NovelToon NovelToon
Lost In Mission

Lost In Mission

Status: tamat
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:702.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Base Fams

Terlahir dari penjaja cinta satu malam membuat Eleanora Davidson menjadi sosok yang tidak mempercayai cinta.
Hidup karena pengasihan kakek Robert Birdie sesudah kematian misterius ibunya membuat Eleanora bertekad harus sukses demi misi menghukum ppembunuh ibunya dengan tangannya sendiri tapi dunianya seakan jungkir balik karena ONS yang menghasilkan benih-benih kehidupan dalam rahimnya sedangkan pria penanam benih ternyata anak penjahat yang selama ini dicarinya

Don't judge by the cover..
Jangan tertipu dengan sinopsis..
Let's check it out 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LOST IN MISSION #12

"Kau terlihat lelah, Dulce." ucap William seraya menggerakkan tangannya mengusap peluh yang membanjiri wajah cantik Eleanora, dengan satu tangannya yang lain bertumpu di atas tempat tidur untuk menahan bobot tubuhnya.

Eleanora tersenyum tipis, lalu ia mengangguk. "Iya, Will. "

"Tidurlah kalau begitu," ucap pria itu lagi, dengan tidak melepaskan pandangannya dari Eleanora.

"Bagaimana aku bisa tidur, jika kau masih berada di atas ku, Will! "

Mendengar keluhan Eleanora, William tertawa rendah. "Ini adalah kesalahanmu, yang sudah memberikan kenyamanan untuk... "

Mengerti ke arah mana pembicaraan William, Eleanora sontak memukul dadaa bidang pria itu. "Dadar mesuum! " ucap Eleanora mengundang tawa seorang William Dixon. Si pria yang dikenal dingin itu.

Akhirnya, William pun melepaskan diri dari tubuh Eleanora, dan mengambil tempat disisi gadis itu. "Mendekatlah... Dulce. "

Tidak menolak, Eleanora mengikuti permintaan William, dengan memindai kepalanya menjadikan bisep pria itu menjadi bantalannya.

Ini sangat nyaman. Batinnya, merasakan kehangatan dari tubuh William, dan ia bisa menghidu aroma maskulin dari parfum aroma wood dan musk yang melekat ditubuh pria itu.

"Dulce... " panggil William, seraya membelai rambut bergelombang milik Eleanora.

"Hmm, " gumam Eleanora menengadahkan wajahnya membalas sorot mata Wiliam yang terlihat teduh.

Sumpah demi apapun, ia tidak pernah melihat sosok pria yang memiliki mata berwarna hazel yang mengagumkan seperti manik hazel milik William.

"Please, beritahu aku siapa namamu? " tanya William berharap penuh jika Eleanora menjawab pertanyaannya. Sungguh, ia sangat penasaran.

Eleanora tersenyum samar, dengan kedua matanya semakin meredup. "Aku akan memberitahu mu, esok hari. Sekarang aku sangat mengantuk, Will." balasnya seraya memainkan jemarinya di garis tegas rahang William yang ditumbuhi bulu halus.

William mendesaah pelan, lalu dengan berat hati ia mengangguk, menyetujui kemauan Eleanora. "Baiklah-- Tapi, kau harus menepati janjimu, Dulce."

"Hmm.. " gumam Eleanora. "Sekarang, ucapkan selamat malam untukku, dan berikan aku satu kecupan yang manis, Will." Permintaan terakhir kalinya karena setelah ini Eleanora akan melupakan yang telah terjadi di antara mereka.

"Buenas noches, hermosa." ucap William yang diakhir kecupan singkat dibibir Eleanora, seperti permintaan gadis yang berada di pelukannya kini.

"Buena noche también, Will." balas Eleanora lamban laun, kedua matanya pun terpejam. Akhirnya mereka pun terlelap.

Keesokan harinya, Eleanora tersadar dari lelap tidurnya semalam. Kedua matanya mengerjap, lalu terbuka perlahan yang langsung di suguhi lampu temaram yang mendominasi ruangan.

Astaga. Keluhnya merasakan pusing yang berputar di kepala, efek dari alkohol yang di konsumsinya semalam.

