NovelToon NovelToon
Pengasuh Si Pewaris Nakal

Pengasuh Si Pewaris Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Pengasuh / Bad Boy
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Apakah pengasuh hanya berlaku untuk bayi dan anak-anak?
Ariana, gadis berusia 22 tahun di janjikan upah cukup besar hanya untuk mengasuh putra dari seorang duda kaya raya.
Kenakalannya sudah tak bisa di tolerir, namun sang ayah yakin jika Ariana mampu mengubah sifat anak remajanya itu.
Akankah Ariana berhasil menaklukkan anak remaja itu? Atau justru timbul konflik yang rumit di antara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebohongan Arkana

Hari ini, tak ada hantaran makan siang. Sabtu, jam sekolah sedikit berbeda durasi dari hari lainnya. Ariana pun menyiapkan makan siang di rumah yang sudah siap saji, tak ingin dia kecewa ataupun mengecewakan orang lain dengan masakannya.

”Setidaknya kalau tidak enak bisa ada alasan jika ini ku beli dari luar.”

Tuan mudanya pun sampai ke rumah, bersama dengan Rio dan Dimas yang menyusulnya dengan motor.

”Heh, pengasuh, siapin makan tiga piring. Hari ini gue mau keluar, bilangin sama papa kalau gue kerja kelompok di rumah Rio.”

Ariana hanya mengangguk, tak ingin mencerca majikannya dengan banyak pertanyaan. Apalagi Arkana masih sangat muda dan akan gampang tersulut emosi.

Gadis itu menyiapkan tiga buah piring yang tersaji di meja makan. Rio dan Dimas dengan tenang duduk dan tak berani menyentuh makanan sebelum bosnya bergabung.

Arkana yang sudah berganti pakaian, turun ke lantai satu menuju meja makan. Sambil menenteng tas yang membuat Ariana curiga, seperti membawa alat berat.

”Pengasuh, sini dulu!” Titah Arkana yang pasti akan di turuti oleh Ariana.

”Ada apa tuan muda?”

”Sajikan nasi dan teman-temannya ke piring gue,” seperti biasa Arkana tak tahan jika tak menjahili pengasuhnya itu.

Tanpa melawan, Ariana menurutinya tanpa banyak bertanya. Sementara Rio dan Dimas mulai menyiapkan makan siangnya sendiri.

”Suapin gue!”

Ariana mengepalkan tangan, kesal dengan tindakan sang majikan yang masih menyebalkan. Namun hal ini lebih baik di bandingkan dirinya harus di ceburkan ke dalam kolam.

Dengan kesal, Ariana menyendoki makanan dengan ukuran besar dan menyuapi majikannya dengan kasar.

”Yang bener dong,” protes Arkana yang kesulitan mengunyah karena suapannya terlalu besar.

Ketiga pemuda itu terlihat mencerna rasa makanan yang tengah mereka kunyah. Dominan asin, seperti tertumpah air laut.

”Loe bercanda nih, garamnya berapa sendok? Asin banget!”

”Makanan ini saya beli di luar, di warteg dekat pasar. Soalnya kalian kemarin gak suka masakan saya," jawab Ariana dengan wajah kesalnya.

”Jujur sih, masih enak masakan Kakak pengasuh. Kalau ini, asin banget. Yang masak kayanya kebelet mau nikah,” komentar Dimas yang terlihat sulit menelan makanan di hadapannya.

Ariana tak merespon, setidaknya dia tahu masakannya tak terlalu buruk. Gadis itu pun merapikan bekas makan tuan dan kedua temannya yang tak sanggup mereka habiskan.

Arkana yang tanpa banyak bicara segera menghilang bersama dua temannya. Sedangkan Ariana segera mencuci piring kotor bekas pakai tiga pemuda tadi.

”Besok libur kan, aku mau pulang dan tidur dulu di rumah ibu malam ini. Terus belajar masak sama ibu,” gumam Ariana yang merindukan keluarga dan rumahnya.

Gadis itu pun mencicipi makanan yang di protes oleh sang majikan, raut wajahnya berubah. Ariana pun membuang makanan itu, dan mencari beberapa bahan di kulkas yang kemarin dia beli.

”Coba lihat youtube deh, masakan simple berbahan ayam,” ucapnya sembari mengetik itu di ponsel.

”Wah, ini kayanya gampang. Coba ah masak ayam goreng mentega.”

...~~~...

”Tanya Tuan Arga dulu deh mau di masakin apa, takutnya dia malah makan siang di luar.”

Ariana segera membuka whatsapp dan mengirim pesan pada majikannya. Tak lama dia mendapat balasan dari Arga.

^^^'Masak apa saja yang kamu bisa'^^^

^^^'Saya sekarang sedang di jalan menuju rumah'^^^

Tak banyak berpikir, Ariana segera memasak menu yang tadi dia cari di youtube dengan bahan-bahan segar di kulkas.

Beberapa waktu kemudian, terlihat Arga yang baru pulang setelah bermain golf bersama teman bisnisnya. Pria gagah itu mencium aroma lezat dari dapur.

