NovelToon NovelToon
Suara Dari Balik Sajadah

Suara Dari Balik Sajadah

Status: tamat
Genre:Spiritual / Cinta Terlarang / Trauma masa lalu / Cintapertama / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: Caeli20

Maheswara merasakan sesuatu yang berdiri di bagian bawah tubuhnya ketika bersentuhan dengan wanita berhijab itu. Setelah delapan tahun dia tidak merasakan sensasi kelaki-laki-annya itu bangun. Maheswara pun mencari tahu sosok wanita berhijab pemilik senyum meneduhkan itu. Dan kenyataan yang Maheswara temukan ternyata di luar dugaannya. Membongkar sebuah masa lalu yang kalem. Menyembuhkan sekaligus membangkitkan luka baru yang lebih menganga.
Sebuah sajadah akan menjadi saksi pergulatan batin seorang dengan masa lalu kelam, melawan suara-suara dari kepalanya sendiri, melawan penghakiman sesama, dan memenangkan pertandingan batin itu dengan mendengar suara merdu dari Bali sajadahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caeli20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Aku Mencintaimu

Hana baru saja meletakan tas nya di atas meja di kamar kostnya. Hari ini jam mengajarnya cukup padat, hanya jeda istirahat.

Hana menge-scroll hp nya sembari berbaring di kamar nya. Dia sedang berhalangan jadi tidak menjalankan sholat.

Mata Hana melihat pesan teks baru. Dia membuka pesan itu. Fotonya bersama Maheswara saat di mobil tadi

Ini pasti nomornya Mahes. (Hana).

Hana menyimpan nomor Maheswara.

Hana memandang foto itu lagi.

"Aku belum bisa membuka pintu hatiku seutuhnya padamu, Mahes. Terlalu banyak rahasia kelam dalam hidupku. Aku tidak mau kecewa karena penolakan mu nanti. Biarlah kita seperti ini saja dulu," gumam Hana.

"Tapi dia mencintaimu. Ingat setiap perlakuannya begitu manis dnlan lembut terhadapmu," tiba-tiba Sena muncul di sudut ruangan.

"Aku pikir semua laki-laki akan begitu pada wanita jika ada maunya. Tapi begitu yang diinginkan nya sudah diperoleh, sikap manis dan lembut itu akan berubah tawar dan kasar," gumam Hana.

**

Dokter Farid baru saja masuk ke dalam rumah.

"Ayaaahhh," seru Ayra berlari ke arah dr. Farid.

Dokter Farid tersenyum lebar sambil merentang sebelah tangannya. Tangan yang satunya lagi menentang tas kerjanya.

"Ayra sudah mandi?," Dokter Farid mencium kepala Ayra dalam dekapannya.

"Sudah. Tadi pake shampo yang bau strawberry. Ayra gak suka yang bau orange,"

"Ya sudah, nanti belinya strawbery saja. Gak usah beli orange,"

"Ayra masak untuk ayah,"

"Oh ya, gak capek tiap hari masak untuk ayah?,"

"Gak dong. Ayah gak capek tiap hari kerja cari uang untuk Ayra, kan?,"

"Ohh, tentu tidak. Ayah malah senang bekerja,"

"Nah itu, Ayra juga begitu. Ayra gak akan capek masak untuk ayah. Ayo liat masakan Ayra," Ayra menarik tangan dr. Farid.

"Ayoo, ayah juga sudah lapar, tidak sabar,"

Dokter Farid mengikuti langkah putrinya dengan tawa bahagia.

Mudah-mudahan makanan hari ini usus friendly. Kemarin dia masak pentol yang kalau dilempar ke kucing, kucingnya pasti pingsan. (dr. Farid).

**

Maheswara menepikan mobilnya. Setengah jam lagi dia tiba di rumahnya. Dia teringat Hana belum membalas pesan foto yang dikirimnya.

Maheswara menekan panggilan ke nomor 'Calon Istriku emoticon hati putih dua'.

