NovelToon NovelToon
Langit Memerah Di Pajang

Langit Memerah Di Pajang

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Dendam Kesumat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Pergolakan bathin , antara dendam dan kebenaran seorang anak manusia di masa itu.

Dengan segala kelemahan nya yg membuat diri nya terasa begitu di rendahkan oleh orang sekelilingnya.

Bahkan tanpa kemampuan apa pun , ia amat begitu menderita.

Hingga pada waktu nya , diri nya menemukan keberuntungan yg tidak terhingga,.

Apa yg selanjut nya terjadi ,,..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#2 Sebuah rahasia.

Ki Jagabaya yg penasaran, langsung berpamitan kepada Ki Demang, ia ingin segera bertemu dengan Danurwedha yg merupakan teman dari anak nya Parta.

Dengan bergegas , kepala keamanan dari kademangan Prambanan itu menuju rumah nya.

Begitu tiba di rumah nya ,Ki Jagabaya disambut oleh sang istri lalu bertanya,

" Nyi dimana Parta dan teman nya itu ?" tanya Ki Jagabaya.

" Kalau Parta sudah tidur sedangkan nak Danur telah pun kembali , memang nya ada apa kakang menanyakan mereka , apakah mereka berdua telah melakukan kesalahan kangmas ?" tanya Nyi Jagabaya.

Ia balik bertanya kepada sang suami.

" Ah tidak, aku hanya ingin bertanya saja kepada mereka berdua , tolong bangunkan Parta !" seru Ki Jagabaya kepada sang istri.

Tanpa membantah, Nyi Jagabaya pun menuju bilik kamar putra nya dan mengetuk pintu kamar nya itu.

" Ta!, Parta, bapak mu ingin bicara ,tolong bangun nak !" ucap Nyi Jagabaya di depan pintu bilik sang anak.

" Ah,..ada apa bu!, apa yg akan di tanyakan oleh Bapak ?"

Terdengar dari dalam suara dari Parta yg menyahuti suara sang ibu.

" Keluar lah lebih dulu ,agar bapak mu bisa bicara !" kata Nyi Jagabaya lagi.

Kreeeikk !

Pintu bilik kamar itu pun terbuka, muncul lah Parta dari balik daun pintu.

Sambil menguap, dan menutupi mulut nya dan keluar dari dalam bilik.

" Ta!, bapak ingin bertanya kepada mu, apakah diri mu mengetahui siapa sebenar nya nak Danur itu ?" tanya Ki Jagabaya kepada sang anak.

Parta tidak langsung menjawab, di pandangi nya wajah orang tua nya ini seolah sedang menyelidiki.

" Memang nya ada apa bapak menanyakan mengenai teman ku itu, apakah ia telah berbuat salah ?" tanya Parta agak heran.

Ia memang merasa bahwa mereka berdua memang tidak sepatut nya melihat pertarungan itu, sehingga ada kemungkinan nya mereka berdua akan mendapatkan hukuman dari orang tua nya ini.

Tetapi begitu mendapatkan jawaban dari Ki Jagabaya orang tua nya ini, hati Parta pun menjadi lega.

" Ah, Parta kira bapak akan memarahi kami berdua ! ucap bocah itu.

Ia pun menerangkan siapa sebenar nya Danurwedha , putra dari Nyi Sumi itu, bahwa teman nya ini adalah seorang anak yg agak tertutup.dan tidak banyak memiliki teman di kademangan nya ini, hanya dia lah satu-satu nya yg di jadikan teman oleh nya.

Bahkan kelakuan para penduduk Kademangan pun terhadap Danurwedha tidak luput di ceritakan oleh Parta kepada orang tua nya ini.

" Apakah kau tahu siapa sebenar nya bapak dari Danurwedha itu, atau setidak nya kerabat nya yg lain , apakah ia memiliki paman atau bibi selain ibu nya itu ?" tanya Ki Jagabaya kepada anak nya ini.

" Aku tidak tahu Pak !, hanya yg pernah ku dengar ia acapkali di ejek karena memiliki garis keturunan Jipang dari pihak bapak nya, tetapi siapa , Parta pun tidak tahu " jelas Parta kepada bapak nya.

Ki Jagabaya pun tidak bertanya lenih lanjut sebab ia meyakini anak nya ini memang tidak mengetahui siapa sebenar nya teman nya itu.

" Baik lah !, besok temani bapak menemui nya " ujar Ki Jagabaya.

" Baik pak !" sahut Parta.

Ia pun di minta kembali lagi ke kamar nya.

Sementara itu Danurwedha di rumah nya terlihat buru-buru sekali, belum pun mentari menampak kan wajah nya, bocah itu telah berpamitan kepada ibunda nya Nyi Sumi untuk pergi menuju kali seperti biasa ia beralasan sesaat akan pergi menuju ke dalam hutan menemui sang guru, Ki Tohsara.

