NovelToon NovelToon
My Husband, The Mysterious Casanova

My Husband, The Mysterious Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Perjodohan / Cintamanis
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Myra Eldane

Lovy Crisela Luwiys—gadis ceplas-ceplos yang dijuluki Cegil—dipaksa menikah dengan Adrian Kaelith Evander, pewaris dingin sekaligus Casanova kelas kakap.

Bagi Lovy, ini bencana. Wasiat Neneknya jelas: menikah atau kehilangan segalanya. Bagi Kael, hanya kewajiban keluarga. Namun di balik tatapan dinginnya, tersimpan rahasia masa lalu yang bisa menghancurkan siapa saja.

Niat Lovy membuat Kael ilfil justru berbalik arah. Sedikit demi sedikit, ia malah jatuh pada pesona pria yang katanya punya dua puluh lima mantan. Casanova sejati—atau sekadar topeng?

Di tengah intrik keluarga Evander, Lovy harus memilih: bertahan dengan keanehannya, atau tenggelam di dunia Kael yang berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myra Eldane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disuruh Pindah

Udara malam di depan ballroom terasa dingin, menusuk tipis kulit.

Bukan hanya karena AC dari hotel yang terlalu dingin, tapi karena suasana aneh yang menempel di udara.

Lovy berdiri di dekat mobil hitam yang sudah terparkir rapi di depan lobi. Tangannya memainkan clutch kecil di genggaman, bibirnya tak henti menggigiti senyum gugup yang muncul tanpa permisi. Ia merasa sepertinya kali ini ia sudah goyah.

Samuel menyusul dari belakang, memasukkan ponsel ke dalam saku jas. Ia sempat melirik ke Kael—tatapan kakak penuh analisa, tajam, seolah mengukur seseorang yang tak mudah dibaca.

Lovy melambaikan tangan.

"Kak, sini. Kita ikut mobil yang ini aja!"

Samuel mengerjap. Alisnya terangkat, wajahnya menoleh ke Lovy dengan ekspresi setengah bingung.

"Sejak kapan kamu sok manis manggil aku 'Kak' gitu?"

Lovy hanya cengengesan, mengedipkan mata iseng. "Ya ampun, aku kan cuma mau bikin suasana manis, biar nggak tegang kayak malam-malam di drama kriminal."

Samuel mendengus, tapi sudut bibirnya nyaris tersenyum walau cepat-cepat ia sembunyikan. "Huh… dasar kamu." Ia lalu membuka pintu depan mobil dan berkata datar, "Baiklah, aku ikut di mobil ini. Mobilku aku tinggal di restoran tempat kalian dinner. Aku bakal suruh orang ambil dan bawa balik ke hotel."

Lovy mengangguk ringan, tidak terlalu memikirkan. "Ohhh… pantes aku nggak lihat mobil Kakak."

Samuel menggerutu pelan, "Tuh, manggil 'Kakak' lagi. Aneh banget rasanya dengernya."

Lovy nyengir makin lebar. "Yaudah, Kak. Nikmati aja."

Samuel menutup mata sebentar. "Astaga…"

Kael tetap berdiri tegap, jas hitamnya tanpa lipatan, tatapannya netral seperti biasa. Dengan satu gerakan tenang, ia membuka pintu belakang mobil.

Lovy melangkah mendekat, tapi sebelum masuk, Kael menatapnya dalam-dalam.

"Besok sore," suaranya dalam, tenang. "Kamu dan Samuel boleh pindah ke mansion keluarga Evander. Semua sudah disiapkan."

Lovy spontan membelalakkan mata. "Mansion?" suaranya setengah berbisik, setengah kagum. "Kayak di dongeng… Aku harus belajar jalan kayak lady, nih."

Senyum tipis—hampir tak terlihat—muncul di sudut bibir Kael. Hanya sepersekian detik, tapi cukup membuat Lovy terdiam, menatapnya seperti melihat aurora pertama kali.

Lovy akhirnya masuk ke mobil, duduk di kursi belakang. Kael menutup pintu dengan tenang, sikapnya tetap sopan dan terkendali.

"Besok sore, jam empat," ucapnya lagi, matanya singkat menatap Lovy sebelum ia mundur. "Aku akan menunggumu di mansion."

Tanpa banyak kata, Kael melangkah ke mobilnya sendiri—sebuah sedan mewah lain yang sudah siap di belakang. Sopirnya membuka pintu, dan Kael masuk, meninggalkan aroma cedarwood tipis di udara.

Mobil Kael melaju, menghilang di tikungan.

Samuel, dari kursi depan, hanya mengamati lewat spion. Tangannya terlipat, ekspresi datarnya menyembunyikan sesuatu—entah itu rasa waspada atau rasa tak percaya.

