NovelToon NovelToon
My Savage Primadona

My Savage Primadona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Senja Dilangit

"Devan, ini aku bawain makanan lo buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."

Pyarr!!!

Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.

"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"

"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo!"

"Tapi aku suka sama kamu Devan..."

"Gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"

Kalaluna, gadis cantik yang bahkan menjadi primadona sekolah SMA Kesatria ini seharusnya gampang saat akan mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna dan ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan. Kalaluna kesal sampai akhirnya masalah pun dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

"Gue tuh sebel banget sama tuh cewek dua muka tau ngga. Tiap hari kerjaannya bikin masalah mulu sama gue deh."

Didalam kamarnya, Kalaluna sedang asik video call dengan kedua sahabatnya. Apalagi kalau bukan untuk membahas tentang Pretya yang semakin menyebalkan dimata Kalaluna. Kejadian tadi di toilet, Kalaluna belum sempat menceritakan kepada kedua sahabatnya karena keburu pulang ke rumah.

"Tenang aja Lun, kita bakal bantuin lo apapun dalam membrantas cewek gatel itu. Sejujurnya gue juga udah muak banget sama dia, tapi mau gimana lagi, Si Pretya itu pinter banget akting tau ngga."

"Bener banget, apalagi ada Devan yang selalu percaya sama dia. Kesel gue liatnya, apalagi Devan semenjak ada Pretya makin kasar sama lo Lun."

Kalaluna juga tau kalau Devan semakin kasar kepadanya apalagi semenjak ada Pretya, tapi ya mau bagaimana lagi kalau Kalaluna sudah terlanjur cinta dengan cowok itu.

"Pokoknya, kalaupun gue ngga bisa sama Devan, setidaknya Devan tau aslinya cewek yang selalu dia bela itu." Kalaluna sudah bertekad akan membuat Devan tau siapa Pretya sebenarnya.

"Setuju. Yang paling utama sekarang adalah bikin semua orang terutama Devan tau kalau cewek yang dia bela dan anggap polos itu sebenarnya uler."

"Kita nanti cari cara lagi aja buat bikin semuanya tau, dan nant-,"

Ceklek.

Tiba-tiba saja pintu kamar milik Kalaluna terbuka, Kalaluna memutar bola matanya malas saat melihat ternyata kembarannya lah yang masuk.

"Girls, kita lanjut besok disekolah aja ya ngobrolnya, gue ada urusan bentar," ucap Kalaluna.

"Okeyy."

Tut.

Panggilan video itu dimatikan, lalu Kalaluna meletakan ponselnya diatas nakas dan menatap malas kearah Kenzo.

"Apa?!" tanya Kalaluna malas.

Kenzo masih berdiri dan bersandar di pintu yang tertutup kembali. Kedua anak kembar itu jarang sekali terlihat mengobrol bersama atau dekat seperti saudara pada umumnya. Lebih tepatnya sih keduannya sama-sama malas berdekatan satu sama lain.

"Lo masih ngejar ketua Osis itu?" tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul dari mulut Kenzo.

Kalaluna mengerutkan keningnya bingung dan heran dengan pertanyaan dari kembarannya ini. Sejak kapan Kenzo peduli dengen kehidupan Kalaluna apalagi mengenai kisah percintaannya.

"Kenapa ya lo tanya gini? Tumben banget dan aneh menurut gue." Kalaluna menatap penuh selidik kearah Kenzo, tapi wajah santai Kenzo inilah yang membuat Kalaluna heran dan merasa ada sesuatu yang sedang di pikirkan oleh kembarannya.

"Cuma tanya doang," jawab Kenzo santai.

Kalaluna meliriknya sinis, "Sana deh keluar dari kamar gue. Males banget gue liat lo apalagi temen-temen lo yang suka rusuh itu."

Kenzo masih saja menatap Kalaluna di atas ranjang sana, yang dipikirkan Kenzo adalah ucapan temannya saat siang tadi di sekolah. Benarkah bosnya tertarik dengan kembarannya ini yang bahkan menurut Kenzo terlihat sangat tak menarik.

Kalau melihat wajah Kaivan tadi saat di sekolah, Kenzo baru kali ini mendapati bosnya tertarik dengan seorang cewek. Tak hanya Kenzo saja, tapi semua temannya dan beberapa orang di sekolah khususnya anak IPS juga tau kalau Kaivan sangat anti dengan cewek.

"Mending lo berhenti kejar sesuatu yang ngga mau lo kejar juga," ucap Kenzo.

"Maksud lo apa?"tanya Kalaluna tak mengerti.

Ceklek.

Brak!

Tak menjawab lagi, Kenzo malah langsung keluar dan menutup begitu saja pintu kamar milik Kalaluna.

"Woyyy main pergi aja lo!! Dasar ngga jelas!" seru Kalaluna.

Sedangkan di luar kamar, Kenzo berjalan menuruni tangga dan memgambil ponselnya yang ada di saku celanannya.

"Hm?" seseorang diseberang sana menerima panggilan dari Kenzo.

"Deketin aja kembaran gue, gue miris liat dia terus-terusan ngejar orang yang sama sekali ngga peduli sama dia," ucap Kenzo.

"Oke."

Tut.

Setelah melakukan panggilan, Kenzo mematikan panggilannya dan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku. Kenzo keluar rumah lalu menaiki motornya dan entah mau pergi kemana.

