Suamiku, dia tidak selingkuh tapi membuat aku kesepian. Dia tidak jahat tapi dia membuat aku terluka akan sikap acuhnya. Dia tidak kasar tapi dia selalu menyepelekan segala hal tentang perasaanku dan lebih sibuk dengan ponselnya daripada bersenda gurau denganku. Aku kesepian, namun aku selalu menyemangati diriku sendiri hingga aku bertemu dengan Zavran, teman sekolahku dulu yang pernah menyatakan cinta padaku namun aku tolak karena aku pikir suamiku lah pria terbaik untukku.
Setelah pertemuan tak sengaja, kami mulai berhubungan. Kami saling suport hingga membuat aku tidak menyadari akan perasaan ini. Aku nyaman bersamanya, aku merasa di perhatikan olehnya, aku merasa di hargai dan di sayangi. Rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari suamiku sendiri.
Lalu bagaimana aku memendam perasaan ini? Apakah aku akan menyerah pada perasaan ini? Ikuti kisahku hanya di sini.
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGARUNGI LEMBAH DOSA
Rasa putus asa seorang wanita yang terlalu lama memendam kekecewaan dan rasa sakit di dalam hatinya, suatu saat nanti akan meledak dengan sendirinya. Dan ledakan itu sendiri berupa sesuatu hal yang membuat dirinya senang. Ia tidak akan lagi memikirkan perasaan orang lain. Seperti yang di lakukan Dera saat ini. Rasa kecewa telah di khianati Brian di sertai luapan emosi yang tidak bisa ia kendalikan, akhirnya tanpa ia sadari kini tubuhnya dan tubuh Zavran sama sama polos tanpa sehelai benang pun yang menutupinya. Entah mengapa tubuh Dera yang putih mulus seperti susu begitu menantang kej*nt*n*n Zavran saat ini. Sebagai seorang laki laki, tentu saja Zavran tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
Tanpa membuang waktu, Zavran mengarahkan senjatanya ke goa milik Dera membuat tubuh sang empu melengking ke atas, bibirnya juga tak tinggal diam. Lidahnya mengekspos pucuk gunung kembar milik Dera secara bergantian membuat tubuh Dera seperti menari nari di atas awan. Saat ini pikiran Dera kosong, ia tidak mau memikirkan apa apa. Yang ia pikirkan hanyalah menyatukan cintanya dan cinta Zavran sebagai bukti cinta sejati yang mereka miliki.
" Awh... " Jerit Dera saat sesuatu melesak memasuki tubuhnya.
" Relax sayang, semuanya akan baik baik saja!" Bisik Zavran.
Zavran mulai bekerja memberikan sentuhan luar biasa kepada Dera hingga Dera terbuai dengan setiap gerakan yang ia berikan. Gerakan pembawa nikmatnya surga dunia. Saat ini dunia terasa milik mereka berdua. Tidak ada batasan, karena batasan itu kini telah melebur menjadi satu. Tidak ada lagi keraguan setelah mereka di kuasai oleh nafsu. Mereka tidak akan menyesal telah melakukan dosa besar. Bagi mereka dosa yang telah mereka lakukan terasa begitu indah dan tidak akan pernah terlupakan.
Zavran terus memacu tubuhnya di atas tubuh sang kekasih. Suasana dingin di luar tidak menyurutkan semangat kedua insan yang saling memberikan kehangatan dalam balutan selimut yang sama. Dera merasa dirinya telah di bawa terbang ke atas nirwana oleh Zavran saat ini. Rasa yang tidak ia dapatkan dari suaminya kini ia dapatkan dari kekasih gelapnya. Biasanya Brian hanya mementingkan dirinya sendiri namun berbeda dengan Zavran. Zavran lebih mendahulukan kepuasan Dera daripada dirinya sendiri. Di sini Zavran benar benar bekerja untuk Dera sampai Dera merasakan sesuatu yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata kata.
Pergulatan panas mereka berlalu selama dua jam lamanya. Keduanya sama sama kuat sampai...
" Sayang aku... " Tubuh Zavran bergetar bersamaan dengan sesuatu yang meledak di dalam rahim Dera.
Tubuh Zavran ambruk di samping Dera. Ia memeluk Dera dengan erat lalu mencium keningnya.
" Terima kasih sayang, kamu memang yang terbaik. Terima kasih untuk malam ini. Aku tidak akan pernah melupakan malam ini selamanya." Ucap Zavran tulus. Ia merasa kini Dera telah menjadi miliknya sepenuhnya. Ia akan membahagiakan Dera, bahkan jika Dera mengandung anaknya suatu saat nanti, ia akan bertanggung jawab kepada Dera.
