NovelToon NovelToon
Love And Revenge

Love And Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Evelyn, melihat kekasihnya, Jack, tengah bercumbu dengan wanita lain, saat ia ingin menunjukkan gaun pengantin yang ia pakai. Namun, Evelyn mengabaikannya, karena ia begitu mencintai kekasihnya. Tapi, bukan berarti tidak muncul keraguan di hatinya.

Sampai, hari itu tiba, saat mereka berdiri di altar pernikahan dan siap mengucapkan janji suci, tiba-tiba tempat mereka di serang oleh orang yang dulu pernah menjadi target mereka. Dia adalah Jacob.

Dia datang untuk balas dendam atas apa yang sudah Jack lakukan padanya. Namun, Jacob justru mencari sosok berinisial L.V, sosok yang sudah mengalahkan nya beberapa tahun yang lalu.

Dan, di sinilah Evelyn menyadari, jika Jack tidak pernah mencintainya dan muncul dendam di hatinya.


Bijaklah dalam berkomentar.
Happy Reading 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Evelyn membeku ketika dinginnya moncong pistol menempel di pelipisnya. Napasnya tertahan, namun wajahnya tetap tenang. Ia melirik perlahan, mengikuti gerakan orang yang menodongkan senjata padanya, yang kini berdiri tepat di hadapannya.

Dengan mata tajam, Evelyn menelusuri sosok pria itu dari ujung kaki hingga kepala. Penutup wajah menutupi sebagian besar cirinya, tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya, sebuah tanda samar di leher. Ia menyipitkan mata, mencoba mengenali.

Dalam hati ia yakin jika pria ini bukan anak buah Jack.

"Siapa kau?" tanya Evelyn datar.

Pria itu terkekeh. "Kau tidak perlu tahu siapa aku. Yang jelas, aku di sini untuk menghabisi mu."

Jari pria itu siap menekan pelatuk. Namun, sebelum suara letusan terdengar, Evelyn lebih dulu bergerak. Tangannya mencengkeram pergelangan pria itu, lalu memutarnya dengan cepat hingga terdengar suara tulang yang patah.

"ARGH!" pria itu menjerit, dan pistolnya terlepas.

Tanpa memberi kesempatan, Evelyn menarik tubuh pria itu dan menghantamnya dengan sikunya berulang kali, sampai tubuh pria itu limbung. Dengan gerakan gesit, Evelyn memutar lengan pria itu, lalu, mengangkat kakinya tinggi, dan menghantam keras punggung pria itu.

"ARGH!" Pria itu terhempas dan berlutut di lantai, dengan nafas terengah-engah menahan sakit.

"Sekarang jawab!" Evelyn menunduk, menatap dengan mata yang berkilat tajam. "Siapa yang memerintahkan mu?"

Pria itu menggertakkan giginya, wajahnya tegang menahan rasa sakit. "A-aku ... " belum sempat ia menjawab, terdengar suara tembakan, di susul pekikan pelan.

DOR!

Tubuh pria itu terhuyung, darah menyembur dari dadanya.

Evelyn terperanjat dengan mata melebar. Sekejap, ia bergegas melompat ke balik meja terdekat, mencari perlindungan. Detak jantungnya berpacu cepat, sementara bau mesiu masih menyengat di udara.

Sambil mengatur napas, ia menggeram pelan. "Sial! Siapa mereka sebenarnya?"

Evelyn menahan napas di balik meja, matanya mengawasi tiga pria yang baru saja masuk, dengan senjata di tangannya.

"Sial!" umpatnya lagi.

"Menyerah lah! Maka kami akan membiarkanmu hidup!" teriak salah satu pria itu.

Evelyn tidak menjawab. Tangannya meraba belati di. Dalam tasnya, lalu matanya menangkap botol wine di samping meja.

"Menyerah lah, sialan! Atau, kami akan membunuhmu!" ancam pria lain, sambil mengokang pistolnya.

Senyum sinis terbit di bibir Evelyn. "Menyerah, kau bilang?" Ia berdiri perlahan, dengan mata yang menatap tajam. "Dalam mimpimu!"

