NovelToon NovelToon
LIKU-LIKU SANG MANTAN

LIKU-LIKU SANG MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Setelah kekasihnya Reino memilih menikahi wanita lain, Niara mencoba keluar dari patah hatinya dengan segenggam harapan cinta yang di berikan Ridwan seorang duda dua anak.
Setelah Niara mulai terbiasa mencintai Ridwan, Reino datang dan mengaku melakukan nikah paksa karena sebuah perjanjian yang dilakukannya dengan ibunya. Dengan harapan, setelah satu tahun menikah, dia akan bercerai lalu bisa kembali kepada Niara. Sayangnya, Niara sudah mengubur rasa cinta itu. Dia memulai menata hati dan kehidupan barunya dengan pernikahan yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
Di hari pernikahannya dengan Ridwan, Reino datang dengan membawa tragedi berdarah yang tidak pernah di bayangkan oleh Niara. Salah seorang anak tirinya dibunuh oleh Reino tepat di depan matanya. Tak sampai disitu, untuk bisa kembali dengan Niara, Reino selalu menerornya dan menculik Niara. Rasa cinta Reino yang berlebihan, menyiksa hari-hari Niara.

Yuk, ikuti kelanjutannya!
like, coment, subscribe ❤️

🍁stay tuned

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Aku yang lelah dengan semua hal yang tidak pernah berjalan sesuai harapanku. Aku yang sedari dulu berusaha untuk memberikan ketulusan kepada semua orang yang di sekitarku, kenyataannya ketulusan itu tidak pernah kembali kepadaku.

Apa aku tidak sebaik itu untuk mereka? Apa aku tidak cukup berharga untuk dijadikan alasan bertahan?

Malam yang panjang aku lewati dengan patah hati kesekian kalinya. Apakah masih mungkin untukku bisa menata hati dan memulai dengan hal baru lagi? Aku selalu menanyakan itu pada diriku.

Sebelumnya, padahal aku yakin Reino adalah Pria terakhir dalam pencarian cintaku selama ini. Namun, kenyataannya aku harus bangkit lagi. Berjalan lagi menyusuri setapak demi setapak mencari cinta yang tulus, di usiaku yang tidak muda lagi.

BAB 2 ( Ingin Mati Saja )

Aku seakan baru saja terbangun dari mimpi panjang. Mataku perlahan terbuka dan mulai pikiranku mencoba menerka-nerka keberadaanku saat ini.

Cahaya putih diatasku, gorden putih dan selang infus. "Ah, aku tidak mati hanya di rumah sakit saja,"

Melihat Ibuku bergegas bangun dari tempat duduknya, menekan tombol di samping kiriku. Kemudian, seorang perawat masuk kedalam ruangan. Aku masih dalam keadaan setengah sadar untuk bisa menjawab pertanyaannya.

Perawat itu mengecek detak jantung dan nadiku, menanyaiku dengan kalimat yang sama berulang kali. “Apa yang dirasakan saat ini, Bu? “

“Kepalaku sedikit pusing,” jawabku

“Dan rasanya seperti ketakutan.” Imbuhku.

Tiba-tiba tangan kanan ibuku memukul belakang kepalaku dengan kesal.

“Kau baru saja menabrak orang, kau tidak ingat!” ketus Ibuku.

Pintu terbuka lagi, satu orang Polisi masuk kedalam ruangan. Aku terkejut melihatnya.

'Apa dia -- mati?'

Perawat itu membicarakan kondisiku kepada Polisi, aku tak menggubris apa yang mereka bicarakan. Saat ini aku benar-benar ketakutan. Memikirkan hal paling buruk jika orang yang aku tabrak tadi meninggal, lalu aku akan masuk penjara. Semua keadaan ini membuatku gemetar.

Polisi tidak memberikan pertanyaan apapun padaku yang sudah sadar. Dia hanya mengerutkan alis kearahku, kemudian keluar dari ruangan mengikuti langkah perawat.

“Kau minum?” tanya Ibuku, pertanyaan minum yang menjurus ke arah minuman alkohol.

“Ibu, apa dia mati?” aku menjawab dengan pertanyaan lain.

