Cinta itu manis, sampai kenyataan datang mengetuk.
Bagi Yuan, Reinan adalah rumah. Bagi Reinan, Yuan adalah alasan untuk tetap kuat. Tapi dunia tak pernah memberi mereka jalan lurus. Dari senyuman manis hingga air mata yang tertahan, keduanya terjebak dalam kisah yang tak pernah mereka rencanakan.
Apakah cinta cukup kuat untuk melawan semua takdir yang berusaha memisahkan mereka? Atau justru mereka harus belajar melepaskan?
Jika bertahan, apakah sepadan dengan luka yang harus mereka tanggung?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jemiiima__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2
...Eternal Love...
...•...
...•...
...•...
...•...
...🌻Happy Reading🌻...
-HeyJo Club & Bar-
Playlist disarankan :
🎵Cartel by Whisnu Santika, Hbrp, Keebo
🎵Lowkey by Adnan Veron, Erga, Liquid Silva
Lampu warna warni memantulkan cahaya, mengikuti dentuman bass. Aroma alkohol bercampur dengan parfum mahal juga asap rokok memenuhi udara .
Reinan dan ketiga temannya baru saja datang , mereka mengambil table VIP dekat lantai dansa supaya dapat menikmati suasana club dan melupakan sejenak beban fikiran mereka . Ya apalagi kalau bukan soal per magang an yang ga usai - usai.
"Untuk malam panjaaaang" Ucap Zoey sambil mengangkat gelas
Cheers 🍻
Tawa pecah diantara mereka.
Dari sisi kiri muncul seorang pria dengan tinggi semapai dibalut pakaian serba coklat dan hitam, Lee Yunrui .
Tiba-tiba sekali dia ada diantara para nona , kelihatannya juga bukan suatu kebetulan.
"Hai Reinan, kamu disini juga ternyata"
Reinan tersenyum tipis "eh Rui iyanih Yena ngajakin kita biasa buat melepas penat"
Reinan merotasikan matanya pada teman-temannya seolah mengisyaratkan 'siapa yang ngajak si Rui kesiniiiii'
Teman-temannya pun kompak saling menggelengkan kepala .
"Kita mau joget nih ke tengah, lo mau ikut ga Rui? " Tanya Minji guna untuk memecahkan keheningan.
"Oh ngga, gue disini aja jagain table kalian haha, gapapa kalian have fun sana aja ya. Kalo ada apa-apa panggil gue aja" Jawab Rui so' asik
"Yaudah kalo gitu kita kesana ya, tolong jagain table sama minuman kita ya" Saut Zoey.
"Eh Rei, lo disini aja temenin gue ngobrol bentar" Cegat Rui sambil menahan tangan Reinan supaya Reinan tidak ikut teman-temannya.
"Emm.. Okay" Ucap Reinan pasrah.
"Kalian duluan aja" Seru Reinan kepada 3 temannya, temannya pun mengisyaratkan 👌
Di sisi lain, Yuan dan teman-temannya pun sudah tiba mereka memilih table VIP tepat sebelah table VIP milik Reinan. Yuan meneguk Whiskey ditangannya sedikit pait, namun segar cocok untuk menghilangkan sedikit kepenatan tuntutan sebagai 'si ahli waris' .
Ia mengedarkan pandangan, untuk menikmati suasana malam Itu. Namun matanya terhenti, kepada perempuan di sebelah tablenya memakai dress hitam tapi sedang memasang wajah masam. Padahal di sebelahnya ada pria tampan tapi sepertinya perempuan itu minat tak minat duduk bersama pria itu .
Ya mereka Reinan dan Rui.
'Dia cantik, apa itu pacarnya?' Tanya Yuan dalam hati.
Seolah merasa ada yang menatap, Reinan mengangkat wajahnya. Mengedarkan matanya ke sekeliling juga, pandangan mereka bertemu - meski hanya beberapa detik .
"Rui, kayanya gue mau nyusulin mereka deh. Lo mau ikut ga?" Tanya Reinan ya lagian diem di table malah canggung.
