Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Pertama yang mencekam
Tommy menutup mulutnya. Ia merasa sedikit mual dengan aroma anyir yang menyeruak dengan begitu kuat. sebenarnya sudah terbiasa, namun kali ini aromanya sedikit berbeda, ada hal lain yang membuatnya sangat pusing.
Hari pertamanya tugas ditempat ini harus disuguhi oleh kejadian yang diluar nalarnya. Apakah mungkin beruang dapat begitu cepat memakan mangsanya dengan sekejap saja.
Ditengah kerumunan para warga. Ia melihat satu sosok wanita berwajah cantik. Kulitnya lebih terang dibanding dengan yang lainnya, dan ia meyebutnya 'Cantik dan indah'.
Wanita itu menggelung rambutnya keatas dengan hiasan bunga melati yang ia selipkan dibagian gelungan rambutnya. Ia memakai sebuah kemben berwarna merah terang yang dipadu dengan sebuah rok bermotif kotak-kotak kecil berwarna hitam yang ia lilitkan membentuk rok yang memperlihatkan keindahan bentuk tubuhnya.
Gelungan rambutnya seolah sengaja memperlihatkan leher jenjangnya yang menawan. Sebagai seorang pria normal, tentu saja ia mengaguminya, dan bagaimana mungkin ada wanita secantik itu ditengah pedalaman hutan yang tak tersentuh oleh pembangunan.
Tiba-tiba saja wanita itu menghilang dari pandangannya, dalam waktu begitu cepat, dan membuat rasa penasaran menyeruak dilubuk hatinya.
"Kemana dia perginya? Mengapa begitu cepat?" Tommy mengedarkan pandangannya mencari sosok wanita yang tadi ia lihat, namun tak dapat ia temui, ia.menghilang secepat kilat.
Pria itu menyingkir dari kerumunan, dan membiarkan para warga untuk mengurus jasad korban yang akan mereka semayamkan sesuai keyakinan mereka yang masih menganut aninisme.
Tommy memilih untuk pulang ke rumah dinas. Ia bahkan belum sempat sarapan dan juga mandi. Kejadian hari ini membuatnya harus waspada, setidaknya ada teror mengerikan yang mana ia sendiri belum hafal dengan kondisi alamnya.
Setibanya dirumah dinas, ia memilih untuk mandi ke sungai yang tepat berada dibelakang dapur. Ia sangat penasaran dengan airnya jernih, ditambah lagi pepohonan rindang yang menaunginya semakin menambah ketenangan jiwa buat dirinya yang selama ini tinggal dikeramaian kota.
Ia mengambil handuknya. Lalu berjalan menuju sungai dangkal yang hanya sedalam lutut orang dewasa. Airnya yang jernih dapat melihat apa isi didalamnya.
Kakinya menyusuri jalanan setapak menuju sungai. Ia ingin melupakan sejenak tentang peristiwa barusan. Nanti ia akan datang ke rumah duka itu untuk melihat apa saja kegiatan yang akan mereka lakukan, sekaligus berbela sungkawa.
Melihat jernihnya air sungai. Tommy menceburkan dirinya dan berendam disana. Airnya yang sejuk membuat rasa penatnya menghilang setelah semalam melakukan perjalanan yang cukup jauh.
Ia memejamkan kedua matanya. Mencoba meresapi kesegaran yang ada, hingga ia medengar sesuatu digesek dibebatuan.
Sreeek sreeek sreeek
Pria itu membuka kedua matanya. Ia menajamkan indera pendengarannya untuk mencari sumber suara yang mengusik ketenangannya.
Ia mendengar jika suara itu berasal dari aliran bawah sungai yang terlindung oleh sebatang pohon damar yang tumbuh tinggi menjulang.
Rasa penasaran membuatnya ingin melihat siapa dibalik pohon tersebut. Lalu melangkah didalam air dengan sangat hati-hati dan mencoba mengintai dibalik pohon damar tersebut.
Saat ia sudah berdiri dibawahnya, ia dikejutkan oleh seorang gadis yang sangat cantik dan ia temui saat berada dirumah duka. Ya, gadis itu terlihat sedang mengiris sesuatu, dan ia menengadahkan wajahnya menatap Tommy yang sedang mengawasinya.
Sorot matanya sangat dingin, tajam menusuk hingga kalbu.
Tommy terdiam, lalu melangkah mundur dan berbalik arah, memilih untuk pergi, sebab sang gadis merasa tak suka karena sedang diawasi.
Jantung sang pria berdegup kencang. Ia merasa sangat gelisah, seolah ada yang aneh dari sosok wanita cantik tersebut.
