NovelToon NovelToon
Penyesalan Terbesarku

Penyesalan Terbesarku

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Pelakor / Poligami / Janda
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: chelchel

keluarga yang awal nya harmonis berubah karena istri yang egois dan suami yang menuntut kesempurnaan dari istri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chelchel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Bagaimana ini sebenarnya aku belum siap untuk menikah lagi, tapi kenapa mereka memaksa ku untuk menikah lagi, apa mereka tidak tahu kalau aku masih trauma akan pernikahan kenapa mereka malah menyudutkan ku untuk segera menikah lagi, apa mereka tidak percaya pada ku padahal aku tidak pernah ngapa - ngapain selain kerja "Gumam Aulia di dalam hati

"Baik Aulia bagaimana keputusan nya " Tanya Bapak Yoga

"Kalau saya gimna Yoga aja Pak " Kata Aulia

"Semoga Yoga menolak perjodohan ini "Kata Aulia di dalam hati

"Kalau saya ,Pak lebih baik kita tunangan aja dulu karena Saya takut ini terlalu cepat untuk Aulia kalau kita tunangan dulu kita bisa mengenal lebih jauh lagi dari pada sekarang, kalau langsung untuk ke jenjang serius takut nya Aulia belum siap aku juga belum siap " Kata Yoga

"Bagus untung Yoga bilang begitu, karena aku agak ragu dengan Yoga dia kan belum pernah menikah aku takut dia belum siap " Gumam Aulia

"Baik kalau begitu keputusan anak kami, kami selaku keluarga Yoga pasti mendukung apa pun keputusan nya karena mungkin ini yang terbaik untuk mereka, bagaimana Aulia apakah kamu mau bertunangan dulu bersama Yoga " Kata Bapak Yoga

"Bismillahirrahmannirahhim saya menerima pertunangan ini, benar kata Yoga meskipun kita baru dekat kita harus mengenal lebih jauh lagi satu sama lain nya, aku tidak terburu-buru aku menerima keputusan ini" Kata Aulia

"Baik kita sepakat untuk bertunangan dulu hari ini, kami juga membawa cincin untuk memikat Aulia " Kata Bapak Yoga

"Baik kalau anak-anak kita sudah setuju mari kita langsung kan pertunangan nya dan tukar cincin nya " Kata Bapak Aulia

"Entah kenapa hati ku terasa berat menerima pertunangan ini entah perasaan ku atau mungkin aku benar-benar tidak siap menerima ini semua " Gumam Aulia

"Silahkan Aulia dan Yoga maju kedepan untuk bertukar cincin " Kata Bapak Yoga

Kita maju kedepan untuk bertukar cincin, disaat tangan ku di angkat oleh Yoga untuk di pasangkan cincin dalam pikirku terlintas

"Andai saja perkataan Pak Danang itu benar untuk menikah dengan ku " pikir Aulia

Tersadar dari lamunan ku itu ternyata cincin nya sudah terpasang di jari manis ku, aku tidak percaya semua ini semua nya seperti mimpi sekarang giliran Aulia yang memasangkan cincin ke jari Yoga, tangan ku terasa sangat berat untuk memasangkan cincin ke jari Yoga sehingga agak lama aku memasukan cincin itu.

"Aulia kamu kenapa? Ayo cepat masukan! " Tegas Yoga

"I.. iya Yoga " Kata Aulia gugup

Akhir nya Aulia memasangkan cincin itu di jari Yoga .Semua orang pun merasa lega dan bahagia karena mereka sudah resmi tunangan jadi tidak akan ada gosip yang aneh-aneh lagi.

Keluarga besar Aulia dan Yoga makan bersama di rumah Aulia disaat mereka berbahagia, tapi aku merasa sedih dan merasa sendiri karena omongan ku tidak di dengar oleh keluarga ku, tapi di sisi lain daripada aku membebani mereka terus , mungkin ini adalah jalan yang terbaik untuk ku.

Setelah mereka selasai makan-makan mereka pun pamit untuk pulang.

"Bapak Ibu kami sekeluarga pamit dulu terima kasih atas semua nya " Kata Bapak Yoga

"Baik silahkan, kami yang berterimakasih sudah mau menerima Aulia " Kata Bapak Aulia

"Lagian juga anak kita sudah dekat, saya juga senang jika Aulia menjadi menantu kami karena bukan hanya cantik dia juga pasti baik " Kata Bapak Yoga

"Ahh Bapak bisa aja " Kata Bapak Aulia sambil menepuk pundak Bapak Yoga

"Kami pamit dulu Asalamualaikum " Kata Bapak Aulia

"Baik Pak, Aulia sini nak ini mereka mau pamit pulang " Teriak Bapak Aulia

Aulia pun menghampiri Bapak nya yang sedang di teras rumah dan langsung salaman kesemua keluarga Yoga, setelah semuanya selesai dan keluarga sudah pulang Aulia mengajak Bapak dan Ibu nya untuk mengobrol.

