NovelToon NovelToon
Accidentally Wedding

Accidentally Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kunay

Berawal disalahpahami hendak mengakhiri hidup, kehidupan Greenindia Simon berubah layaknya Rollercoaster. Malam harinya ia masih menikmati embusan angin di sebuah tebing, menikmati hamparan bintang, siangnya dia tiba-tiba menjadi istri seorang pria asing yang baru dikenalnya.

"Daripada mengakhiri hidupmu, lebih baik kau menjadi istriku."

"Kau gila? Aku hanya sedang liburan, bukan sedang mencari suami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kunay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakak Laki-laki

“Hentikan!”

Satu kata itu membuat semua orang terdiam, mereka segera mengalihkan pandangannya ke sofa tunggal yang ditempati oleh seorang pria mengenakan pakaian casual tapi tetap elegan dan terlihat sangat tampan meski cahaya di ruangan itu tidak terlalu terang.

“Bos, saya ... saya hanya ingin meminta nona ini untuk melayani Tuan Adolfo.” Aktor pendatang baru itu sedikit salah paham dengan tindakan bosnya yang sekaligus aktor papan atas yang sedang naik daun. “Anda ingin ditemani olehnya?”

“Rey, kau benar-benar tidak peka pada bosmu sendiri.” Adolfo tertawa riang pada aktor pendatang baru itu.

Semua orang  ikut tertawa mendengar hal itu. Adolfo adalah kepala tim A&R di perusahaan. Wajar, semua orang memperlakukannya dengan baik.

“Bos, kalau Anda menyukainya silakan. Saya akan memberinya tip nanti.”

Pesta itu diadakan oleh Chester untuk merayakan kesuksesan film yang dibintanginya dan hadiah untuk seluruh karyawan yang sudah bekerja keras.

Jadi, Adolfo tidak mau menyinggungnya hanya karena seorang wanita rendahan, pikirnya.

“Chester,” panggil wanita bergaun merah dengan nada sedikit menggoda. “Tidak perlu terganggu dengan hal sepele seperti ini. Lebih baik, kita lanjutkan pestanya,” kata wanita itu untuk menengahi, lalu dia menoleh ke arah Green yang masih berdiri dengan tenang.

“Nona, tetaplah di sini untuk melayaninya. Tenang saja, saya akan mengatakannya pada manajer Anda kala—“

“Siapa yang memberikan kekuasaan padamu untuk mengambil keputusan di pestaku?”

Suara Chester kembali menggema di ruangan itu.

Wanita bergaun merah tidak dapat menyelesaikan ucapannya saat Aktor Chester kembali mengeluarkan suara dengan nada bicara yang sangat dingin.

Ketegangan di ruangan itu segera meningkat. Mereka segera mengutuk pelayan yang masih berdiri di depan karena menolak Rey sebelumnya hingga membuat Chester tidak nyaman.

Chester yang duduk di sofa tunggal dengan nyaman, di tangan kanannya memegang segelas anggur yang ia putar berkali-kali.

“Herbert, sepertinya Tuan Rey Wilson sudah tidak menginginkan lagi berkarir di industri hiburan ini.”

Chester berbicara dengan asistennya yang berdiri diam di belakang sofa yang ditempatinya.

Begitu kalimat Chester terdengar oleh semua orang, suhu di ruangan itu segera turun drastis. Bahkan wanita bergaun merah yang sebelumnya masih terlihat genit untuk mendekatinya sedikit menggigil ketakutan.

Rey yang awalnya nyaman duduk di sofa dengan dikelilingi oleh dua wanita segera berdiri dan berjalan ke hadapan Chester. Laku berlutut di hadapannya.

“Bos, maafkan saya, ampuni saya, Bos. Saya janji mulai sekarang tidak akan melangkahi Anda.”

Sepertinya pria muda itu masih melakukan kesalahpahaman atas tindakan Chester. Dia terus bicara omong kosong.

“Bos, ampun. Saya akan bicara langsung pada manajer untuk meminta wanita ini melayani Anda.”

“Enyah!” teriak Chester begitu mendengar kalimat terakhirnya.

