NovelToon NovelToon
Membawa Benih Mafia

Membawa Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Aliansi Pernikahan / Iblis
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: CantiknyaKamu

Shanca Evalyne Armandez tak pernah meminta hidup seperti ini. Sejak kedua orang tuanya tewas dalam kecelakaan misterius, ia menjadi tawanan dalam rumah sendiri. Dihabisi oleh kakak tirinya, dipukuli oleh ibu tiri yang kejam, dan dijual seperti barang kepada pria-pria kaya yang haus kekuasaan. “Kau akan menyenangkan mereka, atau kau tidak akan makan minggu ini,” begitu ancaman yang biasa ia dengar. Namun satu malam mengubah segalanya. Saat ia dipaksa menjebak seorang pengusaha besar—yang ternyata adalah pemimpin mafia internasional—rencana keluarganya berantakan. Obat yang ditaruh diam-diam di minumannya tak bekerja seperti yang diharapkan. Pria itu, Dario De Velluci, tak bisa disentuh begitu saja. Tapi justru Shanca yang disentuh—dengan cara yang tak pernah ia duga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CantiknyaKamu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MBM

Sancha merasa tubuhnya sangat rapuh,cacian,maki dan pukulan ia dapat didalam rumah ini,dan sekarang ia harus menuruti perintah dari ibu tirinya..

“kau harus menjebak Alaska Alchui Mahendra mafia besar di negara ini dan di segani,kau harus bisa mendapatkan uang dari dirinya,..”ujar Sinta menjambak rambut Sancha..

“Ma,lepaskan rambut ku bisa botak…sampai kapan pun aku tidak mau menjajahi tubuh ku ke pria lain,kecuali suami ku kelak..”lawan Sancha dengan mata yang tajam dan berani.

Sinta menyeringai…dan tertawa kecil seakan mengejek..”apa aku harus buat papa mu membusuk di dalam rumah sakit itu Sancha…! kau pikir hidup ini murah Sancha…?!” ujar Sinta murka menendang tubuh Sancha.

ia tak merasakan sakit,melainkan jantung berdetak kencang saat sinta mengancamkan akan menghabisi papa nya,ia benar-benar kacau akan hal ini…

Namun Siapa sangka Sancha menyetujui perintah dari ibu tirinya…Sancha datang dengan baju Ob yang sudah di atur oleh Sinta mama tirinya,Fyi keluarga Sancha bisa dibilang keluarga yang sederhana,tapi karena sang mama tiri yang sudah terbiasa hidup mewah kini merasa gila tidak bisa membeli apapun,maka dari itu ia ingin menjadikan Sancha Pion nya.

dengan rambut cepol,tangan kanan menggenggam lap kecil,dan meyakinkan dirinya hanya seorang Ob biasa. Sancha meronggoh saku pakaian nya…ia melihat ada sebuah kertas kecil berisikan obat yang sudah diberikan sinta kepada dirinya.

“Alaska,argh menyebut nama nya saja aku sudah takut,apalagi aku harus melayani dirinya,itu akan membuat ku mati sia-sia di atas ranjang yang mewah tapi dengan darah yang mengalir dari sisi sensitif ku…”gumam Sancha bingung harus bagaimana..

tangan nya gemetar,ia menghela nafas panjang,berusaha mencari cara lain,namun jantung nya tetap berdegup kencang seakan ingin melompat keluar.

“Tapi jika aku tidak melakukannya… Papa akan mati. Aku akan kehilangan satu-satunya alasan untuk bertahan hidup.”

kepalanya menunduk,seakan kehilangan cara berpikir,menyandarkan dirinya ke dinding besar dan lebih mahal dari rumah nya. Namun tiba-tiba, suara langkah sepatu kulit terdengar dari ujung koridor. Irama langkah yang tenang… namun tajam. Aura kekuasaan menyelimuti ruangan.

Sancha Mematung,”i-itu dia alaska ya itu tuan Alaska,aduh aku harus gimana,bahkan otak ku tidak bisa berpikir..”

Sancha seakan frustrasi,ia bingung harus bagaimana,yang ia ingat hanya menjebak seorang Alaska..Sancha masih terdiam di lorong,nafas nya tersengal-sengal walaupun tubuh nya tak berlari,tangan nya berkeringat,tapi ia tidak ada ahli dalam menggoda pria,badan nya yang kucel dan jelek ini bagaimana bisa seorang Alaska bisa tergoda dengan dirinya.

ia melangkah,mengikuti kepada Lift Alaska berhenti,dan melihat Alaska sudah memasuki kamar,lagi-lagi Sancha mencoba membuang jauh air matanya.

Ceklek.

Pintu ruangan terbuka perlahan. Sancha menyelinap masuk dengan hati-hati. Lampu ruangan temaram. Wangi tembakau mewah dan parfum maskulin mahal langsung menusuk inderanya.

Di balik jendela besar, siluet seorang pria tampak duduk di kursi eksekutif dengan kepala tertunduk.

Ya itu adalah alaska yang tengah menahan hasrat nya,ia baru saja di jebak melalui minuman..badan nya seakan berkeringat.

Jasnya terbuka, dasi longgar, dan beberapa kancing kemeja terbuka. Keringat membasahi pelipisnya. Dadanya naik turun cepat. Matanya sayu… liar… dan berkabut.

Ada yang salah.

Sancha menyadari dengan cepat—pria itu sedang dalam pengaruh sesuatu. Wajahnya menegang, dan tangannya mencengkeram sandaran kursi seolah berusaha menahan dorongan dari dalam tubuhnya.