Masih dalam posisi yang sama, Eleanora memperhatikan sekitarnya, dengan kerutan halus muncul di keningnya. Dimana aku? gumamnya. Ia belum sepenuhnya sadar dengan apa yang telah terjadi dengannya semalam.

Eleanora membalikkan tubuhnya, dan betapa kagetnya ia melihat sosok pria tengah tidur bersamanya.

Mata hazelnya terbuka sempurna, dengan jantungnya berdetak meningkat, dan secara naluriah ia mengintip bagian dalam tubuhnya yang masih tertutup selimut.

Eleanora menggelengkan kepalanya. Ia mencoba mengingat apa yang telah terjadi kepadanya. Namun, ketika ia sedang mengingatnya terdengar suara gumam dari pria itu dan tersentak ketika ia merasakan hembusan napas yang beraturan menyapu sisi wajahnya yang sukses menciptakan desiran di hatinya. Eleanora menggigit bibir bawahnya dengan matanya yang terpejam

Apa yang telah terjadi, sebenarnya? batinnya masih berusaha keras mengingat semua.

Akhirnya, kepingan demi kepingan pun hadir di pelupuk mata. Ingatannya berawal dari ia pergi ke club, lalu datang seseorang yang menemaninya dengan mengajaknya berbicara. Ya, seorang pria yang memiliki sepasang mata hazel yang mengagumkan. William Dixon, ya ia mengingat nama pria asing itu.

Lalu...

Eleanora semakin kuat menggigit bibir bawahnya ketika ia mengingat lagi, pria itu telah menciuum bibirnya dan- dan selanjutnya bayangan perciintaan panas mereka terbesit, bahkan lenguhaan kenikmatan terekam jelas seperti melodi yang terus berputar.

Shh... Eleanora meringis kesakitan, merasakan perih di bibirnya yang terluka akibat gigitannya. Ia membuang napas yang terasa memberat, seraya meneliti bagian tuubuh atasnya terdapat banyak ruam di sana. Bukti nyata yang tidak bisa ia elak, jika semalam adalah malam pertama untuknya.

Kini kesadarannya sudah mengambil alih seutuhnya.

"Aku harus segera pergi dari sini, " bisik Eleanora dengan bibirnya bergetar, namun tidak ada keraguan dari kalimatnya. Ia telah memutuskan karena tidak ingin terlibat jauh dengan pria yang tidur dengannya semalam.

Lantas, Eleanora mengangkat lengan kokoh yang melingkar di pinggangnya, memeluknya dengan posesif, dan ia sedikit menggeser tubuhnya.

Dengan pelan, Eleanora mulai menggerakkan kakinya dari tempat tidur itu. "Shh... " lirihnya lagi saat ia merasakan kesakitan dari inti tubuhnya, akibat dari penyatuan semalam. Ia melawan rasa sakitnya, dengan tetap berusaha untuk bangun.

Segera, ia memunguti dress serta barang pribadinya yang tergeletak di lantai kemudian, lalu dengan gerakan cepat ia memakainya kembali, sebelum pria itu bangun.

Setelah bersiap, sejenak Eleanora menatap William yang masih terlelap. Selamat tinggal, William. Bisiknya, ia pun mengambil tasnya yang berada di meja. Segera, Eleanora keluar dari kamar tersebut.

Namun, bertepatan pintu tertutup, ia terhenyak melihat dengan nanar barisan angka yang terdapat di muka pintu. "709, ya Tuhan."

🍂🍂🍂

Setengah jam berikutnya. William bangun dari tidurnya. Semalam, setelah pertempuran memabukkan itu, William benar-benar bisa tidur dengan lelap.

Entah kapan terakhir kalinya ia mendapatkan tidur berkualitas seperti malam tadi. Tanpa adanya mimpi buruk yang kerap muncul di setiap malamnya.

William mengukir bibirnya membentuk senyuman seraya menggerakkan tangannya meraba tempat gadis itu berbaring setelah menghabiskan malam panjang yang berkesan. William masih mengingat wajah cantik Eleanora yang terlelap dengan memeluk tubuhnya. Yah, semua itu sangat indah, dan terasa nyaman untuknya.