Sebelum Lovy masuk ke mobil, Samuel membuka suara, datar tapi terdengar seperti peringatan.

"Lovy, dengar baik-baik. Pria ini bukan orang sembarangan. Kalau dia mau, dia bisa menghapus bukti secepat kilat."

Lovy mengernyit. "Bukti apa?"

Samuel menatap Kael, lalu menatap Lovy lewat spion.

"Hampir semua wajahnya dihapus dari media. Foto-foto yang bocor di internet? Semua setengah, miring, atau blur. Dia jelas sengaja melakukannya."

Lovy mengangguk, menoleh ke Kael. "Tapi… foto dia sama cewek-cewek yang katanya mantan itu dibiarkan?"

Samuel menghela napas, suaranya turun satu oktaf.

"Dan itu yang mencurigakan. Kalau dia bisa menghapus wajahnya sendiri, kenapa foto-foto itu tetap ada? Itu sengaja. Pertanyaannya—kenapa?"

Lovy tidak langsung menjawab. Ia hanya menghela napas panjang, lalu mendadak melemparkan tatapan dramatis ala aktris sinetron.

"Yaudah lah, Kak! Singkirin dulu deh semua pemikiran konspirasimu itu dan rencana ala agen rahasiaku. Kamu liat kan tadi, dia act of service banget—buka pintu mobil, nutupin angin malam. Itu lho, Kak, kode keras calon menantu idaman. Jangan-jangan abis ini dia bikinin aku teh anget pake apron!"

Samuel hanya bisa memijit kening, ekspresi lelahnya seperti kakak yang sudah terbiasa menghadapi tingkah Lovy.

“Terserah kamu aja lah. Atur aja semuanya… kan kamu ketuanya.”

Di dalam mobil, Lovy menatap kaca jendela, matanya masih mengikuti arah mobil Kael yang sudah tak terlihat. Bibirnya membentuk senyum kecil.

"Dia selalu ngomong singkat, tapi entah kenapa… bikin jantung aku kayak diserang kupu-kupu," gumamnya pelan.

Samuel menghela napas di kursi depan. "Kamu harus ingat, Lovy. Dunia dia beda dari kita. Bukan semua senyum itu tanda dia baik."

Lovy cemberut kecil, bersandar di kursi. "Tapi… kalau dia beneran dingin tapi jujur, aku sih nggak masalah. Lebih baik daripada mantan manis aku yang palsu."

Samuel diam, tapi jemarinya mengetuk dashboard.

Mobil berhenti di hotel. Samuel langsung keluar duluan, membuka pintu untuk Lovy—lebih karena kebiasaan protektif kakak, bukan karena gentleman seperti Kael.

"Kak, kamu lihat nggak tadi dia senyum tipis lagi?" tanya Lovy sambil turun.

Samuel menatapnya datar. "Itu senyum yang kamu pikir manis, tapi aku pikir… penuh rahasia."

"Itu mah kamunya aja yang sirik sama orang ganteng." Lovy memilih segera ke kamar lebih dulu meninggalkan Samuel yang mengurus check-in ulang.

Setelah memastikan Lovy masuk dengan aman di kamar, Samuel kembali sibuk menelepon seseorang.

"Ya, mobilku ada di restoran malam ini. Tolong ambil dan antar ke hotel sekarang. Pastikan aman."

Suaranya dingin, penuh otoritas—berbeda dari saat bicara dengan Lovy.

Di kamar, Lovy duduk di tepi ranjang, melepaskan heels yang membuat tumitnya memerah. Ia mengusap kakinya sambil menghela napas panjang.

"Besok… mansion Evander," bisiknya. Kata 'mansion' meluncur pelan, seperti mantra yang menimbulkan campuran rasa penasaran dan deg-degan.

Ia menatap ponselnya, mencari nama "Adrian Kaelith Evander" di mesin pencarian. Sama seperti kata Samuel—hampir semua foto blur, miring, atau hanya setengah wajah.

Lovy mengernyit.

"Dia sengaja banget bikin dunia bingung… tapi kenapa foto dia sama cewek-cewek itu sengaja dibiarkan?"

Pikirannya berputar. Ada rasa penasaran, ada rasa iri kecil, tapi lebih besar lagi—rasa ingin tahu.

Di kamar sebelah, Samuel menatap layar ponsel, memastikan kabar dari orang suruhannya. Mobilnya sudah diambil, dalam perjalanan ke hotel.

Ia berdiri di balkon sebentar, menatap kota malam. "Aku nggak tau apa rencana pria itu… tapi aku harus waspada."

Lovy duduk di tepi ranjang, menggoyang-goyangkan kaki setelah melepaskan heels yang sudah sukses membuat tumitnya memerah.

