NovelToon NovelToon
Skandal Dengan Adik Ipar

Skandal Dengan Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: diamond ice

Yasmin merasa ada ikatan kuat terhadap keponakannya. Layaknya Dejavu, Yasmin merasa anaknya hidup kembali meskipun kenyataannya hal tersebut tidaklah mungkin.
Dibalik suasana hatinya yang selalu sedih ketika merindukan anaknya, ada adik iparnya yang terus menggoda Yasmin. Esther yang melihat suaminya lebih memihak kepada kakaknya, timbulah perasaan cemburu yang kini menyelimuti nya.
Akankah diantara mereka terlibat cinta segitiga? Akankah ada korban, dari rumitnya hubungan asmara mereka? Simak selengkapnya hanya di cerita ini.

Kuy, tak baca tak suka. Sudah baca baru suka❤️. Jangan lupa vote dan komen ya guys. Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sahabat kecil

" Kenapa selama ini selalu menyembunyikan kecantikan mu?" Yasmin terkejut. Ada suara lain yang berada di kamarnya saat ini. Saat berbalik badan untuk memastikan siapa orang tersebut yang ternyata adalah Arvin.

" Arvin? Kenapa bisa ada di sini?"

" Aku mencari seseorang untuk membantu ku menyalakan AC. Di kamar ku sangat panas," jelas Arvin. Malam ini Arvin dan Andra menginap di rumah Pak Abuzer. Tanpa sepengetahuan Esther mereka menginap atas ide dari Bu Dini. Bu Dini sangat ingin dekat dengan cucunya, ia memanfaatkan waktu ketika Esther tidak ada untuk mengajak Andra menginap. Karena jika Esther tahu pasti perempuan itu tidak akan setuju. Entah apa alasannya tidak ada yang tahu.

" Kamu bisa meminta tolong papa untuk menyalakan AC. Kenapa harus masuk ke kamar ku?" gerutu Yasmin. Bagaimana ia tidak kesal karena Arvin main masuk ke kamarnya. Beruntung ia sudah mandi dan berpakaian lengkap, coba kalau belum? Entahlah harus ditaruh mana wajah Yasmin karena menahan malu. Memang adik iparnya tidak memiliki akhlak sopan santun.

" Papa dan mama mertua sudah tidur, aku tidak enak mengganggu nya. Salahkan juga disini tidak ada pembantu. Jadi aku harus meminta tolong kepada siapa kalau bukan ke kakak ipar?" jawab Arvin. Pria itu berkata dengan gelagat yang aneh. Senyum manis selalu terpatri di bibirnya sejak tadi makan malam. Apa Yasmin yang terlalu percaya diri jika Arvin memang terus tersenyum untuknya?

" Kakak ipar belum menjawab pertanyaan ku, kenapa menyembunyikan kecantikan mu selama ini?"

" Kenapa bertanya seperti itu?" tanya Yasmin tidak mengerti.

" Tanpa kacamata jadul itu kamu terlihat sangat cantik. Jangan melepas kacamata mu di tempat umum, aku tidak rela kecantikan mu dikagumi orang lain "

" Cihhhh, bercanda anda tidak lucu. Mari pergi ke kamarmu, biar aku yang menyalakan AC nya"

Yasmin berjalan menuju ke arah pintu berniat mengajak Arvin keluar dari kamarnya. Namun belum sempat sampai pintu tangannya ditarik si pelaku yang tak lain adalah Arvin. Karena tidak siap, sebagian tubuh Yasmin terhuyung bertubrukan kecil dengan tubuh Arvin. Pandangan mereka terkunci, detak jantung Yasmin berdetak jauh lebih cepat saat ini. Entah siapa yang memulai kini keduanya sibuk menatap mata masing-masing. Mereka berdua seperti sedang mendalami isi hati mereka.

" Aku baru tahu kalau kakak ipar adalah sahabat kecil ku. Kakak dulu yang selalu membela aku saat aku di bully. Kakak juga yang sudah menyelematkan aku dari penculikan. Kenapa tidak pernah memberi tahu ku?"

" Apa maksud kamu?"

" Kamu lupa? Aku Alpin sahabat kecil mu. Dulu aku memang cadel, berkata R aku tidak bisa. Apa kamu ingat?"

Yasmin berusaha mengingat teman masa kecilnya seperti yang diceritakan oleh Arvin. Ingatannya kembali pada kilasan peristiwa semasa Yasmin sekolah dasar.

Flashback......

" Berhenti kalian!! Kalau ada yang berani membully Alpin sahabat ku, kalian semua akan berurusan dengan ku" Yasmin kecil berteriak kepada teman-temannya yang tengah merundung bocah laki-laki gendut teman sekolahnya.

Bocah gendut itu basah kuyup karena disiram air oleh teman-teman sekelasnya. Entah apa penyebabnya Yasmin tidak terima jika terjadi perundungan terhadap anak yang tidak bersalah.

