NovelToon NovelToon
Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Janetta Lee, dikhianati saat mengandung, ditinggalkan di jalan hingga kehilangan buah hatinya, dan harus merelakan orang tuanya tewas dalam api yang disulut mantan sang suami—hidupnya hancur dalam sekejap.
Rasa cinta berubah menjadi luka, dan luka menjelma dendam.

Ketika darah terbalas darah, ia justru terjerat ke dalam dunia yang lebih gelap. Penjara bukan akhir kisahnya—seorang mafia, Holdes Shen, menyelamatkannya, dengan syarat: ia harus menjadi istrinya.

Antara cinta yang telah mengkhianati, dendam yang belum terbayar, dan pria berbahaya yang menggenggam hatinya… akankah ia menemukan arti cinta yang sesungguhnya, atau justru terjebak lebih dalam pada neraka yang baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Janetta dilarikan ke rumah sakit terbesar di kota Hebei. Hujan deras masih mengguyur ketika dia tiba, dan dinginnya udara bercampur aroma antiseptik membuat kepala Janetta semakin pusing.

Di depan ruang darurat, terlihat seorang wanita paruh baya yang menatap tajam sambil menggenggam tangan putrinya.

"Kalau saja bayi kandungannya mati, aku tidak akan melepaskan wanita itu," gumam wanita itu dengan suara dingin, tatapannya menusuk. Wanita itu adalah Candy, ibu dari Alex.

Putrinya, Jessie, berdiri di samping, wajahnya menyimpan ejekan. "Ma, dia begitu tidak berguna, hanya terkena hujan. Sudah mengeluarkan banyak darah. Lebih baik minta kakak ceraikan dia dan nikahi Anna. Bagaimana pun Anna jauh lebih baik," kata Jessie dengan nada menyindir, matanya menyipit menatap arah rumah sakit.

***

Keesokan harinya, Janetta membuka mata di ranjang pasien. Cahaya pagi menembus jendela kamar, tapi wajahnya pucat dan lemah. Tubuhnya terasa dingin, setiap gerakan membuatnya tersengal. Suster yang sedang menyuntik infus menoleh dengan cepat.

Janetta menyentuh perutnya, panik, dan mencoba bangkit meskipun tubuhnya lemas. "Mana anakku?" suaranya terdengar serak, penuh kecemasan.

"Nyonya, anda masih dalam kondisi lemah dan kehilangan banyak darah. Lebih baik istirahat dulu," jawab suster, menahan nada prihatin.

" Suster, beritahu aku, bagaimana aku bisa di sini, dan di mana anakku? Apakah aku sudah melahirkan?" tanyanya lagi, mata membesar, tangan gemetar.

Langkah kaki mendekat di pintu kamar. Candy masuk, wajahnya kaku, tatapan dingin. "Anakmu sudah mati," ucapnya tanpa ragu.

Janetta membulatkan mata, jantungnya seakan berhenti. "Tidak, tidak mungkin," bisiknya, napasnya tersendat.

Jessie muncul di belakang ibunya, menatap Janetta dengan senyum tipis yang menyiratkan ejekan. "Tidak mungkin. Kau begitu lemah dan tidak berguna, bahkan anak sendiri saja kau tidak bisa melindunginya. Sungguh sia-sia kakakku menikahimu," ejeknya, suaranya menyayat hati.

Janetta menggenggam bantal di sisinya, menahan rasa sakit dan keputusasaan. "Jangan bicara sembarangan, aku tidak percaya dengan katamu!" teriaknya.

Suster mencoba menenangkan. "Maaf, Nyonya, saat anda datang kondisi anda sangat lemah, dan saat itu juga bayinya sudah meninggal dalam kandungan," ucapnya lembut.

Janetta mengguncang kepala, air mata mulai mengalir deras. "Tidak mungkin, anakku tidak mungkin meninggal," ratapnya. Tangannya meraba-raba udara, seolah bisa meraih yang hilang.

Candy mendekat dan menampar wajah Janetta, suara “plak” memenuhi ruang. "Tidak berguna, kau membunuh keturunan keluarga Yang, kau bahkan tidak bisa melindungi bayi yang dalam kandunganmu. Apakah kau masih layak menjadi ibu dan istri dari anakku?" bentaknya tanpa ampun.

