NovelToon NovelToon
Unwritten Apologies

Unwritten Apologies

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Model / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:504.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Ini adalah kisah cinta pria berkebangsaan Korea dan gadis berdarah Indonesia.

Waktu SMA, Ha joon tidak setampan sekarang. Pria itu gemuk dan selalu memakai kacamata tebal kemana-mana. Ha joon sangat menyukai Rubi, gadis populer di sekolahnya.

Namun suatu hari Ha joon mendengar Rubi menghina dan mengolok-oloknya di depan teman-teman kelas mereka. Rasa suka Ha joon berubah menjadi benci. Ia pun memutuskan pindah ke kampung halamannya di Seoul.

Beberapa tahun kemudian, Rubi dan Ha joon bertemu lagi di sebuah pesta pernikahan. Ha joon sempat kaget melihat Rubi yang berada di Korea, namun rasa dendamnya sangat besar hingga ia berulang kali menyakiti perasaan Ruby.

Tapi, akankah Ha joon terus membenci Ruby? Mulutnya berkata iya, namun tiap kali gadis itu tidak ada didepan matanya, ia selalu memikirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu kembali

"Ah, itu dia Ruby-mu, nyonya Nam!"

Seru nyonya Kim menunjuk Ruby yang tengah berbincang di ujung sana dengan seorang tamu laki-laki. Perkataan nyonya Nam jelas membuat Ha joon yang mendengar tersentak kaget. Ruby-mu? Apa Ruby yang di maksud oleh wanita tua itu sama dengan wanita yang ada dalam pikirannya saat ini?

Seorang pelayan menghampiri meja mereka dan menawarkan senampan air mineral. Ha joon pun menyambar segelas, walaupun sebenarnya ia membutuhkan minuman yang jauh lebih keras saat ini.

"Panggil dia kemari."

Ha joon meneguk air putihnya sekali lagi.

Beri aku kekuatan untuk bisa bersikap tenang.

Ruby memang nama yang bagus. Nama yang sebenarnya membangkitkan kenangan yang tidak ingin di ingat pria itu saat ini.

"Hai, bibi Nam, kau memanggilku?" suara bernada riang dan feminin itu membuat Ha joon mengangkat wajah. Dan tertegun. Gadis yang berdiri di antara kursi ibunya dan nyonya Kim itu masih sama seperti dulu, selalu cantik.

Matanya hitam besar seperti di komik-komik Jepang namun sama sekali tidak mirip orang Jepang. Rambutnya yang hitam panjang  tergerai bebas dan tubuhnya yang kecil terbalut gaun malam berwarna dusty, membuatnya terlihat makin menarik.

Kalau malam ini adalah pertama kalinya Ha joon melihat gadis itu, ia mungkin sudah jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Sayang sekali gadis itu adalah satu-satunya gadis yang ada dalam daftar hitamnya sekarang. Di urutan pertama orang yang paling dia benci.

"Ruby, bibi ingin memperkenalkanmu dengan anak bibi, Nam Ha joon." suara nyonya Nam membuyarkan lamunan Ha joon, dan pria itu segera berdiri dari kursi, tetap tenang.

"Ha joon, ini Ruby." mata Ha joon tidak pernah dialihkan dari wajah gadis itu. Tatapannya tajam mengintimidasi. Itulah sebabnya ia bisa melihat dengan jelas perubahan di wajah Ruby.

Ketika gadis itu menoleh ke arahnya, senyum yang tadinya tersungging di bibirnya perlahan-lahan memudar. Wajahnya berubah canggung. Ha joon tersenyum miring. Ruby Agatha. Nama itu tidak pernah dia lupa sampai sekarang. Dan sepertinya gadis itu dapat mengenalinya sekarang. Padahal dia sudah jelas-jelas berbeda dibandingkan dengan saat mereka masih sekolah dulu.