" Mimin, kamu kok mau temenan sama si gendut itu? Dia gendut hitam makannya juga banyak. Nanti yang ada jajan kamu habis dimakan sama dia," nama panggilan Yasmin sewaktu kecil adalah Mimin. Nama tersebut adalah nama panggilan kesayangan dari kakeknya. Selain kakeknya yang memanggil Mimin seluruh teman sekolahnya juga ikut memanggil Mimin. Yasmin tidak keberatan karena itu adalah nama yang diberikan oleh kakeknya.

" Aku tidak peduli berteman dengan siapapun, Alpin anak baik. Kalau sampai kalian bully dia lagi nanti aku laporin kalian ke guru"

" Huuuuuuu Mimin nggak seru!" sorak teman-teman Yasmin kemudian meninggalkan Yasmin dan Arvin kecil berdua. Teman-temannya memilih pergi karena tidak ingin berurusan dengan guru mereka.

Yasmin mengeluarkan jaket dari dalam tasnya kemudian menyampirkan jaket tersebut ke pundak Arvin kecil. Dalam sekejap mereka bertatapan. Yasmin kecil sangat cantik, kulit putih dan bibir merah alaminya mampu membuat Arvin kecil terpesona. Sejak saat itulah Arvin dan Yasmin kecil memiliki hubungan yang dekat. Mereka selalu bersama-sama jika berada di sekolah. Tidak ada yang berani merundung Arvin karena Yasmin selalu melindunginya.

Sampai pada suatu kejadian dimana Arvin kecil dibawa lari oleh seseorang yang tak dikenal. Yasmin merasa curiga, akhirnya dengan keberanian anak itu mengikuti langkah seseorang yang membawa Arvin. Arvin kecil dibawa ke gudang yang tak jauh dari sekolah. Yasmin memang sudah mengerti tanda-tanda orang jahat karena dulu kakeknya selalu memperingatkan Yasmin untuk waspada terhadap orang yang tidak dikenal.

Yasmin mengintai memastikan si penculik tidak melukai Arvin. Yasmin kecil mendengar jika yang menculik Arvin adalah wanita yang merasa kecewa karena papa Arvin menikah dengan mamanya. Yasmin tidak terlalu paham tapi seperti itulah kata-kata si penculik kepada Arvin yang dapat ia dengar.

Dengan segera Yasmin meninggalkan gudang untuk mencari bantuan. Ia harus membebaskan Arvin namun tidak sendiri ia akan mencari bantuan.

Tidak lama kemudian Yasmin datang bersama segerombolan warga. Warga berteriak mengepung pelaku yang menculik Arvin. Karena si pelaku adalah seorang wanita jadi tidak ada perlawanan yang kuat. Si pelaku penculik hanya mengancam akan membunuh Arvin jika ada yang berani maju melawannya.

Yasmin kecil yang tidak sabar langsung memukul kaki penculik dengan balok kayu yang ia temukan di sekitar gudang. Saat penculik terjatuh, Yasmin memanfaatkan hal tersebut untuk melepaskan Arvin dimana posisi kedua tangan dan kakinya terikat.

Si penculik merasa tidak terima dan langsung mengamuk. Dengan balok kayu yang digunakan Yasmin untuk memukulnya, si penculik memukul warga secara membabi buta. Warga berusaha menghindar dan mengatur strategi untuk menangkap si wanita penculik.

" Pergi kalian!! Jangan ada yang berani melawan ku. Asal kalian tahu, ayah bocah laki-laki itu sudah mencampakkan ku. Dia lebih memilih istri nya. Padahal aku juga sedang hamil anaknya," teriak si penculik.

Arvin kecil yang mendengar itu langsung menangis. Ia sedikit banyak mengerti permasalahan yang sedang dihadapi kedua orang tuanya. Yasmin yang melihat itu berusaha menenangkan Arvin.

" Kamu jangan menangis, talinya sudah terlepas. Ayo kita segera pergi " ucap Yasmin menarik tangan Arvin ke tempat yang lebih aman.

Melihat bocah tawananya terlepas, si penculik menjadi murka. Tidak terima si penculik pun melemparkan balok kayu terbesar ke arah kedua bocah yang sedang berlari. Warga telat mencegah, balok kayu tersebut sudah mengenai kepala Yasmin. Langsung saja si penculik ditangkap warga ramai-ramai agar tidak semakin berulah. Sebagian warga ada yang mengamankan si penculik, sebagian lagi berusaha menolong Yasmin dan Arvin yang terluka.

" Pak tolong teman saya kepalanya berdarah," Arvin kecil semakin menangis keras saat melihat kepala sahabatnya mengeluarkan darah.

" Ayo kita bawa ke rumah sakit," ajak warga. Arvin ingin ikut mengantarkan Yasmin namun kedua orang tuanya datang. Ayahnya langsung menggendong Arvin kecil dan membawanya masuk ke dalam mobil. Arvin meronta ingin ikut menemani Yasmin namun ayahnya melarang.

