NovelToon NovelToon
Clara Siapa Aku

Clara Siapa Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Iqbal Pertha

Clara Amanda anak satu satunya dari seorang tuan tanah di pinggiran desa yang jauh dari hiruk pikuk kota.

ayahnya bernama Arman Satya dan ibunya Tari Askara, mereka keluarga yang hangat dan baik pada siapa saja.

tapi semua berubah ketika tanah yang makmur itu mulai tersentuh oleh tangan tangan kotor dari kota.

membawa sejumlah uang untuk menghambakan para penduduk dan mulai menjual tanah mereka.

tentu saja Arman yang merupakan tuan tanah di sana menolak keras dan bahkan dengan berani mengusir orang orang itu.

pada akhirnya keluarga arman di bantai dan di habisi dengan sangat kejam dan brutal, arman yang merupakan jebolan petarung sempat melawan tapi akhirnya tumbang juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Pertha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

malam mencekam

" Clara... ibu akan keluar untuk melihat ayah Clara di sini dengan Liontin ini agar tetap terlindungi, apa Clara mendengar ibu. " ucap sang ibu menenangkan Clara dengan embel liontin yang tidak sengaja dia .

" em... " angguk Clara.

di luar saat ini rumah Arman sedang di penuhi orang dengan berbagai senjata tajam wajah mereka memunculkan haus darah.

" jadi kalian yang melakukannya, aku sudah katakan tanah ini tidak akan kalian dapatkan. " ucap Arman menutupi Handoko.

" kamu walaupun kamu sudah hilang dalam dunia beladiri tapi namamu masih di sebut sebut sebagai sang Hantu pengelana. " ucap seorang pemuda yang sebelumnya sudah datang tapi hanya sebatas di pintu masuk desa.

" apa kamu pemimpin dari mereka, aku sudah mengusir kalian sebelumnya. tapi kalian datang lagi dengan membawa banyak orang apakah kalian berpikir bisa membuatku berubah pikiran hanya dengan jumlah. " ucap arman galak.

" hahaha...

orang tua tanah ini sudah menjadi milikku dan kamu, aku datang untuk menghapus mu dan menjadi legenda yang membunuh sang legenda. " ucap si pemuda.

" tuan Rafael jangan kotori tangan anda. " ucap sosok pria tua dengan aur kuat.

" anak muda aku tidak tau nama mu dan kita tidak saling kenal, aku sudah berhenti dari dunia seperti itu, jika kamu mau kamu bisa ambil gelar itu, tapi pergilah sekarang. " ucap Arman dengan auranya yang sangat kuat.

" hahahaha....

menarik menarik......

lihat apa kalian, buat orang bau tanah ini berlutut sekarang.... " perintah Rafael pada 200 orangnya itu.

walau mereka pion tapi mereka sudah di seleksi dengan ketat oleh Rafael jadi harusnya arman tidak bisa menganggap remeh mereka.

Arman melihat itu segera maju juga segera di halaman yang damai itu menjadi kacau oleh pertarungan arman dengan 200 anak buah Rafael.

Rafael yang d berikan kursi, duduk menikmati pertarungan itu di sampingnya berdiri dua pria tua dengan auranya yang sangat kuat yang juga melihat pertarungan itu.

10 menit berlalu kini jumlah dari anak buah Rafael mulai berkurang tapi Arman masih tidak terluka sedikitpun, kemampuan dan julukannya itu bukan hanya isapan jempol semata.

" bagai mana menurut kalian berdua.... " tanya Rafael sedikit gelisah karena Arman sepertinya tidak terpengaruh oleh pasukan Rafael.

" jika kami berdua maju bersama arman pasti bisa kami tunduk kan tuan.... " ucap salah seorang yang juga cukup ngeri melihat arman yang tidak membunuh pasukan Rafael tapi dia lebih memberikan penderitaan dan untuk kematian perlahan.

" ku harap kalian tidak mengecewakan ku.... " ucap Rafael.

1 jam berlalu kini sudah menyisakan 10 orang yang tampak ragu untuk maju sedang Rafael matanya sudah memerah, kemarahannya sangat memuncak.

auranya kini menyebar membuat udara sekitar terpengaruh, bercampur bau darah, itu membuat dada sesak untuk bernafas.

beberapa detik kemudian dengan pedang di tangan Rafael melakukan gerakan aneh yang dalam satu kedipan mata tiba tiba sepuluh orang itu mulai merasa dingin di leher mereka kemudian darah mulai merembes, di sertai rasa perih teramat.

