membosankan bahkan dalam hal yang sulit sekalipun. Namun, melihatnya seperti ini, Clara menarik kembali ucapannya dan ia jelas takut. Akan tetapi, Clara bukankah gadis yang akan mengalah.

"Mana aku tahu kalau dia jahat! Aku bahkan tak tahu kalau kamu tak mau aku kesana! Aku mengira kamu sudah diberitahu! Kenapa malah menyalahkan aku!? Aku hanya berusaha agar orang-orang tidak curiga! Mana aku tahu kalau ini ide yang buruk!" Clara membalikkan segalanya pada Julian.

Clara kesal karena disalahkan atas apa yang menimpanya. Jujur saja, kalau dia tahu Sophie akan membawanya pada para ular itu, dirinya juga tak akan mau datang.

"Dia melakukan sesuatu padamu?" Tiba-tiba saja suara Julian menjadi lebih lembut. Ia tampak khawatir dan itu membuat Clara menaikkan satu alisnya keatas, menatap heran pada laki-laki itu.

"Well, ini karena aku salah pilih baju." Clara memalingkan wajahnya ke arah lain karena ia merasa tak nyaman dengan pertanyaan barusan.

"Sialan!" Julian hendak berjalan kembali kebawah dan memarahi Sophie. Ia tahu, tantenya ini licik dan pandai mengubah situasi menjadi menyeramkan bagi siapa saja yang tak ia sukai. Tak ia sangka, Clara yang belum lama bersama Julian suda harus menikmati kesialan ini.

"Mau kemana kamu?" Clara menahan Julian agar tidak pergi.

Merasakan tangannya ditahan, Julian berbalik memandang istrinya itu. "Aku ingin mengajarkan pada tanteku soal anak durhaka."

Clara merinding membayangkan apa yang mungkin Julian lakukan. Ia tak tahu apakah Julian gila dan mampu bertindak konyol atau hanya mengancam saja. Yang pasti, ia tak mau ambil resiko.

"Lupakan saja. Aku baik-baik saja. Setidaknya, aku belajar soal penampilan hari ini." Clara menahan Julian agar tidak pergi.

"Tidak. Aku tak ingin ada yang meremehkanku." Julian menatap Clara lalu menarik tangannya.

"Berhenti!" Clara lagi-lagi meraih tangan Julian. "Aku tak ingin kamu melakukan itu. Dengarkan aku, biarkan saja mereka. Aku masih baru disini. Biarkan aku mempelajarinya dan menyelesaikan masalahku sendiri." Clara menatap Julian, berusaha meyakinkannya.

"Kamu yakin?" Julian mencari keyakinan dan tekad dalam Clara, menimbang-nimbang haruskah ia melakukannya atau tidak.

1
partini
menarik
Cherryblessem: terima kasih sudah mampir kakakk/Rose/
total 1 replies
Y. Kasanova
Semangat
Cherryblessem: aaa terima kasih kakak /Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!