"Bapak Ibu kenapa tidak di diskusikan dulu masalah sebesar ini? " Tanya Aulia

"Kalau kita diskusikan dulu, kamu pasti menolak perjodohan ini " Kata Bapak Aulia

"Tapi kan ini masalah nya sangat besar menyangkut kehidupan Aulia, apakah Bapak dan Ibu tidak takut kalau Aulia gagal untuk kedua kali nya " Kata Aulia

"Hus... jangan berkata begitu pamali, ingat ucapan itu adalah doa " Kata Ibu Aulia

"Kenapa kamu bicara begitu? Bapak sudah tau gosip-gosip seluruh desa kamu mau mereka gosipin kamu terus hah? " Teriak Bapak Aulia

"Aku gak masalah Pak, Bu kalau aku di gosipin sama mereka karena aku tidak pernah melakukan apa yang mereka bilang " teriak Aulia sambil menangis

"Kamu yang tidak masalah, tapi bagaimana dengan kami? kamu pernah memikirkan kami? " Teriak Bapak Aulia

"Bukan aku tidak memikirkan Bapak dan Ibu tapi aku belum siap Pak untuk menikah lagi untuk memulai semuanya lagi Pak" Kata Aulia menangis

"Belum siap apa, siap tidak siap kamu harus siap lagian juga waktu pernikahan pertama kamu itu bukan full salah kamu sepenuh nya tapi ada salah suami kamu juga, ngapain harus takut membuka hati lagi? " Kata Bapak Aulia

"Sudah Pak sudah malu sama tetangga lagian ini juga sudah malam " Kata Ibu Aulia

"Lagian dia duluan yang memulai " Teriak Bapak Aulia

"Dengar ya Aulia kami melakukan ini karena kami sayang sama kamu kalau kami gak sayang kami gak akan melakukan ini untuk kamu " Kata Ibu Aulia sambil mengusap punggung Aulia

"Tapi Bu, aku benar-benar gak siap " Kata Aulia sambil menangis

"Apa yang bikin kamu gak siap? " Tanya Bapak Aulia ketus

"Apa karena Pak bos itu? " Kata Ibu Aulia

"Pak bos siapa? yang mana? " Kata Bapak Aulia

"Itu Pak, Pak bos Danang yang punya kebun kentang dan toko pupuk itu, lagian juga dia sudah mempunyai istri " Jawab Ibu Aulia

"Bu.. bukan bu bukan masalah itu kenapa jadi bawa-bawa Pak Danang, aku hanya ingin berterima kasih pada nya, karena kalau bukan karena dia aku tidak mungkin mendapatkan pekerjaan yang layak! Ucap Aulia tegas

"Kalau bukan karena dia kenapa kamu belum siap hah? berharap dia yang nikahi kamu baru siap? " Teriak Bapak Aulia

"Bukan Pak bukan, bukan karena dia aku benar-benar belum siap karena aku masih trauma dengan pernikahan yang pertama, jangan sebut-sebut lagi Pak Danang dia tidak ada hubungan nya dengan ku, aku hanya ingin berterimakasih saja kepadanya " Tegas Aulia

"Kalau begitu buktikan masa kamu mau sama suami orang, meskipun kamu janda tapi kamu tidak boleh merebut suami orang buktikan itu "Kata Bapak Aulia

"Baik kalau begitu aku menerima tunangan ini aku akan coba buka hati untuk Yoga kalau itu pilihan Bapak dan Ibu meskipun berat hati aku akan mencoba nya, tapi ingat jangan bawa-bawa Pak Danang ke dalam masalah ini " Ucap Aulia sambil menangis

"Bagus Kalau begitu, jangan terlalu sering berhubungan dengan Pak Danang itu, ingat kamu sudah terikat dengan Yoga " Tegas Bapak Aulia

Aku pun masuk ke kamar sambil menangis, di dalam kamar aku merenung karena masih tidak percaya dengan apa yang terjadi hari ini.

"Rasa nya ingin sekali cerita sama Pak Danang tetapi aku tidak mau membuatnya ada dalam masalahku " Kata Aulia

Mungkin ini sudah takdir ku untuk menerima semua ini..

......HALLO......

Terima kasih bagi yang sudah membaca maaf jika penulisan nya belum rapih karena saya masih pemula.Untuk kritik dan saran silahkan tinggal komen di kolom komentar dan jangan lupa like ☺

1
Dara nurlael
semangat 🥰🥰
Mariloly Salas Sandoval
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
chelchel: terimakasih🙏
total 1 replies
Lửa
Membuat terkesan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!