NovelToon NovelToon
Iblis Penyerap Darah S2

Iblis Penyerap Darah S2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Misteri / Balas Dendam / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Lanjutan dari novel Iblis penyerap darah, untuk baca season 2 gak wajib baca season 1,tapi kalau mau baca itu lebih bagus.

​Kaisar Mo Tian adalah tirani hidup. Dikenal sebagai Iblis Darah Abadi, ia memimpin Kekaisaran dengan tangan besi dan kegilaan yang disengaja. Bagi Mo Tian, kesetiaan adalah segalanya; pengkhianatan dibalas dengan pembantaian brutal—seperti yang dialami para pemberontak Sekte Tinju Api, yang dihancurkan tanpa sisa olehnya dan Liu Bai, sang Tangan Kanan yang setia namun penuh kepedulian.

​Di mata rakyatnya, Mo Tian adalah monster yang mendamaikan dunia melalui terror. Namun, di balik dominasinya yang kejam, bersembunyi luka lama dan kilasan ingatan misterius tentang seseorang Seorang wanita cantik misterius yang mampu memicu kegelisahan tak terkendali.

​Siapakah dia? Apakah dia adalah kunci untuk menenangkan Iblis Darah, atau justru pedang bermata dua yang akan menghancurkan Takhta Abadi yang telah ia bangun?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: ​ Pilihan Darah dan Kematian

​Kaisar Mo Tian berhenti melayang di atas Pegunungan Es Abadi yang puncaknya menjulang tinggi, diselimuti badai salju tipis. Di depannya, sekitar seratus meter jauhnya, berdiri seorang kultivator berbaju hitam legam dengan aksen biru tua, wajahnya tertutup rapat oleh topeng perak yang dingin.

​"Apakah kau utusan Kaisar Langit?" Kaisar bertanya dengan senyum mengejek yang sinis.

"Dari aura arogansi ini, sepertinya kau memang suruhan bajingan munafik itu." Kaisar tidak memberikan jeda atau kesempatan bagi musuhnya untuk menjawab.

​"Sombong sekali kau, Kaisar Darah! Seharusnya kau berterima kasih kepada Tuanku karena masih diizinkan hidup, dasar bedebah hina!" Orang bertopeng itu mulai murka, suaranya terdistorsi oleh topeng itu, terdengar serak dan tajam.

​Sebuah aliran energi berwarna biru cerah mulai mengelilingi tubuhnya, berputar seperti badai mini. Dengan gerakan tajam, dia mengambil artefak pedang tingkat tinggi yang berkilauan mematikan dari punggungnya.

​"Kaisar memberimu dua pilihan antara Tunduk atau Mati?" Mo Tian justru memiringkan kepalanya dan dia tertawa renyah, seolah mendengar lelucon terbaik "Tunduk? Hahaha! Itu lucu sekali, Kawan. Sampai kapan pun, aku tidak akan tunduk kepada siapa pun! Sekalipun aku harus mati berkeping-keping!" Kaisar Darah mengibaskan Pedang Iblisnya.

​Aura merah pekat, yang berbau logam dan darah, perlahan semakin padat dan banyak. Energi itu terasa mengerikan dan sangat mengintimidasi, membawa hawa dingin dari neraka. Mata di gagang Pedang Iblis tersebut bergerak-gerak, menatap musuhnya dengan penuh nafsu dan intimidasi.

​"Kalau itu pilihanmu, maka kau harus terima konsekuensi paling menyakitkan!" Orang bertopeng mulai bersiap untuk bertarung. Energi biru murni dan surgawi mengelilingi sekitarnya, bertolak belakang dengan aura Mo Tian.

​Energi yang bertolak belakang itu—merah yang brutal dan biru yang suci—mulai bertabrakan di udara, menciptakan gelombang kejut yang kuat, membuat gunung di bawahnya bergetar hebat.

​Akibat getaran itu, Salju dan es di puncak gunung mulai goyah, retak, dan berjatuhan ke jurang, sehingga terjadi longsor besar, suaranya menggelegar seperti guntur.

​Kaisar Darah mengangkat satu tangannya, jari telunjuknya memutar perlahan seolah memutar kunci "Ruang Darah!" Seketika, darah pekat mulai membentuk sebuah formasi pelindung, tirai energi merah tua yang tebal, yang menghalangi dunia luar dari energi kuat mereka.