”Apa yang sedang kamu masak?”

”Selamat datang Tuan, saya memasak ayam goreng mentega," jawab Ariana sambil tersenyum yakin jika masakannya kali ini pasti enak.

”Baiklah, tolong siapkan untuk saya. Saya mau ke kamar mandi dulu,” ucap Arga yang langsung pergi ke kamarnya di lantai dua.

Ariana dengan semangat menyiapkan piring bersama sendok garpu di atas meja makan utama. Lalu menata masakannya dan juga kerupuk yang menjadi pelengkap.

Arga yang sudah berganti pakaian dengan kaos dan juga celana santai, segera duduk dan mengambil nasi di meja. Tak lupa menambahkan ayam goreng mentega beserta kerupuk favoritnya.

Arga mulai menyendoki satu suapan ke mulutnya. Lidahnya terus merasakan masakan yang di buat pengasuh putranya.

”Sepertinya, ini akan menjadi menu favorit saya.”

Mendengar hal itu, Ariana merasa bangga. Gadis itu mulai berpikir jika gajinya akan naik berkali-kali lipat.

”Arkana mana? seharusnya dia sudah pulang,” tanya Arga yang tak melihat batang hidung putranya.

”Tuan muda bilang jika dia kerja kelompok di rumah temannya.”

”Di antar oleh Beni?” Tanya Arga serius.

”Sepertinya tidak Tuan, tuan muda ikut bersama temannya. Tadi siang dua temannya pun datang ke sini.”

Arga hanya menganggukan kepalanya, bisa jadi jika Arkana memang benar mengerjakan tugas sekolah bersama temannya.

”Tuan, sebenarnya ada yang mau saya bicarakan. Bisakah malam ini saya pulang ke rumah, besok kan tuan muda libur.”

”Ah, begini Ariana. Bi Ipeh masih di kampungnya, jadi maaf sekali kalau besok kamu harus bekerja. Tenang saja, saya akan bayar tunai gaji kamu besok,” jawab Arga yang membuat Ariana sedikit kecewa.

Gadis itu pun menganggukan kepalanya dan kembali mengerjakan tugas lainnya. Sementara Arga terus menghubungi putranya yang tak memberikan jawaban.

Tak ada kabar dari Arkana sepanjang sore, bahkan sampai langit gelap. Arga segera menyuruh Beni untuk mencari ke alamat rumah temannya, Rio dan Dimas. Untung saja Ariana meminta alamat rumah dua temannya saat Arkana sedang berganti pakaian.

”Ben, cari dia ke alamat ini. Saya dan Ariana akan pergi ke alamat satunya,” titah Arga pada supirnya.

”Bagaimana kalau saya di rumah saja Tuan?” Pinta gadis itu yang sudah lelah bekerja.

”Ariana, saya khawatir sama kamu kalau di rumah sendirian malam hari. Saya mohon kamu harus ikut.”

Ariana tak bisa menolak, dan menurutnya perkataan Arga memang masuk akal.

Setelah keduanya sampai di alamat tujuan, Arga dan Ariana segera memasuki rumah Rio. Namun jawaban dari orang rumah cukup mengecewakan. Begitu pula rumah Dimas yang di datangi Beni, orang tuanya mengatakan jika anaknya hanya pulang sebentar dan pergi kembali dengan dua temannya.

”Dimana anak itu? Benar-benar dia sangat menyusahkan. Kelakuannya sudah tak bisa di tolerir,” Arga nampak gusar. Raut wajahnya begitu khawatir bercampur marah.

Sementara Ariana mencoba mengingat tempat dimana dirinya dan Arkana pertama kali bertemu.

”Tuan bagaimana kalau kita ke jalan ini sebentar,” pinta Ariana sambil menunjukkan arah menuju jalan itu. Arga yang tak ambil pusing menurutinya, dan mengikuti apa yang di arahkan oleh pembantunya.

Sampai di sana, Arga melihat pemandangan cukup ngeri. Beberapa anak terlihat memojok dengan badannya yang babak belur. Matanya terus memperhatikan sisi jalan, berharap melihat anak yang sedang dia cari.

Saat berbelok, terlihat dua buah motor yang Ariana kenal terparkir di depan sebuah warteg.

”Tuan, itu motornya Rio dan Dimas.”

Mendengar ucapan Ariana, Arga segera menghentikan mobilnya. Dia dan pengasuh anaknya segera masuk menuju warteg yang terlihat cukup kuno. Arga pun menyeringai, kala melihat pemuda yang dia cari sedang lahap menyantap sepiring makanan dalam keadaan babak belur.

1
Susanti
hati yang bicara
Fitri Widia: Hai readers, Terima kasih komentarnya. mohon dukungannya dengan memberi like tiap episode, dan juga bintang 5. dukungan dari kamu sangat berarti buat author 🩷
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Tolong beri dukungan bagi karya baru saya, selamat membaca readers! /Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!