NovelToon NovelToon
Bisik Hati Istri Sang Antagonis

Bisik Hati Istri Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Reinkarnasi / CEO / Time Travel / Nikah Kontrak
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Raina hanya ingin mengisi waktunya di malam hari dengan membaca novel romantis sebelum tidur. Tapi siapa sangka, novel berjudul “Pengantin Bayangan Sang Antagonis” itu akan menjadi akhir dari hidup lamanya. Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya—dan saat ia membuka mata, ia bukan lagi Raina. Ia kini menjadi Ayla, karakter figuran yang hanya muncul di dua bab novel… sebagai istri sang antagonis pria yang hendak menceraikannya.

Namun yang lebih mengejutkan bukan hanya reinkarnasinya, melainkan sistem misterius bernama “Sistem Gosip” yang kini bersarang di benaknya. Sistem ini memberinya informasi rahasia paling update, tentang siapa pun di dalam dunia ini. Skandal, rahasia kelam, kebohongan, semuanya tersedia.

Sayangnya, ada satu efek samping yang tidak disebutkan: setiap bisikan hatinya bisa didengar oleh suaminya sendiri—Kael Arvane, pria dingin dan penuh ambisi yang menjadi antagonis utama dalam novel itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gaun Merah Darah dan Sorotan Kamera

Cermin besar di kamar ganti memantulkan bayangan yang nyaris tak ku kenal.

Gaun merah darah membungkus tubuh ku dengan lekukan yang anggun dan tajam. Tali tipis di bahu kiri bertemu dengan potongan diagonal di pinggang, lalu jatuh memanjang hingga lantai, menyapu lembut dengan setiap gerakanku. Leher ku di hiasi berlian sederhana— satu garis halus yang mencerminkan status, bukan pamer.

Clara berdiri di belakang ku, menahan napas.

“Jika ini bukan revolusi, saya tidak tahu lagi apa, Nyonya,” gumamnya lirih.

Aku tersenyum tipis. “Ini bukan revolusi, Clara. Ini peringatan.”

 

Saat mobil memasuki pelataran Hotel Vistaria, tempat Gala amal di adakan, sorot lampu kamera sudah berkerlap-kerlip bagai bintang yang terlalu dekat.

Wartawan berkumpul di kedua sisi karpet merah, sebagian memanggil nama-nama penting: “Tuan Geralt! Ke sini!” — “Madam Yulinda, senyumnya!”

Namun saat aku turun dari mobil, hening sesaat menyapu udara.

Seorang wanita yang di kenal karena gosip buruk, kecanggungan, dan tabiat kerasnya, kini melangkah bak dewi yang turun dengan aura baru. Percaya diri. Tenang. Bahaya yang berkilau.

[Sistem: Poin Sosial +3. Reputasi di mata publik: Berubah dari ‘istri pemalas’ menjadi ‘misteri megah’.]

Langkah ku mantap. Ku tatap kamera dengan tatapan ramah, tidak tersenyum berlebihan, tidak menghindar. Satu wartawan memberanikan diri:

“Nyonya Arvane, apakah benar Anda dan Tuan Kael akan bercerai?”

Aku berhenti sejenak. Jantung ku berdetak cepat, tapi wajah ku tetap tenang.

“Apakah kami terlihat seperti pasangan yang akan berpisah malam ini?” jawab ku, lalu melanjutkan langkah sebelum mereka bisa mengejar balik.

Tepat saat aku masuk ke aula utama, suara seorang pria membuat langkah ku terhenti.

“Aku tidak menyangka kau akan datang... dengan gaun itu.”

Aku menoleh pelan.

Kael Arvane.

Pria itu berdiri mengenakan setelan hitam klasik, dasi merah marun, rambut disisir rapi ke belakang. Wajahnya seperti biasa: dingin, tetapi sorot matanya tak bisa menyembunyikan... keterkejutan?

Pikirannya berkata: "Sejak kapan dia tahu cara menampilkan diri seperti ini?"

Aku menahan senyum.

“Kau pikir aku akan sembunyi di balik tirai hanya karena pesta ini penuh singa lapar?” kataku, setengah menggoda.

