NovelToon NovelToon
Kualitas Mantan

Kualitas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Beda Usia / Pelakor / Persahabatan
Popularitas:125.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Arlena dan Dominus telah menikah lebih dari enam tahun. Tahun-tahun penuh kerja keras dan perjuangan untuk membangun usaha yang dirintis bersama. Ketika sudah berada di puncak kesuksesan dan memiliki segalanya, mereka menyadari ada yang belum dimiliki, yaitu seorang anak.

Walau anak bukan prioritas dan tidak mengurangi kadar cinta, mereka mulai merencanakan punya anak untuk melengkapi kebahagian. Mereka mulai memeriksakan kesehatan tubuh dan alat reproduksi ke dokter ahli yang terkenal. Berbagai cara medis ditempuh, hingga proses bayi tabung.

Namun ketika proses berhasil positif, Dominus berubah pikiran atas kesepakatan mereka. Dia menolak dan tidak menerima calon bayi yang dikandung Arlena.

》Apa yang terjadi dengan Arlena dan calon bayinya?

》Ikuti kisahnya di Novel ini: "Kualitas Mantan."

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Arlena 6

...~°Happy Reading°~...

Selain terkejut, Arlena heran melihat sekretarisnya masih bekerja dan dia makin heran mengetahui sekretarisnya kerja di lantai dasar, bukan di lantai 3 (tiga) bersama para staf.

"Emma, kau bikin apa di sini?" Tanya Arlena saat sekretaris sudah berada di dekatnya.

"Maaf, Bu..." Emma hanya minta maaf dan mata makin berkaca-kaca.

"Ke ruangan saya... Panggil juga Benny." Ucap Arlena serius, lalu melangkah cepat ke lift menuju ruang kerjanya.

Arlena yakin, Dominus sudah bersihkan ruangannya. Kalau dia belum pindahkan Selina dan masih bekerja di ruang kerjanya, Arlena sudah siap lakukan rencananya.

Namun Arlena berharap, Dominus atau Selina belum masuk kerja. Agar tidak perlu terjadi keributan. Dia tidak menanyakan kehadiran mereka kepada security, supaya tidak terjadi pergunjingan. Karena bagaimana mungkin, dia sebagai istri tidak tahu keberadaan suami.

Saat masuk ke ruang kerja, dia bersyukur. Ruangan sudah bersih begitu juga dengan meja kerja. Namun dia tidak jadi duduk di kursi kerja. Dia langsung duduk di sofa dan memperhatikan isi ruang kerjanya yang sudah berubah.

Sambil menunggu Emma dan Benny, Arlena mengeluarkan laptop lalu letakan di atas meja sofa. "Kalian duduk di situ..." Arlena menunjuk sofa di depannya, saat Emma dan Benny dipersilahkan masuk ke ruangan.

"Ibu, saya minta maaf, karena tidak berani terus terang dan berbohong kepada Ibu. Saya tidak resign seperti yang saya bilang." Emma tidak duduk di sofa, tapi berlutut di atas lantai untuk minta maaf. Dia merasa sangat bersalah.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Benny. Tensi emosi Arlena yang sudah naik, jadi turun perlahan melihat penyesalan kedua karyawan yang sangat dekat dan dipercayainya. Terutama Emma adalah sekretarisnya, tidak melaporkan ada perubahan jabatan yang terjadi di kantor.

"Kau dulu Emma. Mengapa kau bilang mau mundur, tapi sekarang masih kerja di sini." Arlena serius menanyakan, sebab dia sempat berpikir akan mengangkat salah satu karyawan menjadi sekretarisnya mengganti Emma yang mengundurkan diri.

"Maaf, Bu. Saya tidak punya pilihan, karena masih mau kerja di sini. Waktu itu, bapak bilang tidak usah melapor ke Ibu, kalau ada perubahan jabatan. Karena Ibu sedang berobat karena sakit. Jadi saya mengikuti yang diminta bapak..." Emma menjelaskan semua yang terjadi dengan suara pelan. Arlena mengangguk mengerti.

"Lalu kau Benny. Kau yang sering komunikasi dengan saya sebagai ketua team kreatif, mengapa tidak katakan apa pun kepada saya?" Arlena menatap tajam Benny yang sering berkonsultasi dengannya, tapi tidak mengatakan kalau Selina sudah diangkat jadi wakil direktur menggantikan dia.

"Bu, saya hanya karyawan biasa. Kalau sudah diperintah untuk tutup mulut, saya bisa apa? Saya belum lama menikah dan istri saya sedang hamil." Benny menjelaskan tanpa melihat Arlena. Dia merasa bersalah dan tidak enak kepada bossnya yang baik hati.