Herbert yang sejak tadi hanya berdiri diam di belakang bosnya melangkah menghampiri Rey dan segera menariknya lalu mengeluarkannya dari ruangan itu.

“Usir dia keluar dari club,” perintah Herbert pada penjaga di depan pintu.

Teriakan Rey masih terdengar begitu para penjaga menyeretnya keluar.

Chester yang masih tidak mengubah posisi duduknya segera menatap Green yang berdiri tenang di hadapannya. "Pergilah!”

Green mengangguk lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan itu. Ia sama sekali tidak peduli dengan keributan yang terjadi di sana. Sama sekali tidak berniat untuk meminta maaf karena itu bukan salahnya.

Setelah keluar dari ruang VVIP, Green menghampiri barista dan berkata, “Kak Will, bolehkah aku mencicipi sedikit  tequila itu?”

Green menunjuk gelas di belakang barista, ia tahu minuman yang sudah diracik itu miliknya bukan milik pelanggan.

“Bukankah kau disuruh ke ruang VIP? Kenapa lama sekali?”

Barista mengambil gelas di belakangnya yang berisi tequila dan memberikannya pada Green.

"Biasa, orang-orang berduit itu memang selalu kurang ajar.”

“Apa kau baik-baik saja? Apa yang mereka lakukan padamu?” Ekspresi barista segera berubah mendengar hal itu, dia terlihat khawatir.

“Aku baik-baik saja. Siapa yang berani menyakitiku di ruangan itu?”

Gerry menatap Green sesaat sebelum kembali melanjutkan pekerjaannya. Seolah baru menyadari sesuatu. Benar, tidak akan pernah ada yang menyentuhnya di ruangan itu selama Chester berada di sana.

...

Tengah malam, Green menyelesaikan pekerjaannya dan bersiap untuk pulang. Dia mendorong sepedanya menuju ke jalan raya.

“Apa kau berniat hidup seperti ini selamanya?”

Green segera menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara. Seorang pria berambut pirang, bersandar di sebuah mobil bentley hitam, melipat tangannya di dada dan sedikit menunduk.

“Hidup ‘seperti ini’ seperti apa yang dimaksud Tuan Chester?”

Pria itu adalah Chester Anderson, aktor papan atas yang ditemuinya di ruang VVIP sekaligus orang yang menyewa seluruh club malam ini.

“Green!” Suara Chester sedikit meninggi dengan tidak suka. “Kenapa kau melakukan ini? Apa kau sengaja ingin menyiksa kami semua?”

Green yang masih memegang sepedanya kembali menyandarkannya ke tiang di dekatnya. Lalu menghadap Chester sepenuhnya.

“Ingin menyiksa kalian? Memang apa yang sudah kulakukan pada kalian, Chester?” balas Green dengan serius. “Aku hanya meneruskan hidupku yang tidak berguna ini dan mencari nafkah di tepat ini. Apakah itu juga membuat kalian tersiksa?”

“Green—“

“Chester, tidak bisakah kau berhenti menggangguku?”

“Apa maksudmu? Bagaimana kau bicara seperti itu pada kakakmu sendiri?”

Green tertawa sinis. “Kakak? Ya, benar kau adalah kakakku. Tapi Chester, bukankah kau sebagai kakakku dan anak kesayangan ibu seharusnya menyeretku ke penjara setelah membunuh ayahku sendiri?”

“Green!” bentak Chester, tidak tahan lagi dengan perkataan adiknya. “Kau tahu betul bagaimana ibu sangat terpukul karena kehilangan ayah saat itu. Dia hanya tidak bisa berpikir jernih hingga menyalahkanmu. Aku yakin di dalam hatinya tahu kau tidak bersalah.”

Green hanya tertawa sebagai tanggapan.

“Kau tahu betul aku dan Jeremy tidak pernah menyalahkanmu. Dia bahkan rela pergi ke luar negeri untuk menunjukkan pada ibu kalau dia tidak setuju dengan keputusannya mengusirmu dari rumah. Saat ini, ibu sudah lebih tenang. Asalkan kau kembali ke rumah, Jeremy juga akan kembali dari luar negeri.”