Tiba-tiba saja ia merasakan bulu kuduknya meremang dibalik pakaiannya yang basah.
Ia menghentikan langkahnya. Lalu kembali menoleh ke arah belakang. Lagi-lagi ia dikejutkan oleh menghilangnya sang gadis tanpa jejak.
"Hah!" ia tersentak kaget. Lalu mengedarkan pandangannya kesegala arah, tetapi tidak ia temukan jejaknya, hanya aroma melati yang tersisa, dan diiringi aroma anyir yang terbawa oleh angin.
Ia kembali ketempatnya. Lalu mempercepat mandinya. Ia merasa jika dihari pertamanya bekerja sudah disuguhi oleh hal aneh yang membuatnya merasa gusar.
Ia sudah kembali dirumah dinasnya. Ia sedang menikmati sarapannya. Ia hanya memasak oat meal dengan campuran susu UHT dan menyuapkannya dengan perasaan yang masih diliputi rasa penasaran.
Saat suapan terakhirnya, ia kedatangan seorang tamu yang merupakan pasien pertamanya.
Ia meletakkan mangkuk keramik ditangganya diatas meja kayu, lalu menyambut seorang wanita dengan menggendong seorang anak berusia tiga tahun.
"Selamat siang. Apakah ada yang bisa saya bantu?" tanyanya dengan ramah. Ia berharap.jika mereka dapat berbahasa Indonesia, sebab ini akan mempersulit komunikasi mereka.
Wanita berkulit sawo matang itu mengulas senyum ramah, sebab Tommy memiliki kulit terang yang terlihat mencolok bagi warga ditempat itu.
"Puteraku mengalami demam tinggi, sudah sejak tiga hari," ia menjelaskan keluhan puteranya yang terlihat mendekap tubuh ibunya dalam gendongan yang erat.
"Biar aku periksa, tolong baringkan diranjang yang itu, saya mempersiapkan alatnya." tunjuk Tommy ke arah ra jang pasien yang berupa brangkar sudah terlihat sangat tua, bahkan sampul busa ranjangnya sudah banyak mengalami robekan, sungguh sangat miris.
Wanita itu menurut, lalu membaringkan puteranya disana, dan Tommy mengambil alat stetoskop serta thermometer untuk mengukur suhu panasnya.
Ia mulai memeriksanya. Suhu panasnya sangat tinggi saat disentuh kulitnya. Namun ketika dicek menggunakan thermometer, suhunya normal tiga puluh enam derajat.
Karena mengira alat pengukurnya yang salah, ia mengambil alat cadangan, lalu menggunakannya dan hasilnya tetap sama.
Ia merasa bingung mendiagnosa penyakit pasiennya, lalu mengecek detak jantungnya, terdengar sangat lemah, seolah ada yang menghalangi, ia merasa sangat bingung.
"Detak jantungnya sangat lemah. Kita harus membawanya ke rumah sakit, sepertinya ada yang menyumbat paru-parunya," Tommy menjelaskan.
Sontak wanita itu terkejut. Rasa takut terlihat diwajahnya. "Aku akan membawanya ke rumah Lehalima, dia tahu untuk menyembuhkannya," ucap wanita itu dengan wajah pucat.
"Sebaiknya kita membawanya ke rumah sakit, agar diketahui penyebab penyakitnya," saran Tommy pada wanita tersebut.
"Jika menunggu ke rumah sakit, puteraku sempat meninggal, sebab perjalanan yang jauh, ditambah lagi pula ini bukan penyakit medis." wanita itu mengangkat puteranya, lalu membawanya keluar dari ruang pasien dengan sangat terburu-buru, bahkan lupa berpamitan kepada Tommy.
Lagi-lagi ia dikejutkan oleh pengalaman yang kurang nyaman dihari pertamanya bekerja. Dimana ia harus berdampingan dengan para dukun yang dianggap dapat mengobati penyakit misterius.
Ia mengantar wanita itu keluar dari rumah dinas. Saat bersamaan, ia melihat sang gadis cantik melintas didepan sang wanita yang sedang menggendong puteranya, dan tidak ada tegur sapa, atau wanita itu tidak melihatnya karena terburu-buru? Sebab wanita itu menyapa pria yang berpapasan dengannya.
mkne jgn mudh di hasut lahh kann mbalek kann
itulah yg terjadi pada si ibu nya milea
tp klo di lihat dr ilmu hitam nya ngeri juga e awk baca nya masa iya makan dan minum darah hiii smoe licit tuh tulang kekk kucing makan tulang aja. 🫣🫣🫣