Arlena hanya bisa diam dan berpikir untuk mencari solusi yang baik. Dia menyadari, bukan kesalahan kedua karyawan kalau sudah diperintah oleh Dominus.

"Baik, dengar baik-baik yang saya katakan...." Arlena berbicara serius dengan Emma dan Benny. "Sekarang, kalian yang putuskan mau bagaimana...." Arlena menjelaskan rencana dan keputusannya, setelah mendengar apa yang mendasari tindakan mereka menutup mulut darinya.

"Saya terima, Bu. Terima kasih." Ucap Emma yang sudah diminta duduk di sofa. Begitu juga dengan Benny.

"Kalau begitu, sekarang juga ajukan resign dan segera kembali ke sini dengan laptop kalian." Arlena berkata tegas.

"Baik, Bu..." Emma dan Benny segera berdiri lalu berjalan cepat, keluar dari ruangan.

Setelah Emma dan Benny keluar, Arlena menelpon Kabag Personalia dan juga Kabag Keuangan. Dia akan adakan meeting mendadak tanpa melibatkan Dominus.

~*

Beberapa waktu kemudian, Emma dan Benny kembali ke ruangan lalu menyerahkan surat pengunduran diri. Arlena menerima dan berkerja cepat, karena tidak tahu Dominus ada di kantor atau tidak. Dan mungkin Dominus bisa masuk ke ruangannya sewaktu-waktu.

Setelah surat pengunduran diri Emma dan Benny diproses oleh Kabag Personalia dan Kabag Keuangan, Arlena langsung menanda tangani semua dokumen yang diperlukan.

"Semoga ini pelajaran buat kalian. Bekerja di mana pun harus jujur, walau pun itu berat dan mengandung resiko." Arlena berkata serius setelah menandatangani dokumen pemberhentian Emma dan Benny sambil disaksikan oleh Kabag Personalia dan Kabag Keuangan.

"Saya minta maaf, Bu..." Emma kembali minta maaf dan diikuti oleh Benny sambil memegang amplop coklat yang diterima.

Tiba-tiba mereka terdiam, saat pintu ruang kerja dibuka tanpa diketuk dan terdengar suara Dominus. "Sementara di ruangan ini dulu, sampai ruang kerjamu siap." Dominus berkata sambil memegang bahu Selina.

"Iya, Mas. Makasih..." Selina yang sudah masuk ke ruang kerja, tidak menyadari ada orang dalam ruangan, sebab dari pintu terlihat kursi dan meja kerja kosong.

Dia menarik tangan Dominus untuk masuk ke dalam ruangan lalu menutup pintu. Dengan cepat dia melingkar tangan ke leher Dominus lalu mencium dan melumat bibir Dominus yang dibalas penuh gairah.

Ke lima orang yang sedang duduk di sofa tercengang, menahan nafas dan mematung. Mereka tidak tahu apa yang akan dilakukan dan tidak bisa berbicara atau bergerak, sebab Arlena memelototi mereka satu persatu.

Setelah melihat situasi sudah mulai panas mata dan hati, Arlena berdiri dan melihat karyawan yang masih duduk diam. "Kalian tidak terkejut melihat adegan itu? Sepertinya kalian sudah terbiasa menyaksikan adegan seronok di kantor ini..." Arlena yang sudah berdiri berkata kepada karyawan, lalu bertepuk tangan sambil tersenyum sinis.

Arlena segera bereaksi, sebab khawatir Dominus dan Selina meneruskan adegan me^sum dalam ruangan itu, dan dilihat oleh karyawan. Apalagi naf^su mereka sudah dalam kondisi tidak terkendali, mulai liar dan tangan Selina sudah mulai membuka.

Dominus dan Selina yang sedang berasyik masyuk, saling me^raba dan me^remas buah terlarang, seperti disambar petir. Sontak Dominus menarik bibir dan tangannya dari tubuh Selina, lalu melihat dengan mata seterang lampu 100 watt ke arah Arlena dan ke empat karyawan yang sedang melihat mereka.

"Kami permisi..." Emma berdiri dan pamit dengan wajah seperti udang rebus, malu. "Terima kasih, Bu, Pak." Ucap Emma diikuti oleh Benny lalu mereka berjalan cepat keluar dari ruang kerja, setelah melihat anggukan Arlena.

Selain merasa malu, mereka tidak mau melihat adegan selanjutnya. Mereka menghindari dan tidak mau ikut campur dengan persoalan mantan boss yang terlihat sangat ca^bul.