" Mengapa terburu-buru, apakah tidak berbahaya anak ku ?" ucap Nyi Sumi kepada Danurwedha.

" Tidak bu!, Wedha sudah biasa, lagi pula aku tidak bisa tidur lagi bu, jadi lebih segera ke kali saja " jawab Danurwedha.

" Ya sudah , yg penting selalu berhati-hati, masih banyak binatang buas yg berkeliaran " seru ibunda Sumi.

" Iya bu !" sahut Danurwedha.

Maka bocah remaja ini pun keluar dengan membawa peralatan , ia berjalan menyusuri jalanan menuju ke anak kali opak itu.

Setiba nya di tempat ia biasa memancing, bocah ini pun meneruskan masuk ke dalam.hutan dengan menyebrangi anak kali itu.

Tujuan nya adalah tempat kediaman dari guru nya itu..

Tidak terlalu lama menerobos pekat nya hutan yg masih gelap, karena mentari pun baru akan mulai muncul, tetapi karena sudah hampir setahun ini ia melintasi tempat itu , dengan begitu cukup mudah nya ia tiba di dekat sendang tempat dimana kakek Tohsara berada.

Agak merasa aneh juga hati bocah itu ,karena tidak mendapati sang guru berada di sana .

Kemana pergi nya guru ?

Itulah yg menjadi pertanyaan dari Danurwedha.

Namun dengan sabar ia pun menunggu di tempat itu dengan sangat sabar.

Cukup lama bocah itu menunggu , tetapi tetap juga ia belum melihat batang hidung kakek Tohsara.

Baru setelah matahari menggatalkan kulit, datang lah orang tua yg telah di tunggu oleh Danurwedha itu.

" Ah,! Kakek mengejutkan saja, sedari tadi aku sudah menunggu disini !" seru bocah itu tatkala melihat siapa yg datang.

Kakek Tohsara tampak diam saja, di pandangi nya wajah bocah remaja yg masih sangat lugu ini.

Tetapi ia adalah murid nya satu-satu nya yg telah berhasil menyerap ilmu nya.

Meski belum sepenuh nya ia dapat melakukan nya, tetapi setidak nya dasar-dasar yg di miliki nya sudah cukup baik bahkan bila di bandingkan dengan diri nya saat menerima ilmu itu dari guru nya, malah lebih baik lagi Danurwedha.

" Jadi kau sudah lama menunggu disini ?" tanya Kakek Tohsara.

" Benar guru , aku sudah cukup lama berada disini guna bertemu dengan guru " jawab Danurwedha.

" Untuk apa ?" tanya kakek Tohsara sambil memainkan tongkat nya.

Danurwedha pun menceritakan apa yg telah dialami nya tadi malam, ada sesuatu yg cukup aneh menurut nya dan memerlukan penjelasan dari sang guru.

Diceritakan nya dari awal hingga akhir apa yg telah terjadi di halaman banjar kademangan itu, dengan kesaktian nya orang yg bernama Ki Surojiwo itu berhasil membuat para pengawal kademangan juga prajurit Pajang seolah tidak berdaya sama sekali.

Hingga akhir nya ia hampir saja membunuh Ki Jagabaya.

" Akan tetapi dengan benda ini ,ia malah lari terbirit-birit guru !" ungkap Danurwedha sambil mengeluarkan sebuah batang lompong dari balik baju nya.

Lompong itu pun telah mulai layu dan lemas.

Hahh !

Kakek T0hsara meraih batang lompong yg ada di genggaman Danurwedha itu.

" He, he, he, itu tidak terlalu aneh murid ku !" ucap kakek T0hsara.

Sambil mengangkat batang lompong itu ke atas, kakek T0hsara pun mulai menceritakan mengenai beberapa jenis ilmu dan aji kesaktian.

Dari jenis ilmu kebal seperti aji Tameng Waj, aji Lembu Seklian , sampai kepada jenis ilmu yg berasal dari suara seperti aji Gelap Ngampar atau pun aji Segara Macan.

Dan diantara setiap ilmu itu ada saja kelemahan nya, tidak ada yg sempurna , sehingga dari mana berasal nya , kemungkinan nya dari itu pula kembali nya.

Sehingga setiap kesaktian ada saja kelemahan nya.

