DESA GONDO MAYIT

Aku ingin masuk kedalam , namun takut tidak sopan jadi sekali lagi aku mengucapkan salam dan memanggil nama pemilik rumah. Akhirnya Istri pak jarot keluar dengan Ekspresi wajah yang aneh.

"Ya nduk? ", Jawabnya

" Anu bu saya izin untuk pulang lebih dulu karena dirumah ada tamu, jadi hari ini ndak bisa sampai jam sembilan!! ", Jelasku

Mungkin sekitar jam tiga sore nanti saya balik pulang!! ", Lanjut ku

"Oalah iya iya nduk!! ", Jawabnya dengan ramah

"Kalau gitu saya balik ke kedai dulu nggih! ", Ucapku

"Iya iya nduk!! ", Jawabnya

Aku pun balik ke dalam kedai, Nampak mas randy dan juga mbak Ratna sedang melayani pembeli, aku menghampiri mereka berdua dan segera membantu.

" Gimana Yun udah dapat izin? ", Tanya mas randy

"Udah kok mas, aman!! ", jawab ku

Tidak terasa jam sudah menujukan pukul tiga sore, aku segera pulang. sesampainya aku dirumah, aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, Setelah itu aku menghampiri teman-teman ku yang sedang memakan camilan sambil bersenda gurau.

"Emmmm pasti capek banget ya Yun!! ", Ucap manja Linda dengan memeluk ku saat aku duduk di sampingnya.

"Enggak udah biasa, asik malahan!! ", Jawab ku

"Kayaknya lu damai banget tinggal di desa ini ya!", Ucap Guntur

"he'em, Oh iya kalian jadi ke air terjun itu? Kalian yakin? ", Tanya ku

"Yakin lah, besok kan? ", tanya Sinta

"Tapi ada syaratnya!! ", Ucap ku dengan menatap teman-teman ku satu persatu

"Kok pake syarat segala sih!! ", Gumam Rio

"Ck, udahlah lu jangan ngeluh mulu nyett!! ", Sentak Sinta kesal pada Rio

"Apaan Yun? ", Tanya serius kevin

"Kita pergi dengan seseorang!! ", jawab ku

"Sapa atuh? ", Tanya Guntur Penasaran dengan membelalakkan matanya.

Keesokan harinya kami berkumpul di warung budhe, kami memakan jajanan sambil minum teh anget sembari menunggu gus ghaffi datang.

"Ck, lama amat orang nya Yun!!", Ucap Rio

"Kita udah nunggu disini dari setengah tujuh, sekarang mau jam tujuh!! ", Sambung Rio

"Halah, Baru nunggu dua puluh menit udah ngeluh, gak sabaran banget sih lu!! ", Sindir Sinta

"Ck!! ", Dercak Rio sambil melempar kerikil ke waduk

Aku menghela nafas karena melihat Rio mulai kesal, Rio memang anaknya sedikit rusuh dan tidak sabaran. inilah yang aku takutkan ketika nanti kami sampai di curug itu, aku takut jika Rio akan berbicara kotor atau bertingkat yang buruk disana.

Dua menit kemudian Gus Ghaffi datang, Nampak ia memakai trening , hodie, Dan membawa tas kecil yang entah isinya apa. ia nampak kece dengan topi hitam nya yang ia kenakan.

Gus Ghaffi menghampiri kami, teman-teman ku Terdiam mematung menatap gus Ghaffi . Gus Ghaffi merasa malu dan berfikir ada yang salah dengan dirinya, Gus Ghaffi menatap ku seolah bertanya apa ada yang salah dengan nya.

"Ekhem, guys ini Gus ghaffi yang aku ceritakan ke kalian semalam. dia yang akan ikut dengan kita ke curug itu!! ", Jelas ku

"Ouhh yaa? kalau aku sih gak apa apa ditemenin ke curug sambil di gandeng pun nggak apa apa!! ", Ucap Sinta Dengan tatapan terpesona dengan Gus ghaffi.

"Ganteng banget Yun kenalan mu? udah punya calon belum Gus?? ", tanya Linda

"Ekhem, udah yuk berangkat!! ", Sahut Kevin dengan raut wajah cemberut.

"Napa tuh anak? ", tanya Guntur

Aku mengangkat bahu ku yang artinya aku tidak tahu, Kami pun mulai berjalan menuju curug. Kami melewati jalan setapak pinggir waduk , jalan yang digunakan oleh orang orang berbaju hitam biasanya, atau lebih tepatnya orang-orang Pemuja Nyi Rewa penunggu Curug itu.