​Kaisar dapat memanipulasi ruang dan energi dengan sangat mudah, seperti menggerakkan air di telapak tangannya. Formasi merah pekat itu mengelilingi area yang akan menjadi pertarungan mereka, memisahkan mereka dari dunia fana.

​Orang bertopeng tampak tidak panik sedikit pun. Dia tetap tenang dan diam memerhatikan.

"Cih, kau terlalu memperdulikan manusia fana yang lemah, Kaisar Darah. Itu kelemahanmu." Orang bertopeng mengeluarkan Aura qi yang sangat luar biasa, kekuatannya mendorong balik udara, sehingga mampu membuat Formasi penghalang antara ruang dimensi dan dunia luar bergetar hebat.

​Kaisar Darah cukup takjub dengan kekuatan mentah musuhnya. Senyum liarnya melebar. Dia kemudian melesat maju dengan sangat cepat, hanya menyisakan bayangan merah di tempatnya berdiri. Pedangnya semakin mengeluarkan energi merah brutal yang siap menelan dan mencabik-cabik apapun.

​"Teknik Darah Tebasan Iblis Kematian!"

​Kaisar mengambil ancang-ancang lalu menebas dengan sangat kuat dan cepat. Kilatan energi mengerikan itu berbentuk cakar raksasa, hampir menutupi sebagian tubuh Kaisar Darah.

​Orang bertopeng mulai bersiap. dia memperkuat kuda-kudanya, akarnya seolah tertanam ke es, lalu mengangkat pedangnya secara vertikal di depan dada, seolah pedang itu adalah tameng surgawi.

​"Teknik Pedang Langit!"

​Dia ikut menyerang dengan kecepatan gila-gilaan yang tidak manusiawi. Dentingan pedang yang memekakkan telinga terdengar sangat kencang, seperti ledakan sonik, dan membuat Formasi Darah yang Kaisar ciptakan sampai retak dan mengeluarkan bunyi derit mengerikan.

​Benturan kedua pedang itu sudah dapat membuat dunia fana mengalami perubahan geografis. Liu Bai dan pasukan yang berada di luar Formasi berusaha melindungi mereka dengan sekuat tenaga, mengerahkan semua qi mereka.

​Dunia fana berguncang hebat dan cuaca menjadi semakin buruk. Kilat dan petir menyambar mengerikan, berwarna ungu dan hijau, seakan-akan Alam Semesta sendiri sedang menyaksikan pertarungan dua kultivator tingkat atas itu.

​Kaisar dan musuhnya saling mendorong pedangnya, otot-otot lengan mereka menegang maksimal. Energi merah darah dan biru bertabrakan, berkilauan ganas, dan saling menyerang satu sama lain.

​Kaisar Darah mendorong pedangnya ke depan dengan kekuatan yang tiba-tiba berlipat ganda, sehingga orang bertopeng terhempas sedikit ke belakang. Kaisar tersenyum bengis, matanya menyala merah, ia mengejek musuhnya.

​"Bajingan ini!" Orang bertopeng yang merasa terhina di depan utusan yang seharusnya ia bunuh dibuat murka atas sikap Kaisar Darah. Dia kembali maju dengan sangat cepat dan sudah berada tepat di depan Mo Tian dalam sekejap mata.

​Tebasan dan tebasan terus terjadi, meninggalkan jejak energi biru dan merah yang membentuk spiral kematian. Bagi orang-orang yang melihat pertarungan itu dari luar, yang mereka lihat hanyalah sebuah kilatan energi yang terus bergerak cepat dan saling melahap.

​Mereka terus terbang dari kanan ke arah lain, membentuk pola zig-zag yang tak terduga. Pertarungan mereka terlihat sangat setimbang dan brutal, dan tidak ada yang mampu melukai satu sama lain secara fatal.

​"Teknik Darah Tusukan Darah Memangsa!"

​Pedang Iblis Kaisar semakin mengerikan. Ujung pedangnya menjadi lebih tajam dan muncul gerigi-gerigi tajam yang berdenyut, yang mampu merobek apapun yang menyentuhnya.

