Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada. Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB-11-HATIKU BUKAN PUALAM!
Menjadi orang baik itu bagus, terlalu baik pada sesuatu yang tidak baik akan menjebak kita pada ketidak pastian. Hidup ini bukan hanya tentang menerima saja tapi juga memberi, kedua nya bisa balance atau lebih juga bisa kurang dari takaran. Semua harus sesuai dengan porsinya, Zahra telah menuntaskan nya TAK ada bekas atau jejak, semua telah dibersihkan nya.
Zahra tidak menyimpan yang buruk dalam pikiran Dan hati nya, dia ingin menjalankan kehidupan nya dengan sebaik-baik nya bersama suami juga dengan anak-anak nya kelak. Masalah akan terus ada dalam kehidupan ini, maka tuntaskanlah hingga akar nya. Agar hidup lebih tenang dan berwarna, karena langit tidak hanya menampakkan mendung tetapi ada muncul pelangi dengan setelah hujan, banyak warna yang indah menghiasi awan yang biru begitu juga dengan kehidupan.
Hari ini Hassan menemani Zahra menengok rumah kedua orangtua nya, rencana Zahra mau menyuruh kakak nya untuk tinggal dirumah orangtua mereka. Sebagai anak pertama dia berhak walau dia miliki adik-adik, tetapi kehidupan Arya sudah ditata sangat baik oleh Hassan dan Zahra.
Adelia sudah tinggal bersama dengan mereka, masa depan Adelia jangka panjang sudah diurus Hassan dan Zahra. Sedangkan kehidupan kakak nya sangat jauh dari kata layak, Zahra sudah membicarakan pada suami nya dan Hassan bersedia membantu kakak nya.
Disaat Zahra sedang menata rumah orangtua nya bersama bi Asih, tiba-tiba ada tamu seorang lelaki tampan, tinggi nya sama dengan suami Zahra, alis tebal hidung mancung, warna mata nya hazel. Hassan melihat ada mobil yang parkir didepan rumah mertua nya, lelaki itu masuk kedalam teras rumah orangtua Zahra. Dia langsung berdiri beberapa detik kedua lelaki tampan itu saling menatap, lalu dia mengucapkan salam
"Assalamualaikum" Ucap nya, Hassan mendekati nya
"Wa'alaikumussalam, cari siapa?" Ucap Hassan menjawab Salam nya, lalu Hassan bertanya dan lelaki itu mengulurkan tangannya. Hassan melihat itu langsung menyambut uluran tangan nya
"Saya Candra, kedatangan saya kesini mau bertemu Zahra" Ujarnya sopan, Hassan langsung terkejut menatap tak suka, Zahra keluar hendak meminta tolong suami nya.
Zahra terkejut melihat seorang lelaki dari masa lalu nya ada didepan mata nya, Hassan melihat ekspresi istrinya seperti itu langsung merangkul pinggang istrinya dengan posesif. Hassan biarkan kedua nya bicara sampai selesai, dia penasaran karena Zahra tidak pernah cerita tentang lelaki yang ada didepan nya.
"Zahra...Saya .." Ucapannya langsung dipotong Zahra
"Mau apa lagi kesini?!" Tegas Zahra dengan mata yang penuh intimidasi, lalu dia langsung membuang muka kearah suami nya.
"Saya mau jelaskan sesuatu, kasih saya waktu untuk menjelaskan nya Zahra" Ucapnya pelan, Hassan terus memperhatikan kedua nya. Hassan tidak melepaskan tangannya dari pinggang istrinya
"Baik lah walau udah ga penting tapi aku kasih kamu waktu menjelaskan! Cepat katakan!" Ujar Zahra, tanpa mau melihat kearah nya
"Maafkan aku Zahra, pada saat itu ibuku tidak setuju kalau aku menikah dengan mu. Alasan beliau karena tidak pantas wanita usianya diatas lelakinya, kata beliau yang ada nanti aku yang akan didominasi istri. Tapi sekarang beliau setuju aku menikah dengan mu, aku sudah bercerai dengan istriku Zahra" Jelasnya panjang lebar
Hassan tertawa sinis mendengar nya, Zahra menutup lembut bibir suaminya. Hassan menatap istrinya lalu menganggukkan kepala, Zahra berkata pada Candra dengan Tegas. Zahra ingin menampar lelaki pecundang itu dengan kata-kata nya.
"Kamu lihat lelaki tampan disamping ku ini? Kamu Tau dia siapa?" Ucap Zahra tenang dan tegas.
