NovelToon NovelToon
Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Konglomerat berpura-pura miskin / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:15.7k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Akibat ditikung saudara kembarnya, Darren memilih keluar dari rumah mewah orang tuanya, melepas semua fasilitas termasuk nama keluarganya.

Suatu hari salah seorang pelanggan bengkelnya datang, bermaksud menjodohkan Darren dengan salah satu putrinya, dan tanpa pikir panjang, Darren menerimanya.

Sayangnya Darren harus menelan kecewa karena sang istri kabur meninggalkannya.

Bagaimana nasib pernikahan Darren selanjutnya?
Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dan mencari pengantin penganti?

Temukan jawabannya hanya di sini

"Dikira Montir Ternyata Sultan" di karya Moms TZ, bukan yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07. Usaha Darren

Sejak kejadian itu, suasana di bengkel menjadi tidak nyaman bagi Darren. Semua karyawan bengkel menjauhi seolah dia adalah seorang penjahat. Tak terkecuali Pak Norman, dia pun mulai mengacuhkan Darren dan lebih sering memberikan pekerjaan kepada Roni. Pelanggan juga mulai meragukan kemampuan Darren. Dia merasa dikucilkan dan tidak dihargai.

Malam harinya, Darren tidak bisa tidur. Ia memikirkan semua hal yang menimpanya. Dia merasa tidak adil diperlakukan seperti itu. Dia tahu harus melakukan sesuatu.

"Aku nggak bisa terus-terusan begini," gumam Darren. "Aku harus membuktikan kalau aku nggak bersalah. Dan satu-satunya cara adalah dengan membuka bengkel sendiri."

Keesokan harinya, Darren mengundurkan diri dari bengkel tempatnya bekerja. Pak Norman tidak berusaha mencegahnya. Wajahnya tampak datar saat menanggapi pengunduran diri Darren.

Selanjutnya Darren memutuskan untuk pulang ke kost-nya dengan jalan kaki. Matanya memperhatikan apa saja yang dilaluinya. Hingga Darren melihat sebuah ruko kecil di pinggir jalan yang sepertinya sudah lama kosong. Ada tulisan "disewakan" yang hampir pudar di dindingnya.

"Ini bisa jadi permulaan," gumam Darren, matanya tampak berbinar.

Dia mengedarkan pandangan ke sekitarnya, lalu tersenyum. "Nggak apa-apa rukonya kecil, tetapi lokasinya strategis sangat potensial untuk membuka bengkel di sini." Darren kembali bergumam sendiri.

Dia pun segera menghubungi pemiliknya dan membuat janji untuk bertemu. Setelah menunggu beberapa saat datanglah seorang pria paruh baya dengan mengendarai sepeda motor matic.

"Selamat siang, Pak. Saya Darren," sapa Darren dengan sopan, sesaat setelah pria itu turun dari motornya.

"Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk bertemu saya." Darren mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Melihat sikap Darren yang sopan dan ramah, pria paruh baya itu pun tersenyum dan membalas jabat tangan dari Darren.

"Siang, Mas Darren. Saya, Hasan," jawab Pak Hasan.

"Jadi, bagaimana? Tertarik dengan ruko saya ini?" tanyanya tanpa basa-basi

"Iya, saya tertarik, Pak. Lokasinya bagus," jawab Darren. "Kira-kira berapa harga sewanya per bulan ya, Pak?" tanyanya kemudian.

"Sejuta saja untuk Mas Darren," kata Pak Hasan.

"Kalau bisa, tolong harganya diturunkan lah, Pak. Itu masih terlalu mahal buat saya. Terus terang, modal saya terbatas," ucap Darren, mencoba untuk bernegosiasi.

"Tapi lokasi ini strategis loh, Mas. Harga segitu sudah murah," sahut Pak Hasan.

"Iya, saya tahu, Pak. Tapi masa tidak bisa diturunin dikit lagi." Darren masih belum menyerah.

Pak Hasan tampak berpikir sejenak. "Hmm... Sebenarnya sudah ada beberapa penawar lain, Mas. Tapi saya lihat Mas Darren ini semangat sekali. Ya sudah, saya turunkan sedikit, tapi Mas Darren jangan bilang-bilang, ya."