Janetta menahan tangis, suaranya bergetar namun penuh keberanian. "Tidak layak? Kenapa kau tidak bertanya apa yang telah anakmu lakukan padaku? Di malam hujan yang deras, dia pergi demi mantannya dan meninggalkanku di jalan. Tidak ada orang, tidak ada tempat untuk berlindung. Dia mendorongku sehingga aku kesakitan. Saat itu dia tidak peduli padaku. Kenapa kalian malah menyalahkan aku?" teriaknya dengan emosi yang meledak.

Candy menatap tajam, wajahnya tanpa simpati. "Jangan mencari alasan, cucuku di dalam kandunganmu, kalau bukan karena kau adalah ibu yang gagal, maka cucuku tidak akan mati," cetusnya dingin. "Aku akan meminta Alex menceraikanmu dan menikahi Anna."

Janetta meremas bantal di tangannya, tubuhnya gemetar bukan hanya karena sakit tapi juga karena kemarahan. "Kalian hanya sengaja mencari kesalahanku, anakmu sendiri yang bersalah dan kalian malah menyalahkan aku. Aku bukannya tidak tahu kalian selalu mendukung Alex kembali bersama Anna," balasnya, suaranya mulai tegas.

Jessie melangkah maju, senyum sinis masih menempel di wajahnya. "Kakakku lebih mencintai Anna, Anna cantik, lembut dan baik. Sedangkan dirimu hanya wanita dari kalangan bawah," sindirnya.

Janetta menatap mereka, mata berbinar marah. "Kalangan bawah? Saat aku pacaran dengan Alex kalian juga tidak memiliki apa pun, setelah kaya malah lupa asal usul," katanya, suaranya tegas meski tubuhnya lemah.

Candy menyeringai. "Tidak perlu basa-basi, besok harus bercerai, dan jangan berharap kau bisa mendapatkan sebagian harta anakku."

Janetta menahan amarah, napasnya berat. "Harta keluargamu semua dari aku juga, jangan lupa, aku pacaran dengan anakmu selama lima tahun, selama ini aku yang membantunya berbisnis," katanya dengan suara lirih tapi penuh tekad.

Jessie menatapnya dingin. "Tapi kau jangan lupa, Kakakku memiliki kemampuan untuk mengembangkan bisnisnya. Jadi tidak ada hubungan denganmu," ujarnya dengan nada merendahkan.

Janetta mencoba bangkit dari ranjang, tubuhnya gemetar hebat. "Suster, di mana anakku, aku ingin melihatnya, walau telah meninggal setidaknya biar aku melihatnya," pintanya dengan suara patah.

Candy menatapnya dingin, menepuk bahunya sekali sebelum berpaling. "Tidak perlu, cucuku sudah aku makamkan, kau tidak perlu bertemu dengannya lagi."

"Aku adalah ibunya, kenapa kau melakukannya tanpa sepengetahuanku?" tanya Janetta, air mata menetes deras.

"Kau tidak layak menjadi ibunya, bayi sudah aku keramasi. Sementara kau hanyalah orang luar," jawab Candy, suara tegas tapi dingin.

Janetta menggenggam wajahnya, suara pecah. "Aku tidak percaya, aku ingin bertemu dengan Alex!"

Jessie tersenyum sinis. "Kakakku bersama Anna semalaman, dia sudah tahu kalau anaknya meninggal dan tidak ingin lagi melihatmu," jawabnya.

Janetta menunduk, tubuhnya lemah, hati hancur. "Dia yang membunuh anakku," bisiknya.

Candy menatap tajam, menjauh. "Jangan salahkan anakku, dia tidak mungkin melakukan itu, kau yang tidak berguna. Semua barangmu sudah aku buang. Jangan pernah kembali ke rumah kami!"

Janetta terduduk lemas di lantai, tubuh dan hatinya dipenuhi rasa sakit yang tak terkatakan.

