NovelToon NovelToon
Cinta Virtual

Cinta Virtual

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pelakor / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:680
Nilai: 5
Nama Author: Nur leli

Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengapa aku nikahinya

Selesai makan malam, andi dan Tara gegas masuk ke kamar untuk belajar. Mia pun melakukan hal yang sama hanya saja rencananya dia mau tidur tapi rasa lelah yang dirasanya bukan lelah fisik saja melainkan lelah batin.

Mia membaringkan tubuhnya di atas kasur, Mia menatap langit langit kamarnya dengan tatapan kosong sehingga dari sudut matanya bulir bening itu mengalir begitu saja.

Dia tidak menyangka kalau Asril bisa berubah secepat ini, "apa benar ini semua karena Ida? kalau benar, mengapa aku yang dinikahinya?" Mia mulai bermain dengan pikirannya sendiri.

*Drettt drettt drettt* mata Mia langsung beralih ke atas meja riasnya, dia berpikir yang menelpon itu Asril, dengan cepat dia meraih benda pipih itu dan ternyata yang menghubunginya ternyata Lisa sahabatnya.

"assalamualaikum Mia" terdengar suara Lisa sahabatnya.

"wa'alaikum salam Lisa" balas Mia.

"gimana udah selesai masalah kalian?" tanya Lisa.

"belum Lis, besok saja ya aku bicara, hari ini aku capek banget" balas Mia lagi.

"okelah sampai ketemu besok ya, assalamualaikum" ucap Lisa.

"wa'alaikumsalam salam" sahut Mia dan panggilan pun terputus.

Mia masih memandangi layar ponselnya. "aku coba telepon mas Asril, mungkin saja ponselnya tidak dinon aktifkannya"

"Tut Tut Tut" panggilannya tersambung tapi yang menjawab suara perempuan, Mia sangat kenal dengan suara perempuan itu.

"iya, kamu siapa ya?" Ida berpura pura tidak mengenali siapa yang menghubungi Asril.

"mana suamiku?" tanya Mia tanpa basa basi.

Segera Ida mengaktifkan panggilan video agar Mia dapat melihat apa yang sedang mereka lakukan, Mia pun mengalihkan dari panggilan suara kini sudah panggilan video call.

"gimana ini suami kamu atau bukan?" Ida terlihat menyeringai dan Ida memperlihatkan Asril yang sedang tidur pulas di sampingnya dengan selimut sebatas dada. terlihat Asril tidak mengenakan pakaian.

"bangunkan suamiku, dasar pelakor!" sentak Mia.

"uppsssss hati hati dengan kata kata anda ya, saya ini bukan pelakor" balas Ida dengan tersenyum licik.

"jadi apa namanya kalau tidak pelakor? oh, mungkin pelacur, ya sebutan itu paling cocok untuk manusia sepertimu." ucap Mia.

"kamu lihat saja nanti siapa yang akan menang aku atau kamu?" balas Ida yang langsung memutuskan panggilan video itu.

"dasar wanita miskin, kamu lihat saja aku yang akan menang bukan dirimu" gerutu Ida.

Tidak ada yang bisa Mia lakukan selain menangis, betapa hancurnya hati Mia saat ini melihat suaminya tidur dengan wanita lain.

"apa salahku? mengapa kamu berbuat seperti ini? tega kamu, mas!" ucap Mia disela sela tangisnya.

Setelah puas meluapkan emosinya dengan menangis, Mia merasa lelah matanya mulai merasakan kantuk dan perlahan matanya tertutup pada akhirnya dia tertidur dengan pulas.

"mas .... bangun" Ida mengelus perlahan lengan tangan Asril.

"eemmm, sudah pagi ya?" tanya Asril yang mulai membuka matanya.

"iya, lihat tuh sudah terang menerang mataharinya" Ida menunjuk ke arah jendela yang terlihat sinar matahari yang sudah masuk kedalam kamarnya.

"aku mandi dulu ya" ucap Asril yang bergegas ke kamar mandi.

Selesai mandi Asril mendekati Ida yang duduk di tepi kasur.

"sayang, sebenarnya hari ini aku malas sekali untuk pulang" ucap Asril yang ikut duduk di samping Ida.

"pulanglah mas, beritahu si Mia itu kalau kita akan menikah" balas Ida.

"maksud kamu apa?" ucap Asril bingung.

"tadi malam ada panggilan masuk di ponselmu, aku kira siapa? ternyata si Mia, ya sudah aku jawab saja dan aku perlihatkan kalau kita lagi berduaan" tutur Ida.

