Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kael cemburu
"Kamu sedang apa Alvin, apa-apaan kamu datang ke butiknya Zora tapi tanpa kasih tahu aku, dan sejak kapan kamu pulang ke Indonesia hah!," tanya Kael yang terlihat marah
Kael bahkan menatap tajam ke arah Zora yang saat ini duduk bersebelahan dengan Alvin, Zora yang paham tentang tatapan tajam Kael dia langsung berdiri dan membuat Alvin tertawa
"Zora apa yang kamu takutkan dari seorang Kael?," tanya Alvin akan terlihat Alvin memegang tangan Zora hal itu tentunya memicu kemarahan Kael
"lepasin tangan kotor kamu Alvin sialan!." kesal Kael yang tiba-tiba saja sudah ada di samping Zora
Zora tentunya langsung kaget melihat Kael yang murka dan juga marah lalu berdiri di samping Zora. "Kael kenapa kamu harus marah-marah jangan marah-marah kamu kan lagi sakit." ucap Zora yang melihat wajah Kael memerah
Kael langsung menatap tajam ke arah Zora. "Harusnya kamu menjaga sikap kamu Zora, Untuk apa kamu dekat-dekat dengan Kael manusia tidak tahu diri ini?," tanya Zora
"jangan marah-marah Kael, aku datang ke sini cuma mau kasih undangan untuk Zora, takutnya kamu sudah aku kasih undangan malah nggak datang bawa Zora." ucap Alvin yang saat ini ikut berdiri lalu menyadarkan satu undangan cantik ke Zora
Zora yang akan mengambil undangan itu dicegah oleh Kael. "Tidak perlu dua undangan karena satu undangan sudah cukup karena aku akan datang bersama Zora, lagian pulang ke luar negeri Bukannya pulang ke rumah orang tuanya malah menemui Zora." kesal Kael
"Ya ampun Kenapa saya marah ini efek lagi sakit atau gimana?." tanya Alvin
"Sudah Sudah yuk duduk lagi kak, Kael kamu juga duduk Kenapa harus marah-marah benar apa yang dikatakan Kak Alvin." ucap Zora
"Zora Sepertinya saya memang harus pulang daripada nanti saya kena amuk bayi bajang ini." ledek Alvin
"apa kamu bilang Vin?," tanya Kael dengan melotot
"nggak bilang apa-apa Zora Aku pulang dulu ya bye bye nanti datang pokoknya Awas kalau tidak datang aku yang jemput ke rumah kamu." ucap Alvin yang saat ini sudah berlari ke pintu ruang kerja Zora
Kael tentunya langsung melotot ke arah Alvin dan membuat Alvin hanya tertawa lalu menjulurkan lidah seolah-olah meledek Kael, lalu Alvin langsung keluar dari ruang kerja Zora
Zora yang tahu saat ini mut Kael sedang tidak baik-baik saja langsung mengelus tangannya, tapi seperti biasa Kael minta di bujuk
"jangan marah-marah kenapa harus marah-marah dia itu kan sahabat kamu." ucap Zora yang langsung menaruh tangannya di kening Kael
Kael langsung memejamkan mata saat Zora melakukan hal itu karena Kael saat sakit memang memerlukan sentuhan tangan dari Zora. "Lho kok badanya semakin panas sih Kael." ucap Zora
"Hmmm, Aku butuh tiduran di paha kamu." ucap Kael yang langsung menarik tangan Zora dan duduk di sofa, sebelum Kael rebahan dia lebih dulu melepas jas yang dipakai
"Mau dibantu?," tanya Zora saat melihat Kael yang kesusahan melepas jasnya. Kael langsung menganggukkan kepala Zora langsung berdiri lalu melepas jas yang dipakai oleh Kael
Setelah jas terlepas Zora duduk kembali, tanpa menunggu lama Kael langsung merebahkan kepalanya di paha Zora. Zora langsung mengelus kepala Kael dengan sangat sayang
"Zora kepalaku pusing." ucap Kael yang saat ini melihat ke arah wajah Zora
"aku pijitin ya kepalanya kamu bobok saja istirahat." ucap Zora yang selalu memperlakukan Kael seperti anak kecil, Karena pada dasarnya Kael juga suka cara zora memperlakukannya
Kael langsung memejamkan mata, dan juga merasa senang saat Zora selalu bisa membuat Kael tenang