Dalam sekejap, Evelyn berguling keluar dari tempat persembunyiannya, sambil melempar botol Wine ke arah ketiganya.

PYAR!

Ketiga pria itu terkejut, dan mengarahkan senjata. Namun, Evelyn lebih dulu melempar belatinya dan menancap tepat di dada salah satu pria itu.

"ARGH!" satu musuh berhasil ia lumpuhkan.

Melihat rekannya tumbang, dua pria lainnya saling pandang, dengan wajah yang mulai gentar.

Mereka mengangkat senjata, menghujani Evelyn dengan rentetan peluru. Namun, Evelyn bergerak gesit. Ia berlari zig-zag menghindar dari tembakan. Lalu, ia merosot ke lantai, tangannya meraih pistol milik pria yang sudah mati, dan menggunakannya untuk membidik kedua pria itu.

DOR!

DOR!

Dua peluru menembus dahi mereka nyaris bersamaan, membuat tubuh keduanya terhuyung lalu roboh tidak bernyawa.

Evelyn terengah-engah, keringat menetes di pelipisnya. Perlahan, ia berdiri dan mendekat, untuk memeriksa satu per satu pria itu.

Ia menarik kerah salah satu mayat, matanya membelalak saat ada tato kalajengking berwarna hitam pekat di lehernya. Evelyn segera memeriksa dua lainnya, dan menemukan tanda serupa di lengan mereka.

Tatapan Evelyn mengeras. Jantungnya berdetak kencang, ada firasat buruk yang menyelinap di kepalanya.

"Kalajengking?" gumamnya lirih, seolah mengutuk.

Tanpa pikir panjang, ia segera beranjak keluar dari rumah itu, meninggalkan jejak darah dan tubuh yang berserakan.

*****

Evelyn duduk di pinggir jalan, menahan rasa perih di lengannya akibat pertarungan di rumah Jack. Nafasnya masih terengah, wajahnya pucat meski ia berusaha tampak tenang.

Tidak lama kemudian, sebuah taksi berhenti di depannya. Tanpa mengatakan apapun, Ia berdiri dan masuk di samping kemudi.

"Astaga, Kak! Kau baik-baik saja? Kenapa tanganmu terluka?" tanya Rose panik saat melihat darah di lengan Evelyn.

"Oh, aku baik-baik saja. Tadi, aku tidak sengaja terjatuh," ucapnya bohong. Ia menoleh ke kursi belakang, dimana kantong-kantong belanjaan memenuhi bangku, dan Deby masih bersandar tidak sadarkan diri.

"Kau sudah membeli semuanya?" tanyanya datar.

" Yeah ... sesuai daftar. Puas?" gerutu Rose sambil melipat tangannya.

Evelyn menaikkan sudut bibirnya, nada lembutnya terdengar kontras dengan dingin wajahnya. "Gadis pintar."

Rose berdecak pelan. "Hmph. Jadi, sekarang kita mau kemana?"

"Pulang," jawab Evelyn singkat.

Rose sontak menoleh cepat, dengan kedua mata yang membulat. "Apa? Pulang? Kau bilang, kau akan menceritakan semuanya padaku. Kau berbohong, ya?"

Evelyn menarik napas panjang, lalu menutup matanya sejenak. Ada sesak yang menghantam dadanya saat bayangan pengkhianatan Jack muncul kembali.

"Baiklah," ucapnya pelan, "aku akan menceritakan semuanya padamu."

" Kak!" Rose melunak, menatap Evelyn khawatir. "Jika kau belum siap, aku tidak ... "

Evelyn membuka mata dan tersenyum tipis. "Tenang saja, aku tidak apa-apa. Kau tahu kan, kalau aku dan Jack seharusnya menikah?"

Rose mengangguk mantap. "Tentu! Kau sudah memberitahu ku sebelumnya. Ya, walaupun aku tidak bisa datang."

Evelyn menahan getir dalam suaranya. "Sebelum janji suci terucap, Jacob datang menyerang."

"Apa?" pekik Rose nyaris berteriak. "Lalu, bagaimana? Eh, tunggu!! Kalau Jacob menyerang kalian, kenapa sekarang kau ... "

" Aku belum selesai, Rose," ucap Evelyn dingin.

