Hallo namaku adalah echayanti aku adalah gadis yang begitu menyayangi kekasihku, bahkan aku menabung uang gajihku selama 5 tahun ini hanya untuk membangun cita-cita kami untuk hidup bersama❤️ Aku adalah davin marcos aku sangat benci wanita-wanita yang seperti ulat bulu, bahkan aku paling benci yang namanya cinta🫵
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ekawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
seperti seorang istri
"Hhhhmmmmmm ssssssstttt sakit sekali kepalaku!" Echa memegang kepalanya yang terasa nyeri
Ia terbangun dan melihat matahari sudah terlihat masuk dari sela-sela jendela kamar
Saat ia melihat sekeliling, ia sangat tahu jika kamar tempat ia tidur saat ini bukanlah kamarnya
"bukannya ini kamar tuan Davin" pikirnya, ia mulai lemas mungkin ia akan benar-benar dipecat hari ini
hari kedua kerja ditoko wine ia harus berhenti karena tidak tahu kenapa dirinya tidak sadarkan diri
Sekarang hari kedua bekerja menjadi sekretaris pun harus telat bangun karena mabuk
ia menggerutu kebodohannya yang tidak ada habisnya
"apa yang kau bicaran meracuh tidak jelas!" suara bariton yang ada disampingnya mengagetkan gadis itu
"tuu..tuan Davin" bisiknya. Davin hanya tersenyum sinis kearah gadis yang saat ini melihatnya dengan begitu terkejut
"saya..saya minta maaf, saya"
Takkk
"ssssttt tuan sakitt!!" keluh gadis itu karena Davin mencetil jidatnya
"bersiaplah kita akan pergi kekantor!" davin beranjak dari tempat tidurnya, ia langsung pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri
Sebenarnya Davin sudah bangun dari jam 6 tadi, tapi ia tidak tega membangunkan gadis kecil yang masih tertidur lelap disampingnya itu
Davin sudah menelepon Andrew jika dirinya dan Echa akan datang terlambat
Hari ini tidak ada jadwal pertemuan di luar kantor jadi Davin memutuskan untuk datang terlambat
setelah keluar dari kamar mandi Davin terheran karena echa masih duduk disofa kamarnya
"tuan, bukanya ini sudah siang, apa saya tidak dipecat karena tidak profesional saat bekerja, maaf tuan saya selalu membuat masalah" sesalnya
Ia menunduk karena memang dirinya merasa sangat bersalah, mestinya ia pergi mengikuti bossnya yang sudah marah kemarin
Bukan malah mabuk-mabukan gak jelas, apalagi sampai membuat bossnya kerepotan
"tidak!! siapkan bajuku! Lalu pergi untuk bersiap, jangan membuat saya menunggu terlalu lama!!!" Echa bangkit dan tersenyum saat mendengar jika ia tidak akan dipecat
Dengan cepat ia menyiapkan semua perlengkapan Davin,
Setelah semua ia rasa sudah siap dengan senyuman manis ia pergi kekamar miliknya
Sebelum keluar dari kamar Davin, ia melihat kiri dan kanan ia takut ada pelayan yang melihatnya keluar dari kamar tuanya
Bisa-bisa orang berpikir yang tidak-tidak
Setelah ia rasa aman akhirnya Echa berlari kecil kearah kamarnya, Davin tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis kecil itu
Hanya butuh waktu 30 menit akhirnya Echa sudah siap ia kembali melihat kearah kamar Davin yang sudah terbuka lebar
"tuan?" Davin menoleh kearah sumber suara, ia mengisyaratkan Echa untuk mendekat dan menyerahkan dasi miliknya
Seperti kemarin echa sudah tahu apa tugasnya, jadi ia melakukannya dengan sangat baik
"pekerjaanku sudah seperti seorang istri yang selalu memasangkan dasi pada suaminya saat pergi bekerja" ia berbicara dalam hati dan senyum-senyum sendiri
Davin yang melihat senyuman dari bibir mungil itu ingin sekali ia melahapnya
"sudahh ayo tuan kita berangkat..!"
