Kebahagiaan Setelah Bercerai

Hari hari berlalu seperti biasanya. Rani di sibukkan dengan pekerjaan nya. Dia fokus memperbesarkan saham miliknya. Dia sudah mengubah nama perusahaan nya menjadi ratu company.

sedangkan di sisi lain. Danil semakin prustasi. masalah nya datang bersamaan. Masalah kesehatan nya yang sudah sangat buruk di tambah lagi dengan Rani yang tidak pernah dia temukan.

Dan masalah baru kini datang. olive tiba tiba mendatangi perusahaan nya. Danil memang mengabaikan panggilan dan juga pesan dari olive karena dia sedang fokus pada Rani.

" olive, ngapain kamu disini?" tanya Danil terkejut.

" memang nya aku tidak boleh menemui suami ku yang tiba tiba hilang tanpa kabar?" ujar olive menghampiri Danil.

Danil segera berdiri, dia belum siap bertemu dengan olive. selain masalah rani, burungnya juga kini tidak bisa bangkit lagi.

" kenapa tidak mengabari ku dulu? Aku bisa menjemput mu " ujar Danil bertingkah seperti pasangan yang perhatian.

olive mengalungkan tangannya di leher Danil. Danil berdiri mematung, sumpah! dia takut olive akan bertingkah dan dia tidak bisa melayani nya.

" aku sudah mencoba menghubungi mu, namun kamu mengabaikan nya" jawab Olive " but... Tidak papa, karena aku kesini hanya ingin memastikan sesuatu" ujar olive.

Kening Danil berkerut binggung. Sesuatu? Sesuatu tentang apa? apa olive ingin menanyakan tentang Rani yang datang kerumahnya waktu itu?

Cup

Tiba tiba olive mencium bibirnya dan mendorong tubuhnya kembali duduk di atas kursi. olive duduk atas pangkuan nya tanpa melepaskan ciuman mereka.

Jantung Danil berdegup kencang, bukan karena cinta, bukan juga karena nafsu. Namun karena dia takut akan ketahuan. Bahkan saat berciuman seperti ini saja Danil tidak merasakan apapun kecuali rasa jijik.

brugh!

refleks Danil mendorong olive hingga Olive terjatuh ke lantai saat tangan olive dengan nakal meremas burung nya yang masih lentoi.

bukan nya marah atau protes. Olive malah bangun dan dan terkekeh sinis. Dia bersedekap dada menatap sinis Danil.

" jadi benar yang Rani bilang? kamu itu sudah impoten makanya Rani minta cerai" ujar olive " dasar pria lemah! Nggak guna! Sekarang juga aku minta cerai. kamu tinggal tunggu suratnya. Aku tidak mau masa depan ku habis sama orang impoten kayak kamu!"

Danil terkejut. bukan terkejut dengan perkataan olive yang minta cerai. namun terkejut dengan ucapan olive yang mengatakan Rani minta cerai karena dia itu sekarang impoten.

Jadi.... Rani sudah tahu? sejak kapan? Padahal dia selalu menghindar agar Rani tidak tahu hal itu. Dia paling takut Rani mengetahui nya.

" Rani bilang seperti itu?" tanya Danil tidak percaya.

" yaa, karna kamu tidak bisa memberikan dia nafkah batin dan juga keturunan" ujar olive " mana ada wanita yang mau tidak memiliki anak dan berpuasa seumur hidupnya"

Danil Mengeleng pelan. Tidak! Rani bukan orang seperti itu. Tapi mungkin juga iyaa, karena Rani tahu dia selingkuh di tambah lagi dia itu impoten. jadi Rani tanpa ragu menceraikan nya.

brak!

Danil tersadar saat mendengar suara pintu yang di banting keras. Olive sudah pergi, Danil terduduk lemas di kursinya. Jika tahu bakal begini, dari dulu dia sudah membuat Rani hamil tanpa mempedulikan kedua orang tuanya.

" kenapa ini terjadi pada ku? " gumam Danil lirih.

pintu ruangan Danil kembali terbuka. Danil pikir olive kembali datang. namun ternyata dia salah, yang datang malah Marvel.

" ada apa?" tanya Danil menatap Marvel yang kini duduk di kursi yang ada di depan meja kerjanya.

" tidak papa, aku hanya ingin berkunjung" jawab Marvel " tadi aku bertemu olive di lift. Dia habis dari sini? kalian habis ngapain?" tanya Marvel penasaran " kamu masih bisa bermain sama dia di saat Rani pergi seperti ini?"

Danil menghela nafas panjang, dia duduk tegak dan menatap Marvel" apa kamu sudah menemukan Rani?" tanya Danil mengabaikan pertanyaan Marvel.

" sudah, aku bertemu dia di Busan. Dia bersama pria lain" ujar Marvel " aku melihat dia sangat bahagia bersama pria itu. lebih baik kamu tanda tangan saja surat cerai itu. Untuk apa kamu mempertahankan wanita seperti dia?"

Danil kembali lemas. jadi Rani sudah bahagia dengan pria lain? Secepat itu dia move on darinya? Apa jangan jangan perkataan olive tadi benar. Rani meminta cerai karena dia tahu Danil impoten.

" kamu serius? Seperti apa pria itu?" tanya danil.

" pria itu bertubuh tinggi, besar dan kekar. lumayan tampan. Seperti type Rani banget " ujar Marvel.

Diam diam Marvel tersenyum puas saat melihat Danil percaya begitu saja dengan cerita nya. padahal dia berbohong. dia sudah mencari Rani seluruh busan namun tidak menemukan tanda tanda adanya Rani di sana.

" mereka terlihat sangat cocok. Keduanya terlihat saling mencintai. Mungkin Rani memang sengaja bercerai dengan mu karena ingin bersama pria itu" lanjut Marvel semakin memanas manaskan.

Danil diam saja. Dia mengingat kembali perkataan asistennya yang mengatakan jika Rani bersama dengan seorang bodyguard. Mungkin saja bodyguard itu adalah orang yang di pekerjaan oleh pria itu.

" entahlah, aku tetap ingin bertemu Rani terlebih dahulu" ujar Danil.

" kamu tanda tangani saja dulu surat perceraian itu, nanti kalian akan bertemu di pengadilan " ujar Marvel memberikan saran.

Yaa benar. Kenapa Danil tidak kepikiran dari awal? Dia menandatangani saja surat itu, lalu dia kirimkan ke pengacara nya Rani yang nomor nya ada di sana.

Setelah itu mereka bisa bertemu di pengadilan. Dan Danil harus menemui Rani sebelum Rani masuk ke ruang sidang.

" kamu memang sahabat terbaik, terimakasih sarannya sobat" ujar Danil gembira " aku akan pulang sekarang untuk mengambil surat itu " ujar Danil.

Marvel tersenyum senang. dia ikut pergi dari ruangan itu. Dia akan menghubungi Rani dan memberikan kabar ini. Setelah itu dia akan mendapatkan alamat di mana Rani berada.