Rose langsung diam, menelan saliva nya. "O-oke ... Silahkan lanjutkan."

Evelyn menatap kosong ke depan. "Serangan mendadak itu membuat kami terpojok. Kami nyaris kalah. Dan, kau tahu apa yang Jack lakukan?"

Rose menggeleng, menunggu dengan napas tercekat.

"Dia menjadikan aku tameng hidup," suara Evelyn pecah oleh amarah yang ditahan. "Dia menjadikan ku penghalang saat Jacob menembaknya. Dia bahkan menyeret ku hingga jatuh dari tangga, hanya agar dia bisa melarikan diri."

Rose membeku, wajahnya berubah. Ada api amarah yang jelas bergejolak. "Bajingan itu ... " gumamnya geram.

"Lalu, kenapa kau bisa bersama Jacob, Kak? Apa dia menyandera mu?"

Evelyn menggeleng perlahan. " Bisa dibilang begitu. Tapi, untuk saat ini ... aku berpura-pura hilang ingatan. Aku menganggapnya suamiku, karena aku tahu, nyawaku sedang di ujung tanduk."

Rose menatapnya bingung. "Hilang ingatan? Untuk apa kau berpura-pura?"

"Bukan tanpa alasan, kenapa dia menyelamatkanku, " jawab Evelyn pelan, lalu menatap Rose dalam. "Aku mendengar sendiri percakapan Jacob dengan anak buahnya. Jika aku melawan sekarang, aku akan kalah. Jadi, lebih baik aku diam dan menjadikannya pelindungku."

"Maksudmu?"

"Jack sudah bergerak, Rose. Cepat atau lambat, dia pasti mencari ku. Dan, aku yakin, Jacob pun sudah menyiapkan penjagaan untukku. Tapi, aku harus tetap waspada, karena aku tidak tahu siapa di antara mereka yang lebih berbahaya. Yang jelas, aku tidak bisa mempercayai siapapun saat ini, " ucap Evelyn.

Rose terdiam sesaat dan mengangguk pelan. "Ya, memang seharusnya, kau tidak percaya dengan siapapun, kak."

1
cholifah 22
ceritanya seru
indriyanii
wah apa yang menyerang Evelyn waktu itu rose ya
@pry😛
mog brhsl main kuda
@pry😛
kren
@pry😛
lv ni cp
mery harwati
Manager butik yang selingkuh dengan Jack gak ada kabar beritanya lagi? Status kelanjutan perselingkuhan Jack masih terus atw berhenti gegara batal nikah dengan Evelyn🤔
mery harwati
Oh Jacob klo kau mafia teliti & jeli pasti telingamu gak salah dengar sewaktu Evelyn memanggilmu Jac Jacob, padahal selama ini dia selalu memanggilmu Jack 😄
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣keren akting ny
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 evelyn... kau ketebak dgn prmainan mu sndr bukn
mery harwati
Jacob juga bukan mafia bodoh, pasti kecurigaan pada Evelyn pasti ada
Akankah Evelyn memberi minuman pada Jacob seperti pada Deby 🤔
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Hohoho, mungkin, lebih baik sebaliknya 🤭
total 1 replies
mery harwati
Evelyn kau cerita di dalam taxi disebelah Deby 🤔 tidak takutkah kau Evelyn klo Deby sudah sadar dari obat tidur & mungkin pura² pingsan agar tau tujuanmu hidup dengan Jacob 🫣
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Aman terkendali 🤭
total 1 replies
@pry😛
iktin kt ht mu z
@pry😛
cp lg
@pry😛
aduuhh cp kh dy.... bs slmt gk ya
@pry😛
next yg byk
@pry😛
pa mkst mu... kau di phak mn ny... bkn aq kesel
@pry😛
utk pa lg sm mu
septiana
enak bener kamu Jack,udah ninggalin Evelyn dalam keadaan terluka masih mau ngrebut Evelyn dari Jacob.
@pry😛
cp dy
@pry😛
pura" kau ya
@pry😛: ok next lh kk🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!