“Ibu tidak tahu,” jawab ibuku sambil mengetik pesan di handphonenya.

Tubuhku lemas tak berdaya, seakan ingin tak sadarkan diri lagi lebih lama.

“Ibu akan keluar, menanyakan kondisi korban.” ucap Ibuku, keluar dari kamar.

Aku seperti orang gila yang linglung, menjambak rambutku sendiri dengan kuat, lalu memukul kepalaku berulang kali dengan genggam tanganku.

“Ya Tuhan, aku sudah lelah hidup sial seperti ini.” gerutuku.

Aku menunggu sekitar 15 menit, setelah itu Ibuku masuk ke dalam kamar.

“Wanita itu masih tidak sadarkan diri, sepertinya lukanya tidak cukup parah. Dia hanya sedikit terserempet,” kata Ibuku memberikan kabar tentang kondisi wanita yang aku tabrak.

“Ada saja ulahmu Ra, bagaimana kalau keluarganya minta uang banyak untuk kekacauan ini! Kau ada uang!!”

Aku menggelengkan kepala, lalu tertunduk.

Polisi itu masuk lagi kedalam kamar dan membuatku semakin gugup. Polisi itu memberikan beberapa pertanyaan padaku tentang kecelakaan yang barusan aku alami. Melihat mobilku dalam keadaan aman dan baik, serta aku tidak dalam pengaruh minuman keras dan obat-obatan, mencurigaiku dendam kepada wanita itu sehingga menabraknya. Aku pun memberikan penjelasan, jika saat itu pikiran dalam keadaan tertekan karena kelelahan dalam bekerja dan tidak mengenal wanita itu sama sekali. Ku tambahkan sedikit kebohongan, jika tiba-tiba kepalaku pusing berat sebelum akhirnya mengerem mendadak.

Polisi masih tampak curiga dengan penjelasanku, lalu memintaku untuk beristirahat sejenak sebelum beberapa pertanyaan lagi nanti akan ia tanyakan kembali.

Setelah Polisi itu keluar kamar, aku menarik nafas sedikit lega. Ibuku terus mengomel dan memakiku tanpa henti. Membuatku semakin stres hingga akhirnya berteriak dan membuat ibuku keluar dari kamar meninggalkanku.

Aku kembali berbaring di tempat tidur, mencoba memejamkan mata dan menenangkan kegelisahan.

“Tuhan, ambil saja nyawaku. Aku sudah lelah dengan derita ini,” ucapku.

“Aku sudah tidak ada lagi semangat untuk hidup, seharusnya aku saja yang mati. Biarkan, wanita itu hidup.”

Mataku terpejam lagi, dan kali ini mencoba bermimpi panjang dan berharap tidak bangun. Takut berhadapan dengan kenyataan, jika harus menghabiskan sisa hidupku di balik jeruji.

“Ra, bangun,”

Aku mendengar dan merasakan tanganku di tepuk berulang kali. Aku berusaha bertahan di dalam mimpi, mengacuhkan kehidupan nyata.

“Jangan pura-pura tidur, keluarganya meminta uang 100 juta jika ingin jalur damai,”

Mendengar uang sebanyak itu membuatku sontak kaget dan membuka mata, ibuku tampak kesal melihatku.

“Apa dia patah tulang?” tanyaku panik.

“Dia baru saja menjalani operasi, wanita itu keguguran.” jawab ibuku.

“Hah…”

“Kau pikirkan saja uangnya, mereka memberi waktu 3 hari, jika tidak mereka akan menguggatmu,”

“Aku dapat uang darimana sebanyak itu, Bu?”

“Seharusnya itu yang kau pikirkan sebelum menabrak seseorang!”

Ucapan ibuku tak membantu sama sekali, ibuku pergi meninggalkanku sendirian, seakan melepas tanggung jawab. Padahal aku tahu, setelah menikah lagi Ibuku terbilang cukup memiliki uang, karena ayah tiriku memiliki pekerjaan yang mapan. Aku memikirkan uang sebanyak itu sendirian, menghitung tabunganku yang tak seberapa, karena sebagian sudah ku habiskan untuk bepergian saat patah hati.

