NovelToon NovelToon
Sah! Hutang Dibayar Menikah

Sah! Hutang Dibayar Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Cherryblessem

(Update setiap hari selama ongoing!)

Clara merasa kepalanya pusing tiba-tiba saat ia melihat kekasihnya bercinta dengan sahabatnya sendiri yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya. Mereka berdua tampak terkejut seperti melihat hantu setelah menyadari Clara muncul dari balik pintu kamar dengan cake bertuliskan 'Happy 6th anniversary' yang telah jatuh berantakan di bawah.

"Sa–sayang ...." Kris wang, kekasihnya tampak panik sambil berusaha memakai kembali dalaman miliknya.

Leah Ivanova juga tak kalah terkejut. Ia tampak berantakan dan berusaha menutupi tubuhnya dengan kain yang kini Tanpa busana.

"Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, Clara!" Kris berusaha mengambil alih Clara.

Gadis itu tersenyum kecut. Berani sekali ia bicara begitu padahal segalanya telah keliatan jelas?

*

Baca kelanjutannya hanya di noveltoon! Gratis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherryblessem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAH| 29

"Aku kan tidak hamil!" protes Clara.

Julian memandangnya santai. "Yah, kita kan sudah mengaku kalau kamu hamil."

"Lalu, bagaimana kita melaluinya!? Aku tak tahu harus bilang apa nanti!" Clara jelas terlihat panik.

Wajahnya yang lucu saat panik membuat Julian mengulum senyumnya. Ah, lucu sekali Clara ini. Entah mengapa, sejak menikah kontrak, Clara menjadi hiburan yang menyenangkan untuk Julian.

"Kau tenang saja. Tugasmu hanya menurutiku. Aku sudah membuat skenario segalanya dengan baik. Kau cukup duduk diam saja." Julian menandangnya.

Clara tampak gusar. "Tapi, aku tak tahu apakah aku bisa melakukannya atau tidak."

"Clara," Julian memandangnya lekat sambil berjalan mendekatinya. "kau tak perlu berpikir seperti itu. Sudah kukatakan, kau hanya perlu mengikutinya saja."

Clara mundur selangkah begitu merasakan wajah Julian yang mendekatinya. Tiba-tiba saja pipinya terasa panas dan ia menjadi gugup. Menutupi perasaan aneh itu, Clara buru-buru menyibukkan dirinya untuk menghindari Julian.

"Ekhm. Well, kalau begitu aku serahkan padamu." ucap Clara kemudian lalu berjalan menuju mejanya.

Julian tersenyum melihat tingkah Clara. Selalu saja ada hal yang menyegarkan dari gadis itu.

*

Julian dan Clara memasuki restoran bergaya China yang telah disiapkan oleh Mr. Jhon untuk bertemu dengan Cakra yang secara mengejutkan telah lebih dahulu mendatangi restoran tersebut.

Julian nampaknya kesal karena menyadari bahwa Cakra mungkin saja tak tertarik dengan pembicaraan bisnis mereka namun lebih ingin bertemu Clara. Suasana hatinya mendadak berubah menyadari hal itu.

"Halo, Tuan Julian. Halo Clara." Cakra berdiri dari duduknya dan menyambut keduanya dengan hangat ketika mereka masuk kedalam ruang VIP tersebut.

Kenyataan bahwa Cakra memanggil Julian dengan sebutan 'Tuan' sedangkan Clara hanya sebuah sapaan akrab membuat Julian langsung kesal. Padahal dia sudah mengatur moodnya dengan baik untuk datang kesini.

"Hai!" Clara membalas sapaan Cakra dengan hangat. Ia menjabat tangan Cakra dan Cakra langsung memeluk Clara dengan erat.

Julian memandang itu semua dengan dada tertahan dan terkejut. Berani sekali Cakra memeluk Clara dihadapannya. Ketika Cakra menyapa Julian, ia hanya menjabat tanganya dan langsung duduk. Keramahan yang sungguh berbeda.

"Silahkan, pesan saja apapun. Aku yang akan traktir." Cakra tersenyum memandang Clara.

Lucu sekali. Padahal Julian yang membutuhkan Cakra namun laki-laki itu yang malah mau membayar. Biasanya kalau dia yang butuh, dia yang akan membayar.

"Bagaimana kabarmu?" Cakra langsung mengajak bicara.

Clara tersenyum memandang Clara, tak menyadari Julian yang tampak tidak berselera.

"Ah, aku baik. Terima kasih sudah bertanya." Gadis itu tersenyum.

