Anjani, seorang aktris multitalenta yang terpaksa menerima pinangan kakak angkatnya atas perjodohan yang diatur orang tua. Sekian tahun menikah, tak ada sentuhan apapun yang terjadi. Pria bernama Mahaka Wiratama itu sibuk dengan wanita yang ia cintai.
Di tahun ke 5 pernikahan, Anjani nekat kabur dan hidup sendiri. Semua itu berkat bantuan Devan, sahabat Mahaka, tetapi masalah baru justru hadir dalam hidupnya.
Hampir setiap malam ia merasakan kehangatan seorang pria dalam tidurnya. Ia bahkan harus kehilangan mahkotanya, tapi Anjani tak pernah tahu siapa yang melakukannya.
Semuanya semakin rumit saat dirinya dinyatakan hamil dan vidio asusilanya dengan seorang pria misterius tersebar di jagad maya. Hidup Anjani hancur dalam sekejap, lalu apa yang akan ia lakukan demi bisa memperoleh harga dirinya kembali.
Follow Instagram El khiyori
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El khiyori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Mahaka yang masih tak tahu jika Anjani sudah sadar masih terus berkonsentrasi ke jalan, sedangkan Anjani cukup terkejut dengan genggaman yang Mahaka lakukan di tangannya, meski tak lama kemudian pria itu menariknya karena harus memegang stir kemudi.
Di sela-sela pusing yang ia rasakan, Anjani terus memikirkan apa yang baru saja terjadi. Benaknya semakin bertanya-tanya. Mungkinkah seorang Mahaka Wiratama mengkhawatirkannya.
Semua pertanyaan itu akhirnya melebur karena mereka sudah sampai di rumah sakit. Mahaka dengan sigap membopong tubuh Anjani. Pria itu bersikap layaknya sebagai seorang suami. Bukan karena ia cinta tapi karena mereka berada di tempat umum dan banyak orang yang memperhatikan.
Mahaka memang selalu seperti itu demi bisa meyakinkan kedua orangtuanya jika dirinya dan Anjani benar-benar menjadi pasangan suami istri. Pria itu bahkan tak beranjak sedikit pun dari sisi Senjani.
"Anjani ... syukurlah, kau sudah sadar," ucap Mahaka sambil menggenggam dan mengecup punggung tangan wanita itu.
"Ya, aku baik-baik saja, jangan khawatir," sahut Anjani sambil tersenyum tipis.
Selang infus mulai dipasang di tangan kirinya karena kondisi Anjani memang sangat lemah. Dokter juga mengatakan jika harus dilakukan tes secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab Anjani bisa mengalami tremor hingga pingsan.
Mahaka memang sangat pandai bersandiwara. Tanpa ragu ia terus membelai lembut kepala Anjani. Tak sampai di situ. Di hadapan semua orang, Mahaka juga mencium kening wanita yang berstatus sebagai istrinya itu seolah sedang menguatkan wanita yang begitu dicintainya.
Benar saja, kehebohan langsung terjadi begitu media tahu kalau Deswita Anjani, pemeran utama salah satu sinetron terfavorit di layar kaca sedang sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit. Fokus khalayak tak hanya pada sakit wanita itu tetapi juga pada sikap manis Mahaka.
Beberapa foto dan vidio amatir tentang betapa lembut Mahaka memperlakukan Anjani juga tersebar. Membuat orang-orang ikut terhanyut dan terbawa perasaan. Anjani dan Mahaka memang couple goals yang sangat diidolakan masyarakat. Mahaka sendiri melakukan itu tak hanya untuk mengelabuhi kedua orangtuanya tapi juga untuk menjaga nama baiknya sebagai pemimpin perusahaan besar, PT. Sentana Mas.
Tapi ternyata semua yang terjadi membuat Amelia kembali meradang. Kesokan paginya, tak peduli jika saat ini Mahaka tengah berada di sisi Anjani, Amelia tetap meneleponnya.
"Ya, ada apa Sayang?" jawab Mahaka begitu telepon tersambung. Pria itu bahkan tak beranjak dari sisi Anjani saat mengangkat telepon.
"Apa yang kau lakukan? haruskah kau bersikap seperti itu padanya?!" bentak Amelia yang sudah dilanda rasa cemburu.
"Ayolah Sayang, sampai kapan aku harus mengatakan. Semua itu hanya sandiwara, dan aku akan tetap melakukannya sampai peralihan perusahaan menjadi atas namaku."
"Tapi yang kau lakukan sangat berlebihan Mahaka!!"
Kali ini Amelia mulai terisak, membuat Mahaka terus berusaha menenangkan dengan ucapan-ucapan lembut yang membuat Anjani muak.
"Mahaka!! pergilah dari sini!!" ujar Anjani pada akhirnya. Tanpa keberatan Mahaka pun beranjak keluar kamar rawat inap.
Percakapannya dengan Amelia masih terus berlanjut sampai seseorang menepuk bahunya dari belakang.
"Mama ... Papa .... " pekik Mahaka yang langsung buru-buru mematikan sambungan telepon tanpa permisi lebih dulu.
