Kris selalu di bully disekolahnya karena tak hanya lemah dan anak panti tapi juga memiliki wajah dibawah rata-rata. Suatu hari ia mendapatkan sistem pilihan, dia harus memilih satu dari dua pilihan setiap harinya. Mampukah Kris menjadi orang kuat dan kaya raya seperti impiannya dengan adanya sistem ditubuhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irfan Sajilie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Memilih cash back 5 kali lipat
''BOSSSSS'' teriak Tomy dan Yudi menghampiri Erik yang sudah tak sadarkan diri.
Mereka berdua melirik Kris dengan ketakutan sebab aura Kris nampak berbeda dari kemarin saat mereka memukulinya habis-habisan.
''tunggu'' desis Kris saat Tomy dan Yudi ingin membawa Erik pergi dari kantin.
''a-ada apa?'' tanya Tomy terbata-bata.
''sebelum kalian pergi, ganti bakso gue dulu'' jawab Kris dengan dingin.
''o-oke'' jawab Tomy kembali terbata-bata, segera ia menuju warung kantin dan memesan dua mangkok bakso lalu mengantarkannya pada Kris.
''kenapa ada dua?'' tanya Kris bingung.
''kom-kompensasi'' jawab Tomy gugup.
''hhmmm bagus, pergilah'' ucap Kris sambil mengibaskan tangannya.
Segera Tomy membantu Yudi mengangkat bos mereka dan pergi dengan cepat dari kantin.
Semua itu disaksikan oleh seluruh murid yang ada dikantin dengan tatapan terpana. Mereka tak menyangka orang yang sering dibully, hari ini membalas dengan hanya satu pukulan saja.
Dengan apa yang dilakukan Kris hari ini, mereka akan berpikir ratusan kali kalau ingin mengusik Kris.
'tak apalah tadi diusik mereka, sekarang malah dapat dua mangkok bakso gratissssss' batin Kris senang.
Beberapa murid kembali makan dengan sesekali melirik Kris, mereka tak menyangka bahwa Kris selama ini menyembunyikan kekuatannya.
''ternyata dia sangat kuat'' bisik salah satu siswa.
kurasa dia sudah muak dibully setiap hari makanya kali ini melawan'' bisik siswa lainnya.
''Kris keren bangetttt'' puji seorang siswi sambil memandang Kris dengan berbinar.
Waktu terus berputar dan akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, Erik sudah tersadar satu jam yang lalu namun masih diam di UKS karena teringat dengan kejadian di kantin tadi.
Ia tak melihat pergerakan Kris saat memukulnya, yang ia rasakan adalah wajahnya yang tiba-tiba dipukul dengan sangat kuat hingga kegelapan menghampirinya karena tak sanggup menahan rasa sakitnya.
'sialan sejak kapan dia sangat kuat, apa selama ini dia menyembunyikan kekuatannya. Ya sepertinya begitu. Berani sekali dia mempermainkan gue, awas saja lo Kris' batin Erik tak terima dengan kekalahannya yang teramat memalukan karena tumbang hanya dalam satu kali pukul.
Erik berpikir kalau ia tak bisa mengalahkan Kris maka ia akan menyewa orang lain untuk memberinya pelajaran nantinya.
Kris sudah sampai di kontrakannya lalu bersitirahat sambil menunggu malam tiba untuk bekerja di cafe seperti biasanya.
Malam datang dengan cepat dan Kris sudah ada dicafe tempatnya bekerja, dan malam ini ia harus lembur karena ada yang mengadakan pesta ulang tahun di cafe dan ternyata semua tamu yang datang adalah wanita cantik yang memiliki umur kisaran 25 tahun hingga 30 tahun.
Totalnya ada tujuh wanita dan semuanya sangat cantik-cantik hingga para pelayan cafe berbinar cerah.
Para pelayan cafe berebutan ingin melayani mereka sedangkan Kris malah asik membereskan meja dan melakukan hal lainnya.
Salah satu wanita dari tujuh wanita cantik yang merayakan pesta menjadi tertarik pada Kris yang malah asik bekerja.
''panggil dia kesini'' ucapnya pada salah satu pelayan sambil menunjuk Kris.
karena mereka diperintahkan untuk menuruti setiap permintaan mereka, dengan terpaksa pelayan itu memanggil Kris.
''Kris lu dipanggil mereka tuh'' ucapnya.
Dengan berat hati Kris menemui sekumpulan wanita yang sedang berpesta itu.
