NovelToon NovelToon
Tergoda Adik Tiri

Tergoda Adik Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Romansa
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nita03

Dari kecil Raka tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ibu, Ibu nya selingkuh saat ia baru berusia satu tahun. dan saat itu Ayah nya tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan.
Sampai Raka di usia 22 tahun, Ayah nya memutuskan untuk menikah dengan janda satu orang anak.
Disanalah hidupnya berubah setelah berkenalan dengan Adik tirinya bernama Nadine, Nadine baru berusia 20 tahun, mahasiswi semester 4 jurusan Tata boga.Dan ternyata mereka satu kampus.
Nadine tidak ikut tinggal dengan keluarga barunya, ia memilih untuk tinggal di apartemen nya, tapi sesekali ia akan menginap di rumah keluarga barunya, dan disanalah Mereka sering bertemu dan berinteraksi. mau di rumah ataupun di luar.
Ada kejadian dimana membuat Raka mulai jatuh cinta dan tertarik kepada Nadine.
kira-kira kejadian Apa ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman Dua Belas

***

Nadine dan Raka tidak langsung pulang, Raka membawa Nadine ke kedai Es Krim terlebih dahulu. katanya untuk menenangkan hati dan pikiran nya.

mereka duduk saling berhadapan, Nadine memesan Es Krim rasa Vanilla dan Matcha, sementara Raka memesan rasa durian.

“Abang sering main ke sana?” tanya Nadine.

Raka menggelengkan kepalanya, “Baru beberapa kali. Itu juga tanya-tanya dulu, ada Sasa atau nggak di rumahnya, kalau ada nggak jadi.” jawab Raka.

“Dia langsung suka sama Abang, pas pertama kali ketemu?”

“Kayaknya iya, pertemuan pertama masih biasa saja. dia masih SD, pas pertemuan kedua baru mulai genit, Abang Risih. masih SD udah begitu.”

“Wajar sih begitu, kan turunan.” ucap Nadine. Ia merasa lega saat mendengar jawaban Raka.

“Nanti mau kesana lagi?” tanya Raka.

Nadine mengangkat bahunya. “Entah, tadinya mau tapi pas ketemu sama tuh dua perempuan jadi malas.”

“Kalau nanti Ibu kesana, kamu ikut lagi aja. Tapi Abang nggak akan ikut.”

“Kenapa?”

“Ya kamu juga pasti tahu jawaban nya.”

Nadine menutup mulutnya menahan tawanya karena takut mengganggu pengunjung lain.

“Belum tentu Ibu mau, mungkin nanti mau dengar yang di Bandung dulu, kalau mereka akan datang. Kemungkinan Ibu juga, tapi sepertinya nya Ayah juga bakalan ikut.” ucap Nadine.

Beberapa detik kemudian. “Eh, Ayah jangan ikut. Nanti di goda sama tuh lakor.”

“Walaupun di goda, nggak akan mempan.” ucap Raka.

“Ya kan kita nggak akan tahu, apalagi kalau udah ngeluarin jurus maut nya.”

“Abang yakin nggak akan, kalau memang Ayah mudah dekat sama perempuan sudah pasti dari lama punya istri nya, Ayah itu udah kepincut sama Ibu, makanya kan waktu itu belum kenal lama udah ngajak nikah.” ucap Raka.

“Iya juga sih.”

“Padahal ya tadi Abang udah mikir, pasti pas keluar dari rumah itu. Kamu bakalan nangis lagi, eh ternyata nggak.” kekeh Raka.

“Udah kepalang kesal sama tingkah dua anomali itu, kok bisa-bisanya Bang Fahri betah tinggal disana.”

“Sempat ngontrak kok, tapi pas dengar kabar Ibu nya sibuk di warung makan nya, dan abai sama suaminya. Jadi Fahri balik lagi ke Rumah, biaya pengobatan nya juga. Hampir nggak di lanjut pengobatan nya, tapi Fahri menolak dan harus tetap jalan. Mama nya nggak bisa ngebantah, kalau ngebantah Fahri beliau nggak akan bisa ngurus warung makannya lagi.”

“Kenapa bisa gitu?”

“Warung Makan nya itu kepemilikan nya atas nama Fahri, Sengaja di buat nama dia oleh Ayahnya. mungkin kalau buka nama Fahri takutnya di jual tempatnya.”

“Kok mereka bisa beda gitu sifatnya, Bang Fahri nurunin Sifat siapa ya?”

“Om Andi mungkin.”

“Idih“ Nadine mendelik tidak terima.

Raka tertawa tapi tidak begitu keras, “Loh kenapa bilang Idih, terus turun dari siapa kalau bukan dari Om Andi.”

“Dari Nenek buyutnya mungkin.” ketus Nadine.

Nadine tidak terima dengan perkataan Raka, dimana katanya Fahri menuruni sifat dari Ayah nya.enggak tahu kenapa ia kurang setuju, apalagi saat berbicara panjang lebar dengan Fahri. Abang nya itu seperti pendiam dan bicara juga sedikit lembut.

Nadine pernah di kasih tahu sama Neneknya, kalau Ayah nya itu keras kepala, sama kalau bicara nggak bisa lembut. Seperti Kakeknya.