Setelah kejadian itu Arvin dan Yasmin berpisah. Arvin dibawa pindah oleh kedua orang tuanya ke luar negeri karena takut peristiwa itu membuat anaknya trauma. Arvin tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada Yasmin karena orang tuanya tidak ingin Arvin berlama-lama di negaranya sendiri. Arvin juga tidak tahu bagaimana kondisi Yasmin setelah menyelamatkan nyawanya. Ia ingin ikut ke rumah sakit namun kedua orang tuanya keburu datang dan membawa Arvin ke rumah. Arvin tidak pernah tahu akhir dari kisah penculikannya sewaktu dulu karena kedua orang tuanya enggan bercerita. Yang ia ingat ia memiliki penyelamat kecil yang merupakan sahabatnya yaitu Yasmin.

Flashback off......

" Astaga jadi kamu Alpin yang gendut itu?" Ucap Yasmin setelah mengingatnya. Mereka jadi asyik mengobrol di kamar Yasmin dengan posisi masih berdiri. Tangan Yasmin juga masih dicekal kuat oleh Arvin. Arvin seperti tidak membiarkan Yasmin pergi, ia ingin Yasmin berada di sisinya seperti dulu.

" Sudah mengingatku hemmm?" ucap Arvin semakin mendekatkan dirinya kepada Yasmin. Tubuh mereka seperti menempel satu sama lain.

" Aku tidak tahu kalau itu kamu. Kamu sangat berubah, yang aku tahu kamu adalah penjahat wanita. Semua teman-teman kampusku selalu menceritakan mu"

" Karena penculik itu aku trauma. Semua wanita ku anggap murahan kecuali mama dan Mimin ku" jawab Arvin. Kini pria itu malah sudah memeluk erat Yasmin. Entah sudah berapa lama mereka dalam posisi ini. Yasmin tidak menolak karena ia sibuk mencerna omongan Arvin.

" Tolong lepaskan aku. Nggak enak dilihatnya," ucap Yasmin yang mulai sadar bahwa Arvin memeluknya sangat erat. Ia sibuk mengingat masa lalu sampai tidak sadar jika Arvin telah memeluk tubuhnya cukup lama.

" Kenapa harus dilepas? Kamu tidak rindu dengan sahabat mu?".

" Kita bisa berbicara baik-baik dengan duduk di sofa,"

" Aku sudah lama merindukan mu. Aku mencari mu, aku menerima perjodohan kedua orang tua kita karena yang aku tahu aku dijodohkan dengan Mimin ku"

" Jadi seperti itu ceritanya. Kamu adalah sahabat kecil ku? Aku masih tidak menyangka bahwa semua ini benar. Aku tidak berekspektasi bisa bertemu dengan mu lagi. Karena kata kakek, kamu sudah dibawa pergi jauh dan tidak akan kembali ke negara ini," ucap Yasmin.

" Seharusnya aku menikah dengan mu bukan dengan adek mu," ucap Arvin yang semakin mengeratkan pelukan mereka. Yasmin berusaha melepaskan namun tenaga Arvin sangatlah kuat.

" Lah kamu sendiri yang menolak aku. Karena aku jelek dan Esther jauh lebih cantik,"

" Itu bukan alasan utamanya. Kalung yang aku berikan kepada mu dipakai Esther. Ini salah paham yang berkepanjangan. Esther terlalu banyak menipuku,"

" Semua sudah terjadi. Kamu sekarang adalah adik ipar ku," ucap Yasmin melepaskan pelukan Arvin. Yasmin ingat jika kalung pemberian Arvin diminta oleh Esther. Karena tidak tega melihat adeknya menangis akhirnya Yasmin memberikan kalung tersebut. Yasmin memang selalu mengalah, apapun yang membuat Esther bahagia pasti akan ia usahakan.

Pelukan itu terlepas, Yasmin mundur beberapa langkah hendak membuka pintu kamar. Ia ingin segera menyuruh Arvin keluar dari kamarnya. Ia takut kedua orangtuanya bangun dan memergokinya sedang berduaan dengan Arvin.

" Keluarlah, nanti papa sama mama bangun bisa marah kalau melihat kita berduaan seperti ini,"

" Aku tidak mau,"

" Kenapa tidak mau?"

" Karena aku masih merindukan mu,"

" Keluar Arvin," bukannya menuruti keinginan Yasmin, Arvin justru menarik kuat tubuh Yasmin ke pelukannya. Tidak hanya itu, Arvin juga menekan kepala Yasmin agar sejajar dengannya. Arvin mencium bibir Yasmin brutal dan memburu, Yasmin kesulitan menolak. Jangankan untuk menolak, untuk mengatur nafasnya yang tersengal-sengal pun ia kesulitan. Arvin seperti tidak memberikan jeda untuk Yasmin bernafas maupun memberontak.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!