Gus Ghaffi dan aku memimpin jalan, Kami berbaris dan sepakat tidak berjalan berpencar. Gus Ghaffi berada di barisan paling depan, Lalu barisan kedua Aku, Linda ketiga, Sinta keempat, Rio kelima, Guntur ke enam, kevin ke tujuh. Kami mulai memasuki hutan gelap yang selama ini aku lihat dari kejauhan yaitu warung budhe. ternyata didalam tidak segelap yang aku pikirkan. Udara dingin mulai membuat kami bergidik karena udara dingin di hutan ini bercampur hawa negatif keberadaan para mahkluk halus.

Teman-teman ku tidak menyadari jika yang mereka kunjungi adalah kerajaan mahkluk halus, mereka pikir tempat ini murni dan suci karena pedesaan, namun Nyatanya tempat ini menjadi pusat pemujaan sesat yang di lakukan oleh orang-orang jahat yang rata-rata menumbalkan nyawa.

Gus Ghaffi dan aku sudah menyiapkan diri barang kali memang benar - benar terjadi sesuatu nanti. Kami berdua juga berniat untuk mencari tahu tentang Nyi Rewa. Saat kami berjalan menuju curug, hening tidak ada percakapan sama sekali hanya ada suara langkah kaki gemersik karena kami menginjak dedaunan kering yang jatuh di tanah. Hingga tiba-tiba saja Rio tersandung dan jatuh.

"Aduhh!! ", Rintihnya yang tersungkur di tanah.

Kami berhenti dan menghampiri Rio, Kevin mengulurkan tangannya untuk membantu Rio berdiri. Rio berdiri dengan menahan rasa sakit di kakinya.

"Lutut mu berdarah!! ", Ucap Gus Ghaffi melihat lutut Rio terluka akibat tergores Barang pohon kecil yang runcing.

"Iya nih, gue kesandung gara gara batang pohon ini!! ", Ucap Rio

"Ini kok bisa batang pohon runcing nancep di tanah! ", gumam Sinta

"Cabut aja gak sih dari pada ada korban lain kasian, apalagi nanti kita pulang lewat sini lagi kann takutnya kita yang kesandung! ", Ucap Linda

Guntur mencabut kayu itu yang menancap di tanah, Saat sudah tercabut Guntur melemparkan atau membuang kayu itu ke sembarangan arah. Karena kaki Rio terluka jadi Kevin membantu Rio berjalan.

" Ck, Pincang deh gue asu asu!! ", Ketus Rio kesal

Tiba-tiba Gus Ghaffi berhenti berjalan mendadak membuat ku menabrak punggung nya, teman-teman ku pun terkejut kerena Gus Ghaffi berhenti mendadak. Gus Ghaffi berbalik badan dan menatap Rio.

"Apaan? ", Tanya rio

"Jaga mulut mu itu, kamu itu pengunjung , jaga sopan santun!! ", Tegas Gus Ghaffi

Seketika kami merasa takut saat melihat Gus Ghaffi , seakan-akan kami sedang di marahi oleh orang yang lebih tua.

"Dengerin tuh!! ", Ucap Sinta

"Maaf Gus, kami juga udah sering mengingatkan ke Rio tapi emang mulutnya udah bandel dengan bahasa kotor!! ", Ucap Linda

"Kalau mau lanjut jangan cari masalah, Rio lu itu bisa gak sehari gak ngerusuh mulut lu itu!! ", Ketus ku kesal.

"Udah Kita lanjut aja, urusan Rio nanti dia gue pukul kalau berulah!! ", Ucap Guntur

Kevin melirik sinis Rio yang berada di sampingnya.

"Macem macem gue dorong lu!! ", Tegas Kevin

"Iya iya sorry!! ", Ucap Rio

Kami pun Lanjut berjalan menuju curug, Tidak terasa akhirnya kami sampai di curug. Nampak air terjun yang benar-benar indah alami. suara arus air, kicauan burung dan suara suara binatang kecil beserta angin yang membuat suara di antara ranting-ranting juga dedaunan di pohon.

Namun di balik keindahan curug ini, Ada hal mistis yang harus kami waspadai, apalagi penunggu curug ini adalah Nyi Rewa dengan para mahkluk halus lainnya.

"Eh di atas itu ada Pondok, buat duduk duduk kali ya?? ", Tanya Linda

Kami langsung menyorot Pondok yang di maksud oleh Linda, Lalu pandangan ku mengedar melihat sekitar yang nampak sepi tidak ada orang. Hari ini memang para pemuja tidak ada yang datang makanya aku menyetujui permintaan teman-teman ku yang ingin kesini. Ustadz Mamat memberi Gus Ghaffi dan aku Informasi jika orang orang pemuja Nyi Rewa hari ini tidak datang.