Obat perangsang.

Mungkin musuhnya menjebaknya. Mungkin ada yang ingin Alaska terlihat lemah… tergoda… dan kalah.

Sancha menahan napas. Ia seharusnya memanfaatkan ini. Ia hanya perlu mendekat… bicara manis… dan jebakan pun akan dimulai.

Tapi hatinya memberontak.

“Bukan seperti ini caranya…”

Ia menggigit bibir bawahnya, tubuhnya gemetar.

Tiba-tiba, suara Alaska parau memecah keheningan.

“Siapa… kau…?” tanyanya dengan suara berat dan serak. Matanya setengah tertutup tapi tetap mengarah ke Sancha dengan naluri penuh kekuasaan.

Sancha kaget. Ia nyaris mundur.

“A-aku… hanya pembersih ruangan, Tuan…” jawabnya gugup, matanya tak berani menatap langsung.

Alaska bangkit perlahan dari kursinya. Langkahnya tidak stabil. Tubuhnya tegap tapi goyah. Aura panas menjalar dari dirinya, bukan hanya karena obat yang bekerja, tapi karena kekacauan batin yang sedang melanda pikirannya.

“Kenapa…kau bisa masuk kedalam ruangan pribadi ku…?bahkan kau berani masuk dengan seragam kucel kau itu…!”ucapnya dengan nada tajam mendekati Sancha,setengah menahan diri.

Sancha bergidik.

Ia ingin lari. Tapi kakinya kaku.

“Aku harus pergi sekarang, Tuan…” bisiknya sambil mundur perlahan.

Namun tiba-tiba, Alaska mengayunkan tangan bukan untuk menyentuh, tapi untuk menyangga tubuhnya sendiri yang nyaris jatuh.

Sancha langsung bergerak. Refleks. Ia menangkap lengan Alaska agar pria itu tidak roboh. Dan di saat itu mata mereka bertemu dari jarak sangat dekat.

Sorot mata Alaska berubah.

Dalam sekejap, dari penuh gairah… menjadi bingung… lalu luka. Seolah untuk sesaat, ia bukan seorang mafia kejam… tapi seorang pria yang tersesat di tengah racun dan jebakan dunia.

Sancha menahan napas.

“Tuan…” bisiknya lirih.

Alaska mengerjapkan mata. Nafasnya berat. Tapi ia menangkap sesuatu dalam nada suara gadis ini. Bukan kepalsuan. Bukan tipu daya. Tapi ketulusan… dan rasa takut.

“siapa kau sebenarnya…?” tanyanya pelan, namun hasrat tubuh Alaska tidak bisa ia tahan,saat ini emosinya ingin meledak,ia menarik lengan Sancha kedalam ruangan pribadinya..

Sancha kaget sejadi jadinya,ia tidak mau kesucian nya di ambil…

“tuan,saya mohon,jangan sentuh aku..bu-bukan aku yang menjebak anda…”

Alaska menahan gejolak di tubuhnya..”tapi dari gerak gerik kau,kau akan melakukan hal yang sama,jadi itu sama saja kau ingin menjebak ku…”

Sancha langsung menggeleng cepat…”tidak tuan..aku benar-benar tidak melakukan nya,aku berani sumpah demi ayah ku,aku mohon lepaskan aku…”

“sudahlah,kau sama seperti wanita lain nya,kau itu sudah banyak di gunakan oleh pria di negara ini..”jelas Alaska merobek seluruh baju Sancha..

tubuh Sancha gemetar sejadi jadinya..

air matanya jatuh begitu saja,ia mundur secara perlahan namun tangan kekar alaska masih kuat di banding tubuh nya.

“tuan,aku mohon..”lirih Sancha ketakutan saat melihat mata Alaska yang sudah memerah..

tubuh Sancha di angkat dengan satu tangan dan di jatuhkan di bed besar milik Alaska..

“tuan aku mohon,aku hanya di suruh oleh ibu tiri ku,lepaskan aku,aku benar-benar belum pernah melakukan hal semacam ini,aku mohon tuan…!”lirih Sancha menangis..

Alaska memaksa Sancha,ia membuat Sancha tertidur atau di bawah tubuh nya,Alaska membungkam bibir Sancha,Sedangkan Sancha terus memukul mukul dada keker Alaska.

itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap Alaska,ia sudah tidak bisa mengontrol dirinya,ia segara meraih tubuh Sancha dan malam itu menjadi saksi bisu kehilangan nya kesucian Sancha,gadis ceria dan cantik.

Sancha terus menangis,kalau saja ia bisa berteriak ia akan berteriak di telinga Alaska.

Sancha bangkit..lalu saat berdiri Alaska keluar dengan wajah yang tajam.

Alaska melemparkan cek yang jumlah nya sangat susah untuk di jangkau oleh Sancha.. sekitar 6.145Usd atau sekitaran 100jt..

“pergi dan jangan pernah menunjukkan wajah mu di negara ini…”

Sancha melirik..ia mengambil cek tersebut, “untuk itu,kau tak perlu mengatur ku tuan Alaska terhormat..!”jawab Sancha dengan berani keluar dari ruangan Alaska.

Ia keluar dari ruangan tersebut dengan pakaian yang sama dengan malam itu,bahkan rambut nya yang acak-acakan,ia sangat dendam dengan Sinta,ia berjanji akan membuat hidup sinta berantakan setalah ini…Sancha berteriak di dalam lift yang hanya dirinya seorang.

1
Faulinsa
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!