NovelToon NovelToon
Bride Of The Fate

Bride Of The Fate

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Duda / CEO / Beda Usia / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:447
Nilai: 5
Nama Author: Rustina Mulyawati

Anya Safira adalah gadis berusia 20 tahun. Ia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah hotel. Suatu hari Anya tengah membersihkan kamar hotel yang sudah ditinggalkan oleh tamu. Namun, Seketika seorang pria masuk dan menutup pintu serta menguncinya. Pria itu mabuk dan tidak sadar kalau ia salah masuk kamar.

Melihat tubuh seksi Anya pria tersebut tidak tahan dan segera mendorong tubuh Anya ke atas ranjang. Pria itu pun naik dengan hasrat yang tidak tertahankan. Anya yang ketakutan hendak berteriak. Namun, pria itu segera membekap mulut Anya sambil berbisik.

"Jangan berteriak. Aku akan memberimu satu miliyar asal kau layani aku, " bisiknya.

Anya yang memang sedang membutuhkan uang, tidak pikir panjang dan menerima tawarannya. Dan disitulah awal dari semuanya.

Anya tidak tahu, kalau pria itu adalah tuan Elvaro. Duda kaya raya seorang Presdir perusahaan ternama YS.

Lalu, apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rustina Mulyawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Tidak Ingat

    Ketika pagi datang, pria yang mabuk semalam itu terbangun dengan kepala yang terasa begitu berat. Ia sama sekali tidak ingat apa yang terjadi semalam. Saat dirinya sudah sadar sepenuhnya, ia menyelidiki sekelilingnya. Ia merasa ada yang berbeda dari kamar yang ia pesan sebelumnya.

   "Sepertinya aku terlalu mabuk semalam. Kepalaku sakit sekali, " gumamnya.

   Pria itu beranjak bangun dari tempat tidur. Ia belum sadar kalau dirinya masih telanjang bulat. Dan ketika ia melihat bajunya berserakan di mana-mana, ia pun seketika membulatkan kedua matanya.

    "Apa ini? Kenapa aku tidak pakai baju?"

   Segera Pria itu mengambil bajunya dan memakainya dengan buru-buru sambil mengingat-ingat apa yang sudah terjadi semalam. Dan seketika beberapa ingatan muncul.

   Ia hanya ingat saat ia mencium seorang wanita. Dan pelan-pelan ingatan itu mulai muncul tidak beraturan.

   "Ah, sepertinya aku memang sudah gila! Siapa wanita itu?" sesalnya lagi sambil meraih sabuk yang ada di tengah ranjang.

   Pandangannya pun teralihkan ketika ia melihat ada noda darah di sprei kasur. Jelas-jelas itu adalah noda darah. Seketika pria itu langsung sadar.

   "Apa? Dia masih perawan?"

    Namun, sekuat apapun ia mencoba mengingat wajah wanita itu, ia sama sekali tidak bisa mengingatnya. Ia hanya ingat, kalau wanita itu, memakai seragam petugas kebersihan.

   Pria itu pun merasa sangat bersalah ketika tahu bahwa wanita masih perawan. Namun, pria itu juga ingat kalau ia memberinya uang yang sangat banyak. Jadi, ia pun tidak mau terlalu memikirkannya. Lagi pula apa yang dia dapat sudah setimpal dengan apa yang dia kasih kepada wanita itu. Pikirnya.

    Drrttt... Drrrttt...

  Pria itu merogoh saku celananya dan mengambil ponsel yang berdering.

   "Hallo? Ada apa?"

  ["Selamat pagi, Pak Elvaro? Bapak di mana? Klien kita sebentar lagi sampai di tujuan."]

   "Iyah, saya segera kesana. "

   ["Baik, Pak. "]

         Tut...

   Pria itu bernama Elvaro Sugito. Seorang presdir perusahaan YS. Usianya kini menginjak 45 tahun. Dan ia adalah seorang duda kaya raya dengan dua anak lelaki.

   Dan yang menelponnya tadi adalah sekretarisnya bernama Amira. Usianya baru 37 tahun dan belum menikah. Ia bekerja menjadi sekretaris Elvaro sudah lima tahun.

   Elvaro pun bergegas pergi. Namun sebelum itu, ia membersihkan dirinya terlebih dahulu di kamar yang ia pesan sebelumnya.

         ***

   Untungnya pertemuannya dengan klien bisnis berjalan dengan lancar dan baik.

   "Terima kasih, Pak Elvaro! Senang bisa bekerja sama dengan anda. Semoga bisnis kita lancar tidak ada kendala. "

   "Sama-sama, Pak Wiro. Untuk seterusnya anda bisa menghubungi sekretaris saya Amira. "

   "Baiklah, kalau begitu. Saya masih ada urusan. Jadi, tidak bisa lama-lama. Jika ada waktu, lain kali mari kita berbincang santai sambil makan siang. "

    "Tentu saja."

    "Kalau begitu. Kami permisi."

    Elvaro dan Wiro saling berjabat tangan sebelum mereka akhirnya berpisah. Setelah Wiro pergi, Elvaro kembali duduk sambil memijit keningnya dengan jari jempol dan jari telunjuk.

