NovelToon NovelToon
Akad Yang Tak Kuinginkan

Akad Yang Tak Kuinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikah Kontrak
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shinta Aryanti

Jingga Nayara tidak pernah membayangkan hidupnya akan hancur hanya karena satu malam. Malam ketika bosnya sendiri, Savero Pradipta dalam keadaan mabuk, memperkosanya. Demi menutup aib, pernikahan kilat pun dipaksakan. Tanpa pesta, tanpa restu hati, hanya akad dingin di rumah besar yang asing.

Bagi Jingga, Savero bukan suami, ia adalah luka. Bagi Savero, Jingga bukan istri, ia adalah konsekuensi dari khilaf yang tak bisa dihapus. Dua hati yang sama-sama terluka kini tinggal di bawah satu atap. Pertengkaran jadi keseharian, sinis dan kebencian jadi bahasa cinta mereka yang pahit.

Tapi takdir selalu punya cara mengejek. Di balik benci, ada ruang kosong yang diam-diam mulai terisi. Pertanyaannya, mungkinkah luka sebesar itu bisa berubah menjadi cinta? Atau justru akan menghancurkan mereka berdua selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shinta Aryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Kecil Dari Si Kulkas.

Bus pariwisata itu sudah dipanaskan mesinnya, satu per satu karyawan mulai masuk dengan wajah letih tapi puas. Tas dan koper sudah dimasukkan ke bagasi, tinggal tubuh mereka yang harus kembali ke kursi masing-masing.

“Jingga, sini ikut aku.” Nisa dengan wajah serius menarik tangan sahabatnya, mendorongnya masuk lebih dulu ke dalam bus.

“Eh, aku bisa pilih tempat sendiri, Nis.” Jingga protes kecil, tapi tetap menurut.

Nisa mendengus, matanya awas menatap ke arah Mahesa yang sudah duduk di kursi deretan tengah. Tepat saat Lidya hendak melangkah ke kursi di samping Mahesa, Nisa sigap menarik lengannya.

“Udah, sini aja duduk sama aku, Lid. Jangan ganggu orang pacaran!” katanya tegas, tekadnya kuat untuk memisahkan Lidya dan Mahesa, meski ia belum yakin apa hubungan keduanya.

Lidya terdiam sepersekian detik. Matanya refleks melirik Mahesa, yang terlihat sama-sama kaku. Tatapan mereka singkat, tapi cukup untuk membuat Nisa mengernyit penuh curiga.

Jingga, yang tidak menyadari ketegangan itu, sudah duduk manis di sebelah Mahesa. Wajahnya berseri, seakan perjalanan pulang ini jadi momen kecil yang ia nantikan.

“Mas…” panggilnya ceria.

Mahesa tersentak, buru-buru tersenyum. “Eh… ya, sayang.” Suaranya terdengar agak canggung.

Jingga mendekatkan wajah, berbisik pelan, “Tadi malam aku nyariin kamu loh. Kamu kemana aja?”

Wajah Mahesa seketika kaku. Tangannya sibuk mengusap tengkuknya sendiri.

“Tadi malam ya? Oh… itu, aku… kepanasan di kamar, jadinya keluar nyari angin.”

Jingga mengerutkan kening, tapi masih tersenyum. “Sampai lupa bawa HP?”

“I-iya… baterainya habis.” jawab Mahesa gugup, matanya tak berani menatap lama-lama.

Jingga hanya mengangguk dengan senyum lebar, seakan menerima begitu saja alasan itu. Meski jauh di dalam hati, ada perasaan aneh yang menekan dadanya. Seperti ada sesuatu yang tidak ingin Mahesa ceritakan. Kepanasan jelas alasan yang dibuat-buat, resort bintang lima itu tak mungkin membiarkan tamu kepanasan karena AC yang rusak.

Sementara itu, Lidya duduk di samping Nisa dengan wajah kesal. Ia memalingkan muka ke jendela, tapi beberapa kali matanya mencuri pandang ke arah Mahesa. Nisa yang duduk di sebelahnya hanya melipat tangan di dada, berusaha menahan diri agar tidak blak-blakan menanyai keduanya di depan orang banyak.

Di deretan kursi belakang, Savero duduk sendiri, menatap ke arah Jingga dan Mahesa. Pandangannya dalam, penuh banyak pertanyaan. Baginya, bukan hanya Mahesa yang memuakkan, tapi juga kepolosan Jingga yang membuatnya geleng kepala. Gadis itu gampang sekali percaya, padahal jelas-jelas pacarnya sedang berbohong.

Jingga justru semakin manja, menyenderkan kepalanya di bahu Mahesa. “Akhirnya kita bisa pulang bareng, Mas,” bisiknya pelan.

Mahesa menelan ludah, berusaha menutupi gugupnya. “Iya, bareng…”

Savero menyipitkan mata, lalu bergumam rendah, hanya terdengar oleh dirinya sendiri.

“Bodoh.”

Perjalanan pulang terasa panjang. Mayoritas karyawan terlelap, beberapa sibuk bermain ponsel atau mendengarkan musik lewat headset. Hanya sedikit yang mengobrol pelan, termasuk Jingga yang masih menempel manja di bahu Mahesa. Dari samping, Savero terus memperhatikan diam-diam, sampai akhirnya memutuskan memejamkan mata, memilih tak peduli lagi.

Begitu bus sampai di kantor pusat, semua pegawai satu per satu turun, menenteng barang masing-masing. Ada yang langsung pesan ojek online, ada juga yang dijemput keluarga. Jingga sendiri pulang bersama Nisa, sambil terus tersenyum bahagia karena bisa duduk lama dengan Mahesa meski sepanjang perjalanan tadi, ada sesuatu yang terasa tidak biasa dari sikap Mahesa yang biasanya romantis.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Esoknya, bertepatan dengan weekend, suasana rumah besar Savero lebih sepi dari biasanya. Beberapa staf sibuk membersihkan taman depan, sementara di dalam, Savero tengah duduk di ruang kerjanya. Tumpukan berkas ada di meja, tapi pikirannya tak sepenuhnya di sana.