Kael menatap ku lekat-lekat. “Tidak. Tapi aku mulai berpikir kau bukan Ayla yang dulu.”

Aku mendekat selangkah, menyandarkan suaraku rendah. “Mungkin itu karena... Ayla yang dulu sudah mati.”

Ups. Seharusnya tidak ku katakan begitu.

Tapi terlambat. Suara hati ku terdengar.

Kael memicingkan mata. “Apa maksud, mu?”

Aku tertawa pelan, menutupi kecanggungan. “Kau tahu maksud ku. Aku tidak ingin jadi boneka tanpa suara lagi.”

Kael tidak menjawab. Tapi aku menangkap keraguan di matanya.

 

Pesta berlangsung mewah. Makanan berlimpah, musik orkestra mengalun lembut, dan tamu-tamu berstatus tinggi bertebaran di setiap sudut.

Leona muncul dengan gaun biru safir yang memesona. Tapi kali ini, dia tidak menguasai panggung. Tatapannya melesat ke arah ku sejak aku melangkah masuk, lalu tersenyum lebar dan mendekat.

“Ayla... kau mencuri semua perhatian.”

“Aku hanya berdiri di tempat yang seharusnya aku tempati,” jawab ku santai.

Dia tersenyum kecut.

Kemudian, aku menyadari pergerakan licik.

Seorang pelayan membawa nampan dengan minuman—dan diam-diam menyelipkan micro- recorder kecil di dekat salah satu meja VIP. Aku mengenal wajah pelayan itu. Dalam novel, dia bekerja untuk Leona.

[Sistem: Potensi Skandal Terdeteksi. Audio-rekaman akan di arahkan ke media dalam 2 jam jika tidak dihentikan.]

Aku melangkah cepat, pura-pura tersandung sedikit, dan menyenggol nampan itu hingga tumpah ke baju si pelayan.

“Oh! Maafkan aku!” ucap ku dengan nada tinggi.

Pelayan itu mundur kaget, mencoba menyelamatkan alat rekam. Tapi Clara, yang ku isyaratkan sebelumnya, segera menangkap gerakannya. Dalam satu kedipan, alat itu sudah berpindah tangan ke penjaga keamanan.

Leona menyaksikan semua itu dari jauh.

Tatapan kami bertemu.

Dia tahu.

Aku tahu.

Dan sekarang, permainan terbuka.

Malam mulai larut, acara masuk ke sesi pidato. Penyelenggara meminta ku memberikan kata sambutan singkat karena Ayla adalah salah satu donatur tetap yayasan.

Aku berdiri di podium. Kamera live mengarah pada ku. Semua mata tertuju.

“Selamat malam,” ucap ku dengan senyum.

“Aku tahu sebagian dari kalian mengenal ku hanya dari halaman belakang majalah gosip. Dan mungkin tak banyak yang benar-benar ingin mendengar suara ku malam ini. Tapi aku tetap berdiri di sini... bukan untuk membela diri, tapi untuk memberitahu sesuatu.”

Aku menarik napas.

“Setiap orang punya masa lalu. Begitu juga aku. Pernah salah bicara, salah bertindak, bahkan salah memilih orang yang disebut ‘teman’. Tapi aku di sini bukan untuk menyesal. Aku di sini untuk berubah.”

Beberapa tamu bertepuk pelan.

“Jika seseorang memperbaiki dirinya, jangan di kurung di masa lalu. Dunia ini milik orang-orang yang berani tumbuh... dan aku memilih untuk tumbuh.”

Tepuk tangan mengalun. Sorot kamera tak berhenti.

Dan di antara kerumunan, Kael berdiri. Tidak bertepuk. Tapi wajahnya... untuk pertama kalinya, terlihat goyah.

[Sistem: Poin Sosial +10. Reputasi Ayla: Netral → Positif. Unlock Kenangan Ayla: Hubungan Rahasia Leona dan Ayah Kael.]

Malam ini aku tidak hanya lolos dari jebakan. Aku naik satu tingkat dalam permainan.

Dan Kael...

“Jika kau terus membaca isi hatiku, Kael, cepat atau lambat... kau akan jatuh ke dalamnya juga.”

1
Sandri Ratuloly
🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!