​Sebuah tusukan gila dan tidak terduga melesat maju ke arah perut orang bertopeng. Melihat serangan itu, orang bertopeng melotot kaget. Dia mengangkat kakinya satu ke belakang, memposisikan diri untuk serangan balik.

​Pedangnya ia dorong ke belakang dan bahunya sedikit ke bawah"Berani sekali kau bersikap sombong di hadapanku, sialan!" Energi qi yang sangat besar dan pekat mengaliri pedangnya, mengubah bilah pedang perak itu menjadi biru berkilauan.

​Lalu dengan kecepatan cahaya, pedangnya ia luncurkan untuk melawan tusukan pedang Kaisar.

​KLANG! Suara baja beradu yang memekakkan telinga!

​Gesekan pedang kembali terjadi, percikan api dan energi beterbangan. Pedang Iblis Kaisar seakan-akan berteriak minta tumbal untuk ia lahap.

​Semakin lama pedang itu beradu, maka semakin kuat juga Pedang Kaisar Darah. Pedangnya semakin mengerikan dan tampak sorot mata Iblisnya semakin tajam dan haus akan kekuatan mangsanya.

​Orang bertopeng yang memiliki kesempatan, menendang perut Mo Tian dengan kekuatan penuh.

​BUGH! Suara benturan keras yang meredam suara pedang!

​Kaisar Darah terlempar sangat jauh sampai menabrak dinding Formasi Darahnya, membuat retakan besar dan dalam. Orang bertopeng berbalik, melipat tangan di dada, mengejek Mo Tian dengan senyuman sinisnya.

​"Hanya segini kekuatanmu?!" Mendengar itu, Kaisar justru tersenyum kecil, darah menetes dari sudut bibirnya. Dia perlahan bangkit kembali dan terbang melayang, postur tubuhnya tetap tegak dan arogan.

​"Ya, hanya segini!" Kaisar menatap rendah orang bertopeng seakan-akan dia sudah merasa akan memenangkan pertarungan ini, nada suaranya dipenuhi keyakinan yang menjengkelkan.

​Orang bertopeng marah akan sikap Mo Tian. Rahangnya mengeras di balik topeng, urat di lehernya menegang, dan sorot matanya tajam dan penuh niat membunuh yang murni.

​Dia kembali menerjang maju untuk menghabisi Kaisar Darah.

​"Teknik Sepuluh Ribu Tebasan Langit!"

​Tidak sampai satu detik, Orang bertopeng sudah berada di depan Kaisar yang sedang mengelap darah di bibirnya dengan punggung tangan.

​Tubuhnya menunduk setinggi perut dengan pedang di belakang, siap mengeluarkan teknik tebasan gilanya yang mematikan.

​"Mati kau!" Dengan senyum percaya diri, orang bertopeng tersenyum seakan-akan dia pasti akan membunuh Kaisar.

​Sebuah tebasan gila-gilaan dan masif mulai dilancarkan dengan kecepatan yang sangat cepat, menghasilkan suara desingan tiada akhir. Saking cepatnya setiap tebasan yang dikeluarkan oleh orang bertopeng, itu mengiris ruang itu sendiri. Membuat Formasi Darah yang diciptakan Kaisar Darah Mo Tian hancur berkeping-keping dan menghilang seperti debu.

​Dan menyisakan sebuah aliran goresan energi biru pekat akibat efek dari serangan orang bertopeng.

​Orang bertopeng hanya membutuhkan waktu selama dua detik penuh intensitas untuk melakukan seribu tebasan. Dan tahu-tahu dia sudah berada di belakang Kaisar dengan posisi tegak, tanpa luka dan terengah-engah.

​"Sudah kubilang, kau akan mati, Kaisar Darah!" Orang bertopeng mengangkat pedangnya dan memasukkannya lagi di sarung pedangnya yang berada di punggungnya, sebuah gestur yang menunjukkan akhir pertarungan.

​Setelah ia menyimpan pedangnya, Dia seperti enggan melihat ke belakang seakan-akan ia yakin akan kemenangannya. Sedangkan di belakang orang bertopeng, Kaisar Darah berdiri dengan tubuh yang dipenuhi goresan luka dangkal, dan pakaiannya robek di beberapa tempat.

​"OHOK! OHOK!" Darah segar keluar dari mulut Kaisar Darah. Tapi dia tetap mempertahankan postur tubuhnya dengan arogan, dagunya terangkat.

