Laura Rivas 22 tahun, seorang bintang film dewasa Spanyol dengan nama panggung Karen Monroe di L.A., diasingkan ke Portugal oleh calon kakak iparnya, Diego Torres, setelah skandalnya menjadi "gadis penghibur" Kartel Meksiko menghancurkan reputasi sosial kakaknya, Julia Rivas, dan membatalkan pernikahan Julia.
Asisten utama Diego, Pablo Reyes (32), ditugaskan mengurus Laura di pengasingan, namun Laura yang selalu bermasalah terus melanggar protokol keamanan. Untuk mengatasi kekacauan ini, Diego menyetujui keputusan drastis Pablo untuk menikahi Laura Rivas.
Pernikahan ini, yang mencakup perjanjian pra-nikah dengan klausul properti dan kewajiban kegiatan ranjang, bertujuan memberikan Laura status, perlindungan, dan memindahkan seluruh tanggung jawab pengawasannya ke tangan Pablo.
Awalnya hubungan intim sebagai tugas untuk pengamanan Laura agar tak liar, namun Pablo kecanduan pada kemahiran Laura di ranjang, mengubah "tugas" menjadi candu bak kokain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilla Ice Creamm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Anak Di Luar Nikah
Siang itu, Laura memanggil jasa penata rambut profesiona. Dengan kekayaan yang dimiliki, ia bisa mendapatkan layanan apa pun tanpa harus meninggalkan huniannya. Seorang pria gemulai bernama Bernad tiba di rumah mewah itu. Hal ini sudah biasa baginya; selain bekerja di salon, ia juga melayani klien di rumah.
Bernad, membawa tas besar berisi peralatan, mengikuti pelayan melewati aula yang sunyi dan mewah. Sesampainya di sebuah ruangan khusus di lantai dua yang menghadap ke kebun, ia melihat Laura duduk di depan cermin besar.
Rambut pirang Laura yang panjang kini terlihat kusam karena kurang terawat.
"Halo, Nyonya Laura. Saya Bernad. Siap membuat Anda bersinar kembali!" sapa Bernad dengan ceria.
"Terima kasih sudah datang, Bernad. Potong pendek, setinggi bahu. Aku ingin tampilan yang lebih segar."
Saat Bernad mulai bekerja, membagi rambut Laura menjadi beberapa bagian, Laura memanfaatkan momen ini untuk mencari informasi. Ia tahu, orang-orang seperti Bernad yang bekerja di berbagai tempat dan melayani banyak klien elit seringkali menjadi gudang gosip dan informasi.
"Bernad, Anda sering bekerja di area Aranjuez ini?."
"Oh, tentu, Nyonya! Kebanyakan klien old money saya ada di area selatan ini. Tapi saya juga melayani di Madrid. Semalam saya baru selesai menangani pesta debutante di kawasan El Viso," tetap sibuk dengan guntingnya.
"Menarik. Apakah Anda mengenal keluarga penting di sini? Misalnya, yang bergerak di bidang properti atau teknologi?" Laura menatap pantulan Bernad di cermin.
Bernad tertawa kecil. "Nyonya, saya tahu siapa saja yang membeli rumah siapa, mobil yang mereka miliki, dan... siapa yang mereka sembunyikan. Itu risiko pekerjaan."
"Kalau begitu, ceritakan padaku. Apa yang paling menarik di kota ini?"
"Hmm... kalau di kalangan pebisnis muda, yang paling hangat dibicarakan, tentu saja Tuan Pablo Reyes. Suami Anda," Bernad berbisik, mendekatkan wajahnya sedikit seolah berbagi rahasia besar.
"Semua orang terkejut, Nyonya. Dia tiba-tiba menikah setelah bertahun-tahun melajang, dan itu pun terkesan mendadak dan diam-diam."
"Benarkah? Apa kata mereka?" Laura membiarkan Bernad melanjutkan pekerjaannya.
"Mereka bilang, Tuan Reyes pria yang sangat tertutup soal kehidupan pribadinya. Tapi... ada satu desas-desus lama yang kembali muncul setelah pernikahan Anda"
"Rahasia apa itu?"
Suara Bernad merendah. "Intinya, Nyonya, desas-desus Pablo Reyes yang sukses, dingin, dan tertutup di Madrid, dikabarkan memiliki seorang putra dari hubungan yang sangat singkat dan kacau. Hubungan itu berakhir bertahun-tahun lalu di Barcelona. Anaknya? Dulu sering disebut Ariel atau Alex. Kabarnya, ia mengurus semua biaya secara rahasia. Itulah mengapa Tuan Reyes begitu tertutup soal masa lalunya."
Laura menelan ludah. Kode "A.R." dan tanggal lahir tiga tahun lalu yang ia lihat di laptop Pablo kini terasa sangat nyata dan menghantamnya.
Laura menarik napas dalam-dalam, Ia mengalihkan pembicaraan, ingin menguji sejauh mana informasi Bernad tentang dirinya sendiri.
"Bernad. Lalu... kau sendiri apakah tahu aku, sebelumnya?" tanya Laura, menatap tajam pantulan mata Bernad di cermin.