"Waalaikumsalam, dimana?," Maheswara berusaha berujar selembut mungkin.

"Di kost," jawab Hana singkat.

"Aku sebentar lagi tiba di rumah,"

"Alhamdulillah,"

"Iya, Alhamdulillah," suasana jadi canggung,

"Ehhm, Hana, sudah makan?,"

Pertanyaan macam apa itu Maheswara. Kamu kayak anak SMP yang baru pacaran. (Maheswara).

"Sudah. Mahes?,"

"Sudah, tadi singgah makan di rest area. Tapi ini sudah lapar lagi soalnya sepanjang jalan hujan,"

"Hati-hati bawa mobilnya. Jangan ngebut-ngebut,"

Hati Maheswara melonjak mendapat perhatian kecil dari Hana.

"Siapp, ibu bos," Maheswara terkekeh.

"Hana...,"

"Ya?,"

"Aku mencintaimu,"

Hana hening.

"Tidak usah dijawab. Biar aku saja yang akan selalu mengatakannya. Hana cukup diam saja. Yang penting Hana tidak pergi dari sisiku," lanjutnya, "Nanti ku telpon lagi ya,"

Panggilan berakhir.

"Kenapa rasanya seperti baru pertama kali jatuh cinta," gumam Maheswara.

Sebelum melanjutkan perjalanannya, dia mengganti wallpaper layar depannya dengan foto selfie mereka berdua.

**

Hana terdiam sejenak. Dia tidak harus membalas apa untuk kata-kata manis dari Maheswara.

"Ya Allah, kalau dia adalah jodoh ku dekatkanlah. Tapi kalau bukan, jangan biarkan hati ini terikat padanya. Jauhkanlah kami," doa Hana.

**

"Ahhh, ayah kenyang," ujar dr. Farid seraya mengusap-usap perutnya.

"Yeaayy," Ayra bertepuk tangan.

"Tuan, sudah mau ditaruh?," bibi mendekat pada dr. Farid sambil setengah berbisik.

"Jangan dulu. Sebentar saja. Aku menunggu Bunda," ujar dr. Farid setengah berbisik juga.

Bibi mengangguk. Dia menunggu dulu untuk menghidangkan makan malam sesuai petunjuk dr. Farid. Dokter Farid tidak ingin mengecewakan Ayra yang hari ini belajar membuat cenil warna warni yang teksturnya seperti makan karet gelang. Mana sepiring penuh lagi. Tapi dr. Farid tetap menghabiskannya agar Ayra tidak kecewa.

"Assalamualaikum," ujar Ratna Dewi baru pulang. Wajahnya lesu dan terlihat kelelahan.

Ayra berlari ke arah bundanya dan mencium tangan,

"Ayra, sepertinya sudah jam belajar kan," ujar dr. Farid, "Ayo masuk kamar, belajar ya,"

"Iya ayah," Ayra berlari ke lantai dua.

Dokter Farid menoleh pada istrinya sembari menarik kursi di sampingnya agar istrinya duduk di situ.

Ratna Dewi duduk dengan wajah lesu.

Dokter Farid memijat pundak istrinya, tidak langsung bertanya apa-apa. Dia membiarkan Ratna Dewi mengatur napasnya dulu.

Ratna Dewi memperbaiki posisi duduknya.

"Bunda baru balik dari pesantren," Ratna membuka pembicaraan.

"Sudah bicara dengan Ibu Nyai?,"

"Sudah. Bunda sudah cerita semuanya. Bu Nyai akan membantu untuk mencari informasi,"

Dokter Farid mengusap pundak istrinya,

"Bunda telah berusaha. Selebihnya ikhtiar saja. Allah yang menentukan jalan," dr. Farid memperlihatkan senyumannya pada Ratna, "Bunda mandi dulu lalu kita makan malam. Ayah masih lapar tadi baru makan cenil rasa karet gelang, hehe,"

Ratna Dewi tersenyum kecil mendengarnya. Dia sudah tahu itu pasti kerjaan Ayra.

