NovelToon NovelToon
Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung

Status Sahabat Menjadi Ibu Sambung

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Beda Usia / Persahabatan / Tamat
Popularitas:529.3k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Happy Reading 🤗

...🌹🌹🌹...

Perbincangan antara Erika yang mengajak Ismalia untuk santai di cafe tempat nongkrongan mereka. Ismalia menolak dengan halus ajakan karena ia harus membantu sang ayah di tempat rumah makan mereka.

Erika jadi sedikit kecewa akhirnya memutuskan ikut Ismalia pulang ke tempat rumah makan mereka. Teman-temannya yang lain Tania, Rio, dan Rehan juga tidak dapat ikut karena kesibukan masing-masing.

Setelah mendapatkan izin Erika langsung memberitahu sopir untuk langsung menuju ke tempat Ismalia. Ismalia yang sudah pulang duluan karena ia menggunakan sepeda. Tanpa diketahui Erika sedang diawasi dan dibuntuti oleh seseorang dengan mobil hitam.

Ya mobil hitam tersebut adalah orang suruhan atau pengawal yang di perintah oleh Mandala untuk memantau kemana Erika pergi termasuk ke rumah Ismalia. Erika yang tengah asik memainkan ponselnya tidak menyadari bahwa ia sedang di ikuti.

Sekitar 30 menit kemudian, Ismalia telah tiba di tempat rumah makan orangtuanya. Lalu di susul kembali dari belakang Ismalia kedatangan mobil Erika dan sudah terparkir di halaman rumah makan. Sopir keluar membukakan pintu untuk Erika.

Pandangan Erika melihat tempat rumah makan Ismalia cukup sangat ramai pengunjung. Terlihat Ibu Ismalia tengah melayani pelanggan dan sang adik sedang mengelap meja dan membawa piring bekas pengunjung.

Ismalia menghampiri Erika mempersilahkan masuk ke dalam dan mendekati sang ibu mencium tangan diikuti Erika.

"Assalamualaikum." ucap serentak Ismalia dan Erika sambil mencium tangan.

"Wa'alaikumussalam. Sudah pulang." menyambut tangan sang anak.

"Eh ada nak Erika. Silahkan duduk nak Erika." mempersilahkan masuk dan duduk.

Sedangkan Ismalia setelah bersalaman dengan sang ibu. Ia meletakkan tasnya lalu pergi ke depan membantu sang adik dan sang ayah dalam menyajikan pesanan pengunjung. Ismalia sangat telaten dalam melayani pengunjung. Tak jarang yang sering bercanda dengan Ismalia.

Erika sebenarnya sudah beberapa kali bertemu dengan Ibu, Ayah, dan adik-adik Ismalia di rumah mereka. Untuk tempat rumah makan mereka Erika ini baru pertama kali. Bahkan Erika sudah tiga kali menginap di rumah Ismalia.

Erika memanggil kedua orangtua Ismalia sudah dengan sebutan Ibu dan Ayah. Karena kedua orangtua Ismalia sudah mengganggap Erika sebagai anak mereka juga.

Di dalam Ibu Mastiara sedang menemani Erika yang sedang duduk. Sekali-kali memperhatikan pengunjung yang berada di luar semakin ramai. Dari kalangan biasa sampai kalangan orang-orang kantor.

"Maaf nak Erika begini lah tempat rumah makan kami sederhana gak sebagus yang lain." ujar mempersilahkan duduk Erika.

"Iya buk. Gak kok buk ini juga bagus walaupun sederhana dan bersih lagi." sahut Erika.

"Iya nak. Nak Erika mau minum apa." Tanyanya ibu Mastiara.

"Eh gak usah repot-repot buk. Erika juga gak haus kok. Kalau haus nanti bisa minta ke Is kok buk."

"Gak papa nak. Bentar ya biar ibu panggilkan Is?" Ujar Ibu Mastiara meninggalkan Erika yang sedang duduk di dalam menghampiri Ismalia.

Tak Lama Ismalia masuk ke dalam membawa segelas teh dingin beserta dengan cemilan. Ibu Mastiara tidak ikut masuk karena membantu menyajikan makanan. Ismalia duduk sebentar menemani Erika.

"Nih maaf ya cuma ini aja yang bisa aku sajikan." ucap Ismalia sambil meletakkan segelas teh dan cemilan di meja.

"Gak papa kok. Oh ya setiap hari sering rame ya?" Tanya Erika sambil menyeruput teh.

"Gak juga setiap hari sih. Kadang juga rame kadang juga sepi." sahut Ismalia ketawa terkekeh.

