ini tentang hubungan yang tidak mudah, dimana seseorang yang belum bisa melupakan masa lalunya.
maka janganlah mencintai orang yang belum pernah selesai dengan masalalu nya, karena sekuat apapun kamu berjuang kalau di dalamnya masih ada seseorang, percuma.
pernahkah kamu berada di titik ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. tidak peduli
" hei jangan kabur !"teriak preman tersebut yang terkejut melihat Arumi sudah berhasil keluar dari mobil.
Arumi menoleh sekilas kebelakang sambil berlari menjauh dari preman tersebut yang mengejarnya, Arumi bingung harus minta tolong kesiapa karena jalannya sangat sepi.
" ya Allah tolong selamatkan aku, aku tidak mau mati sia-sia "ucap Arumi yang merasa sedikit putus asa sambil terus berlari.
saat sedang berlari kakinya tidak sengaja tersandung batu dan jatuh, Arumi segera bangkit saat melihat preman tersebut semakin dekat dengannya.
" mau kemana kau hah ?"ucap preman tersebut yang berhasil menangkap Arumi.
" aw..!"preman tersebut meringis kesakitan saat Arumi menginjak kakinya dengan keras.
" kurang ajar !"maki preman tersebut sambil kembali mengejar Arumi yang berhasil melarikan diri lagi.
melihat ada mobil yang melintas Arumi dengan nekat berlari kearah mobil tersebut sambil memejamkan matanya, pemilik mobil tersebut dengan panik menginjak rem dan berhenti tepat di depan Arumi.
melihat ada orang, preman tersebut segera berbalik pergi karena tidak ingin masuk penjara.
Arumi membuka matanya dengan perasaan degdegan lalu menoleh kearah belakang dan melihat preman tersebut sudah tidak ada.
" kau tidak apa-apa ?"seorang pria tampan yang turun dari mobil dan berjalan menghampiri Arumi.
" sebentar "ucap pria tersebut sambil melepaskan kain yang menutupi mulut Arumi.
" tolong buka ikatan talinya ?"ucap Arumi sambil berbalik membelakangi pria tersebut.
" iya "ucap pria tersebut sambil bantu melepaskan tangan Arumi.
" makasih ya "ucap Arumi yang merasa sedikit lega
" sama-sama, apa yang terjadi ?"tanya pria tersebut sambil menatap kearah Arumi yang terlihat masih ketakutan.
" aku habis diculik "ucap Arumi sambil menoleh sekilas kearah pria tersebut.
" kau tidak apa-apa ? Apa ada yang luka ?"tanya pria tersebut sambil menatap kearah Arumi.
" aku baik-baik saja "ucap Arumi gugup sambil melirik kearah sekitar.
" yasudah ayok aku antarkan pulang, ini sudah mau gelap "ucap pria tersebut yang kasian dengan Arumi sambil membukakan pintu mobilnya.
" enggak usah takut, aku bukan orang jahat kok "yakin pria tersebut, dengan ragu-ragu akhirnya Arumi pun masuk kedalam mobil.
pria tersebut menutup kembali pintu mobilnya lalu duduk di kursi pengemudi sambil menjalankan mobilnya.
" oh ya namaku Nico, kalau kamu ?"tanyanya sambil menoleh kearah Arumi.
" Arumi "ucap Arumi dengan singkat.
" nama yang cantik sama seperti orangnya "ucap Nico sambil tersenyum.
" ini harus kemana ? kau belum memberikan alamatmu "tanya Nico lagi
" lurus saja nanti di persimpangan belok kiri "ucap Arumi, Nico mengangguk mengerti sambil fokus menyetir mobilnya.
( 15 menit kemudian )
" berhenti di sini saja "ucap Arumi begitu sudah dekat dengan rumahnya.
" biar aku antar hingga kedepan rumahmu "ucap Nico
" enggak usah, cukup disini saja "ucap Arumi sambil melepaskan sabuk pengamannya.
" makasih banyak sudah mau nganterin aku "ucap Arumi sambil turun dari mobil.
" sama-sama, aku duluan "ucap Nico sambil melanjutkan perjalanannya.
" iya "ucap Arumi sambil tersenyum lalu berjalan menuju rumah.
...**...
Matthew masuk kedalam kamar lalu melepaskan jasnya sambil menatap kearah Arumi yang sedang duduk di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.
" apa tadi kau diculik ?"tanya Matthew sambil menatap kearah istrinya.
Arumi mematikan hair dryer nya lalu beranjak pergi tanpa menjawab pertanyaan dari Matthew.