"Ruby Agatha," gumam Ha joon sambil mengulurkan tangan, namun tatapannya amat mematikan, membuat bulu kuduk Ruby berdiri. Seingatnya Ha joon yang dulu tidak sedingin ini.

"Lama tidak ketemu." tambah pria itu datar, tersirat makna yang hanya dia dan Ruby saja yang tahu arti dari ucapan tersebut. Nyonya Nam dan nyonya Kim saling berpandangan,

"Kalian ternyata saling kenal?" tanya nyonya Nam dengan nada kaget dan heran. Sekaligus senang.

"Kami dulu teman satu sekolah, ketika Ha joon masih di New York." sahut Ruby. Ia membalas uluran tangan Ha joon, menyambutnya singkat, lalu berusaha tersenyum agar tidak terlihat kaku di depan pria itu serta dua wanita dewasa di dekat mereka.

Ha joon mengertakkan gigi, Ruby sendiri bisa melihat jelas betapa kakunya wajah pria itu.

"Kami hanya bersekolah di SMA yang sama. Tidak bisa di bilang berteman." ralat pria itu. Sejak kapan coba mereka berteman? Ia tidak sudi berteman dengan gadis munafik ini. Bukankah dulu gadis itu juga tidak sudi berteman dengan laki-laki gemuk dan jelek sepertinya?

"Astaga. Coba lihat ini, nyonya Kim. Aku berusaha memperkenalkan mereka berdua, tetapi ternyata mereka sudah saling kenal. Bukankah ini kejutan yang menyenangkan? Mereka benar-benar jodoh!"  kata ibu Ha joon.

Ha joon tersenyum setengah mendengus.

"Duduklah Ruby, duduklah." Ruby tersenyum namun tidak langsung duduk. Ia menatap dengan ragu, lalu menoleh ke arah nyonya Kim. Setelah menimbang-nimbang ia duduk di kursi kosong samping nyonya Kim, tepat berhadapan dengan Ha joon.

Setelah gadis itu duduk, Ha joon baru duduk kembali. Ibunya mulai berbicara panjang lebar, tetapi ia tidak terlalu mendengarkan. Begitu pun dengan Ruby. Pikiran gadis itu dipenuhi satu pertanyaan, apakah Ha joon masih membencinya? Dilihat dari ekspresi pria itu sih masih.

Tapi gadis itu masih tidak menyangka pertemuan pertamanya setelah bertahun-tahun tidak bertemu dengan pria itu akan seperti ini. Dan ... Ha joon sudah berubah. Tidak gemuk lagi, tidak rajin tersenyum seperti dulu dan sangat dingin. Ia tidak tahu apa itu hanya padanya atau pada yang lain juga. Yang pasti, Ruby merasa pria itu sangat asing. Ha joon yang sekarang dan yang dulu seperti dua orang yang berbeda. Dan dada Ruby rasanya sesak.

"Jadi, sekarang Ha joon yang bertanggung jawab mengurus perusahaan besar kalian? Wah berarti sekarang ada banyak sekali dong wanita yang mengantri menjadi isterinya dong. Sudah tampan, kaya, penyayang, kurang apalagi coba." seru nyonya Kim dengan semangat. Nyonya Nam hanya tersenyum bangga. Putranya memang tampan luar biasa.

"Kalau Ruby mau dan Ha joon tidak menolak, aku ingin sekali menjodohkan mereka berdua. Bagaimana nyonya Kim? Ruby ini termasuk anaknya sahabat anda bukan? Anda bisa mewakili orangtuanya." ucap nyonya Nam tidak menyadari kalau aura

Ha joon mulai menggelap. Ruby sendiri hampir terbatuk-batuk tapi berhasil ditahannya.

"Eomma, jangan bicara sembarangan." tegur Ha joon. Dijodohkan dengan gadis itu? Jangan harap dia mau.

"Eomma tidak bicara sembarangan Ha joon, Eomma sungguh-sungguh ingin melihat kau dan Ruby bersama. Kalian sangat serasi. Tampan dan cantik, sempurna jika bersama."