Dia menatap ponselnya, layar kosong, lalu tiba-tiba matanya menerawang.

"Nenek…" bisiknya, suaranya pelan tapi ada senyum kecil di bibirnya.

Seketika, bayangan Margaretha muncul di kepalanya—neneknya yang selalu tegas, selalu bisa mengatur segalanya seperti CEO keluarga, bahkan urusan jodoh cucunya.

Lovy menghela napas panjang. "Aku yakin deh… kalau nenek lihat aku dinner sama Kael tadi, dia pasti lagi tepuk tangan di surga."

Ia tertawa kecil, lalu bergumam lagi.

"Dan kayaknya nenek lagi mikir, 'Yes! Branding calon cucu mantu berhasil!' tinggal gimana bikin tobatnya aja."

Lovy keluar dari kamar mandi dengan wajah segar dan sudah lengkap dengan piamanya. Ia duduk di pinggir kasur sambil menatap ke arah jendela hotel, menatap lampu-lampu kota yang berkelip.

"Bayangin, Nek. Aku tadi ngelihat Kael buka pintu mobil buat aku… rapi, sopan, ganteng banget lagi."

Lalu wajah Lovy mendadak berubah geli.

"Tapi Nek, kamu kan suka banget ngasih label-label buat orang. Kalau Kael ada di sini, kamu pasti udah bikin slogan aneh buat dia.

'Adrian Kaelith Evander: Casanova tapi halal!' atau 'Kael—dingin di luar, cucu mantu idaman di dalam.' atau bahkan 'mantu mantan Casanova dan udah tobat."

Lovy ngakak sendiri mendengar imajinasinya. Dia sampai menutup muka pakai bantal karena ketawa.

Samuel di kamar sebelah memilih keluar sampai gedor pelan pintu kamar Lovy dan teriak, "Lovy! Kamu ketawa apa lagi jam segini?!"

Lovy buru-buru jawab sambil cekikikan, "Aku cuma kangen nenek!"

Samuel mendengus keras, terdengar jelas meski dinding memisahkan. "Ya Tuhan… nenekmu diingat sambil ketawa sendiri, aneh banget kamu."

Lovy akhirnya tertidur dengan ponsel di tangannya, layar masih terbuka menampilkan foto Kael yang setengah wajah, buram, dan misterius.

Di sisi lain kota, Kael duduk di balik meja kerjanya, menatap layar laptop dengan senyum tipis yang sama.

Besok sore, pintu mansion Evander akan terbuka—dan langkah Lovy menuju dunia Kael benar-benar dimulai.

.

.

.

1
Rihana
buset kaya bener 🤣🤣🤣
Rihana
seret bang muel adek mu itu 🤣
Rihana
kenapa yah yang baca kurang, padahal tulisannya bagus, rapi, sesuai peubi, typonya gak banyak, pokoknya bagus lah. dan updatenya juga rutin. aku suka banget, smoga makin banyak yang baca yah kak 🩷
Rihana
ini karakter lovy, cegil bucin 😭😭😭
Rihana
gak berasa udah sampai sini wkwk... penasaran. aku lanjut duluu. alurnya menarik
Rihana
awal yang menarik
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
aku udah kirim satu kopi yah, biar gak ngantuk thor
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
Si lovy gak nyangka sekeren ini tapi si kael kenapa yah perginya. aduhhh kasian banget di tinggal di hari pernikahan😭
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
up kak
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
Satpam😭 GGS INI MAH (ganteng ganteng satpam)/Drool/
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
nemu sampah di mana sih lovy 😭 kok bisa pacaran 8 tahun woy kayak kredit rumah
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
akhirnya putus, lagian kok sanggup sih pacaran 8 tahun?
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
syukur deh samuel. seret aja tuh lovy, dari pada makin akut bucinnya
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
bucin akut wehhh😭
Saidil M🍇
gilas banget bisa ngasi hadiah segitunya si donovan. berartu dia udah mempelajari kesukaan lovy aka targetnya? keren sih, suka banget kakak penulisnya creazy up terus.... jadi maraton bacanyaaa enak bangettt 😍😍😍 lanjut kak
Saidil M🍇
meskipun terlambat, kuucapkan selamat atas pernikahanmu lovy dan kael 😍 sekarang aku maratoon bacanya
Saidil M🍇
terharu gueee makk😭
Saidil M🍇
syegi ini jadi sahabat asik banget. bisa nyairin suasana woy.... mau sahabat kayak dia😭
Saidil M🍇
hahahaha mau ciuman gak jadi 🤣🤣🤣
Saidil M🍇
barang bawaan syegi astaga😭 inj orang gue kira kalem di awal. ternyata kalem kalem sama aja kayak lovy, pantesan sahabatan 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!