Jawab Erika hanya ber 'oh' ria.

"Erika. Kamu tunggu di sini dulu ya aku mau ke depan. Nanti kalau udah selesai aku balik lagi ke sini."

Ismalia ketika mau beranjak dari duduknya kemudian dicegat Erika.

"Eh tunggu, Is." tampak ragu.

Ismalia menyengitkan kening tampak heran.

"Gue boleh bantuin gak. Soalnya bosan kalau duduk disini terus. Sekalian mencoba aja gimana rasa melayani pengunjung." ujarnya menampakkan gigi putihnya.

Ismalia mikir sebentar kemudian membolehkan Erika ikut membantu.

"Okeh deh. Kamu bagian catat pesanan pengunjung aja ya." ujar Ismalia.

"Oke beres tu mah."

Dengan semangatnya Ismalia memasangkan celemek ke Erika. Erika mulai membawa buku kecil dan pulpen untuk mencatat. Ketika ada pengunjung datang langsung Erika hampiri. Erika cukup gercep dan sangat ramah dengan pengunjung.

Dari kejauhan seseorang yang membuntuti Erika menggunakan mobil hitam memperhatikan aktivitas Erika. Setelah itu pengawal tersebut langsung menghubungi Mandala memberikan informasi. Sejauh ini informasi yang disampai tidak ada yang mencurigakan. Tapi pengawal itu tetap terus mengawasi Erika.

...🌹🌹🌹...

Sekitar jam 5 sore tempat rumah makan mereka sudah sepi tampak sudah mulai berkemas sudah mau tutup.

Hari ini memang sedikit melelahkan bagi Ismalia dan Erika karena baru kali ini pengunjung sangat ramai.

Setelah semua selesai sampai menutup toko. Erika pun mulai berpamitan kepada ayah dan ibu Ismalia tak lupa juga Ibu Mastiara membekali Erika dengan makanan.

"Ibu ayah Erika pamit dulu ya udah mau sore." ujar Erika sambil mencium tangan.

"Iya nak Erika hati-hati. Mandi terus langsung istirahat. Oh ya ini ada sedikit bekal untuk yang dirumah" ujar Ayah Ismalia.

"Iya yah. Wah makasih yah." sahut Erika.

"Iya nak Erika. Makasih banyak loh kamu udah bantuin. Jadi rasa gak enakan." Timpal Ibu Ismalia.

"Iya sama-sama. Gak kok buk Erika senang malahan." ujar Erika sambil tersenyum manis.

"Is. Gue pamit ya."

"Iya hati-hati Erika."

"Assalamualaikum semua." ucap Erika memasuki mobil sambil melambaikan tangan.

"Wa'alaikumussalam." jawab serentak.

Setelah mobil Erika pergi menjauh. Kini giliran mereka yang pulang ke rumah untuk membersihkan diri dan beristirahat. Mereka hari sedikit capek karena tidak biasanya ramai pengunjung. Biasanya memang ramaj tapi tidak seramai pengunjung hari ini.

1 jam kemudian mobil Erika memasuki halaman rumahnya. Sopir membukakan pintu Erika langsung memasuki rumah dan mengucapkan salam. Tampak sang nenek sedang duduk santai menonton televisi ditemani cemilan di ruang tengah.

"Assalamualaikum" ucap salam Erika memasuki rumah.

"Wa'alaikumussalam. Sayang kamu sudah pulang?"

"Sudah, nek. Nih ayah Ismalia kasih. Enak loh nek makanannya rugi kalau nenek gak makan. Kalau gak mau yaa biar Rika aja yang habisin." jelas Erika.

"Apa tuh? Benarkah nenek jadi penasaran gimana rasanya." ujar nenek Rita sambil beranjak dari duduk menuju ke meja makan.

"Bik, tolong ambilin piring dan mangkuknya." perintah nenek Rita.

"Iya nyonya." mengambil piring dan mangkuk.

Membawa dan meletakkannya di atas meja.

"ini nyonya piring sama mangkuknya."

"Makasih ya bik." ucap nenek Rita.

"Iya, nya." sahut sang pembantu meninggalkan mereka berdua di meja makan.

Sang nenek Rita pun menuangkan makanan tersebut ke piring dan mangkuk. Makanan yang dibawa Erika diantaranya adalah opor ayam putih, rendang sapi pedas, sayur asem, dan sup iga.

"Bau kayaknya enak banget, Rik. Nenek coba ya?" ujar nenek sambil mencicipi makanan yang dibawa Erika.