Wajah Darren langsung berbinar. "Siap, Pak. Saya janji, terima kasih banyak, Pak Hasan."

Setelah kesepakatan terjalin, Darren langsung membayar uang sewa. Pak Hasan memberikan kunci ruko lalu pamit pergi. Hari itu juga Darren mulai membersihkan ruko yang penuh debu dan sarang laba-laba. Dinding kusam dicat ulang dengan warna cerah, memberikan kesan segar dan modern. Darren juga memasang beberapa mural sederhana bertema otomotif untuk mempercantik tampilan bengkelnya. Semua dikerjakannya sendiri dengan penuh semangat tanpa mengeluh.

Dengan sisa tabungannya, Darren mulai berburu peralatan bengkel. Dia mencari peralatan bekas yang masih layak pakai di pasar loak dan toko-toko peralatan bekas. Beberapa peralatan baru juga dia beli secara online dengan memanfaatkan promo dan diskon.

Beberapa hari kemudian, bengkel Darren mulai beroperasi. Meskipun kecil dan sederhana, Darren merasa bangga dengan bengkelnya sendiri, yang penting tidak bekerja di bawah tekanan orang lain.

Dia menamainya "Bengkel Darren", berharap bengkelnya ini bisa menjadi tempat yang nyaman dan terpercaya bagi para pemilik kendaraan, serta bisa sesukses bengkelnya yang ada di Jakarta nantinya.

Hari-hari pertama bengkel Darren beroperasi terasa sepi. Hanya ada beberapa pelanggan yang datang, kebanyakan orang-orang yang kebetulan lewat. Darren melayani mereka dengan sebaik mungkin, memberikan harga yang terjangkau dan pelayanan yang terbaik.

"Nggak papa, sabar aja, Ren. Namanya juga baru buka, pasti mereka belum percaya." Darren mencoba menghibur dirinya sendiri.

Namun, Darren menyadari bahwa itu saja tidak cukup. Dia harus melakukan sesuatu agar bengkelnya lebih dikenal. Dia sadar di kota yang ditinggalinya sekarang, dirinya belum memiliki teman atau koneksi.

"Aku nggak bisa begini terus." Darren menghela napas berat. "Apa aku terima jasa panggilan saja kali, ya? Dengan begitu, orang-orang bisa melihat kemampuanku, aku juga bisa sambil mempromosikan bengkelku," monolognya sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Tapi aku nggak punya motor. Kalau aku pakai kartu dari Papi, itu sama saja aku masih menggunakan fasilitas dari orangtua." Darren menggaruk kasar kepalanya.

"Apa aku pinjam uang sama Daniel saja? Tapi, dia pasti bakalan ceramah. Semoga saja, nggak."

Darren lantas menghubungi Daniel dan mengutarakan keinginannya.

"Halo, di mana kamu sekarang, Ren? Kamu baik-baik saja, kan?" tanya Daniel. Suaranya terdengar sangat khawatir.

"Nggak penting aku ada di mana, tapi alhamdulillah, aku baik-baik saja," jawab Darren.

"Oh ya, aku butuh bantuanmu. Aku pengin beli motor second untuk transportasiku. Boleh pinjam duitmu dulu, nggak?" lanjutnya menambahkan.

"Apa-apaan sih, kamu, Ren. Jangan sok miskin deh, kamu!" ketus Daniel.

"Boleh nggak? Kalau nggak boleh ya, sudah."

"Ck... berapa kamu butuh?"

"Nanti saja kalau aku sudah dapat motornya, baru kamu transfer."

"Oke."

Sambungan telepon terputus. Darren merasa sedikit lega. "Sebaiknya besok aku ke show room motor second, mudah-mudahan ada motor yang masih bagus dan harganya murah."

Esok harinya, Darren mendatangi percetakan, dia ingin memesan brosur buat promosi dan spanduk untuk bengkelnya. Setelah selesai dia langsung menuju show room motor second. Beberapa saat memilih, akhirnya pilihannya jatuh pada motor Vario yang menurutnya masih bagus mesinnya. Setelah deal harga, Darren meminta kepada Daniel untuk mentransfer uangnya pada rekening pemilik show room tersebut.