Namun kedua kepala bagian tetap berdiri, menunggu perintah. Walau pun merasa tidak enak dan malu melihat apa yang dilakukan Dominus dan Selina. Mereka tetap bertahan untuk menunggu perintah.

"Terima kasih sudah menunjukan tingkat pendidikan kalian dengan mengajari kami cara kreatif berbagi air liur..." Arlena berkata sarkasme kepada Dominus dan Selina.

"Pak, tolong cara mereka itu dimasukan sebagai kegiatan tambahan di bagian kreatif." Arlena berkata kepada Kepala Personalia yang membuatnya hampir tertawa.

...~*~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
🍁NILA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
kan calon debay beneran nungguin grandma grandpa sama om nya yaa , aduhh yuk langsung lahiran aja ikutan mules ini🤣🤣
🍁NILA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
nah sepemikiran si Selina ini mikir arlena modal kayak dia doang pdhl oii arlena otaknya pinter yaa , domi aja yg bodoh apapun semua kerjaan arlena yaa si domi asal beres aja
🍁NILA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
nah setuju sama muel kayaknya emang dia diincar sama Selina 🤣🤣🤣 plusss iman dominus lemah sama murahan JD tergaet aja🤭
🍁❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️
ternyata debay Arlen lagi nungguin grandpa and grandma juga Yoel 🤭 padahal tadinya anteng tidur begitu sudah kumpul semua mulai reaksi mules perutnya Arlen 🧐🤔🤭
🍁𝐘𝐖❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
Yukkk lh, udh gk sabar ini, pngen liat Ponakn Baru Launching 🥳🥳🥳
🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
aku kok jadi ikut tegang ya, ikut mules " lagi🤭🤭
🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
padahal kalau bukan Arlena Si Gemblung tak bisa menikmati fasilitas seperti itu
🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Wah benar yang kamu bilang mas Samuel😁
Les Tary
semoga lancar
ollyooliver🍌🥒🍆
gw malah berharap si dom itu endingnya gak pernah bahagia. apalagi bahagia sama selingkuhannya...iiii gak banhett, pasangan selingkuh tapi malah bahagia🙂
🍁𝐌𝐈❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
Wahhh baby sengaja nunggu Grandpa Grandpa& Uncle Yoel dateng baru mau keluar dari perut Mommy ya 🥰🥳
🍁HER❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
aku juga ikut tegang nunggu debay. semoga lancar lahirannya arlen. semangat 🙊🙈
🍁Umma❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
Ternyata debay nya minta ditungguin Grandma, Grandpa & Uncle nya buktinya mereka datang langsung dibawa keruang bersalin, semoga bumil cantik dan debay nya sehat semuanya ❣️
🍁NIA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
wah langsung mau lahiran
cepet juga keluarga arlena datang semoga ibu dan anaknya sehat dan selamat aammiin 🤲🤲
nungguin baby nya keluar
up Thor 😭pengen tau cwek atau cwok anaknya
🍁NIA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ: aamiin
LISA: moga persalinannya lancar y Arlene..baby & Mamanya sehat..amin
total 2 replies
🍁NIA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
wah kabur nggak asik banget dah seharusnya ketemu ma papanya arlena dlu ya elah ku nunggu momen itu 🤣
di formalin pun ulet bulu nggak bisa di bilang muda terus lah wong kerjaannya marah" cepet tua lah dia
up Thor 🥱 aku nunggu tuh dom" ma ulet bulu ketemu ma Yoel dan papanya
🍁NILA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
ya jelas kenal makanya suamimu kabur dia itu takut baru juga ketemu Calista sama muel belum keluarga arlena apa mau ketemu Yoel lagi
🍁NILA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
astaga Selina waras gak sih , ngapain mereka ngikutin kamu emang kamu siapa artis model atau siapa astaga kayak mereka ga ada kerjaan aja ngikutin kamu
🍁NILA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
asyikk ayoo tari kamu belum melampiaskan kekesalan mu kan ke mantan nyonyah muu
🍁NILA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
baru juga diomongi jangan bilang ini Selina yang muncul yakk , hahaha cantik darimana woii astaga ngakak lahh
🍁NILA❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
ampun si debay tes senam jantung onty uncle nya yahh baru gitu udh panik semuanya 🤣🤣
bener mungkin debay nunggu grandma sama grandpa yaah mau ditungguin ya lahir nya
ehh ngapain tuh domi disitu, apa anaknya masuk RS atau istri nya yg masuk RS 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!