Arumi meringis saat Matthew menarik tangannya, melihat itu Matthew segera memeriksa pergelangan tangan istrinya yang memerah seperti bekas ikatan.
" jadi kau benaran diculik ?"tanya Matthew sambil menatap kearah istrinya.
" apa kau peduli ? Enggak kan ?"tanya Arumi sambil menarik tangannya.
" kau dengan kejam menyuruh preman tersebut untuk membunuhku "ucap Arumi dengan dingin.
" aku pikir itu cuma modus penipuan makanya berkata seperti itu,mana ku tahu kalau kau benaran diculik "ucap Matthew yang menyesal sudah berkata kasar.
Arumi yang masih sakit hati tidak samasekali peduli dengan penjelasan Matthew,ia naik keatas kasur dan tidur sambil membelakangi Matthew.
( paginya )
Matthew memakai bajunya sambil melirik kearah istrinya yang terlihat sudah siap untuk pergi.
Arumi mengambil tasnya lalu berjalan keluar kamar tanpa sedikitpun menoleh kearah Matthew.
" Ayok sarapan dulu "ucap Oma sambil menatap kearah Arumi.
" nanti aku sarapan di jalan aja Oma, lagi buru-buru soalnya "ucap Arumi
" biasanya ke butik jam 8 ,ini baru juga jam tujuh "ucap Oma dengan heran.
" aku mau ke rumah Mira dulu Oma "jelas Arumi
" oh "ucap Oma sambil mengangguk mengerti.
" aku pergi dulu ya Oma "pamit Arumi sambil menyalami Oma.
" hati-hati "ucap Oma
" iya "ucap Arumi sambil pergi, selepas Arumi pergi Matthew juga turun kebawah.
" mau pergi juga ?"tanya Oma sambil menatap kearah Matthew.
" iya "ucap Matthew sambil menyalami Oma.
" tidak sarapan dulu ?"tanya Oma
" nanti di kantor "ucap Matthew sambil pergi.
" hah "Oma menghela nafas panjang sambil mengambil makanannya, terpaksa ia harus sarapan sendiri lagi karena semua orang pada sibuk.
Matthew turun dari mobil dan langsung berjalan ke ruang kerjanya dengan aura dingin, melihat bosnya datang Wiliam dengan buru-buru mengambil table nya lalu menyusul Matthew kedalam.
" apa jadwalnya ?"tanya Matthew sambil duduk di kursi.
" yang pertama ke lapangan untuk mengecek pembangunan hotel, setelah itu ada meeting dengan perusahaan PT Aditya pak "jelas Wiliam.
" ada lagi ?"tanya Matthew sambil menatap kearah William.
" itu saja ,mau saya atur lagi jadwalnya pak ?"tanya William.
" enggak usah "ucap Matthew, William mengangguk mengerti sambil berbalik hendak pergi.
" tunggu "ucap Matthew
" kenapa pak ?"tanya William sambil menatap kearah bosnya.
" pesankan aku sarapan "ucap Matthew.
" baik pak "ucap William sambil pergi.
Sekarang Matthew sudah ada di pembangunan hotel mereka yang jalan hampir 60 %,sang mandor menemani Matthew dan William berkeliling sambil menjelaskan setiap detil proses pembangunannya.
( sorenya )
Arumi mengganti bajunya dan bersiap untuk pulang, saat hendak pergi buk Amanda malah memanggilnya.
" ya buk kenapa ?"tanya Arumi sambil menghampiri bosnya.
" sebelum pulang tolong antarkan dress ini "ucap buk Amanda sambil memberikan alamatnya.
" baik buk "ucap Arumi sambil pergi.
Arumi mengantarkan dress tersebut ke alamat yang diberikan oleh bosnya.
" permisi !"ucap Arumi sambil mengetuk pintu
" ya sebentar "ucap sang pemilik rumah sambil membukakan pintu.
" apa benar ini rumah buk Dewi ?"tanya Arumi untuk memastikan.
" iya dengan saya sendiri "ucap buk Dewi
" oh ini buk dress pesanannya "ucap Arumi sambil memberikannya kepada buk Dewi.
" makasih ya "ucap buk Dewi sambil tersenyum.
" sama-sama buk, kalau begitu saya permisi dulu "pamit Arumi sambil pergi.
" iya "ucap buk Dewi sambil kembali masuk kedalam rumahnya.
" Bim Bim !"suara klakson mobil, Arumi menatap bingung kearah mobil yang tiba-tiba berhenti di sampingnya.