NovelToon NovelToon
System Fusi! Mendapatkan Istri Di Awal Perjalanan.

System Fusi! Mendapatkan Istri Di Awal Perjalanan.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Budidaya dan Peningkatan / Mengubah Takdir
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lonely Tree

Lin Zheng seorang pemuda dari bumi secara misterius jatuh ke sebuah retakan ruang yang muncul secara tiba-tiba.
Saat sadar dirinya sudah berada di suatu tempat asing.

Namun saat dirinya putus asa, system fusi datang sebagai Cheat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lonely Tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memanfaatkan sumberdaya yang tersisa

Lin Zheng tetap terduduk di tanah berbatu selama satu menit penuh, napasnya keluar masuk dalam hembusan yang gemetar. Dia baru saja mengikat nasibnya pada entitas yang tak terduga ini melalui kebohongan yang paling absurd. Menerima situasi yang terjadi, dia tahu dia tidak punya pilihan lain. Dia harus mengikuti ritme ini. Jika dia ketahuan berbohong, pedang es bening yang sekarang tersarung di pinggang Xue Ling mungkin akan mengakhirinya.

​"Baiklah..." katanya, suaranya masih sedikit serak. Dia memaksakan senyum kaku dan berdiri. "Uh... Xue Ling. Kita tidak bisa tinggal di lembah ini. Sudah tidak ada apa-apa lagi di sini."

​Xue Ling menatapnya, mata peraknya berkedip sekali. "Baik, Suami."

​Panggilan itu membuat Lin Zheng bergidik lagi, tapi dia berusaha keras untuk tidak menunjukkannya. Dia mengangguk dengan tegas, seolah itu adalah hal paling normal di dunia.

​"Ikuti aku," katanya, mencoba terdengar percaya diri.

​Lin Zheng dan Xue Ling mulai berjalan menuju celah sempit di dinding batu, jalan keluar dari lembah yang tersembunyi itu. Xue Ling bergerak tanpa suara, langkahnya ringan seolah dia melayang, pedang esnya memancarkan aura dingin yang samar.

​Namun, sebelum mereka mencapai pintu keluar, Lin Zheng berhenti.

​Matanya tertuju pada puing-puing peti mati yang tersisa—pecahan-pecahan yang tidak diserap oleh Xue Ling untuk dijadikan pedang.

​"Tunggu sebentar," kata Lin Zheng, tiba-tiba teringat prioritasnya.

​Xue Ling berhenti seketika, patuh, dan berbalik menatapnya dengan ekspresi polos yang sama.

​Lin Zheng, di bawah tatapan perak yang mengintimidasi itu, berjalan kembali ke tengah lembah. Dia berjongkok dan menyentuh salah satu pecahan obsidian yang lebih besar.

​[Benda Terdeteksi: Pecahan Sarkofagus Obsidian Yin (Bahan Kualitas Tinggi)]

[Analisis: Sangat dingin. Konsep: 'Segel', 'Pelestarian', 'Energi Yin Murni'.]

​Mata Lin Zheng melebar. [Kualitas Tinggi]! Ini adalah material terbaik yang pernah dia sentuh sejauh ini, tidak termasuk pistolnya yang tidak bisa digunakan. Ini adalah harta karun!

​Tanpa ragu, dia membuka ranselnya dan mulai mengumpulkan semua sisa benda yang berpotensi untuk difusi. Dia mengambil setiap kepingan obsidian Yin, beberapa batu aneh yang terekspos setelah esnya mencair, dan bahkan segenggam tanah hitam pekat dari bawah peti mati. Dia tidak peduli dia terlihat seperti pemulung. Di dunia ini, sumber daya adalah kehidupan.

​Selama proses ini, Xue Ling hanya diam, berdiri di tempatnya. Dia melihat tingkah laku Lin Zheng yang aneh itu tanpa sepatah kata pun.

​Dia memperhatikan "suaminya"—sosok yang seharusnya menjadi jangkarnya di dunia yang tidak dia ingat ini—berjongkok di tanah, dengan gembira memasukkan pecahan batu dan kotoran ke dalam tasnya.

​Dia tidak mengerti. Dia tidak tahu konsep 'nilai' atau 'material'. Dia hanya mengamati dan mencatat. "Suami," catat otaknya yang kosong, "suka mengumpulkan batu-batu hitam yang rusak."

​Lin Zheng akhirnya berdiri, ranselnya terasa jauh lebih berat. Dia menepuk-nepuk tangannya yang kotor dan berbalik menghadap Xue Ling dengan senyum yang agak malu.

​"Uh... ini," katanya, menepuk ranselnya. "Bahan-bahan penting. Untuk... membangun rumah kita nanti. Ya, rumah yang lebih baik."

​Xue Ling memiringkan kepalanya. "Rumah." Dia mengulangi kata itu, menyimpannya dalam ingatannya.

​Dia tidak bertanya mengapa rumah mereka berikutnya akan dibuat dari pecahan peti matinya. Dia hanya mengangguk setuju.

​"Ayo pergi," kata Lin Zheng, sekarang merasa sedikit lebih aman dengan ransel yang penuh harta.

​Mereka berjalan keluar dari lembah yang sunyi itu, Lin Zheng memimpin dengan kompasnya yang sekarang sudah mati (karena sumber energi Yin telah hilang), dan Xue Ling mengikuti satu langkah di belakang—seorang pelindung berkekuatan dewa yang mengira dia adalah istri dari seorang pengumpul sampah yang baru saja ditemuinya.

1
Taka Kun
doain ya, biar ide nya lancar. biar ada crazy up 10 bab 1 hari
mu bai
up banyak² boleh tuh, thor
Aryanti endah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!