​"Mati? Kau yang mati, Dasar Bodoh!" Suaranya pelan namun penuh kesombongan tak tertandingi "Lihatlah siapa yang akan mati!" Kaisar Darah berbalik ke arah orang bertopeng yang sedang membelakanginya.

​"Hahaha! Apa yang kau..." Orang bertopeng tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh dan dingin di mulutnya "OHOK!" Dia batuk darah, jumlahnya jauh lebih banyak dari darah Mo Tian.

​Orang bertopeng melotot tidak percaya akan apa yang terjadi "A-apa yang kau lakukan?" Dia kebingungan, seharusnya dia tidak mengalami luka apapun.

​Orang bertopeng bahkan tidak merasa bahwa Kaisar Darah dapat menyerang balik saat ia melakukan teknik seribu tebasannya tadi.

​Mo Tian tertawa, suaranya keras dan liar. Dia mengusap darah di mulutnya dengan kain di tangannya "Aku hanya mengambil jantungmu! Hahaha!" Sebuah organ dalam berupa jantung, masih berdetak dengan ritme lemah, berada di tangan Kaisar Darah.

​Jantung itu, walaupun dipisahkan dari inangnya, dia tetap berdetak normal. Orang bertopeng perlahan berbalik dengan lemas, tubuhnya kehilangan energi. Wajahnya yang awalnya penuh kesombongan kini berubah menjadi raut wajah tidak percaya dan penuh ketakutan.

​"T-tidak... tidak mungkin! Seharusnya serangan ku sempurna. Kapan kau menyentuhku?" Dia tidak menyangka akan dilukai oleh musuhnya dengan cara sehina dan semenyedihkan ini.

​"Tidak mungkin apanya? Ketika kau melakukan teknik sampahmu tadi. Aku memang sengaja membiarkan kau melukaiku, agar aku dapat menyerangmu tanpa kau sadari." jelas Kaisar. Senyumnya adalah janji kematian.

​Formasi Darah yang Mo Tian ciptakan perlahan hancur dan menghilang seperti kabut di pagi hari. Pedang Iblisnya meronta-ronta di tangan Mo Tian, seperti ingin sesuatu.

​"Kau ingin ini?" Kaisar menatap pedangnya. Pedang Iblis menatap jantung itu dengan penuh harap dan nafsu "Kalau begitu ini milikmu, Nak." Kaisar melempar jantung itu kepada pedangnya.

​Pedang Iblis tiba-tiba berubah kembali dan membentuk sebuah mulut dengan gerigi tajam yang sangat mengerikan, seolah itu adalah makhluk hidup yang kelaparan.

​Jantung itu dilahap dan dicerna dengan sangat brutal. Darah dari jantung sedikit berhamburan keluar dan mengotori pakaian Kaisar Mo Tian dengan noda merah pekat.

​Orang bertopeng yang melihat ini sangat murka, amarahnya membakar sisa energinya. Tapi ia tidak dapat melakukan apa-apa karena ia tahu umurnya sudah tidak lama lagi.

​"K-kaisar Langit... pasti akan membunuhmu! Camkan itu, sialan!" Orang bertopeng mulai kehilangan kendali akan dirinya. Tatapan matanya perlahan menutup dan dia tidak dapat menahan tubuhnya untuk terbang.

​Dengan cepat orang bertopeng jatuh ke tumpukan salju di bawah, membentuk cekungan kecil di es yang dingin.

​"Kaisar Langit, ya? Jika dia memang kuat, kenapa dia tidak turun tangan sendiri untuk membunuhku? Apa jangan-jangan dia sedang sibuk bersembunyi?" Kaisar Darah Mo Tian menebak-nebak apa yang terjadi, terdengar santai meskipun baru saja menghadapi maut.

​Dia memang sudah diincar oleh Kaisar Langit yang berada di Alam Keabadian Tertinggi. Mo Tian sudah tahu alasan mengapa ia diincar. Alasannya karena dia telah mengganggu wilayah kekuasaan Kaisar Langit, yaitu Dunia Fana, yang seharusnya menjadi wilayah 'permainannya'.