Ha joon ingin tertawa, tetapi ia menahan diri. Sebagai gantinya ia menyesap anggur merahnya dan memandang ke sekeliling ruangan. Ingin mencari siapa saja yang bisa berpura-pura menjadi pacarnya supaya ibunya tidak berniat menjodohkannya lagi. Sayangnya tidak ada satu pun yang bisa membantunya. Saat itu seorang pelayan menghampiri meja mereka dan menawarkan potongan-potongan kue pengantin.

"Omong-omong Ha joon, bagaimana menurutmu penampilan Ruby malam ini? Cantik sekali bukan?" kata nyonya Nam senang. Ia sampai membayangkan bagaimana rupa cucunya kalau keduanya menikah.

Ha joon menoleh dan mendapati Ruby sedang menatapnya tetapi langsung membuang muka ketika dirinya menatap balik. Pria itu mendengus. Cantik? Ya benar. Gadis itu sudah cantik dari lahir. Dan semua orang mengiranya gadis cantik yang sangat baik hati. Ia jadi penasaran bagaimana reaksi ibunya kalau tahu dulu gadis itu pernah menghinanya habis-habisan sampai dia memilih pindah sekolah. Dan membuatnya menjadi pria dingin seperti sekarang ini.

1
Jumi🍉
Kok gampang banget kamu percaya dengan Daniel, masalahmu dgn Ha Joon aja gak kelar-kelar yang ada bikin tambah salah paham.😪
Ayu Kerti
keputusanmu ruby malah menambah masalah,
Rita
joon kmu jg harusnya ngmg
Rita
duh Ruby salah paham lagi ngga nih
Fitria Syafei
Waduh Ruby nekad 🙄 Kk yang baik kereen 😍😍
🌷Vnyjkb🌷
salah!! bgmnpun hrs bilang pd ha joon ttg pesan daniel, waahhh masalah d hampiri
Fera Susanti
eeeuuuhhh harusnya bilang dulu..
nyaks 💜
hufttttt
Nayi Siti
Ruby jgn carii penyakit , izin dulu sama suamimu jgn asal nemuin Daniel, nanti jd salah paham lg, apa LG sekarang hubungan an mu belum sepenuh y baik k sama suamimu,
gathem Toro
udah tau suaminya aja mah mode singa mlh bikin perkara ni si Ruby....bukannya bangunin haa joon mlh pergi sendiri ....
Putu Ariyastini
yaa si ruby malah turun beritahu suamimu dong agar ha joon gak salah paham lagi biar kalian bertemu si daniel barengan.
Santi Maria Havernandes
oh Ruby jangan jadi orang bodoh,bisa aja Daniel kerjasama dengan uler Keket supaya kamu terlihat buruk di mata suamimu
mang tri
Aku kol kesel banget sm Ruby, terlalu banyak berfikir dan skrg malah mau menemui Daniel 😡
Srie Handayantie
jgn lngsung temui diam2 begitu Ruby, tunggu hajoon duluu. bisa makin runyam kalau kau pergi begitu saja
Heni Mulyani
lanjut
Nita Nita
Ruby mau cerita aja lambat bgt
LANY SUSANA
waduh Ruby km cari penyakit ya, Ha joon masih marah lo km jd model berdua
e sekarang malah ketemuan dgn Daniel
Ruby lebih baik km jujur soal masa lalu mu dgn Daniel yg dulu km hina Ha joon
Hanima
bodoh
Ilfa Yarni
aduh ruby knp kau pergi sendiri km malah memicu kemarahan hajoon saka gmn sih km sebel jg bukannya jujur mengajak ha Jon bicara ini malah mau menemui Daniel lg
dyah EkaPratiwi
salah paham nanti ha joon
LANY SUSANA: pasti dan Ha joon tambah ngamuk nii
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!