NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11 Juara

Alvin pun menyerahkan koreknya

dengan hati-hati.

"Santai le, jangan gugup" ucap pak Arif

seraya menyulut rokok.

"Iya pak" jawab Alvin hati-hati.

"Saya tadi liat dan denger semua apa

yang kamu bicarakan sama Ratih" ujar pak

Arif semakin membuat Alvin terkesiap.

"Tapi tenang saja, saya di pihakmu.

Apa yang sudah kamu lakukan tadi sudah

bener, saya salut" sambung pak Arif seraya

menghisap rokok yang ada di tangannya.

"Hmmm" Alvin bingung hendak

menjawalb bagaimana.

"Siap kan untuk presentasi yang kemungkinan akan jadi debat nanti?"

tanya pak Arif mengalihkan pembicaraan.

"Insyaallah siap pak" jawab Alvin.

"Bagus, saya percaya kamu yang bakal

menguasai nanti, cukup percaya diri,

semua yang kamu pelajari itulah yang

akan bermanfaat buat kamu" ujar pak Arif.

Pak Arif pembimbing mata pelajaran

fisika, guru yang Alvin segani, sebab

setiap beliau bicara selalu membuat

Alvin takjub karena wibawanya. Tak

lama pak Arif bercerita, hal hal sederhana

yang mampu membangun rasa percaya

diri Alvin lebih tinggi.

"Saya turun dulu, bentar lagi kamu

harus turun, ada makanan di ruang

kumpul tadi. Segera kamu makan, biar

keburu waktunya" pungkas pak Arif

mengakhiri pembicaraannya dengan Alvin, setelah melihat jam tangan yang

melingkar telah menunjukkan bahwa sisa

waktu istirahat tinggal 15 menit lagi.

"Baik pak, terimakasih" jawab Alvin

seraya mengangguk.

la pun membersihkan sisa Puntung

rokok dan mengibaskan tangannya untuk

menghilangkan bau.

Tak lama kemudian ia pun segera

turun, menuju ruangan yang di maksud

pak Arif tadi, benar saja, semua rekan

lomba yang berasal dari sekolahnya sedang

makan bersama.

"Lah Iki, tak cari dari tadi kamu vin!"

seru Mingyu yang senang melihat teman

sebangkunya datang.

"Aku tadi juga nyariin kamu Ming"

jawab Alvin seraya menerima kotak

makan yang segera disodorkan oleh Arumi.

"Cepet makan, keburu masuk lagi kita.

Nanti aja ngobrol lagi" ucap Arumi

membuat Alvin mengangguk nurut.

Usai acara makan bersama, bel tanda

masuk pun berbunyi tak lama setelah

Alvin menghela nafas, usai

menghabiskan nasi kotak mewah yang

jarang sekali ia rasakan.

Mereka pun berlalu masuk ke ruangan

masing-masing, sesuai dengan mata

pelajaran yang diikuti mereka.

Sebelum sesi presentasi dimulai, hasil

dari tes sebelumnya pun di umumkan.

Ratih berada di posisi nomor 2 dengan

nilai 98, sedangkan Mingyu berada tepat

dibawahnya, yakni di nomor dengan nilai

Sedangkan nomor l dan 4 diisi oleh

rekan satu tim yang berasal dari sekolah berbeda, sehingga saat ini kedudukan

kedua sekolah itu berada di posisi yang

sama.

Usai mengumumkan hasil tes tulis,

kini masing-masing tim diminta untuk

mengambil urutan presentasi, Ratih yang

berinisiatif mengambil nomor urutan.

Entah karena sial atau justru beruntung,

tim yang terdiri dari Alvin dan Ratih

menjadi tim pertama yang harus

presentasi.

"Baiklah, karena urutan pertama tim

dari SMA SANG JUARA, maka silahkan

mengambil tema yang akan di

presentasikan, di dalam tabung kaca ini"

ucap pembawa acara seraya memegang

tabung kaca yang berisi potongan kert

serta gulungan kertas yang bertalikan pita

kecil berisi materi presentasi.