Candra insecure melihat Hassan "Kakakmu kan?? Wajah kalian mirip!" Sejak tadi candra berpikir itu kakak nya Zahra, Karena Candra belum pernah bertemu kakaknya Zahra. Setelah Zahra menanyakan hal itu, perasaan Candra langsung tidak karuan. Zahra menarik nafas kasar, dia melanjutkan perkataan nya dengan menatap mesra suaminya
"Orang bilang kalau wajah kami mirip berarti jodoh, yaa sayang?" Ucap Zahra lembut, Hassan tersenyum menganggukkan kepala, Zahra melanjutkan perkataan nya lagi.
"Lelaki tampan ini adalah SUAMIKU! aku dan dia beda usia EMPAT TAHUN! Kamu boleh tanyakan pada nya apa aku mendominasi nya ini itu! Selama ini kami hidup sesuai peran nya, aku bersyukur tidak menjadi menikah dengan mu. Kalau aku menikah dengan mu pasti hidup ku seperti dineraka dunia! Miliki mertua yang selalu intervensi dan suami yang tidak punya prinsip! karena pernikahanmu gagal lalu kamu mendatangi ku untuk menjadi istrimu?! NO WAY! Kamu pikir aku ini penampungan barang bekas! Hufzz sorry! Karena kamu duluan yang mulai konflik diantara kita! Sekali pun aku belum menikah dan kamu datang lagi padaku, aku lebih memilih hidup sendiri seumur hidup!" Zahra menjeda nya, dia menatap suami nya
"Tetapi Allah Maha Baik, Allah kirim lelaki yang luar biasa untuk menjadi SUAMIKU! Untung nya aku hanya membuka hatiku, tujuanku memberikanmu kesempatan untuk membuktikan, prinsip yang kupegang. Aku tidak akan memberi cintaku dengan mudah pada seorang lelaki, sekalipun kita memiliki hubungan, aku akan memberikan cintaku semuanya disaat lelaki itu sudah menjadi SUAMIKU! dengar baik-baik Tuan Candra yang terhormat! AKU HANYA MAU BERJUANG UNTUK LELAKI YANG JUGA MEMPERJUANGKAN KU! AKU BERHENTI BERJUANG UNTUK LELAKI YANG JUGA BERHENTI MEMPERJUANGKAN KU! WANITA ITU SESUAI LELAKI NYA! Dan kamu telah pergi meninggalkan ku tanpa memberikan aku alasan! Sekarang kamu datang dengan membawa penjelasan?! Sorry...HATIKU BUKAN PUALAM! Pergilah sebelum aku bersikap lebih kasar lagi padamu" Zahra langsung melumat bibir suaminya didepan Candra. Hassan langsung sigap mengimbangi istrinya. Candra sangat panas melihat nya dia menarik tangan Zahra, Hassan dengan cepat meninju Candra.
BUGH !
"Jangan pernah sentuh istriku!!! Kamu dan ibu mu sudah membuang berlian itu! Sekarang aku pemiliknya!! Dasar PECUNDANG!!" Hassan mendorong Candra keluar dari teras langsung dikuncinya. Candra terus berteriak yang mengundang perhatian tetangga sekitar rumah, mobil Arya tiba bertepatan Candra masih berteriak.
"Candra?!" Arya berteriak, Candra menoleh kebelakang, dia terkejut melihat Arya.
Bukan nya tersadar justru dia meminta Arya mendukung nya, Candra teman kuliah Arya bahkan mereka bersahabat saat masih kuliah. Arya tau gimana tergila-,gila nya Candra pada kakak nya, sampai nyaris bunuh diri. Tapi sayang dia sendiri yang menghancurkan nya disaat Zahra sudah mulai memberi nya kesempatan.
"Pergilah jangan ganggu kakak gue lagi!" Tegas Arya menepis tangan Candra, Candra menggelengkan kepala nya
"Ga Arya! lo masih sahabat gue kan?! Gue ga mau pergi Ar! Zahra harus nikah sama gue! Tolongin gue, Ar!" Ucapnya dengan wajah yang memelas pada Arya, Hassan melihat nya tersenyum sinis
"Lo harus terima kenyataan, lo sendiri yang pergi ninggalin kakak gue! kenapa sekarang kayak lo yang menderita, kakak gue yang tersangka nya?! Mbak Zahra udah nikah, suami nya sangat mencintai dia! Sorry gue ga bisa bantu lo! Saran gue perbaikki hubungan lo dengan Sania, rujuk aja karena kesalahan ada pada lo! Jadilah lelaki sejati, jangan nurutin nyokap lo terus! Surga emang dibawah telapak kaki ibu, tapi ibu yang gimana?! Ibu yang nyuruh anak laki nya kawin cerai gitu?! percaya dech sama omongan gue, lo akan seperti ini terus kalau hidup lo dalam bayangan diri lo sendiri! ujung-ujung nya bayangan lo mentok ditembok! Hayo bangun! Jangan seperti pecundang lo!" Arya berkata Tegas agar sahabatnya bisa merubah mindset nya, sejak dulu hidupnya selalu di dikte oleh ibunya.
