Wang luo adalah seorang kaisar, dia juga di sebut sebagai kaisar sembilan alam, karena memiliki kitab kuno yang di sebut, KITAB RAHASIA DI BAWAH LANGIT. Karena kitab itu, dia menjadi sasaran semua kekuatan. dia bahkan di hianati oleh muridnya dan bunuh.
Kemudian jiwanya hidup kembali dalam tubuh seorang pemuda bernama WANG LING. dengan ingatan masa lalunya, Wang ling perlahan membangun kekuatannya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARDIYANSYAH SALAM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11.
Wang Lei, didorong oleh keputusasaan dan niat membunuh, melompat ke udara.
Pedang lebarnya, diselimuti kabut hijau racun mematikan, menebas ke arah Wang Ling dengan kecepatan yang jauh melebihi gerakannya sebelumnya.
Ini adalah serangan all-out terakhirnya.
Wan jin, yang menyaksikan kegilaan Wang Lei, terkejut bukan kepalang.
"Wang Lei, hentikan! Itu akan membunuh Wang Ling!" seru Wang Jin, tetapi sudah terlambat.
Ia tak menyangka Wang Lei akan begitu nekat dan menggunakan racun dalam duel yang disaksikan banyak orang.
Namun, Wang Ling hanya tersenyum kecil.
Senyum itu bukan senyum kesombongan, melainkan senyum yang menunjukkan betapa remehnya ancaman Wang Lei di matanya.
Ia tidak bergerak, melainkan mengangkat tangan kanannya ke samping, telapak tangannya terbuka.
Dalam sepersekian detik berikutnya, sebuah pedang yang terbuat murni dari Qi berwarna keperakan mulai terbentuk di telapak tangannya.
Pedang itu tampak solid, memancarkan aura tajam yang tak terlihat, dan panjangnya sekitar satu meter.
Hening...
Seluruh penonton, termasuk Wang Tian dan para Tetua, membeku.
Mereka melihat Wang Ling, seorang pemuda yang dianggap lemah, menciptakan pedang dari Qi murni.
Di bangku tamu, tiga Kepala Keluarga dan pengawal mereka, termasuk dua ahli tahap inti emas dari Keluarga Chen, terlonjak berdiri dengan wajah pucat pasi.
Chen wu dari Keluarga Chen, ahli Inti Emas, gemetar saat berbicara. "I-itu... itu adalah kemampuan pembentukan senjata Qi! Kemampuan itu hanya bisa dilakukan oleh ahli kultivasi yang telah mencapai tahap inti emas tingkat ke lima!"
"Monster!" teriak Chen lie, pengawal Inti Emas lainnya, suaranya dipenuhi kengerian dan rasa hormat yang mendalam. "Wang Ling itu... dia bukan lagi manusia biasa!"
Patriark Li dan Tuan Zhou juga tak kalah terkejut, mulut mereka menganga.
Mereka tahu apa arti kemampuan itu.
Artinya, Wang Ling jauh lebih kuat dari siapa pun yang mereka bayangkan.
Wang Lei, yang masih menerjang di udara, melihat pedang Qi itu.
Matanya melebar penuh horor. Ia tiba-tiba menyadari bahwa ia telah mencoba membunuh seekor naga, bukan seekor cacing.
"Ti-tidak mungkin!" teriak Wang Lei, racun dan kegilaannya sirna, digantikan oleh ketakutan murni.
Wang Lei yang menerjang di udara, pedang racunnya hanya tinggal beberapa meter dari Wang Ling.
Di hadapannya, Wang Ling berdiri tenang, dengan pedang yang terbuat dari Qi murni berkilauan di tangannya—sebuah kemampuan yang seharusnya hanya dimiliki oleh ahli Tahap Inti Emas Tingkat Lima.
Di tengah keheningan yang mencekam, Wang Ling berpikir dalam hati,
ekspresinya sedingin es.
“Kekuatan yang kupakai ini bukanlah milik kultivasi Tingkat Enam Pemurnian Tubuh. Ini adalah penguasaan yang diberikan oleh Kitab Rahasia di Bawah Langit.”
Kitab Rahasia di Bawah Langit adalah warisan abadi dari kehidupan masa lalunya (Wan Luo), sebuah kitab yang merekam pengetahuan tentang kultivasi, alkimia, dan taktik pertarungan yang melampaui segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.
Kitab itulah yang menjadi rebutan orang-orang kuat di masa lalu.
Dengan kitab itu, Wang Ling dapat memanipulasi Qi dengan presisi mutlak, meniru kemampuan yang jauh di atas ranah kultivasinya saat ini.
Ia tidak perlu mencapai Inti Emas Tingkat Lima.
Ia hanya perlu mengetahui cara melakukannya.
"Cukup," ucap Wang Ling.
Dengan lambaian tangannya yang tenang, Pedang Qi perak itu bergerak.