" Seperti yg terjadi pada kanejng Gusti Pangeran Haryo Penansang yg sakti mandraguna , karena kesalahan nya yg cukup fatal dengan menduduki kursi yg telah di sediakan oleh Kanjeng Sunan Kudus guru nya itu untuk di duduki oleh Sang Adipati Pajang itu, Adipati Hadiwijaya, padahal kursi itu telah di beri rajah oleh kanjeng Sunan Kudus dengan rajah Kala Cakra , yg sangat ampuh itu, akhir nya Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Penansang lah yg terkena tulah nya, seluruh kesaktian nya menjadi luntur sama sekali tanpa sisa, Ah,..! Itu lah yg akhir nya membawa nya pada kematian " terang Kakek Tohsara.

Lelaki tua ini menceritakan nya dengan suara yg lirih , kentara sekali ia sangat merasakan kehilangan salah seorang panutan yg selayak nya menjadi raja di raja di tanah jawa ini.

Tetapi mungkin itu lah takdir nya , hahhh !

Kata nya dalam hati.

Kakek Tohsara memandangi ke arah langit, ia seperti masih melihat bagaimana sang junjungan akhir nya tewas akibat dari keris nya sendiri, keris kyai setan kober.

" Jadi kemungkinan nya pun hampir sama dengan apa yg telah terjadi dengan kanjeng Gusti pangeran Haryo Penansang itu, orang yg mengaku sebagai alap-alap hitam ini , memiliki kelemahan dengan batang lompong ini, mungkin semua ilmu nya akan luntur apabila terkena dengan benda ini , mungkin ilmu kebal nya, atau malah seluruh ilmu nya akan menjadi hilang karena nya " terang kakek Tohsara.

Danurwedha , walaupun masih di katakan bocah tetapi dapat menangkap apa yg telah di ucapkan oleh guru nya ini.

Ia pun baru sadar bahwa ilmu kesakten itu tidak ada yg sempurna , semua nya memiliki kelemahan nya masing-masing.

" Akan tetapi , dari yg telah Ku dengar ini dari mu, seperti nya ia memang adalah salah seorang dari pengawal Kanjeng Pangeran Haryo Penansang, akan tetapi tidak banyak orang nya yg menjadi pengawal nya ternasuk salah satu nya adalah orang tua mu sendiri, rangga Wanara, yg juga memiliki kemampuan yg sama dengan orang yg kau sebut dengan Surojiwo itu " terang Kakek Tohsara lagi.

Bapak !

Danurwedha berseru di dalam hati nya.

Ia seolah membandingkan orang yg ia temui tadi malam dengan orang tua nya.

Ah!, tidak mungkin ia adalah bapak ku , kata nya dalam hati.

Tetapi siapakah sebenar nya Ki surojiwo itu, kembali membathin Danurwedha.

1
Camad Pener
tp kayaknya Wahyu keprabon akan pergi dari pajang menuju alas mentaok atau mataram
Aang Aang anwari
perjalanan yg sulit buat danurwedha
dan pada akhirnya jadi prajurit mataram
Rafly Rafly
akankah kelak bapak dan anak akan saling berhadapan sebagai lawan di Medan perang
Rafly Rafly
karena ilmu kebal milik perampok akan sirna terkena sebulan pohon Lompong.../Tongue/
Camad Pener
akhirnya Senopati jepang panolan akan bergabung dengan Mataram sehingga memperkuat pondasi awal kerajaan Mataram, semngat
Camad Pener
memang sudah saatnya kisurojiwo mengabdi kepada Mataram supaya hidupnya lebih tenang dan kumpul lagi dengan keluarga nya
Camad Pener
apakah begal alas mentok itu bapaknya danurweda,, tunggu kelanjutan berikut nya
Camad Pener
alas mentok yang akhirnya akan menjadi sebuah kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa ini dengan panembahan Senopati yang jadi raja pertama nya
Windy Veriyanti
Danur akan semakin dikagumi dengan berhasil mengalahkan harimau...
Camad Pener
oh.. ternyata alas mentok yg dalam mimpi nya sang sultan lengser keprabon
Windy Veriyanti
nggak sabar pengen cepat Danurwedha menguasai ilmu yang diturunkan oleh gurunya
Camad Pener
tambah penasaran kelanjutannya,jos
Zahira Zahira ahda safarina
semangat thor aku mendukung mu
Camad Pener
akhirnya up juga.mks Thor semangat
Windy Veriyanti
seru 👍👏
Camad Pener
misteri nih...
Camad Pener
mantap Thor, penasaran sama Ki surojiwo jangan2 yang muncul anaknya
Windy Veriyanti
to be continued...

nggak sabar juga nunggu kedatangan si alap alap hitam dan ingin tahu bagaimana aksinya
Windy Veriyanti
semoga Danurwedha dapat memberikan sumbangsih untuk kademangannya, sehingga dia tidak dipandang rendah lagi...
Windy Veriyanti
semangat berguru dan belajar, Danur ✊️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!