“Eh, Abang pernah ketemu belum sih sama Kakek Nenek yang di Bandung?’ tanya Nadine.

“Belum pernah, kan waktu nikahan Ayah sama Ibu Abang lagi di Bali.” jawab Raka.

“Nanti aku kenalin, kebetulan besok katanya mau ke Jakarta.” ucap Nadine sambil membaca pesan dari Nenek nya.

Walaupun sudah lumayan berumur, tapi Nenek nya itu masih suka Main Hp. Bukan cuma untuk menelpon atau mengirim pesan, beliau juga kadang sering nonton video random di aplikasi si Hitam. Kalau Kakeknya sih sudah nggak, sedang sibuk-sibuknya ibadah sama berkebun.

“Galak nggak?” tanya Raka.

“Nggak, aku kenal mereka itu pas masih SMA. selama kenal, pada baik kok, cuma Nenek agak cerewet.” jawab Nadine.

“Fahri pernah cerita, katanya dia takut ketemu sama Nenek Kakek nya.” ucap Raka.

“Kenapa takut?” tanya Nadine.

“Kan kamu tahu sendiri Fahri lahir karena apa, yang ia tahu kalau orang tua Om Andi itu nggak ngerestuin hubungan orang tuanya.” Jawab Raka.

“Soal Restu memang benar, soalnya Nenek pernah cerita. Tapi mereka nggak pernah nyinggung soal Bang Fahri.” ucap Nadine. Ia menghela nafasnya. “Udah ah jangan bahas mereka lagi.” lanjut nya.

.

Nadine katanya masih mau nginap, makanya sekarang ia ikut pulang ke rumah. Ternyata kepulangan mereka itu sudah di tunggu oleh orang tuanya.

“Waduh ada apa nih?” tanya Raka.

“Sini-sini duduk dulu.” titah Bu Rini.

Nadine dan Raka sempat saling tatap, keduanya duduk bersampingan.

“Gimana pertemuan nya?” tanya Bu Rini pada Nadine.

“Awalnya cukup baik, tapi pas mau pulang malah jadi kesal.” jawab Nadine.

“Kesal kenapa?”

“Ada dua anomali, masa bilang Aku Anak Pelakor. padahalkan Ibu nya yang begitu, ya aku kasih tahu yang sebenarnya aja. kayaknya tuh lakor udah bilang yang nggak-nggak soal kita.”

“Udah besar anak yang bilang begitunya?” tanya Ibunya lagi. Bu Rini jadi ikutan kesal dan marah juga, enak saja beliau di bilang pelakor. Padahalkan Perempuan itu yang sudah merebut mantan Suaminya. Bahkan selingkuh nya juga saat masih pacaran.

“Anak SMP.” Nadine menatap Pak Irawan. “Yah, Perempuan itu suka sama Abang, kira-kira kalau jadi Mantu ayah gimana?”

“Ayah bakal jadikan mereka gelandangan.”

“Lagian siapa juga yang mau sama bocah begitu.” ketus Raka.

Nadine terkekeh, bahkan juga akan memastikan itu tidak akan terjadi. barusan hanya ingin menggoda Abang nya saja.

“Ibu sama Ayah mau kerumah mereka?” tanya Nadine.

“Awalnya ibu nggak mau, kan udah nggak ada urusan lagi. Tapi ini Ayah kalian maksa katanya harus datang, takutnya mau minta maaf tapi keburu di panggil Tuhan.”

“Harus di jaga terus Bu suaminya selama di sana, takut ada yang gondol.” ucap Raka.

“Nah betul, kan bahaya kalau tiba-tiba di gondol apalagi sampai di pelet.” ucap Nadine.

“Aman, kalian nggak perlu khawatir. Ayah punya penangkal Pelet.” kekeh Pak Irawan.

“Kalau gitu Abang mau penangkal nya, takut di pelet juga sama Adiknya Nadine.” pinta Raka.

“Nanti Ayah kasih.”

Sementara Nadine, ia sudah melotot saat Raka mengatakan Adik dirinya. “Ih, aku nggak punya Adik ya.”

“Loh itu masih Adik kamu ya, kan Ayah kalian sama.” ucap Raka.

“Tetap Bukan, sampai kapanpun aku nggak punya Adik.” bantah Nadine.

Raka hanya tertawa, tapi iya juga sih. Dirinya juga tidak mengganggap Adik kepada Anak Ibu nya dengan suaminya yang sekarang.

1
Naya En-lish
/Heart/
Alona Luna
bablas gak tuh
Yuliana Tunru
awas hilaf lho ya ...
Yuliana Tunru
bahaya nih nadine terlalu terbuka pakaian x dan pasrah klo setan menggoda bisa bablas tuh
Yuliana Tunru
raka dan nadine sweet dehhh cerita x bagus santai dan orang2 jg baik2 syuuuka yg jyk gini tak meluku ttg tokoh antagonis
Alona Luna
next thor
~@Daryyl05
lanjut kak thor
Alona Luna
1 keluarga pemain semua ternyata 🫠
Alona Luna: begitu tah konsepnya?😪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!