Dengan senyum di wajahnya, Darren langsung menuju bengkelnya, sambil sesekali berhenti untuk menempelkan brosur di tempat-tempat yang bisa dilihat banyak orang.

Setiba di bengkel dia langsung memasang spanduk sederhana di depan bengkel. Darren paham bahwa membangun usaha tidaklah mudah. Dia harus menghadapi tantangan dan bersaing dengan bengkel-bengkel lain yang lebih besar serta lebih terkenal, termasuk bengkel tempatnya bekerja sebelumnya. Dia juga harus mencari pelanggan baru dan membangun reputasi yang baik.

Akan tetapi Darren tidak akan menyerah. Dia yakin, dengan kerja keras, kejujuran, dan pelayanan yang baik, dia bisa meraih kesuksesan. Dia ingin membuktikan kepada semua orang, terutama kepada Pak Norman dan Roni, bahwa dia adalah montir yang handal dan pantas dihargai.

Beberapa jam kemudian di saat bengkel sedang sepi, ponsel Darren berdering. Dia segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, dengan bengkel Darren di sini. Ada yang bisa dibantu?" sapanya dengan ramah.

"Motor saya mogok di tengah jalan, Mas," kata seseorang di seberang telepon dengan nada panik. "Kira-kira bisa bantu saya nggak, Mas?"

"Oh, bisa, Pak. Silakan berikan alamat Bapak, saya akan segera ke sana," jawab Darren dengan mantap seakan memberikan harapan.

Darren kemudian tersenyum. "Alhamdulillah, semoga ini menjadi awal yang baik untuk bengkelku."

.

.

.

Jangan pelit like nya ya gaes🤗🫶

Komen dipersilakan

1
Aditya hp/ bunda Lia
ketahuanlah ... biar cepet selesai masalah si Ajeng sama Darren ...
〈⎳ FT. Zira
mengendari sepeda motor????
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: udah ibu ganti,🤧
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
lebih pas "Bagaimana kabar Ajeng,Bu?" gak sih.
itu menurutku doang lho yaaa, ...🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
〈⎳ FT. Zira: lahh😅😅😅
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
mau di ajarin ilmu setinggi apa juga, kalo orangnya milih belok arah bisa apa?🤧🤧
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo
total 1 replies
Hendra Yana
di tunggu ya up selanjutnya
ora
Semoga aja. Biar nggak terombang-ambing Darren nya. Kasihan Darren, orang tuanya, juga orang tuanya Ajeng ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: betul
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Nar Sih
moga kali ini ajeng ketahuan ketangkap dan ngk bisa menghindar lgi🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: aamiin
total 1 replies
Nar Sih
moga usaha mu lancar ya daren ,bengkel mu bisa berkembang lebih baik lgi biar ajeng nyesell
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tp gak tahu dia nyesal atau enggak
total 1 replies
Dew666
🍦🍡
Kasih Bonda
next Thor semangat
ora
Nas Darren ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Aditya hp/ bunda Lia
waaah, ... ntar bengkelnya maju tau2 si nancy sama si Ajeng mendekat merapat lagi tuh 😂😂
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tenang aja👻
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: /Doubt//Doubt//Doubt//Doubt//Doubt/
total 1 replies
Hendra Yana
up lagi yah
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: besok mas bro, sabar ya👻
total 1 replies
ora
Ada yang halal malah milih yang haram😌😌😌
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, ra nggenah
total 1 replies
ora
Kalau nggak bisa bilang baik-baik dong. Jangan begitu caranya ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 😜😜😜😜😜🤧🤧🤧🤧
total 3 replies
Aditya hp/ bunda Lia
apa si panji benar" sayang sama kamu jeng? atau cuma mau mainin kamu ntar kamu habis manis sepah di buang dah bun_ting terus ditinggalin ...
Aditya hp/ bunda Lia: Asiiiik ... 👍😘
total 4 replies
Aditya hp/ bunda Lia
dasar pasangan luknut semoga kamu menderita Ajeng ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🤧🤧🤧🤧🤧
total 3 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!