Pria itu pun bangun, lalu mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Eleanora. Namun, ia tidak melihat siluet dari gadis itu. Hanya aroma lavender bercampur vanila yang tertinggal. Aroma yang memabukkan, namun menenangkan hatinya.

Sial.. geram William. Ruangan kembali kosong, sama seperti awal ia menginjak kakinya disini. Mendadak ia merasa kesepian.

Kenapa kau pergi begitu cepat, Dulce? bahkan kau tidak menepati janjimu yang semalam, untuk memberitahu namamu.

William lagi-lagi membuang napasnya, kemudian, pun ia membuka selimut dalam waktu yang bersamaan pria itu tertegun. Di dapati noda darah di kain yang menutupi tempat tidur itu. Menandakan jika ia adalah pria pertama, yang menyentuhnya.

Desaah napas di lepasnya, dan begitu saja kedua sudut bibirnya tertarik ke atas. Kau boleh saja pergi saat ini, Dulce. Tapi, suatu saat nanti aku akan menemukanmu, dan tidak akan melepaskanmu

.

.

.

.

Eaaa 🤣 bagaimana part kali ini??? apa sudah membuat jiwa kalian terusik?? tinggalkan komentarnya, dan likenya ♥ Terimakasih.

🇪🇸 : Buenas noches, hermosa : Selamat malam, cantik.

1
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
mencurigakan nih laki atu.
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
terlalu lancar sepertinya...
gw nunggu bomnya nih...
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
ah elah, aku kira lu lupa beneran dude
ᵇᵃˢᵉ™hibernasi: terimakasih k sudah mampir /Heart/
total 1 replies
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
masih belum. bisa nerawang yg mana cowoknya.
Virgo Girl
Ceritanya menarik. Penasaran dgn kelanjutannya. Aku baru ketemu karya apik ini❤❤
ᵇᵃˢᵉ™hibernasi: terimakasih k Virgo 💖 uda mampir
total 1 replies
໓աiɛ🌸
astagaa ga jadi suami malah jd ayahnya angela dong si Fabio 🤣🤣😅
໓աiɛ🌸
hhmmm ga tau mau..mash ajaa doyan brondong
hebat tp Angela mau berbesar hati memaafkan dan menemui ibunya walau ibunya udh jahat
໓աiɛ🌸
menghilang lah kalian selamanyaa
໓աiɛ🌸
weleehh ternyata ikutan perdagangan narkoboy...
໓աiɛ🌸
cantik banget dekorasi kamarnyaaa😍😍 tp bhaya ituu klu lg pas anuu anuu lilin ga dimatiin 😂
໓աiɛ🌸
wahh pasti cantik bgt nih klu difoto..
໓աiɛ🌸
🤣🤣🤣🤣
໓աiɛ🌸
telat..
kmna pikiranmu saat lg asyik2 sama calon mertuamu sendiri
Yanti
mantap,banyak cerita baru... makasih banyak Thor
໓աiɛ🌸
Gila pacar anaknya diembat🤦‍♀️
kok Fabio mau aja sama emak2..apa lebh pengalaman lbh aduhai kahh
໓աiɛ🌸
Gilaa... pacar anaknya diembat 🤦‍♀️
Milih kok sama yg emak2..apa krn yg pengalaman lebih aduhai kah..wkwkw
໓աiɛ🌸
astagaa...astagaa..jahat bener ini ibunya
pacar anaknya main embat kayak ga ada laki2 lain😱🤦‍♀️
Fabio mauu aja lagi..
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih sudah di ijinin Marathon Tamat mbak Author ❤❤❤❤
ᵇᵃˢᵉ™hibernasi: Kembali kasih kk.. salam kenal ya 🥰
total 1 replies
໓աiɛ🌸
eehh Danilo blm meninggal🤔
໓աiɛ🌸
rumit..rumit..ayah kekasih Elea yg sudah membunuh ibunya..
anak angkatnya Robert yg sdh sangat dipercaya ternyata anak dr pmbunuh kekasihnya...
tp bukan salah William kann..semoga saja mereka mengerti walau Will pasti merasa bersalah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!