Dengan tubuh terhuyung huyung, aku keluar dari kamar dengan membawa selang infus yang menancap di tangan kiriku. Mencari keberadaan kamar, wanita yang meminta 100 juta itu untuk mengganti atas kehilangan anaknya.

Seorang Perawat, menyuruhku untuk kembali ke kamar. Namun, keinginanku yang sangat penasaran membawa ku tetap kekeuh berjalan mencari kamar wanita tersebut, sambil terus memikirkan ucapan maaf terbaik.

“Haruskah aku bertekuk lutut, meminta maaf sambil menangis, agar dia memaafkanku dan mengurangi angka 100 juta itu,” ucapku di dalam hati.

Perawat yang mengomel masih mengikuti dari belakang.

“Dia suaminya,” ucap Perawat itu.

“Suami dari wanita yang kau tabrak dan baru saja selesai operasi karena keguguran”

“Sayang sekali, usia kehamilannya baru 6 minggu, pasti sangat syok suaminya saat ini.”

Langkahku pun berhenti, punggung lebar itu sangat aku kenal. Aku pernah memeluknya erat dulu. Aku ikut syok, setelah mengetahui wanita itu adalah istri Reino. Perlahan memutar arah tujuanku, aku urungkan permintaan maaf itu. Entah ini sebuah kebetulan, keberuntungan atau kesedihan. Aku melihat orang yang menyakitiku mengalami kesakitan kehilangan yang dalam. Mungkin tidak sebanding dengan kehilangan Reino.

Pemikiran kejam dan jahat mungkin yang bisa aku jelaskan. Wanita itu mengambil Reino dariku, dan aku mengambil nyawa anaknya tanpa disengaja. Mungkinkah ini kesempatan dari Tuhan, masih ada satu langkah lagi aku bisa merebut Reino lagi.

Uang 100 juta bahkan akan aku berikan, jika wanita itu mau mengembalikan Reino padaku. Padahal lelaki itu telah menyakitiku, tetapi aku masih ingin memilikinya.

1
Abu Yub
mampir thor.
Sop cakar Ayam.
Sop Ayam daging
Drezzlle: oke nanti ya
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
aku tahu Reino itu obses banget, toxic banget. tapi jujur aja, aku nangis.

gak bisa, hati kecilku terluka. selamat Thor, 5 bunga untuk mu:)

hiks hiks hiks T_T
iqbal nasution
make it happen
Drezzlle: makasih kak udah mampir
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
jangan......
Drezzlle: mati aja biar end cepet /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Drezzlle: mati aja biar end cepet /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
wehhh sadar Naira. makin ancur dong, syang!!!

aku perlu gerbang dimensi!
🌞Oma Yeni💝💞
🌹🌹🌹obat galau /Shame/
Drezzlle: pelukan adalah obat galau
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
resiko kesalahan masa lalu /Sleep/
Drezzlle: namanya juga dulu belum bisa bedain antara bego dan cinta oma
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
si pelaku masih belum diketahui
🌞Oma Yeni💝💞
ihhh,, si reino gak sehat juga rupanya
Drezzlle: /Smile/ makasih sudah mampir
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
nambah lagi capeknya nih
Drezzlle: namanya juga nikah sama duda oma
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
reino juga ngapain nyari terus sih
🌞Oma Yeni💝💞
ketahuan deh
iqiww
jangan lupa mampir kak
iqiww
mantap kak
iqiww
baru baca 1 bab dlu kak hehe
Drezzlle: makasih ya, nanti kesana agak siang
total 1 replies
iqbal nasution
puebi bagus ya kak...
iqbal nasution
kalo autornya cewek, selera duda seperti pak ridwan
🌞Oma Yeni💝💞: trus klu cwok sukanya janda /Facepalm//Shame/
Drezzlle: kok tahu tempe? /Shy/
total 2 replies
The first child
Aku hadir lagi thor..
mampir juga ya..
Drezzlle: thank you
total 1 replies
Dwalkii
bales kunjungan nih kak/Proud/
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
aku berharap aarav benar-benar anak Ridwan dan niara...
nie kalok ternyata sampai anak si cowok itu, ku bakar rumah sakitnya!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!