" hantu.... " ucap Rafael.

" selanjutnya kalian.... " ucap arman dingin.

" jangan harap...... " ucap orang yang berada di samping Rafael, yang kemudian maju untuk menundukkan Arman.

pertarungan kali ini cukup sulit karena dua orang ini merupakan tiran. beberapa luka sempat di sematkan di tubuh Arman walau bukan di tempat vital tapi itu cukup membuat Arman tidak leluasa.

tapi jangan salah dua orang itu juga tidak kalah parahnya terluka, Rafael yang mulai khawatir mulai menggunakan akal liciknya melihat istri Arman yang baru saja keluar dari pintu Rafael mulai menyusun rencana.

Tari istri Arman yang merupakan orang biasa saja tentu tidak tau jika dirinya di targetkan oleh Rafael. hingga beberapa saat kemudian tari sudah di cekik oleh tangan Rafael.

kemudian Rafael mengeluarkan senpi nya dan menembak ke udara suara nyaring itu membuat tiga orang berhenti bertarung dan Arman lah yang paling terkejut melihat istrinya yang sudah menjadi sandera.

" hahahaha

lihat aku tau kelemahanmu orang tua sorot matamu tak bisa membohongi ku. " ucap Rafael menyeringai licik.

" kau... bermain curang lepaskan dia dan datang ayo bertarung secara jantan. " ucap Arman dengan amarah tertahan.

" kamu bodoh dalam medan perang semua cara bisa di lakukan bahkan hal licik pun akan digunakan jika itu berarti menang... " ucap Rafael.

" sampah..... " ucap arman.

" jangan hiraukan aku bunuh mereka semua dan segera pergi sejauh mungkin ku mohon... " ucap tari dia hanya ingin anaknya Clara untuk selamat.

arman dalam di lema yang besar keputusannya tidak bisa diambil dia sangat menyayangi keluarganya dia tidak bisa meninggalkan salah satunya untuk mati, tapi jika dia trus begini semua juga akan mati.

" kalian berdua kemari lah... " ucap Rafael meminta dua orang kepercayaannya sekaligus orang terkuat yang di milikinya saat ini.

dua orang itu tentu mendekat ke arah Rafael meninggalkan arman yang selalu menatap istrinya dengan perasaan tidak menentu.

" pegang dia aku yang akan melawan orang tua ini. ingat jika aku terlempar, terdorong, atau terluka maka, lukai orang ini juga tapi jangan buat dia mati." ucap Rafael.

" kalian kuharap kalian masih akan hidup saat semua ini selesai untuk merasakan kemarahanku. " ucap arman.

" takut..... " ucap Rafael di buat buat.

hahahahaha....... tawa Rafael berjalan mendekati arman setelah menyerahkan istri arman pada dua orang kepercayaannya.

" ayo pak tua ku harap kamu masih bertahan cukup lama untuk bermain denganku. " ucap Rafael. arman sendiri menatap jijik dan marah pada Rafael tapi dia tidak bisa gegabah agar istrinya tidak terluka.

bertarung.....

akhirnya arman dan Rafael mulai adu mekanik, di sini arman sebisa mungkin bertahan beberapa kesempatan untuk melukai Rafael tidak Arman gunakan.

7 menit 10 menit, tidak menunjukkan pertarungan akan usai.

" saudara Zeg apa tidak lebih baik aku membantu tuan muda. " ucap seorang yang memegangi tari juga.

" tidak perlu di lakukan aku tau caranya. " ucap orang yang di sebut zeg.

" bagai mana... " ucap orang yang satunya.

" pegang dia dengan benar. " ucap zeg lalu dengan wajah licik dan mesum tangan zeg mulai menuju ke tempat yang tidak seharus di sentuh di tubuh tari.

" apa yang kamu lakukan menjauh lepaskan. " panik tari. tapi zeg tidak peduli dan dengan cepat tangan itu merobek sekitar 30 centi baju tari mulai dari bagian bawah dagunya.

Arman yang mendengar suara istrinya dan suara robekan itu mengalihkan pandangan matanya, melihat istrinya di lecehkan arman sangat marah hingga lupa jika Rafael melancarkan serangan fatal yang berhasil menebas satu tangan Rafael....

craaassss.....

aaaaaaahhhhjkkkkkk....

" apa yang kalian lakukan. " ucap Rafael tampak tidak suka tapu menunjukkan senyum liciknya.

" ah itu tuan wanita ini mencoba menggoda ku. " ujar zeg.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!