Cakra memandang Clara. "Tentu saja. Oh, ya! Apakah kamu masih suka makan Dimsum dan capcay kan? Aku sengaja meminta restoran ini karena aku tahu kamu pasti ingin itu." Cakra tersenyum memandang Clara dengan tulus.

Julian merasa kesal dan ia yakin begitu. Pasalnya, mengapa Cakra menunjukkan bahwa ia lebih tahu soal Clara dibanding dirinya sendiri dan kini Julian tak tahu harus bilang apa. Ia memandang Clara dengan kesal karena tak tahu soal itu. Clara memandang Julian dengan heran namun kembali menuju Cakra.

"Ah, terima kasih banyak. Aku masih suka. Apakah kamu masih mencoba dimsum dekat gereja itu?" Clara memandang Cakra, mengajak bernostalgia.

"Tentu saja aku masih ingat! Aku baru-baru ini kesana dan dimsum disana terasa masih nikmat!" Cakra tampak bersemangat.

Clara tersenyum. "Tentu saja! Aku masih sering makan disana!"

Obrolan Cakra dan Clara yang akrab membuat Julian kesal. Mengapa mereka membuat Julian merasa terpinggirkan seperti ini?

"Ekhm. Bisakah kita mulai membahas soal bisnis kita?" Julian memperingatkan.

Menyadari obrolan mereka mulai jauh dari yang seharusnya, Cakra dan Clara kemudian tertawa. Tawa yang sangat bersahabat dan sangat membuat Julian kesal. Ah, menyebalkan sekali dua orang ini!

"Maafkan, saya. Saya dan Clara adalah teman masa remaja. Kami menghabiskan banyak waktu bersama sehingga bertemu seperti ini membuat kami bernostalgia." Cakra memohon maaf namun masih membuat Julian kesal.

"Baiklah." Julian menggigit bibirnya kesal. Ingin sekali ia protes namun dia tak ingin dikalahkan oleh mereka berdua.

Selama pertemuan bisnis, Cakra dan Clara terus-menerus menyimpang dari topik utama, membuat Julian berkali-kali menegur mereka dengan nada kesal. Sikap mereka yang tak kunjung berubah membuat Julian semakin frustasi, hingga nyaris ingin membatalkan kerja sama. Andai bukan karena permintaan kakek tua itu, Julian tak akan sudi bertemu Cakra apalagi membawa serta Clara.

"Senang bisa bergabung menjadi mitra bisnis hydro." Cakra tersenyum sembari menjabat tangan Julian setelah pertemuan mereka selesai.

Cakra memandang Clara di belakang Julian sambil tersenyum. "Apakah kalian ingin minum-minum sebentar?"

Mendengar Cakra yang ingin membawa istrinya untuk acara yang lebih lanjut, Julian memandang Cakra dengan kesal. Ingin rasanya ia merobek kertas kerja sama didepan mata Cakra namun ia urung. Apakah Cakra tak diajar mengenai sopan santun menemui wanita bersuami seperti Clara? Apalagi, mengajak perempuan ini minum-minum langsung didepan suaminya. Merasa tak terima, Julian menyembunyikan Clara dibelakangnya.

"Maaf, istriku dan aku tak bisa ikut. Clara sedang mengandung bayi kami dan aku yakin itu tak akan baik buat kandungannya."

Aha! Julian merasa puas mengatakannya. Lihatlah wajah Cakra yang terkejut itu! Lihatlah wajahnya yang kehabisan kata! Julian tersenyum memandang Cakra penuh kemenangan. Setelah dibuat kesal oleh keduanya, kini Julian berhasil mengutarakan apa yang harusnya ia katakan sejak tadi.

Cakra memandang Julian tak percaya. Apakah benar?

Clara pun demikian. Ia memandang Julian terkejut dan ingin sekali memaki laki-laki itu. Apakah dia sudah gila!? Mengapa harus mengatakan bahwa Clara sedang hamil!? Keparat sialan! Julian sungguh menyebalkan!

"Benarkah?" Cakra memandang takjub pada keduanya.

1
sjulerjn29
semangat up nya thor😊
Cherryblessem: aaa terima kasih kakak!!! /Kiss//Kiss//Kiss//Rose//Wilt/
total 1 replies
partini
menarik
Cherryblessem: terima kasih sudah mampir kakakk/Rose/
total 1 replies
Y. Kasanova
Semangat
Cherryblessem: aaa terima kasih kakak /Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!