Chester terengah saat mengatakan itu, sejujurnya dia sudah putus asa dengan Green yang keras kepala. Dia juga sudah tidak tahan dengan kondisi keluarganya yang tercerai berai. Kakak tertuanya tinggal di luar negeri bersama anak dan istrinya setelah ayah mereka meninggal dan Greenindia telah meninggalkan rumah tiga tahun yang lalu.

Green mendengus sebagai tanggapan. “Jeremy pergi ke luar negeri demi aku?” Dia tertawa sinis. “Kenapa kalian lucu sekali?”

Green mengambil sepedanya kembali dan berniat pergi. Tetapi, sebelum itu dia berkata pada kakak laki-lakinya. “Chester, mari kita jalani hidup kita masing-masing mulai sekarang. Kau dengan karir cemerlangmu dan Kak Jerry dengan mimpinya untuk mengembangkan bisnis di luar negeri, dan aku? Ya, aku akan menjalani hidup yang ‘seperti ini’ yang sepeti tadi kau maksud.”

Setelah itu, Green menaiki sepedanya dan mengayuhnya menuju ke tempat tinggalnya.

Chester tertegun mendengar ucapan Green, hatinya seperti digerogoti lalat, menyakitkan.

Di saat dirinya dan juga Jeremy bersinar karena bisa mengejar mimpinya dengan mulus, sedangkan adik bungsu mereka terpuruk di sudut gelap dengan menanggung beban sebesar itu karena disalahkan oleh ibunya sendiri atas kematian ayahnya.

Chester bahkan lantang mengatakan Jeremy keluar negeri demi Green, demi menunjukkan pada ibunya kalau dia marah atas tindakan ibunya yang mengusir adik mereka. Tapi kenyataannya? Jeremy bahkan bisa mengejar mimpinya mengembangkan bisnis di luar negeri seolah masalah adiknya tidak menghambat apa pun.

Siapa yang tidak tahu sehebat apa Jeremy dalam mengembangkan bisnis keluarga di luar negeri? Bagaimana mungkin itu bisa disebut berkorban untuk adiknya?

Tanpa keduanya sadari, tidak jauh dari mereka, seorang pria menatap keduanya yang sedang berbicara dari dalam mobilnya. Jaraknya cukup jauh untuk bisa mendengar pembicaraan mereka, tapi dari sudut pandangnya ia melihat Green dan Chester seperti sedang bertengkar.

“Ada hubungan apa Green dan Chester?”

 

 

......................

Tap dulu like-nya. dan berikan komentar kalau suka cerita ini. ...

 

 

 

1
BCuan
maksa kali, Rex🤣🤣🤣
Fera Susanti
kasian juga green..
Fera Susanti
iya peluk aja yg erat biar ga kabur..😁
Fera Susanti
sampe part ini blm terbongkar kan alasan green sampe menjauh dr keluarga nya??..
Fera Susanti
ayo cepat terbongkar nona muda Anderson
hasatsk
greenidia belum menerima pernikahannya dengan Rex, sementara Rex menganggap pernikahannya tidak bisa di sebut konyol karena sudah tercatat secara agama dan catatan sipil ..
Fera Susanti
masih meraba raba..
hasatsk
Haha...Rex kena juga dikerjain greenidia....
Fera Susanti
apa???..🤭
Fera Susanti
teka teki silang
hasatsk
jadi greenidia keluar dari rumahnya karena disalahkan oleh ibunya atas kematian ayahnya......
hasatsk
mungkinkah itu Rex?
Fera Susanti
iiih siapa dia??
hasatsk
mau mengerjain eh malah dikerjain🤣🤣🤣
Fera Susanti
😁
hasatsk
haha..kamu kena jebakan Rex lagi, greenidia.....
hasatsk
kau benar, pada akhirnya akulah yang tertipu...haha
malam pertama Rex jadi merawat greenidia....
Fera Susanti
up
hasatsk
mulai terkuak .....
Fera Susanti
masih meraba raba..
semangat trs Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!