1
Ruben
terbaik. ini baru karya.
Caeli: makasih supportnya kak ruben😍🙏

jangan lupa mampir di karyaku yang lain ya kak🙏 sedang on going :
- Pada Ibu Pertiwi Kutitipkan Cintaku
- Ketika Matahari Terbenam

makasih kak🙏
total 1 replies
Sri Wahyuni
kak kasih ending yang g sad donk..... masyaallah 💪💓
Caeli: hehehe.. masih ada kelanjutannya kak Sri di Suara dari Balik Sajadah 2. terbit bulan depan. Kasih jalan berliku dulu untuk Mahes supaya jadi pembelajaran bagi orang di luar sana agar mikir2 dulu sebelum melakukan sesuatu🤗

Sambil tunggu kelanjutannya, mampir juga di novelku yang lain ya kak, yang lagi on going :
- Kutitipkan Cintaku Pada Ibu Pertiwi
- Ketika Matahari Terbenam.

makasih sudah berkontribusi dalam karya2ku kak😍🤗🙏
total 1 replies
Wiwi Mulkay
ini masih ada lanjutan lagi ngak
Caeli: terbaik kak wiwi😍🤗
total 6 replies
Syafrinel Edi Bote
lanjut dong,,,, aqu suka karyamu thoor,, lanjut ya, ya, ya..... 😄
Caeli: gaskeeunn kak syaf🙏😍
total 1 replies
charista
akhrnya brnapas stlh baca novel ini 3hri.endingnya gantung tapi suka.aku ikuti novel barumu thorrr.ganbatte
Caeli: makasih supportnya kak😍🙏
nanti kelanjutannya ya🤗

mampir juga di novelku yang lain ya kak, yang lagi on going sekarang:
- Pada Ibu Pertiwi Kutitipkan Cintaku
- Ketika Matahari Terbenam 🤗🙏
total 1 replies
Trifosa Property
Baru berani kasih komentar setelah baca endingnya ini. satu kata : keren💪
ini bukan karya picisan.dari hati banget nulisnya.
ada unsur syiar agama tapi tidak monoton.menyatu dgn cerita. pembahasan mudah dimengerti. aku curiga Thor nya udah banyak nulis buku nih.
Trifosa Property
Thoorr lanjutkan karyamu aku suka tulisanmu😍🙏
Caeli: Gaskeeunn kaknl Rini😍 tunggu seru dua Suara dari Balik Sajadah tahun depan ya. sambil menunggu, mampir di novel ku yang lain juga ya kak Rin. sementara on going, ada Pada Ibu Pertiwi Kutitipkan Cintaku dan Ketika Matahari Terbenam 🤗🙏
total 3 replies
Trifosa Property
Keren sih. Gaya penulisannya beda. Ini bukan karya picisan. Ide ceritanya brilian. Lanjutkan karya karyanya thor
Caeli
tamat di bab 98 ya kak🤗
Wiwi Mulkay
masa udh tamat
Asriani Rini: Iya ko tamat suh ceritanya masih gantung
total 1 replies
Wiwi Mulkay
kapan up lagi
Wiwi Mulkay
ini kapan up lagi
Wiwi Mulkay: sdh di baca ini ngak ada lanjutannya
total 2 replies
Wiwi Mulkay
ini tdk ada lagi lanjutannya
Wiwi Mulkay
knp belum up lagi
Wiwi Mulkay
Thor ini belum up lagi ya
Wiwi Mulkay
hari ini ngak ada lanjutan lagi
Wiwi Mulkay
lanjut
Wiwi Mulkay
lanjut lagi dong
Wiwi Mulkay
oke 🫰🫰
Wiwi Mulkay
lanjut lagi
Caeli: gas kak Wiwi😍..
sudah ada 2 bab yang dipost, masih sedang direview🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!