"Ga! Pokok nya Zahra harus balik sama gue! Gue ga perduli dia udah nikah! GUE GA CINTA SAMA SANIA!!! Dia yang ngejar gue terus! Sampai dia jebak gue, dia hamil terus gue nikahin!" Candra masih terus berteriak, Arya menarik nafas kasar
"Terrserah lo! kalau lo berani ganggu kakak gue, gue habisin lo!! Ingat !!" Tegas Arya dengan menunjuk Candra, Candra terkejut karena baru Kali ini Arya berkata begitu pada nya. Arya langsung masuk kerumah orangtua nya, sekalian menunggu abang nya firman datang.
Tiga puluh menit kemudian Firman datang bersama Rama anak nya, istri firman pergi meninggalkan nya disaat dirinya sedang terpuruk. Rama tidak pernah menanyakan keberadaan ibu nya justru yang sering ditanyakan Zahra Dan Adelia.
"Assalamualaikum" Ucap Firman Dan Rama
"Wa'alaikumussalam" Jawab semuanya, Zahra langsung menciumi Rama "Masuk sayang, capek ya? Minum apa sayang?" Zahra memanjakan keponakan nya, Rama mencium tangan Hassan juga Arya.
"Oom alya sekarang makin ganteng, milip sama oom Hassan" Ucap Rama dengan suara cadel nya, Arya dan Hassan tertawa lepas, Hassan langsung menciumi pipi ngembul nya.
Semua sudah tenang, Arya buka obrolan dengan abang nya. Firman sejak tadi hanya diam sesekali tersenyum mendengar celotehan anaknya, Zahra dan Arya paham kalau abang nya merasa minder.
"Maaf mas kalau mas mau tinggal dirumah ini aja, sayang ga ditempati. Dari pada mas bayar kontrakan rumah, kondisi juga belum ada kerjaan, gimana mas?" Jelas Arya, Zahra dan Hassan ingin melihat respon firman
"Mas pikir kamu yang tinggal disini Ar, tapi gimana dengan kamu dan Adelia?" Firman menatap semuanya, Zahra tersenyum
"Arya dirumah aku, Adelia udah dengan kami jangan mas pikirin. Sekarang terpenting itu mas Firman dan Rama, mas buka usaha toko sembako disini jadi bisa sekalian jaga Rama" Zahra menatap kakak nya tersenyum dengan mengangkat alis nya menunggu firman menjawab
"Alhamdulillah, mas mau tapi mas ga ada modal buat buka usaha sembako Zah. Mas harus cari kerja dulu kumpulin untuk modal" Ucap Firman merasa nggak enak dengan adik-adik nya. Hassan berkata
"Insya Allah modal nya saya kasih mas, asal mas Sungguh-sungguh. Kasian Rama kalau harus ditinggal mas bekerja diluar. Maaf jika perkataan saya Salah" Ujar Hassan, firman langsung berdiri memeluk Hassan, Arya dan Zahra. Ternyata adik-adik nya sangat memikirkan dirinya juga anaknya.
Hassan memberikan uang untuk biaya pindahan, tunggakan uang kontrakan dan biaya lain-lainnya pada Arya, Arya yang akan mengurus semua keperluan firman sampai toko sembakonya buka. Arya dan Zahra tidak meragukan skill berdagang yang dimiliki kakaknya, Zahra memberikan uang langsung pada firman untuk pegangannya. Zahra Tau kakaknya tidak punya uang sama sekali, Zahra meneteskan airmata nya melihat kondisi kakaknya. Hassan langsung memeluk istrinya, istrinya sangat lembut hatinya siapapun akan dibantunya dengan totally.
Hassan dan Zahra akan mencari sekolahan yang terbaik untuk Rama, Rama anak yang cerdas dan sopan juga penyayang, walau dia terlahir dari rahim ibu yang buruk. Semoga firman menemukan kebahagiaan nya bersama Rama, Zahra dan Arya tidak akan tinggal diam jika suatu saat nanti ibu nya Rama kembali menemui firman dan Rama.
Bersambung
