ACADEMY INDOAGE : Pecahan 7 Batu Langit

"hemm.. seperti nya kau sulit tidur Antonio" kata kak Ricky.

"ka Ricky sendiri bagaimana, kok belum tidur?!" tanya antonio.

"ya untuk menjaga kalian, lagian sudah biasa Kaka tidak sering tidur, apa lagi kita lagi ditempat antah berantah!" kata ka Ricky.

"iya juga sih, terus terang aku sendiri merasa tertekan karena ancaman seperti ini, baru pertama kali terjadi!" kata antonio.

"ya.. Apa boleh buat, malahan ada bagusnya juga, dapet pengalaman gini, hemm... bagaimana kalau Kaka cerita kan dan menjelaskan sesuatu tentang kemungkinan apa yang dicari para bajak laut!" kata Ricky.

"boleh kak...!" kata antonio.

Pada abad ke-19, para ilmuwan yang tergabung dalam ekspedisi arkeologi internasional menemukan sebuah prasasti kuno yang terkubur di reruntuhan kota tak bernama, jauh di tengah gurun yang telah lama dilupakan waktu. Prasasti itu, meski telah terkikis oleh angin dan waktu, masih menyimpan gambar yang mencengangkan, yaitu sebuah batu segi enam besar, diukir dengan tujuh warna pelangi. Setiap sisi batu itu dihiasi lukisan rumit yang menggambarkan kisah kelam peradaban manusia, seolah menjadi cermin dari sisi tergelap hati nurani.

Warna pertama, nila, menampilkan gambaran tanah yang gersang dan retak. Di sana tergambar manusia-manusia yang saling berebut air, makanan, bahkan bayangan pohon. Mereka menjadi simbol kerakusan yang tak mengenal batas, yang pada akhirnya membuat bumi mereka sendiri hancur.

Warna kedua, ungu, memperlihatkan manusia yang tenggelam dalam tindakan tak pantas — berpakaian mewah namun mata mereka penuh nafsu dan kebejatan. Gambar ini melambangkan nafsu tak terkendali yang merusak nilai dan martabat.

Di sisi kuning, tampak seorang raja duduk di atas takhta emas raksasa, dikelilingi harta karun, sementara pasukannya berperang hingga kerajaan runtuh. Ini adalah lambang dari ketamakan — keinginan untuk memiliki segalanya, bahkan dengan mengorbankan segalanya.

Hijau menggambarkan seorang pria gemuk yang tak bangun dari tidurnya. Ia disuapi, dimandikan, bahkan dipakaikan baju oleh pelayan-pelayan tanpa wajah. Simbol dari kemalasan yang melenyapkan kemandirian dan kehendak bebas.

Lalu biru, menampilkan sosok yang mengamuk, membawa pedang berlumur darah, menangis dalam amarah karena cintanya direbut. Iri hati yang mematikan, yang sanggup membuat manusia melukai bahkan membunuh.

Oranye menampilkan seorang raja yang berdiri di puncak menara tinggi, menatap dunia dari atas sambil menyebut dirinya dewa. Di bawahnya, kota hancur karena kesombongan dan keangkuhan yang membutakan.

Dan terakhir, merah — wajah yang diliputi amarah, matanya membara, memukul siapa pun yang mendekat, bahkan orang yang tak bersalah akan diserang juga oleh orang yang, telah terbawa oleh amarah yang membabi buta yang tak pernah padam.

Tadi setiap lambang yang mengartikan masalah ini ada sebuah kekuatan, yang Sangat besar dalam setiap kristal membuat banyak orang saling berebut dan dizaman modern kristal itu dikabarkan sudah terpisah menjadi 7 dengan rapih seperti ada, yang sengaja memisahkan nya serta penelitian mendapatkan bahwa kristal itu mengandung sebuah energi baru yang selalu beregenerasi membuat kristal itu bisa juga menjadi energi tanpa batas, alasan banyak orang mencari kristal itu sekarang, kristal yang ditemukan serta dijaga hanya lah 2 yaitu kristal iri hati dan kristal ketamakan ditempat yang sangat rahasia, lalu informasi terkini ada salah satu pecahan batu yang tersembunyi di harta VOC.

"ya seperti itulah.." kata kak Ricky.

"begitu ya ka, tapi kakak tau darimana?" tanya antonio.

"ya..?! Karena Kaka suka berpetualang, semakin banyak yang kau lalui di dunia, semakin banyak kau tau tentang dunia ini, sudah lah tidur nanti gaada tenaga pas jalan" kata Ricky dan antonio hanya menuruti saja.