Ketukan pintu terdengar. Jingga muncul dengan pakaian santai dan tas kecil di tangan. Wajahnya segar, tapi matanya sedikit ragu.

“Pak…” panggilnya hati-hati.

Savero mengangkat wajah, hanya menatap sekilas. “Apa?”

“Saya… mau pamit, Pak. Weekend ini saya pulang ke rumah orang tua saya”

Savero tidak menjawab. Ia hanya meraih sebuah botol kecil dari laci, lalu meletakkannya di atas meja.

“Bawa ini.”

Jingga melangkah mendekat, mengernyit melihat tulisan di botol itu. “Salep luka bakar?”

Savero menegakkan punggungnya, nada suaranya datar. “Untukmu. Pakai sebelum tidur. Itu resep dari dokter spesialis kulit saya.”

Jingga terperangah sejenak, lalu tertawa kecil. “Untuk saya, Pak? Hahaha… wah, Bapak ternyata perhatian juga, ya? Gak nyangka, dibalik gunung es ada hangatnya api unggun ternyata.”

Savero mendengus, menatapnya malas. “Jangan ge-er. Saya cuma tidak suka lihat luka bakar. Nanti bisa mengotori sofa saya.”

Senyum Jingga langsung menipis. Ia menatap pria itu dengan sorot sinis. “Takut banget sofa Bapak kotor, ya? Padahal Bapak udah ngotorin kehormatan saya.”

Savero menarik napas panjang, matanya menatap tajam ke arah Jingga. “Bukannya kita sudah menyelesaikannya dengan menikah? Kenapa kamu masih mengungkit itu?”

Jingga terkekeh getir, menunduk sejenak sebelum kembali menatapnya. “Bapak pikir itu mengurangi penderitaan saya? Apa setelah menikah, hidup saya jadi lebih baik? Tidak, Pak. Bapak sendiri yang bilang kalau saya tetap karyawan Bapak. Jadi… Bapak anggap saya apa sebenarnya?”

Savero terdiam, menahan diri untuk tidak menjawab omongan Jingga.

“Coba saja kalau Bapak tidak memperkosa saya waktu itu,” suara Jingga bergetar, meski ia berusaha menutupinya dengan tawa sinis, “saya pasti sudah bahagia dengan Mahesa sekarang.”

Savero merapatkan rahangnya. “Mahesa, katamu? Kamu pikir kamu akan bahagia sama dia?”

Jingga menatapnya menantang. “Kenapa tidak? Dia baik, ganteng, setia. Ah… Bapak mana ngerti soal begituan. Susah menjelaskan perasaan ke kulkas empat pintu.”

“Kulkas?” Savero mengulang, suaranya meninggi. “Maksudmu saya?”

“Ya siapa lagi?” Jingga mengangkat bahu. “Sudahlah, Pak. Ini kan weekend, saya gak punya kewajiban mematuhi Bapak. Jadi… selamat tinggal, Pak suami.”

Tanpa menunggu balasan, Jingga berbalik lalu lari kecil keluar kamar, seperti biasa.

Savero menutup wajahnya dengan telapak tangan, lalu mengusap pelipisnya yang mendadak berdenyut. “Kenapa dia suka banget lari-lari sih?” gumamnya lelah. Gadis itu membuat kepalanya sakit, entah karena ucapannya atau karena keberaniannya menantang balik dirinya.

(Bersambung)…

1
Purnama Pasedu
ooo,,,,savero baru tahu,,,pelan pelan ya
Purnama Pasedu
pas tahu jingga dah nikah,gimana Kevin y
Mar lina
Semoga Kak Savaro
langsung mp sama Jingga...
biar Kevin gak ngejar-ngejar Jingga
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
Nuriati Mulian Ani26
ohhh kasihan jingga
Nuriati Mulian Ani26
😄😄😄😄😄. Thor lucu banget aduhhh
Nuriati Mulian Ani26
😄😄😄😄. keren alurnya thor
Purnama Pasedu
nikmatilah jingga
Nuriati Mulian Ani26
lucuuuuuuu
Nuriati Mulian Ani26
bagusss ceritanya
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙂𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Mar lina
aku mampir
Nuriati Mulian Ani26
😄😄😄😄😄 lucu menarik sekali
Nuriati Mulian Ani26
aku sangat tertarik kekanjutanya ..keren dari awal ceritanya
Halimatus Syadiah
lanjut pool
Lily and Rose: Siap Kak 🥰
total 1 replies
Purnama Pasedu
survei resepsi pernikahan ya jingga
Lily and Rose: Ide bagus… bisa jadi tempat buat mereka resepsi juga tuh Kak 😁
total 1 replies
Purnama Pasedu
kamu salah jingga
Lily and Rose: Iya, Jingga salah paham terus 😂
total 1 replies
Halimatus Syadiah
Thor up dete kelamaan ya, tiap hari nungguin trus , kl bisa tiap hari ya 👍
Lily and Rose: Siap Kak, Author update sesering mungkin pokoknya 🥰
total 1 replies
Desi Permatasari
update kak
Lily and Rose: Done ya Kak…
total 1 replies
Purnama Pasedu
ada kevin
Lily and Rose: Ide bagus 🥰
total 1 replies
Cookies
lanjut
Lily and Rose: Siap Kak
total 1 replies
Purnama Pasedu
Nisa yg lapor ya pa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!