"Siapa yang kau telepon?" tanya bu Martha yang merupakan ibu kandungnya.
"Em ... itu, klien Ma," jawab Mahaka.
"Yakin itu klien? kok telepon klien bukannya serius malah senyam senyum tak jelas."
Pak Arga ikut menimpali.
"Apa sih Pa, aku senyum biar suasananya tak terlalu tegang," ujar Mahaka menjelaskan. Pak Arga yang mendengar itu masih saja tak percaya karena menurutnya sikap putranya sangatlah aneh, namun sang istri langsung menghentikan interogasi yang pak Arga lakukan dan mengajak mereka semua masuk ke ruang rawat inap Anjani.
"Astaga Anjani, kau kenapa Nak?!" seru bu Martha saat melihat wajah anak perempuannya memerah dengan makanan berada di atas pangkuannya. Wanita itu buru-buru mengambil air putih dan memberikannya pada Anjani.
Dengan sigap Mahaka juga mendekat dan mengusap lembut punggung sang istri. Berharap agar mual yang wanita itu rasakan bisa reda.
"Sudah Mas, aku tidak apa-apa," ucap Anjani kemudian.
"Kamu mual, apa jangan-jangan hamil?" tanya pak Arga yang sebenarnya sangat berharap bisa segera menimang cucu, tapi pertanyaannya justru membuat sang istri marah.
"Papa jangan sembarangan bicara. Anjani masih terikat kontrak yang panjang, bisa-bisa dia dituntut kalau sampai hamil dan tidak bisa syuting," ujar bu Martha menjelaskan.
Ditengah-tengah percakapan mereka, seorang dokter dan seorang suster masuk ke sana.
"Selamat pagi semuanya. Mohon maaf, saya akan menyampaikan sesuatu yang penting mengenai kondisi kesehatan Bu Anjani. Tolong yang bukan merupakan keluarga inti untuk keluar sebentar."
"Kami semua adalah keluarga inti, dia suaminya dan kami berdua adalah orangtuanya," ucap bu Martha cepat. Jelas saja ia harus tahu kondisi putri kesayangannya. Meski ia membawa Anjani masuk ke rumahnya bukan dari bayi, tapi ia sangat menyayanginya.
Banyak hal manis yang bu Martha lakukan bersama Anjani. Menurutnya, semua hal yang tak pernah ia dapatkan dari Mahaka justru ia dapatkan dari putri angkatnya.
Anak perempuan yang sangat penurut dan pintar. Harapan bu Marta memiliki anak yang berkecimpung di dunia intertain juga terwujud. Berkat dukungan ibu angkatnya, Anjani kini menjadi salah satu selebritis papan atas tanah air. Karena itu bu Martha sangat menyayanginya hingga menjodohkan dengan putra tunggalnya.
Saat ini wanita itu tengah cemas setelah mendengar semua penjelasan dokter. Anjani ternyata menderita asam lambung yang cukup serius. Setiap pagi ia diharuskan untuk melakukan infus dulu agar tubuhnya tidak lemas.
Banyak makanan yang harus dihindari. Untuk saat ini ia juga harus mengonsumsi makanan yang lembut.
"Mama, jangan sedih. Anjani minta maaf karena tidak menjaga kesehatan dengan baik," ucap Anjani saat melihat raut cemas di wajah ibunya.
"Bukan kamu yang salah, tapi Mahaka!!"
"Kok aku Ma?!" seru Mahaka tak terima.
"Tentu saja kamu. Anjani menderita asam lambung. Kamu dengar kan bagaimana tadi dokter menjelaskan?! asam lambung itu tak hanya karena salah makan, tapi juga karena pikiran yang terlalu stres!!" hardik pak Arga yang ikut merasa kecewa pada anak laki-lakinya.
"Sudah Pa ... Ma ... Mas Mahaka selama ini sudah berusaha yang terbaik. Mungkin karena Anjani kurang menjaga kesehatan dan terlalu sibuk pada pekerjaan."
"Papa rasa tidak seperti itu. Untuk menjaga semuanya agar tetap baik-baik saja, mulai besok setelah Anjani diizinkan keluar dari rumah sakit, kalian berdua akan kembali tinggal serumah dengan Papa dan Mama."
Mahaka jelas tak terima. Itu akan menyulitkannya melakukan rencana yang selama ini selalu ia pikirkan sepanjang malam. Amelia juga pasti akan marah besar jika mengetahuinya.
Dengan segala cara Mahaka berusaha menolak apa yang kedua orangtuanya inginkan, beruntung Anjani memberikan pembelaan.
"Oke,tapi ingat Mahaka, kamu harus bisa menjaga istrimu dengan baik, jika tidak bisa, jangan mimpi perusahaan itu akan benar-benar menjadi milikmu. Karena kebahagiaan mama kamu ada pada Anjani."
Pak Arga kembali memberikan peringatan tegas yang membuat Mahaka mengepalkan tangannya.
agak lama Shok terapi Thor biar dia merasakan apa yg di rasakan Anjani 👍👍👍👍