Nenek Rika mengunyahnya terasa melongo keenakan dan menyendokkan kembali memasukkan ke dalam mulut. Erika hanya memperhatikan sang nenek menyantap makanan tersebut sambil ketawa geli.

"Gimana, nek. Enakkan?" Tanya Erika.

"Masya Allah. Enak banget Rik. Masakan restoran ini mah kalah. Sapa yang masak?" ujar sang nenek.

"Hehe... Tu kan enak. Ayah teman Rika yang masak Ismalia tau kan, nek."

"Oh teman kamu Ismalia yang cantik dan sopan itu."

"Iya nek. Dan ini ayahnya yang masak. Mereka buka tempat rumah makan yang letaknya gak jauh dari rumahnya. Tempat cukup sederhana dan bersih nek. Kapan-kapan kita makan disana ya nek. Sekalian kenalan sama kedua orangtua Ismalia." jelas Erika ke sang nenek.

"Wah... pandai juga ya ayahnya Ismalia masak. Nenek kira Ismalianya yang masak. Boleh kapan-kapan kita ke sana." ujar sang nenek.

"Ismalia juga pandai masak nek tapi kalau di rumahnya. Sedangkan kalau di rumah makan ayahnya yang masak. Gitu?" jelas Erika.

"Ohh... gitu." sang nenek menyelesaikan makannya hingga tersisa sedikit di piring dan di mangkuk.

"Ya.. udah deh nek. Erika naik ke atas dulu mau mandi badan pada lengket semua nih sekaligus capek pengen istirahat."

"Capek? Emangnya kamu habis ngapain?" Tanya nenek Rita heran menyerngitkan dahi.

"Iya nek capek. Habis bantuin Ismalia di rumah makannya walau cuma catat pesanan pengunjung soalnya rame banget Erika kan gak enak kalau duduk manis doang. Jadi Erika bantuin deh tapi Erika seneng kok." jelas panjang Erika.

"Ya udah kamu mandi sana. Nenek juga mau tidur ingin istirahat."

"Iya nek."

Ketika hendak menaiki tangga ke lima. Ia berhenti berbalik badan bertanya kembali ke sang nenek yang juga baru berdiri dari kursi meja makan.

"Oh ya nek. Ayah kemana? Apa sudah pulang?" tanya Erika.

"Belum. Ayahmu belum pulang mungkin sebentar lagi."

Diliriknya jam tangan di lengan Erika sambil menganggukkan kepala lalu melanjutkan kembali langkahnya menuju kamar. Erika langsung menyambar handuk melesat ke kamar mandi. Sedangkan sang nenek Rita pun menyusul menaiki tangga menuju ke kamarnya.

...Bersambung.......

Jangan lupa like, vote, komen, dan subscribe yaa readers 🤗 sekian terima kasih

1
Yoga Yulianto
pantai atau pandai
Tressa Quinn
Lumayan
Tressa Quinn
Luar biasa
Rini Maryani
lanjut om nazir semangat thooor
Rini Maryani
lanjut ismalia semanhat ya thoor sehat selalu 💪
0v¥
cie cie ismalia sama mas mandala kapan punya baby ya
Rini Maryani
up lm bngt thoor
Tria Hartanto
alhamdulillah akhirnya up juga
Rangga Peppo
ko up nya cerita tentang si Alya doang Thor padahal udh nunggu lama
Tria Hartanto
lama banget liburnya
Anisa Sari
seru ngga ngebosenin
Ipti Rokhah
muga2 cepat hamil anak kembar klau bisa kembar 3 atau 4 pasti seru
IW
masih ada ya, padahal udah di hapus loh
0v¥
bolak balik buka hp belum up thor, pingin denger kabar isma hamil biar mas mandala tambah sayang, erika punya adek
Yani Agustina
koq episode-nya lompat ke awal la sih...jd males bacanya
Ipti Rokhah
jangan dingin 2 mandala nanti bucin lo😍😍😍
Nani Sumarni
emang yaaah tua² keladi makin tua makin hoot ..mandala- mandala coba kalau semenjak menikah begitu jangan banyak drama...
Nani Sumarni
kaya nya si aliya mau jadi pelakorr ya.....authort lanjuuuut.
Nani Sumarni
sebenernya mandala seprekewensi sama² kaku dan dingin
seharusnya is ituh lebih periang sedikit lebih agresif ..kalau begitu terus mau sampai kapan sampai cerita ini selesai juga tidak akan tertrik dan tidak akan mencair kekakuanya thorrrr......
Rini Maryani
lanjut dr syamil semangat thooor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!