''ada apa?'' tanya Kris dengan suara beratnya, karena perubahan tubuhnya yang besar dan berotot membuat suaranya juga ikut berubah.
Wanita yang memanggil Kris menyeringai saat mendengar suara Kris sedangkan keenam wanita lainnya langsung menoleh pada Kris sesaat setelah Kris bertanya.
Meskipun seragam pelayan cafe menggunakan lengan panjang namun masih belum bisa menutupi seluruh otot Kris sehingga hal itu membuat ketujuh wanita itu melotot.
Salah satu wanita mendekat pada Kris lalu menarik Kris untuk mendekat kearah mereka, setelahnya mendorong Kris untuk duduk disamping wanita yang sudah memanggil Kris.
BRUK
Wanita yang mendorong Kris juga duduk disamping Kris lalu mulai bersikap nakal.
Awalnya ia memegang bahu Kris lalu tangannya bergerak turun menuju dada bidang Kris.
''hhmmmm sangat bagus'' pujinya dengan tangan yang terus mengelus dada bidang Kris.
Kris santai saja saat diperlakukan seperti itu sedangkan teman-teman kerjanya malah menggigiti bibir mereka. Ada yang iri dengan Kris, ada yang ikut terbawa suasana membayangkan seandainya Kris adalah dirinya, bahkan ada yang sampai mematung dan menahan nafas.
Tangan si wanita semakin nakal dan berniat turun menuju celana Kris namun segera ditahan oleh kris.
''kakak tolong jaga sikapmu''
Lagi-lagi suara Kris membuat ketujuh wanita itu melayang dan meremang.
''kakak?'' beo si wanita.
''ya kakak, karena aku masih seorang pelajar'' angguk Kris lalu melepaskan genggaman tangannya tadi pergelangan si wanita.
Si wanita nampak cemberut saat Kris melepaskan tangannya karena ia masih ingin di pegang oleh Kris.
''hohoho ternyata malam ini kita menemukan adik manis'' celetuk salah satu wanita.
''kakak aku bukan adik manis tapi aku adik jelek dari panti, tolong lepaskan aku'' ucap Kris lalu segera pergi dari sana dengan dipandangi ketujuh wanita itu.
'pria yang menarik' batin wanita yang memanggil Kris sebelumnya.
''bodoh lu Kris, kalau gue jadi elu mah gue nggak bakalan pergi dari sana'' ucap salah satu teman kerja Kris.
''betul itu. Bagaimana kalau dia memberikan penilaian buruk tentangmu pada bos, kamu pasti akan dipecat'' sahut teman kerja Kris yang lainnya.
''lagian pasti enak kalau tubuh kita dielus-elus oleh mereka, ehh kamu malah membuang kesempatan itu'' sahut pelayan yang memanggil Kris, sudah dari awal ia tak terlalu suka dengan Kris sebab Kris sering dipuji bos mereka karena Kris rajin.
'kalau mereka memberiku nilai buruk sehingga aku dipecat bos maka tak masalah, aku punya sistem dan aku yakin sistem bakalan memberiku uang. Setelah aku mendapat uang dari sistem maka aku akan berhenti dari cafe ini sebab waktu tidurku banyak berkurang karena bekerja disini' batin Kris tak masalah kalau ia dipecat.
Tepat pukul tiga malam barulah kris sampai dirumahnya, ia segera tertidur tanpa mandi karena sudah cukup lelah. Seandainya tubuhnya belum mendapat kekuatan dari sistem maka bisa diastikan ia akan pingsan dua jam yang lalu saat berada didalam cafe.
Pagi datang dengan cepat, Kris terbangun dengan disambut layar hologram.
'semoga saja ada pilihan uang' batin Kris penuh harap.
Ia segera menghadap layar hologram dan membaca tulisan yang tertulis didalamnya.
[sistem pilihan harian]
cashback 5 kali lipat
uang 1 trilyun rupiah
Mata Kris segera berbinar cerah saat melihat dua pilihan tersebut dan setelahnya menimbang pilihan mana yang harus ia pilih.
''uang satu trilun memang sangat banyak tapi akan tetap habis kalau sering digunakan, kalau cashback lima kali lipat tak akan habis. Jadi aku pilih cashback lima kali lipat saja'' Kris menekan pilihan nomor satu.
''hahaha dengan pilihan ini maka uangku akan semakin berlipat ganda saat belanja nanti'' tawa Kris lalu segera menuju kamar mandi, ia harus cepat agar mendapat giliran pertama.