"Ngga, gue disini aja dimana lo tepar gue siaga hehe" Jawab Rui
"Oh.. Hehe yaudah gue kesana ya" 'Sumpah Rui garing anj' kata Reinan dalam hati.
Reinan menyusul teman-temannya ke tengah untuk berjoget.
"Lo ngobrol apa aja sama si Rui?" Tanya Yena ketika Reinan menghampiri mereka.
"Gak ada anjir ga jelas banget dia"
"Hahaha si Rui ini emang GGG gasi?" Celetuk Minji
"Hah? Apa GGG?" Tanya Zoey
"GANTENG - GANTENG GAJELAS HAHAHHA" Pecah tawa mereka.
Di meja yang ditinggalkan , Rui diam-diam memasukan serbuk putih ke dalam whiskey Reinan lalu memutar-mutar gelas Reinan agar si serbuk menyatu dengan minuman . Ekspersi santainya tidak mencurigakan bagi orang lain. Ternyata kedatangan Rui bukan sebuah kebetulan tapi sudah ia rencanakan sebelumnya. Tapii juga dari mana Rui tahu bahwa hari ini Reinan dan teman-teman akan ke club?
Dari table VIP sebelah Yuan melihatnya. 'Ga beres nih laki' ucapnya dalam hati.
Yuan berpura-pura mengobrol dengan Joseph dan lainnya sambil mengawasi berapa lama kemudian hingga Reinan kembali ke table untuk menegak whiskey nya.
"Jo kunci 'room' mana?" Tanya Yuan.
"Buat apa elah, Lo mau tidur? Sat jangan dulu lah si hyukjae yang punya party aja belom dateng" Jawab Joseph
"Nih" Joseph menyodorkan kunci 'room'nya kepada Yuan .
Kenapa Joseph punya kunci 'room'? Soalnya Joseph yang punya club woi . HeyJo a.k.a Hey Joseph 😂
Hanya selang sekitar 3 menit dari Yuan menanyakan kunci 'room' ia melihat Reinan sudah meneguk whiskey nya sampai habis
'Shit kecolongan, dia meminumnya' umpat Yuan dalam hati.
'Gerah banget, ini AC ga nyala apa gimana ya' gumam Reinan dalam hati, ia merasakan sensasi aneh di tubuhnya setelah menegak whiskey nya. 'Perasaan tadi ga gini amat deh' ujarnya
"Lo kenapa nan? Tanya Rui seolah memastikan apa serbuk yang di larutkan olehnya tadi sudah bekerja atau belum.
" Hhah apa? Gue? Gapapa kok cuma gerah aja dikit" Jawab Reinan sambil kipas-kipasin wajahnya yang sedikit agak memerah
"Wajah lo kenapa nan? Lo demam? Kok kek merah-merah gitusi" Tanya Minji cemas diikuti tatapan khawatir teman-temannya yang lain kecuali si Rui .
"Masa iya? Ga kok, gue ga merasa demam tapi, gue cuci muka dulu deh ke toilet . Tunggu ya" Jawab Reinan seraya melangkah pergi ke arah lorong toilet di ujung kiri.
"Gue susulin Reinan ya, bahaya sendiri takut di apa-apain sama cowo aneh" Ketika Yena hendak menyusul Reinan buru-buru dicegat Rui
"Eh Yena, biar gue aja yang susul Reinan lo sama-sama cewe bahaya juga"
"Oh yaudah lo jagain Reinan ya kasih tau kita kalo dia kenapa-napa" Pinta Minji pada Rui diikuti anggukan yang lain. Padahal si Rui ini yang paling bahaya diantara cowo - cowo lain. Sayangnya teman-teman Reinan tidak menaruh curiga sedikitpun terhadap Rui.
Melihat Reinan yang sudah hampir sampai toilet, tanpa Reinan ketahui Yuan sedari tadi mengekorinya di belakang.
Tepat di belakang Yuan si Rui mengikuti.
Agak crowded jalan menuju toilet ketika Reinan hendak membuka pintu toilet, dengan satu gerakan Yuan meraih pergelangan tangan Reinan
"Ikut saya" Dengan nada rendah tapi tegas .