Echa berbalik untuk keluar dari kamar itu, saat sampai didepan pintu tiba-tiba Davin menutup pintu kamar membuat Echa kaget
"tu..tuan kenapa kau menutup pintu kamar?" tanya gadis itu yang saat ini melihat Davin melihat intens kearahnya
Tanpa menjawab Davin menarik pinggang gadis mungil itu sehingga mereka begitu dekat
Davin menarik dagu echa dan mendekatkan tangan yang ada dipinggang gadis itu membuat mereka semakin menempel sehingga detakan jantung mereka berdetak sangat cepat
Cupp
Davin mencium kilat bibir gadis itu membuat Echa terdiam mematung ia sunguh tidak percaya dengan apa yang dilakukan bosnya itu
Tanpa merasa bersalah Davin membuka pintu kamar dan
"ayo cepat!! Kita sarapan dulu!" lalu ia pergi begitu saja
Sedangkan Echa masih diam mematung, ia sungguh tidak menyangka jika Davin Akan menciumnya
Ia tahu dunia luar sangat bebas, tapi bukan berarti Davin bisa menciumnya dengan begitu santai tanpa ada rasa cinta diantara mereka
Saat Echa turun ia sudah melihat Davin menunggunya diruang makan
Echa hanya diam, selera makanya berkurang. Davin yang melihat gadis itu murung dan tak bergeming sangat tau jika gadis itu sedang marah
"apa kau sudah memeriksa rekeningmu" tanya Davin basa-basi
Echa hanya mengeleng sebagai jawaban "bagaimana mau lihat rekening jika aku baru saja bangun tadi setelah itu aku sibuk mengurusimu" batinya
"cobalah cek, aku sudah mengirim bonusmu disana!" celoteh bosnya membuat Echa mengambil handpone miliknya
Ia membuka aplikasi bank ling untuk mengecek saldonya saat ini, dan benar saja jika ada uang masuk sebanyak 13,000$ atau setara 200juta rupiah
dengan mulut menganga ia melihat kearah Davin "tuan.. Ini" Echa sangat tidak percaya bonus apa sebanyak 200jt pikirnya
"iya, karena proyek yang kita dapatkan pada petter sangat menguntungkan, jadi saya memberimu bonus 0.5'% dari kerja kerasmu!" echa menelan susah silvanya
Hanya 0.5% jadi entah berapa keuntungan yang didapatkan oleh bosnya itu
Sungguh usaha orang kaya untungnya gak main-main, uang segitu mungkin hanya sebutiran debu bagi Davin
Tapi bagi Echa itu sangat banyak, ia bahkan sampai menangis terharu karena mendapatkan bonus padahal ia hanya bekerja baru 2 hari
"tuan,, terimakasih" ucapnya tulus Davin hanya tersenyum melihat gadis itu
"cepat habiskan sarapamu kita akan berangkat, andrew sudah menunggu kita ada beberapa hal yang harus saya selesaikan dikantor" Echa mengangguk patuh
Gadis itu dengan cepat menghabiskan sarapannya membuat Davin mengerutkan keningnya
Tadi gadis itu sangat murung, tapi sekarang ia sangat bersemangat
Setelah selesai sarapan akhirnya mereka pergi kekantor
Seperti biasa jika Echa yang menyetir dan Davin duduk tenang dengan tablet ditanganya
sesampainya dikantor seperti biasa semua karyawan yang ada disana menyambut pemilik perusahaan itu dan juga echa karena sudah banyak yang tau jika Echa adalah sekretaris pribadi pemilik perusahaan
Echa dengan cepat menekan tombol lift untuk tuannya yang saat ini berada disampingnya, davin melirik sekilas kearah Echa yang saat ini tidak henti-hentinya tersenyum
Jika sudah masuk didalam perusahaan, Davin terlihat sangat dingin, tegas dan berkharisma,
Itu yang membuat Davin sangat ditakuti sekaligus di segani para karyawan
Sesampainya dilantai 50 Echa sempat memberi semangat "selamat bekerja tuan" tunduknya dengan hormat sebelum mereka masuk diruangan masing-masing
didalam ruangan Davin sudah ditunggu oleh andrew, karena hari ini Davin akan menyusut karyawan yang sudah menenggelapkan uang perusahaan
Ia tidak akan pernah memberikan ampun kepada orang-orang yang sudah berhianat
Davin sangat membenci itu