Janetta yang masih lemah akhirnya tidak sadarkan diri. Tubuhnya terkulai di lantai wajahnya pucat pasi. Suster yang berjaga terkejut lalu segera menekan tombol merah di atas ranjang pasien.

"Nyonya, Nyonya!" seru suster dengan panik, berusaha mengguncang tubuh Janetta.

Beberapa menit kemudian, dokter dan tim medis bergegas masuk. Mereka sibuk memeriksa denyut nadi, memasang alat bantu, dan menstabilkan kondisinya. Setelah perjuangan singkat, keadaan Janetta akhirnya kembali tenang.

Malam hari.

Ruangan rawat inap itu senyap, hanya suara detik jam dinding dan dengung alat medis yang menemani. Janetta perlahan membuka mata, menatap kosong ke arah langit-langit kamar. Cahaya lampu redup menyorot wajahnya yang penuh kekecewaan dan luka batin.

Air mata menggenang di sudut matanya. Dengan suara lirih, ia bergumam, "Apakah benar anakku sudah meninggal? Alex Yang... aku tidak menyangka kau seorang pria yang lupa diri, begitu tega meninggalkanku dan membunuh anak kita."

Suasana hening itu tiba-tiba pecah ketika pintu kamar terbuka dengan suara berderit. Janetta spontan menoleh. Empat pria asing masuk, langkah mereka berat, tatapan mereka penuh niat buruk.

Jantung Janetta berdegup kencang. Tubuhnya yang lemah mencoba bangun, tangannya meraih selimut menutupi diri. "Kalian siapa?" tanyanya dengan suara bergetar, matanya menatap mereka dengan cemas.

Salah satu pria menyeringai, bibirnya melengkung dengan keji. "Janetta Lee, kami dibayar untuk menidurimu. Katanya kau baru keguguran... kami belum pernah coba merasakan wanita yang masih dalam masa pantangan," ucapnya, membuat tawa sinis menggema di ruangan.

Janetta membeku. Wajahnya memucat lebih parah. "Siapa yang membayar kalian? Keluarga Yang atau orang lain?" tanyanya dengan suara patah, mencoba mencari celah waktu untuk menyelamatkan diri.

Pria lain melangkah maju, menepuk-nepuk pipinya dengan kasar. "Bagaimana kalau setelah kau melayani kami, baru kami beri tahu namanya?" ujarnya dingin.

Mereka mendekat. Janetta panik, tubuhnya gemetar hebat. "Jangan mendekat!" teriaknya, mencoba meraih alat infus untuk bertahan. Namun dua pria langsung menekan tubuhnya ke ranjang, menahan tangan dan kakinya agar tak bisa bergerak.

Janetta berusaha melawan, meski tubuhnya lemah. Nafasnya tersengal, keringat dingin mengucur. "Tolong... jangan lakukan ini...!" jeritnya, tapi hanya menjadi hiburan bagi mereka.

Dua pria lainnya malah tertawa sinis sambil mulai melepaskan baju mereka, seolah menikmati ketakutan yang terpampang di wajah Janetta.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
sunshine wings
💪💪💪💪💪
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Nabil abshor
setelah ini hidupmu akan berubah janett,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thoe doubel up thor
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor keren cerita
Pikachu: terima kasih kak🤗🤗
total 1 replies
Reni Anjarwani
doub
ren_iren
wowwww......
Plotwist nya dah di spill meski sedikit, tp gk pp 🤗
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor
Akai Kakazain: lanjut thor, chyo thor
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Naufal Affiq
bagus,jadi tidak ada yang tersisa,anak mu ada di tangan mu janet,jadi mulai sekarang lupa kan masa lalu mu,hidup lah damai dengan masa depan yang baru
Mar Yati
boleh ku tebak,janetta adalah keturunan mafia,papa mama nya yang meninggal itu bukan orang tua kandung, indentitas tersembunyi,kalo tidak ga mungkinn bisa setenang itu menyiksa orang,dan Alex bakalan menyesal
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: curiga sih seperti ini, dan kedua papa mama nya kemungkinan orang kepercayaan dr orgtua kandung asli janetta
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nabil abshor
ngeri oooooooiy,,,,, tp mantaaabbbbb
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!