*****

Brak!

"Ups. Sorry ...."

Kalaluna menggeram kesal, masih pagi tetapi Pretya sudah membuat ulah dengan menabrak Kalaluna dan membuat kotak bekal di tangannya terjatuh dan tumpah begitu saja. Kalaluna dab kedua sahabatnya juga tau kalau Pretya sengaja.

"Lo! Masih pagi tapi lo udah bikin masalah sama gue. Mau lo apa, bitch?!" sentak Kalaluna.

Pretya malah tersenyum sinis, senang rasanya membuat Kalaluna kesal seperti ini.

"Sorry ya, tapi gue rasa mending kotak bekal lo itu dibuang aja deh. Lagipula, percuma juga nanti pasti ditolak sama Devan kalaupun ngga di tolak pasti dibuang di tempat sampah."

"Eh mulut lo ya sembarangan aja kalo ngomong ya! Awas aja nanti bakal gue buka semua kartu lo didepan umum baru tau rasa lo!" sentak Tiffany.

Pretya malah terkekeh pelan, "Coba aja kalau bisa. Gue sama sekali ngga takut karena Devan selalu percaya sama gue. Uh kasian banget sih jadi lo, percuma jadi primadona sekolah kalau dapetin Devan aja ngga bisa," ejek Pretya sambil memasang senyum sinisnya.

Kalaluna mendorong bahu Pretya sampai cewek itu terdorong kebelakang, "Lo liat aja bitch, siapa yang akan kalah diantara kita!"

Pretya awalnya mau membalas dorongan Kalaluna, tapi tak sengaja melihat Devan disana dan seketika Pretya langsung memasang wajah sendu nya sambil mengusap-usap lengannya.

"L-luna ... Gue minta maaf kalau ngga sengaja tumpah in bekel lo ... Beneran ngga sengaja Lun ...."

Kalaluna, Tiffany dan Maurin bingung seketika melihat tingkah Pretya yang langsung berubah seperti itu. Entah apa maksudnya, tapi yang jelas Pretya gampang sekali merubah ekspresi wajahnya dalam waktu singkat.

"Eh maksud lo apaan hah?!!" sentak Kalaluna.

"Jelas-jelas lo yang nabrak Luna dan lo sengaja, eh kenapa sekarang malah gini hah?!" Maurin juga ikut kesal dengan tingkah Pretya yang aneh.

Tiba-tiba saja Devan sudah berjalan mendekat lalu mendorong keras tubuh Kalaluna sampai hampir saja terjatuh.

"Gue udah bilang sama lo, jangan ganggu Pretya lagi!" bentak Devan tepat didepan Kalaluna.

Kalaluna memutar bola matanya malas, ternyata karena ada Devan yang membuat Pretya bisa akting secepat ini.

"Pliss ya Devan, kamu harus liat kalau cewek sialan ini yang udah tabrak aku dengan sengaja yang bikin bekal aku jatuh," Kalaluna berusaha menceritakan hal sebenarnya kepada Devan.

"Cewek sialan yang selalu kamu bela ini punya dua muka Devan! Kamu harus tau itu sebelum kamu di tipu sampe kapanpu-,"

"Stop! Jangan pernah lo katain Pretya cewek sialan. Karena dia ngga seperti lo, cewek murahan!" sentak Devan.

Kalaluna menggelengkan kepalanya, tak menyangka kalau akan di katai cewek murahan oleh Devan. Tapi Kalaluna harus terlihat biasa saja dan tak boleh terlihat lemah didepan Pretya.

Kalaluna melipat kedua tangannya didepan dada lalu tersenyum sinis dan berkata, "Heh, kamu gatau aja seberapa liarnya cewek yang kamu bela. Aku pernah liat dia di party dan joget sama cowok-cowok, udah pasti lah kalau cewek sialan ini adalah cewek liar yang pergaulannya bebas."

kedua mata Pretya menajam sempurna mendengar ucapan Kalaluna, sedangkan Devan sudah mengepalkan kedua tangannya.

"Jaga mulut lo!" bentak Devan, tangan kanannya sudah terangkat dan hendak menampar Kalaluna.

Kalaluna sudah memejamkan kedua matanya, pasrah kalau sampai di tampar oleh Devan. Tapi sayangnya ada sebuah tangan yang langsung menonjok wajah Devan begitu saja sampai cowok itu tersungkur di lantai.

Bugh!

"Jangan jadi banci yang berani nyakitin cewek. Mana ada ketua osis kayak gini!".

1
Queen Kya
gitu dong lunnn cari laki yg bs menghargai jgn laji yg sok jual mahalll
MID only
Lanjut sampai hamil muda trus punya anak kembar
MID only
Lanjut thor
MID only
Ku tunggu lanjutannya
MID only
Bagus bgt kak, semangat bikin lanjutannya!
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...
MID only
Ceritanya bagus bgt, sampai senyuman² sendiri pas bacanya
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
Syaoran
Ngga nyangka sebagus ini!
Senja Dilangit: makasih sayang udah mampir
total 1 replies
not
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
Senja Dilangit: makasih sayang sudah mampir
total 1 replies
Ning Dhiroh
Waduh, aku ikutan deg-degan baca nya. 😱😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!