​Mo Tian kemudian menatap ke bawah, lalu perlahan turun. Setelah berada di bawah, dia menatap orang bertopeng yang sudah tidak bernyawa dan membeku itu.

​Kaisar Darah mengarahkan tangannya, lalu menyerap semua qi dan vitalitas orang bertopeng. Tubuh musuhnya mengering dengan cepat, hanya menyisakan kerangka yang dingin.

​Sedangkan untuk tulang-tulangnya, ia berikan kepada Pedang Iblisnya, yang bersenandung puas setelah berpesta. Kaisar kemudian kembali terbang dan pergi menuju istana Kekaisaran miliknya.

​Setelah pertarungan berakhir, aula utama Kekaisaran Darah Abadi terasa sunyi dan agung. Kaisar Mo Tian duduk di singgasananya, mata merahnya sedikit lelah. Liu Bai datang menghadap dengan sangat hormat, berlutut dengan satu lutut di hadapan tuannya.

​"Kaisar, semua warga telah kami amankan dan syukurlah, tidak ada korban jiwa." lapor Liu Bai, suaranya lega.

​Kaisar terlihat tenang dan memberi pujian kepada semua bawahannya "Bagus! Kalian sudah bekerja dengan sangat baik. Kalian boleh pergi sekarang. Dan bersihkan sisa-sisa pertempuran di Pegunungan Es."

​Liu Bai dan semua bawahannya berdiri lalu membungkuk memberi hormat "Baik, Kaisar. Terima kasih atas kemurahan hati Anda." mereka kemudian berbalik dan pergi meninggalkan aula utama Kekaisaran.

​📝 Cerita Bonus (Pandangan Warga Biasa)

​Seorang warga yang saat itu sedang berada di atas pohon —namanya Pak Tua Acong— langsung panik akibat gempa besar itu, rasanya seperti dunia akan terbelah. Apalagi kilat dan petir menyambar gila, warnanya tidak seperti kilat biasa.

​"Tolong! Aku takut!" Pak Tua Acong memeluk dahan pohon yang bergoyang hebat akibat angin kencang. Tiba-tiba, pohon yang ia tempati perlahan miring.

​"T-tidak! Pohonnya tumbang!" Jantungnya seakan-akan akan lepas. Dia merasa takut dan terkejut hingga air mata mengalir.

​Dia memejamkan matanya dan berharap ia masih hidup. Semakin lama, ia merasa seperti melayang lembut di udara, seperti kapas yang tertiup angin.

​"A-apa aku selamat?" dia membuka matanya dan melihat Liu Bai sedang memangkunya dalam gendongannya "T-Tuan Liu Bai..." Dia terkejut karena ternyata dia telah diselamatkan oleh Liu Bai.

​Warga itu tampak senang karena dapat melihat tangan kanan Kaisarnya dari dekat.

​"Tuan Liu Bai, kau keren sekali, bahkan lebih keren dari bintang pendongeng!" Batin warga itu, sekaligus sedikit malu karena dipeluk oleh jenderal setampan itu.

1
Jack
Ummm, mengerikan😱
Si Hibernasi: /Toasted/
total 1 replies
Pembaca Setia
Semangat teruzzzz💪
Si Hibernasi: /Drowsy/
total 1 replies
Kala Kala
Hmmm/Doubt/
Hana cantik
💣/Toasted/
Kalo Balo
Bunga meluncur Thor👍
Si Hibernasi: bunga matahari
total 1 replies
Bahlil
👍
Roy Roy: 🗣️🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕
total 4 replies
Slime Hijau
💪💪💪💪💪
Slime Hijau
Jozzzzz/Determined/
Budi arie
semangat Thor💪
Si Hibernasi: Zzzzz
total 1 replies
Maul Ana
/Skull/
Nauli Rahman
/NosePick/
Nauli Rahman
/Determined/
Nauli Rahman
Menyesal kemudian/Facepalm/
Kala Kala: /Applaud//Applaud//Applaud//Whimper//Scowl/
total 2 replies
Kereta
Oke siap Thor/Sly/
Si Hibernasi: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kereta
/NosePick/
Kereta
/Hunger/
Kereta
/Applaud/
Kereta
🤨
Si Hibernasi: /Tongue/
total 1 replies
Si Hibernasi
damai dulu
Si Hibernasi
Naik jabatan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!