    "Pak El? Apa anda baik-baik saja?" tanya Amira.

   "Iyah. Saya tidak papah, " jawabnya singkat.

   "Semalam Bapak terlihat sangat mabuk. Saya cuma penasaran, apa yang membuat Bapak bisa mabuk seperti semalam. Padahal tujuan awal kita datang ke Kota ini hanya untuk bisnis. Ini pertama kalinya Bapak bersikap seperti itu, " ungkap Amira.

    Elvaro sejenak terdiam mengingat kembali kejadian semalam. Entah kenapa semalam ia tiba-tiba teringat akan mantan isterinya sampai ia tidak sadar mabuk hingga tidak sadarkan diri.

    "Tidak papah. Hanya saja, semalam saya sedang banyak pikiran saja. Jadi, urusan kita disini sudah selesai, kan? Mari kita pulang sekarang, " balas Elvaro seraya bangun dari duduknya dan pergi.

    Amira pun hanya mengikuti langkah bosnya dari belakang. Sebenarnya Amira hanya khawatir pada Elvaro. Karena sejak ia bekerja dengan Elvaro, lama kelamaan mulai tumbuh rasa cinta dihati Amira untuk Elvaro.

         Tiba-tiba langkah Elvaro pun terhenti membuat Amira menabrak punggung Elvaro.

   "Oh yah! Sebelum pulang. Saya ingin kamu mencari tahu tentang seseorang. Tolong kamu cari tahu, petugas kebersihan wanita yang membersihkan kamar 206 malam tadi. Setelah kamu dapat informasi tentang dia, baru kita kembali ke Kota B, " pinta Elvaro masih penasaran.

    "Petugas kebersihan? Memangnya ada urusan apa Bapak dengannya?" jawab Amira bertanya-tanya.

     " Saya kehilangan sesuatu. Malam tadi saya salah masuk kamar. Dan saat bangun saya sadar ada sesuatu yang hilang. Saya ingat, saat saya masuk ke kamar ada seorang petugas kebersihan sedang membersihkan kamar tersebut. Mungkin, dia yang telah mengambil barang itu, " jelasnya beralasan.

     "Baiklah, Pak. Akan saya cari tahu, " balas Amira.

      Amira pun melakukan tugas yang diberikan oleh Elvaro. Ia bertanya pada karyawan hotel. Dan akhirnya ia berhasil menemukannya. Sebelum melapor ke Elvaro, Amira menyelidiki lebih dalam tentang Anya. Dan setelah ia tahu semua, ia pun datang kepada Elvaro untuk melapor.

    "Selamat siang, Pak!"

   Amira menghampiri Elvaro yang baru saja selesai berenang.

   "Kamu sudah temukan siapa orangnya?" tanya Elvaro.

   "Sudah, Pak. Petugas kebersihan yang membersihkan kamar 206 itu namanya Anya Safira. Usianya 20 tahun. Dia punya adik perempuan bernama Syella, dan Ibunya sedang dirawat di rumah sakit karena gagal ginjal. Saya juga, memiliki potonya. Ini dia potonya, Pak! "

     Amira memberikan poto Anya kepada Elvaro.

     Elvaro sekarang ingat dan memang benar itu dia. Ia menatap poto itu sangat lama. Ternyata benar kalau dia masih gadis. Dan usianya juga masih muda. Tidak disangka ia akan melakukan hal itu kepada seorang gadis muda. Dan Elvaro kini berasumsi, mungkinkah ia menerima tawaran itu memang karena perlu uang? Pikir Elvaro.

     Entah kenapa Elvaro malah semakin menyesal setelah mengetahui semua itu.

  "Pak El? " panggil Amira Membuyarkan lamunan Elvaro.

   "Kamu tahu, dimana dia sekarang?"

   "Mungkin sekarang dia ada di rumah sakit menemani ibunya. "

   "Baiklah, antarkan saya ke sana sekarang juga. "

   "Sekarang?"

   "Iyah, sekarang. Saya harus mengambil apa yang sudah dia ambil. "

   "Baiklah, Pak. Saya akan siapkan mobil sekarang juga. "

  Amira pun segera pergi untuk mengambil mobil di parkiran. Dan menunggu Alvaro di depan pintu masuk hotel. Sementara Elvaro sudah siap dan berpakaian rapih seperti biasanya.

  Mereka pun berangkat menuju rumah sakit dimana Ranti di rawat. Setelah perjalanan selama dua puluh menit, akhirnya mereka sampai di tujuan. Mereka langsung mendatangi kamar rawat inap Ranti.

     Tok... Tok... Tok...

  Anya segera membuka pintu untuk melihat siapa yang datang. Alangkah terkejutnya ia saat melihat Elvaro mendatanginya.

   ["Pria ini? Bagaimana dia bisa tahu aku disini? Kenapa dia datang? Apa yang dia inginkan sebenarnya?"] Batin Anya.

   ["Ternyata memang benar. Mungkinkah kejadian semalam tejadi karena dia mirip dengan mantan istriku waktu masih muda?"] Bathin Elvaro.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!