Itu bukan tebasan liar, melainkan gerakan yang sangat terkontrol dan presisi.
Pedang Qi itu bergerak lebih cepat dari yang bisa dilihat oleh Wang Lei, memukul tepat pada pergelangan tangan Wang Lei yang memegang pedang.
KLANG!
Pedang lebar Wang Lei terlempar jauh, dan aliran Qi racun di tangannya seketika terhenti.
Wang Lei sendiri terpental ke belakang, jatuh ke tanah dengan bahu yang terkilir dan wajah yang diliputi rasa takut yang luar biasa.
Sebelum Wang Jin sempat bereaksi atau mundur, Pedang Qi itu menghilang dari tangan Wang Ling dan muncul sejenak, mengunci leher Wang Jin.
Pedang itu tidak menyentuh kulitnya, tetapi tekanan Qi dingin di tenggorokannya membuat Wang Jin langsung membeku, pedangnya terlepas dari tangannya.
Wang Ling, tanpa berkeringat, menatap ke sekeliling arena.
Ia telah mengalahkan kedua pesaing terkuat Keluarga Wang hanya dengan satu lambaian tangan.
Arena kini tenggelam dalam keheningan total yang lebih menakutkan daripada teriakan apa pun.
Para tamu terhormat, termasuk ahli Inti Emas dari Keluarga Chen, hanya bisa berbisik satu kata yang sama, mewakili kengerian dan kekaguman mereka:
"Monster..."
Wang Lei terkapar di tanah, napasnya tersengal-sengal, menatap Wang Ling dengan teror absolut.
Ia mengerti.
Ia tidak hanya mencoba membunuh seorang anak. Ia telah membangunkan iblis.
Wang Ling berdiri tegak, Pedang Qi perak di tangannya lenyap secepat ia muncul, tidak meninggalkan jejak selain rasa takut yang mencekam di hati semua orang.
Wang Lei terkapar tak berdaya, dan Wang Jin membeku, lehernya masih merasakan tekanan pisau tak terlihat.
Terjadi keheningan yang cukup lama di arena.
Angin berhembus pelan, seolah takut mengganggu ketenangan pasca-badai.
Wang Tian, Kepala Keluarga Wang, menatap Wang Ling. Ia melihat sosok yang tenang, kuat, dan kejam—semua kualitas yang ia inginkan dari seorang pewaris.
Pikiran-pikiran penyesalan menghantamnya bagaikan gelombang besar.
Benak Wang Tian berkata, "Apakah aku selama ini telah membuang batu kali yang ternyata adalah emas?"
Ia telah membiarkan putranya sendiri menderita dan hampir mati. Ia telah mengabaikan potensi yang bisa mengangkat Keluarga Wang ke puncak kekuasaan.
Kini, Wang Ling kembali, tidak sebagai anak yang merengek, tetapi sebagai kekuatan yang harus dihormati—bahkan ditakuti.
Wajah Wang Tian tampak rumit, campuran rasa malu, penyesalan, dan ambisi yang kembali menyala.
Kekalahan Faksi Wang Lei Wang Lin Bao, Tetua Pertama dan pendukung utama Wang Lei, kini memiliki wajah yang berubah suram, dipenuhi kekecewaan dan ketidakpercayaan yang mendalam.
Rencananya hancur total.
Wang Lei bukan hanya kalah, tetapi juga dipermalukan di depan umum, dan Wang Ling kini memiliki otoritas untuk menuntut penjelasan mengenai racun itu. Faksi mereka telah mengalami kekalahan telak.
Wang Lao, Tetua Kelima, yang tadinya hanya memberikan Wang Ling sebuah gulungan teknik dasar sebagai formalitas, kini tersenyum.
Ia mengira sudah berhasil mengikat Wang Ling sebagai pion politik dengan memberinya bantuan sekecil apa pun.
Kini, pion itu telah menjadi Raja, dan faksi Tetua Kelima secara tak terduga menjadi faksi yang memiliki kartu truf paling kuat.
Keheningan itu akhirnya dipecahkan oleh Wang Tian, yang berdiri dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
Meskipun suaranya bergetar sedikit, ia harus menjunjung tinggi kehormatan di depan para tamu.
"Kompetisi ini..." kata Wang Tian, suaranya lantang. "Telah berakhir. Wang Ling adalah pemenangnya!"
"Mulai hari ini, Wang Ling diakui sebagai Pewaris Sejati Keluarga Wang!"
Pengumuman itu disambut dengan tepuk tangan sporadis dari para tamu dan riuh rendah spekulasi. Para tamu dari Keluarga Chen menatap Wang Ling dengan tatapan ingin tahu yang sangat dalam, siap untuk melancarkan rencana mereka.
Wang Ling, kini sang Pewaris Sejati, menatap Kepala Keluarga. Baginya, ini hanyalah langkah pertama dalam pembalasan dendamnya.
ga menikmati alur