NovelToon NovelToon
Permaisuri Raja Langit

Permaisuri Raja Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nafsienaff

Malam itu sepasang suami istri yang baru saja melahirkan putri pertamanya di buat shock oleh kedatangan sesosok pria tampan berpenampilan serba putih. Bahkan rambut panjang nya pun begitu putih bersih. Tatapannya begitu tajam seolah mengunci tatapan pasangan suami istri itu agar tidak berpaling darinya.

“Si siapa kau?” Dengan tubuh bergetar pasangan suami istri itu terus berpelukan dan mencoba melindungi putri kecil mereka.

“Kalian tidak perlu tau siapa aku. Yang harus kalian lakukan adalah menjaga baik baik milikku. Dia mungkin anak kalian. Tapi dia tetap milikku sepenuhnya.” Jawab pria tampan berjubah putih itu penuh penekanan juga nada memerintah.

Setelah menjawab wujud tampan pria itu tiba tiba menghilang begitu saja menyisakan ketakutan pada sepasang suami istri tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9

“Menurut ayah apa tujuan dia terus berada disamping Dewi? Apa dia juga punya niat jahat seperti iblis itu? Apa dia akan membunuh anak kita?”

Doni yang sedang memeriksa berkas berkas di tangannya langsung menoleh. Pria itu menghela napas kemudian meletakan berkas di tangannya diatas meja di depannya. Saat ini keduanya sedang mengobrol bersama di ruang keluarga.

“Bu.. Ada baiknya kita jangan berprasangka buruk sama dia. Bukannya selama ini juga anak kita baik baik saja? Dia kan juga selama ini selalu melindungi Dewi.”

Sita terdiam. Tiba tiba dia teringat akan kejadian yang sering Dewi alami dulu saat masih kecil. Dewi selalu mendapat teguran hingga Sita dan Doni di panggil ke sekolah karena tuduhan Dewi melukai teman sekelasnya.

“Jadi maksud Ayah yang melukai teman Dewi dulu adalah Artha begitu?” Tanya Sita mulai menyadarinya.

“Mungkin. Dari setiap jawaban yang Dewi lontarkan ketika ayah bertanya dia akan terus menjawab dengan jawaban yang sama. Dia selalu bilang nggak tau dan nggak bersalah.” Jawab Doni dengan ekspresi berpikir keras.

“Bu... Artha bukan manusia biasa. Tapi ayah yakin Artha tidak ada maksud jahat pada anak kita...”

Doni tidak sedang berbohong hanya untuk menenangkan istrinya. Doni memang punya pandangan sendiri pada sosok Artha yang meski kadang terlihat menakutkan namun bisa berubah begitu lemah lembut dan penuh kasih sayang saat sedang bersama Dewi.

Sita menelan ludah. Untuk masalah Dewi, Sita benar benar tidak bisa percaya sepenuhnya pada siapapun. Sita selalu ingin bisa memastikan sendiri secara langsung bahwa putrinya tidak dalam bahaya.

“Apa kita pergi ke orang pintar saja yah? Kita coba cari tau tentang Artha.” Sebuah ide tiba tiba terbesit di pikiran Sita.

Doni terkekeh.

“Lalu kamu pikir orang pintar itu bisa mengalahkan Artha?”

“Siapa tau kan? Diatas langit masih ada langit yah.. Meski Artha hebat, pasti ada yang lebih hebat.” Ujar Sita yakin.

“Terus kita mau cari dimana orang pintar itu Bu?” Meski tidak mungkin, namun Doni tidak mungkin menolak. Doni tau bagaimana perasaan istrinya.

“Ayah tenang saja.. Ibu akan minta saran ke teman teman ibu.”

Doni hanya bisa menghela napas. Dalam hati Doni berharap semoga saja Artha tidak salah mengartikan maksud mereka berdua yang ingin melindungi Dewi nanti jika Artha tau.

*****

Besok paginya kediaman Sita dan Doni kedatangan orang asing dengan penampilan yang menurut Dewi aneh. Kebetulan saat orang itu datang Dewi sudah akan berangkat kuliah dengan sang ayah yang juga akan berangkat bekerja. Mereka berdua memang selalu berangkat bersama. Doni akan lebih dulu mengantar Dewi ke kampusnya sebelum akhirnya berangkat bekerja.

“Itu siapa yah?” Tanya Dewi sambil terus menatap orang asing yang sedang berbincang dengan ibunya.

Doni ikut menatap kearah pandang putrinya. Pria itu benar benar tidak menyangka istrinya bisa menemukan orang pintar dalam waktu yang singkat.

“Ayah juga nggak tau. Tapi ibu bilang mau mengusir energi negatif yang ada di rumah kita.” Jawab Doni sekenanya.

Dewi mengernyit.