" Vran..." Dera memeluk Zavran. Ada rasa tidak nyaman di dalam hatinya setelah ia melakukan ini. Selain rasa bersalah pada suaminya, ia juga merasa semakin tak ingin kehilangan Zavran. Namun bagaimana mungkin mereka akan terus bersama? Zavran memiliki istri dan Dera memiliki suami. Tidak akan mungkin bagi keduanya untuk bersatu selain adanya perpisahan dengan masing masing pasangan. Bagaimana kalau suatu saat nanti Zavran lebih memilih istrinya dan meninggalkan Dera? Karena bagaimanapun Zavran pasti tetap akan memilih istrinya di bandingkan dengan dirinya.
" Hiks... " Tak mampu menahan sesak di dalam dadanya, Dera pun terisak. Ia tak sanggup membayangkan jika sampai hal itu terjadi padanya.
" Hei kamu kenapa hmm? Kenapa kamu menangis? Apa kamu menyesali semuanya? Maafkan aku sayang, aku minta maaf jika telah membuatmu terluka." Ucap Zavran menyentuh dagu Dera
" Setelah ini, aku semakin sulit untuk melepasmu Vran. Aku tidak mau kehilangan kamu, tapi tidak mungkin bagimu untuk meninggalkan istrimu demi aku kan? Kau pasti berpikir kalau aku wanita hina yang mau di sentuh oleh laki laki lain yang bukan suaminya hiks... Aku merendahkan harga diriku sendiri di depanmu Vran. Aku malu hiks.. Aku takut. Aku takut kamu meninggalkan aku hiks." Ujar Dera di sela sela isakan tangisannya.
" Maafkan aku! Aku terbawa suasana karena terlalu bahagianya bisa bertemu denganmu. Aku begitu mencintaimu Dera. Namun memang keadaan yang memaksa kita untuk tidak bersama. Aku juga tidak bisa mengakhiri semuanya, aku tidak mau kehilangan kamu." Ucap Zavran menarik Dera ke dalam pelukannya.
Keduanya berada dalam posisi yang sulit. Saling mencintai tapi tak bisa saling memiliki. Saling merindu tapi tak bisa menyatu dan saling menginginkan tapi tak bisa bersama. Akankah hubungan ini akan menjadi hubungan gelap selamanya? Ataukah takdir Tuhan yang akan mempersatukan mereka? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Karena kita sebagai manusia hanya bisa berencana tapi Tuhan yang mengatur segalanya.
Cukup lama keduanya saling menguatkan melalui pelukan. Zavran melepas pelukannya, ia menatap wajah Dera yang sembab.
" Jangan menangis lagi!" Zavran mengusap air mata yang menetes di pipi Dera. " Aku akan bertanggung jawab jika sampai kamu mengandung anakku." Imbuh Zavran.
" Lalu bagaimana jika tidak?" Tanya Dera memastikan.
" Semua keputusan aku serahkan padamu. Jika kamu ingin melanjutkan hubungan ini, dengan senang hati aku pun akan menjaga hubungan ini entah sampai kapan aku sendiri tidak tahu. Tapi jika kamu memintaku untuk pergi karena kamu merasa tidak nyaman dengan hubungan ini, maka aku akan pergi. Yang jelas satu hal yang harus kamu ingat, aku mau hubungan kita tetap berlanjut sampai kapan pun. Sampai ajal Tuhan memisahkan kita. Jujur, aku tidak mau kehilangan kamu Dera. Aku merasa malam ini kamu telah menjadi milikku seutuhnya. Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu."
Cup...
Zavran mencium kening Dera cukup lama. Lagi lagi air mata Dera menetes membasahi pipinya.
" Bukan kah ini yang aku inginkan? Tapi mengapa justru aku sendiri yang terluka? Aku terjebak dengan permainanku sendiri. Semoga aku bisa kuat menjalaninya." Ujar Dera dalam hati.
" Aku ingin kita menjaga hubungan ini. Aku akan menerima meskipun aku hanya bisa menjadi yang kedua. Tapi aku bahagia Vran. Terima kasih telah menjadi sumber kebahagiaan untukku." Ucap Dera.
" Tentu saja." Zavran kembali memeluk Dera.
Dera menyusupkan wajahnya di dada bidang Zavran. Rasa nyaman yang menjalar di dalam hatinya begitu menenangkan dirinya. " Jika kau saja bisa bersenang senang dengan mbak Nuri, maka aku juga bisa mas. Jangan salah kan aku jika aku mengkhianatimu. Tapi salah kan lah dirimu sendiri yang selalu mengabaikan aku selama ini." Gumam Dera dalam hati.
Tbc....