Setelah kepergian Dean, sahabatnya, Nando dihadapkan pada permintaan terakhir yang tidak pernah ia bayangkan, menikahi Alea, istri Dean. Dengan berat hati, Nando menerima permintaan itu, berharap bisa menjalani perannya sebagai suami dengan baik.
Namun, bayangan masa lalu terus menghantuinya. Arin, wanita yang pernah mengisi hatinya, masih terlalu nyata dalam ingatannya. Semakin ia mencoba melupakan, semakin kuat perasaan itu mencengkeramnya.
Di antara pernikahan yang terjalin karena janji dan hati yang masih terjebak di masa lalu, Nando harus menghadapi dilema terbesar dalam hidupnya. Akankah ia benar-benar mampu mencintai Alea, atau justru tetap terjebak dalam bayang-bayang Arin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Make over total
"Besok aku pakai baju..." belum sempat alea mengucapkan kalimatnya secara penuh, suara Nando tiba tiba memotongnya.
"Pakai baju apa aja terserah kamu. " ucap Nando.
"Asal baju itu cocok kalau dipakai ke acara yang isinya jelas orang penting semua. " ucap Nando.
Nando meraih tangan alea, mengajak wanita itu untuk tidur disampingnya.
"Besok janji ya sama aku, kamu gak akan bilang ke siapapun tentang hubungan kita. " ucap Nando, memeluk alea erat.
"Kenapa? kamu malu? "
"Bukan karena malu, Sayang," ucap Nando. "Aku cuma belum siap denger omongan orang-orang tentang kamu... aku belum siap denger respon orang orang, kalau mereka tahu setelah Dean meninggal, kamu malah nikah sama aku."
"Lebih baik kita hindari kan, daripada kita harus denger presepsi orang yang gak jelas. "
"jadi besok kamu berangkat sama Arin? " tanya alea ragu.
Nando menganggukkan kepalanya. "Aku harap kamu gak cemburu sama Arin. "
"Kalau aku cemburu? "
"Wajar, karena kamu perempuan. Tapi jangan sampai hal itu ganggu hubungan rumah tangga kita. " ucap Nando.
"Besok jangan lupa berangkat sama Alex. " ucap Nando mengingatkan.
"Aku udah bilang sama Alex, aku nitipin kamu ke dia. " ucap Nando.
-
Setelah Nando pergi beberapa menit yang lalu, handphone Alea tiba-tiba berdering. Nama Alex terpampang nyata di layar.
Alea segera meraih ponselnya dan mengangkat telepon itu.
"Lea, siap-siap ya. Gue jemput, kita ke mall dulu sebelum berangkat," ucap Alex sebelum akhirnya memutuskan sambungan secara sepihak.
Alea memutar bola matanya, bingung, tetapi akhirnya segera masuk ke dalam kamar dan bersiap sebelum Alex menjemputnya.
Setelah beberapa waktu bersiap, Alea segera turun ke lantai bawah. Di sana, Alex sudah menunggunya di ruang tamu.
"Kak, kita berangkat sekarang?" tanya Alea.
"Kita pergi ke mall sebentar, nggak apa-apa kan?" ucap Alex. Alea mengangguk setuju.
Alex dan Alea segera masuk ke dalam mobil. Alex mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang menuju mall.
"Kak Alex mau cari kado buat laura?" tanya Alea saat mereka tiba.
"Al, ikutin permainan gue ya," ucap Alex sambil menarik tangan Alea, mengajaknya masuk ke dalam toko gaun wanita.
"Ngapain ke sini, Kak?" Alea bertanya heran.
"Lo harus ganti penampilan. Gue mau cek seberapa setia Nando," jawab Alex santai, membuat Alea semakin bingung.
"Al, pertanyaan aneh-aneh itu nanti aja. Sekarang, pakai baju yang udah gue pilihin," ucap Alex sambil menyerahkan beberapa pilihan gaun kepada Alea.
Dengan sedikit ragu, Alea mengambil salah satu gaun itu dan masuk ke ruang ganti. Beberapa menit kemudian, ia keluar dengan mengenakan gaun yang sangat elegan dan berbeda dari penampilannya yang biasa.