“Maksudnya rumah kita berhantu begitu?” Tanya Dewi merasa aneh.

Doni mengedikkan kedua bahunya.

“Sudah tidak usah di pikirkan. Lebih baik sekarang kita berangkat. Ayah nggak mau kalau kamu telat.” Enggan membahas panjang lebar, Doni pun mengalihkan topik. Dia juga segera menghidupkan mesin mobilnya dan berlalu dari pekarangan rumah dengan kecepatan sedang.

Sementara Dewi, dia masih bertanya tanya tentang niat ibunya yang tiba tiba membawa orang asing ke rumah nya. Padahal dari kecil ibunya juga selalu mewanti wanti Dewi agar tidak berinteraksi terlalu dekat dengan orang asing.

Tiba tiba Dewi teringat akan sosok hitam menyeramkan yang pernah menyerangnya.

“Apa mungkin karena kejadian malam itu?” Batin Dewi terus bertanya tanya.

“Oh ya nak, tentang teman kamu itu.. Kalian sejak kapan dekat?”

Dewi menoleh pada ayahnya. Dia tau siapa yang ayahnya maksud. Siapa lagi kalau bukan Artha.

“Maksud ayah Artha?” Tanya balik Dewi.

Doni tersenyum dengan senyuman yang menghiasi bibir tipisnya.

“Eum.. Sudah lama sih yah.. Cuma baru berani ajak ke rumah aja. Itu juga karena undangan makan malam dari ayah dan ibu..” Jawab Dewi.

“Ayah lihat sepertinya dia orang yang baik.” Doni mencoba memancing penjelasan tentang Artha dari sisi Dewi.

“Betul banget. Artha itu baik banget sama aku yah.. Dia selalu jagain aku dan pastiin aku selalu aman.” Senyum Dewi sambil membayangkan wajah tampan Artha.

“Eumm... Baguslah kalau begitu. Tapi ingat kalau ada sesuatu yang memberangkatkan kamu segera kasih tau ayah dan ibu.”

“Itu pasti ayah.” Angguk Dewi mantap.

Obrolan terus berlanjut. Doni banyak bertanya tanya tentang Artha pada Dewi yang akhirnya Doni punya kesimpulan bahwa Artha memang benar benar baik dan sungguh sungguh menjaga Dewi.

Setelah mengantar Dewi ke kampus, Doni kembali pulang ke rumah. Doni juga tidak mau ambil resiko membiarkan istrinya bersama dengan orang asing yang tidak mereka kenal.

“Di rumah ini memang ada sosok yang sangat kuat. Sosok yang begitu hebat dan jahat yang ingin membawa pergi putri kalian.”

Sita menelan ludah mendengar apa yang pria berpenampilan serba hitam itu katakan. Dan saat mendengar ucapan pria itu pikiran Sita langsung tertuju pada Artha.

“Tapi nyonya tidak perlu khawatir. Saya akan berusaha untuk mengusir sosok itu.” Tambah pria yang sudah tidak muda lagi itu.

“Lakukan segala yang terbaik untuk keluarga saya pak. Saya benar benar minta tolong.” Ujar Sita yang sudah mulai berprasangka buruk pada sosok Artha.

“Baik nyonya. Tapi sebelum saya membersihkannya, tolong ambil batu ini.” Pria asing itu memberikan batu giok warna hitam pada Sita.

Meski ragu Sita tetap menerimanya. Entah untuk apa fungsi batuk giok tersebut Sita sendiri belum mengetahuinya.

Sita kemudian mengajak pria itu berkeliling di rumah nya. Dan begitu sampai di depan pintu kamar Dewi, mereka pun berhenti.

“Disini.. Disini Sangat kuat sekali energinya.” Ujar pria berpenampilan serba hitam itu.

Sita merasa cemas sendiri. Wanita itu benar benar percaya dengan apa yang sedang orang pintar itu lakukan.

“Kalau di izinkan, saya ingin berusaha mengusirnya nyonya.” Pria itu menatap Sita dengan ekspresi serius.

“Oh iya iya.. Silahkan pak.” Dengan harapan begitu besar, Sita pun mempersilahkan. Sita optimis bahwa cara itu akan berhasil menjauhkan putrinya dari makhluk yang berniat jahat.

Saat pria itu sedang beraksi dengan jurus jurus dan mulut komat kamitnya, Doni datang. Dia berdiri di samping Sita yang sedang memperhatikan serius orang yang di anggap bisa mengusir makhluk jahat itu.

“Bagaimana Bu?” Tanya Doni berbisik.

“Setelah ini anak kita akan aman yah..” Senyum Sita dengan begitu yakin.

Doni mengerjapkan kedua matanya beberapa kali kemudian mengangguk mengiyakan saja.

“Sita Sita..” Batin Doni tidak habis pikir.

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!