"apa? kamu beritahu dia? trus apa yang dia katakan?" tanya Asril beruntun, dan dia sangat terkejut mendengar penuturan Ida.

"iya, aku beritahu dia, mau sampai kapan kita begini tanpa tahu dia? dan lagi pula aku mau di madu, aku ngak akan merebut kamu dari keluargamu, mas" ucap Ida yang tidak mau disalahkan oleh Asril.

"apa benar kamu bersedia dimadu?" tanya Asril serius.

"bersedia mas, aku tahu posisiku, aku tidak boleh egois dan tolong bilang ke Mia kalau aku bukan pelakor atau pun pelacur" ucap Mia yang mulai tampak bersedih.

"apa maksud kamu?" tanya Asril bingung.

"tadi malam dia mengatai ku dengan sebutan pelakor dan pelacur, serendah itukah aku di mata dia, mas?" keluh Ida.

"baiklah, kamu jangan bersedih, aku akan beritahu dia tentang hubungan kita setelah aku sampai dirumah" gegas Asril memakai pakaiannya dan mencium dahi Ida lalu pergi dari rumah Ida.

Pagi pagi Lisa sudah datang ke rumah Mia, karena shubuh tadi Mia sudah mengirimi Lisa pesan untuk datang lebih cepat dari biasanya.

"assalamualaikum" ucap Lisa.

Tok! tok! tok!

"wa'alaikumsalam" sahut Mia dari dalam rumah.

Dengan segera Mia membukakan pintu untuk Lisa, langsung Mia memeluk erat tubuh Lisa, dan Mia menangis tersedu sedu di pelukan Lisa.

"a- ku aku sudah tidak kuat lagi, Lis" ucap Mia terbata bata dengan deraian air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

"menangislah, kalau itu bisa membuat hatimu lega" Ida mengelus punggung Mia perlahan.

Lisa membiarkan Mia menangis untuk meluapkan kesedihannya, puas menangis di pelukan Lisa. mereka masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tamu.

"anak anakmu mana Mia?" tampak Lisa celingukan mencari keberadaan kedua anak laki laki Mia.

"mereka sudah pergi ke sekolah" sahut Mia sambil menyeka sisa sisa air matanya.

"apa yang terjadi tadi malam?" Lisa menatap Mia dengan serius.

"ternyata benar dugaan aku, kalau mas Asril itu selingkuh dengan Ida. tadi malam aku mencoba menghubungi ponsel mas Asril, ternyata yang menerima panggilanku adalah Ida, dan aku melihat mas Asril tertidur pulas disamping Ida yang hanya mengunakan selimut sebatas dada. sudah sejauh itu hubungan mereka di belakangku, Lis" ucap Mia dengan suara bergetar.

"jadi apa rencanamu untuk kedepannya?" tanya Lisa.

"aku ingin pisah, aku tidak mau diperlakukan seperti ini oleh mas Asril" balas Mia tegas.

"huhhhh" terdengar Lisa membuang nafas kasar.

"tapi .... aku masih bingung untuk memberitahu ibuku, aku takut dia sakit karena mendengar permasalahanku ini" keluh Mia.

"bagaiman pun ibumu harus mengetahui masalah rumah tanggamu ini, karena Asril sudah kelewatan, dia sudah selingkuh" ucap Lisa yang mulai terbawa emosi.

Dari luar rumah terdengar suara motor matic Asril. Lisa dan Mia sepakat untuk tidak bercerita lagi.

Asril memarkirkan motor maticnya di halaman rumahnya dan gegas masuk kedalam rumah, ternyata di dalam rumah Asril melihat Lisa dan Mia yang duduk di ruang tamu, tampak wajah Mia yang sebab karena habis menangis.

"Lisa, aku ingin bicara empat mata dengan Mia, boleh kamu pulang sekarang!" pinta Asril.

Sebenarnya Lisa sangat berat hati untuk meninggalkan sahabatnya itu, namun dia harus mengerti posisinya.

Sebelum Lisa beranjak dari tempat duduknya, dia melihat ke arah Mia dan Mia memberikan kode agar Lisa menuruti permintaan Asril.

"baiklah, aku pulang sekarang" Lisa berpamitan dan memeluk Mia, lalu gegas meninggalkan rumah Asril.

1
micho0w0
Jalan ceritanya mantap!
Nur leli: makasih, maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
Kama
Gilaaa ceritanya!
Nur leli: maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!