Alex tersenyum puas melihat Alea. "Bagus. Sekarang kita ke salon."
Alea ingin protes, tetapi tatapan Alex tidak memberi ruang untuk perdebatan. Mereka pun menuju salon yang terletak di lantai atas mall.
Setibanya di salon, seorang stylist langsung menyambut mereka. "Mau perawatan apa, Kak?"
"Makeover total," jawab Alex tanpa ragu.
"Tapi kak...."
"Udah Al, masalah biaya, gue yang nanggung. " ucap Alex tanpa ragu. Laki laki itu memaksa alea untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.
Alea menghela napas pasrah dan membiarkan stylist mulai bekerja. Rambutnya ditata dengan sempurna, wajahnya dirias dengan lembut tetapi tetap menonjolkan kecantikannya. Beberapa jam kemudian, Alea menatap pantulan dirinya di cermin dengan mata terbelalak.
"let's start the game. " ucap Alex tersenyum puas.
-
Lampu-lampu kristal menggantung megah di langit-langit, menciptakan kilauan indah yang mempertegas suasana glamor pesta. Musik jazz lembut mengalun di latar belakang, mengiringi suara gelas-gelas sampanye yang saling beradu dalam toast perayaan.
Para tamu mengenakan pakaian terbaik mereka, gaun-gaun mewah dan setelan jas mahal tampak mendominasi ruangan. Beberapa artis ternama di bawah naungan Laura tampak berbaur, tertawa, dan berbincang dengan sesama rekan di industri hiburan. Pelayan-pelayan dengan setelan rapi mondar-mandir membawa nampan berisi hidangan kelas atas dan koktail berwarna-warni.
Ketika Alex dan Alea tiba di pintu masuk, semua mata langsung tertuju pada mereka. Alea yang tampil dengan gaun elegan dan riasan sempurna tampak begitu berbeda.
Tanpa ragu, Alex menggenggam tangan Alea erat dan menariknya lebih dekat. Dengan suara lantang, ia berkata, "Kenalin, pacar gue."
Bisikan semakin riuh. Beberapa orang terlihat terkejut, sementara yang lain tampak penasaran.
"Lo pacaran sama mantan istrinya Dean? " beberapa pertanyaan itu lolos masuk ke telinga Alex, namun Alex menghiraukan ucapan itu.
Di ujung ruangan, Nando yang tengah memegang segelas minuman meneguknya dengan kesal. Matanya tak lepas dari Alea dan Alex. Namun sebelum ia bisa bereaksi lebih jauh, Arin tiba-tiba menggandeng tangannya dan membawanya mendekat ke arah mereka.
"Udah pacaran berapa lama? " tanya Arin seolah tidak mengetahui apa apa.
"Mereka cocok kan, nan? " Tanya Arin kepada Nando.
"ALEA!! " Belum sempat Nando menjawab, suara teriakan Laura menggelegar, wanita itu datang dan memeluk alea erat.
"Lo cantik banget sumpah !! " Kekaguman Laura dari pertama kali bertemu alea hingga sekarang tidak ada yang berbeda, wanita itu selalu kagum dengan alea.
"Pasangan Lo yang mana? " tanya Laura, bola matanya melirik Nando sekilas.
"Dia jadi pasangan gue, malam ini. " Alex menekankan kata malam ini dalam ucapannya
"Bagus, kebetulan malam ini gue ada game berpasangan, jadi, Lo sama Alex harus ikut permainan ini. " ucap Laura.
"Siapa lawan main kita nanti Ra? " tanya Alex, menaikkan alisnya.
"Nando sama Arin, dan Alex sama alea. Gapapa kan kalau lawan main lo sahabat sendiri? " ucap Laura.
"GAPAPA BANGET, GAPAPA KAN NAN? " Alex menaikkan alisnya, menatap Nando.
"Kenapa gak? gue bisa kalahin Lo sama alea. " ucap arin, tersenyum tipis.