Bernad menghentikan guntingnya, ekspresi cerianya meredup sesaat menjadi tatapan penuh pemahaman. Ia tersenyum tipis, menunjukkan ia tahu segalanya tanpa perlu diucapkan.
"Nyonya Laura, di kalangan inner circle di Madrid, orang-orang yang menyelenggarakan pesta, yang memiliki kapal pesiar, yang mengendalikan media tidak ada rahasia yang benar-benar tersembunyi," Bernad melanjutkan pekerjaannya.
"Tentu saya tahu. Semua orang tahu, Anda adalah Laura Rivas atau Karen Monroe, mantan bintang film dewasa yang namanya tiba-tiba menghilang setelah skandal besar beberapa bulan lalu. Kepergian Anda saat itu menjadi gosip yang jauh lebih hangat daripada kisah Tuan Pablo di Barcelona."
Bernad menekan kata-kata itu. "Skandal yang melibatkan Anda dan berimbas pada Julia Rivas, kakak Anda"
Laura memejamkan mata, merasakan helai rambut pirangnya yang putus jatuh. Semua kecurigaan dan teka-teki tentang pernikahan kontrak mereka yang berubah menjadi pernikahan sejati kini terjawab: ia adalah proyek perlindungan rahasia.
"Jadi soal sempat batalnya pernikahan kakakku dengan Diego, juga heboh dulu di Madrid?."
"Betul, Nyonya.. siapa yang tahu, Diego Torres? pengusaha properti nomor satu di Spanyol." Laura mengangguk tipis.
Bernad dengan cekatan menyelesaikan potongan rambut Laura. Pria itu menyemprotkan hairspray terakhir, lalu mundur, mengagumi hasilnya.
"Sempurna, Nyonya! Ini memberi Anda tampilan yang jauh lebih tajam dan kuat. Benar-benar sebuah comeback," puji Bernad.
Laura membuka mata. Di cermin, ia melihat seorang wanita dengan garis rahang yang lebih tegas, matanya yang tajam, kini dibingkai rambut pirang sebahu yang rapi.
"Terima kasih, Bernad. Pekerjaan yang bagus," suaranya kembali datar. Ia menyerahkan amplop tebal berisi uang tunai, jumlah yang jauh melebihi tarif normal.
"Oh, Nyonya, ini ....."
"Ambil saja. Anggap saja ini bayaran untuk pekerjaan ganda Anda: penata rambut dan penjaga rahasia. Dan Bernad... Anda tidak pernah mengatakan hal ini kepada siapa pun."
Bernad mengangguk cepat, wajahnya serius. "Tentu, Nyonya. Mulut saya terkunci."
.
.
Laura masuk ke ruangan kerja suaminya yang sedang melakukan konferensi video dengan Diego dan klien penting lainnya; pembicaraan mereka terdengar serius. Ia berjalan tenang menuju sofa panjang yang terletak di sudut ruangan, menjauh dari meja kerja besar Pablo.
Laura tahu, awalnya Pablo memang tak mencintainya. Bahkan hingga hubungan mereka lebih lekat pun, Pablo tak pernah secara lisan mengungkapkan perasaannya. Namun, tindakannya selalu menunjukkan kehangatan. Bukankah itu sudah cukup tanpa deklarasi cinta? Kini, setelah mendengar semua kebenaran dari Bernad, pertanyaan itu terasa getir.
Pablo, yang sedang menjelaskan rincian kontrak di depan layar, mengangkat pandangannya sesaat ketika merasakan kehadiran Laura. Gerakannya terhenti sejenak.
Di layar, Diego Torres dan klien yang hadir ikut melirik sejenak.
Wajah Pablo yang semula tegang karena fokus pada angka-angka negosiasi, berubah sedikit terkejut. Ia menahan napas sejenak, sorot matanya yang tajam melembut saat melihat Laura. Dengan potongan rambut sebahu yang baru, Laura terlihat segar dan aura bintangnya kembali bersinar, tidak seperti penampilannya terlihat lelah selama kehamilan. Potongan rambut itu menonjolkan leher jenjang dan tulang selangkanya yang indah.
Meskipun ia sedang dalam teleconference penting, Pablo tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.
"Maaf, sebentar," interupsinya.
Ia menoleh sepenuhnya ke arah Laura, pandangan matanya memindai istrinya dari kepala hingga kaki dengan apresiasi yang jelas. "Mi vida... Kamu terlihat sangat... cantik," bisiknya, hampir tak terdengar oleh klien di seberang sana.
Laura hanya tersenyum tipis sebagai balasan, senyum yang menyimpan ribuan rahasia. Ia memilih duduk diam, menikmati efek yang ia timbulkan pada suaminya.
Pablo membutuhkan beberapa detik untuk mengumpulkan fokusnya kembali. Ia berdeham, kembali menatap layar dengan sedikit susah payah, dan melanjutkan pembicaraan dengan klien, meskipun sesekali ia melirik ke arah istrinya, yang kini tampak seperti dewi yang kembali dari persembunyiannya.
double up kapan nih?
terima masih sudah hadir sebagai silent readers 😍🙏
dan... akhirnya /hr 5 bab selama 4 hari done!
dari karakter Laura, Laura ini blak-blakan dan grusa grusu ya... cocok sm karakter Pablo yg disiplin spy lbh terarah.