Lagi-lagi Ratih lah yang maju, dengan

percaya diri ia mengambil materi sejara

acak, kemudian menyerahkan gulungan

kertas tersebut pada pembawa acara.

"OSILASI TETES AIR, baik silahkan

dewan penguji untuk memberikan

pertanyaan pada tim perwakilan dari SMA

SANG JUARA" ujar pembawa acara.

Salah seorang penguji pun

memberikan sebuah soal, Ratih yang

paling ingin terlihat menonjol lagi-lagi

maju dan membaca soal tersebut.

"Waktu 25 menit untuk mengerjakan

sekaligus presentasi, waktu dan tempat

Kami persilahkan pada tim dari SMA SANG

JUARA ucap pembawa acara setelah

melihat Ratih membaca soal dari penguji.

Tak ingin membuang waktu, Ratih

segera mengerjakannya di papan yang ada.

Alvin yang sejak tadi merasa tak dianggap, berinisiatif untuk mendekat, ia

penasaran dengan apa yang ditanyakan.

Usai membaca soal yang ada, Alvin

pun bergeser, ia lebih memilih menyimak

apa yang di kerjakan Ratih, Alvin yakin

Ratih pasti mampu mengerjakan soal itu.

Karena seingatnya Alvin pernah

memberikan catatan kecil mengenai olisa

tetes air ini.

Hampir 5 menit walktu berlalu, Ratih

masih belum menyelesaikan soal yang ada,

ia pun mulai gelisah, di lihatnya Alvin

yang kini juga tampak memperhatikan.

Tanpa bicara, Alvin pun mendekat,

ia mengambil spidol yang lain, tanpa

menghapus apa yang telah dikerjakan

Ratih, Alvin hanya menuliskan rumus

di sebelah tulisan Ratih.

"Jika diasumsikan tetes air berbentuk bola, maka di dapat ini" bisik Alvin,

seraya menunjuk rumus yang baru

ditulisnya.

"Kemudian masukkan ke sini" sambil

menambah rumus yang baru selesai

ditulisnya lagi.

Tanpa pikir panjang, Ratih pun segera

menghapus jawabannya dan mengerjakan

lagi menggunakan rumus yang di tuliskan

Alvin. Tak butuh waktu lama, hasilnya

pun ketemu, hal yang membuat Ratih

tersenyum.

"Gimana?" tanya Ratih pada Alvin,

seolah meminta di koreksi.

"Good" jawab Alvin seraya

mengacungkan jempol.

"Aku yang jelasin boleh?" tanya Ratih,

Alvin cukup heran melihat Ratih yang

Bertanya, sebab sejak tadi rekan se timnya itu selalu membuat keputusan sendiri.

"Silahkan" jawab Alvin enteng.

Ratih pun segera pasang posisi, ia

memperkenalkan diri, namun saat benar-

benar hendak menjelaskan ia mulai

gugup, hal yang menjadi perhatian

Alvin.

Melihat waktu yang tersisa tinggal 12

menit, Alvin pun mengambil alih.

"Selamat siang semuanya. Saya

Alvin, akan melanjutkan presentasi

yang dilkemukakan oleh rekan saya Ratih,

Jadi begini Pak, Bu,..." Alvin

menjelaskan hasil pengerjaan soal yang

diberikan berdasarkan teori-teori yang

telah ia pelajari.

Sesekali ia menjeda kalimatnya,

seolah memberi ruang untuk Ratih agar

bisa masuk pada pembahasan yang ia jelaskan, Ratih yang menangkap sinyal

kerja sama, yang dikirim oleh Alvin pun

menimpali sedikit hal yang ia tahu.

Sejujurnya Ratih belum terlalu jauh

mempelajari mengenai Osilasi tetes air ini,

makanya ia kurang paham. Beruntung

Alvin mampu menguasai hal itu, 2

pertanyaan lain dan sanggahan yang di

kemukakan penguji, dilahap habis dengan

santai serta penjelasan yang mudah

dipahami.

3 menit waktu yang tersisa, menjadi

point plus untuk tim SMA SANG JUARA.

Menjadi yang pertamakali maju,

ternyata ada untungnya. Selain karena

bisa bersantai karena telah usai, juga

karena setiap selisih satu tim, maka ada

pengurangan waktu sebanyak l menit.

Hingga di tim ke 8 atau tim terakhir yang

maju, hanya memiliki waktu l7 menit.

Setelah seluruh tim maju, maka

penilaian pun mulai di rekap. Di gabung

beserta tes tulis diawal tadi, maka

kesimpulan pemenang lomba pun sudah

ketemu dan langsung di umumkan.

"Dan untuk juara pertama olimpiade

fisika, di raih oleh tim SMA SANG JUARA.

dengan perolehan nilai tes tulis yang

hampir imbang dengan peraih juara

kedua, namun mampu dikalahkan secara

telak saat presentasi, presentasi yang

dikemukakan oleh tim dari SMA SANG

JUARA telah menyumbang point

tertinggi, sekali lagi saya ucapkan kepada

SMA SANG JUARA, silahkan maju

kedepan" ujar pembawa acara dengan

semangat.

Alvin dan Ratih pun maju

bersamaan, ada gurat bahagia di wajah

keduanya.

Usai pengumuman, Ratih masih

berada di dalam ruangan tersebut untuk

mendapatkan ucapan selamat, bahkan ada

seorang reporter yang mewawancarainya

untuk majalah sekolah.

Sedangkan Alvin, duh jangan

ditanya. Anak itu sudah kabur entah

kemana, Alvin si murid beasiswa

kurang menyukai hal-hal yang berbau

selebrasi.

Setelah selesai dengan wawancara

dadakan, Ratih pun baru sadar jika

Alvin telah keluar ruangan, ia pun

segera mencari keberadaannya.

"Hey, kenapa kamu berhenti ngasih

aku catatan lagi? Coba aja kamu masih

ngasih catatan, pasti aku tadi juga bisa

waktu presentasi, apalagi saat kamu

ditanyai penguji dan pernyataanmu

disanggah, kalau aku udah mempelajarinya pasti aku bisa bantu

kamu" ujar Ratih begitu menemukan

Alvin di tempatnya merokok tadi.

"Bisa bisa malah kamu yang presentasi

ya, jadi aku enak tinggal terima beres aja,

tau tau juara" jawab Alvin sarkas.

"Yah gak gitu, paling enggak aku gak

bakal keliatan kosong kayak tadi. Lagian

kamu kenapa gak ngasih aku catatan lagi

sih" keluh Ratih sambil menghentakkan

kaki.

"Bukannya terakhir kali kamu

membuang catatan yang aku berikan,

padahal di catatan yang terakhir aku kasih

itu, berisi mengenai teori yang aku

kemukakan tadi loh" jawab Alvin santai.

Sementara Ratih tampak gugup.

"Eh bukan gitu, aku gak maksud

membuangnya" jawab Ratih tak enak.

"Gak maksud gimana, aku jelas-jelas

lihat kok waktu kamu buang catatan yang

aku buat, ke tong sampah sekolah" ujar

Alvin membuat Ratih semakin malu.

"Tapi vin.."

"'Sudahlah, yang penting kan sudah

juara. Lain kali gak usah ngeluarin duit,

untuk selembar kertas gak penting seperti

yang kamu kasih tadi, lagian gak keluar

sama sekali kan, kamu perlu percaya sama

dirimu sendiri Ratih" ucap Alvin seraya

menepuk bahu Ratih yang mulai terdiam

memikirkan ucapan Alvin.

"Udah ah aku turun duluan" pungkas

Alvin kemudian berlalu.

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!