NovelToon NovelToon
Kekejaman Suamiku

Kekejaman Suamiku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Mafia / Obsesi / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Miss Ra

"Siapkan dirimu! Aku akan kembali menyiksamu malam ini!" Stevan mengucapkan itu sembari melangkah menuju pintu untuk keluar.

"Aku tidak bisa melayanimu malam ini hingga sepuluh hari ke depan Stevan Jafer Dirgantara!"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar Bulan dengan lantang mengatakan itu. Stevan berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dengan tatapan penuh tanya.

"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi!" dingin dan tegas pertanyaan Stevan membuat Bulan tertawa di dalam hatinya.

"Ya! Aku tidak bisa melayanimu sampai sepuluh hari kedepan! Kau dengar itu Tuan Stevan?" ucapnya lagi dengan jelas.

Plaaakkk...

Bukan bertanya, Stevan justru melayangkan tangan ke pipi mulus Bulan hingga membuat wajahnya menoleh ke kanan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya. Bulan mengusap darah itu dan mendongak menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan kebencian.

Bagaimana kisah selanjutnya?
kita simak yuk ceritanya di karya => Kekejaman Suamiku.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2

"Lepaskan aku! Aku harus menolong ayahku! Lepas!" Bulan terus memberontak dengan isak tangisnya berusaha melepaskan diri dari cengkraman anak buah Stevan tapi tidak bisa ia lakukan karena cengkraman itu sangat kuat.

"DIAAAM..."

Dor!

Stevan kembali menembak ke sembarang arah dan membuat Bulan terdiam dengan berlutut karena dirinya sudah sangat takut padanya.

"Dengar pak Ezra! Kau harus menikahkan aku dengan putrimu yang cantik ini! Jika tidak maka aku akan mengirim mu ke neraka!"

Bulan benar-benar tidak tega melihat posisi orang tuanya saat ini. Sedangkan Ayah Ezra juga tidak ingin putrinya mempunyai suami yang sangat berbahaya seperti Stevan.

Stevan kemudian melangkah mendekati Ayah Ezra dan berlutut dihadapannya. Namun mama Almira memeluk suaminya itu dengan air mata yang terus membasahi wajahnya. Stevan menaruh pistol di kepala Ayah Ezra dan hal itu semakin membuat Bulan berontak.

"Jangan! Lepaskan orangtuaku!"

"Kau ingin aku melepaskannya,?" tanya Stevan menoleh menatap Bulan yang masih di tahan oleh anak buahnya.

"Aku mohon lepaskan Ayah dan Ibuku."

Bulan menangkup kedua tangannya memohon karena sudah tak sanggup berdiri, dia berlutut dengan isak tangis kesedihan melihat orangtuanya diperlakukan kejam oleh Stevan. Sedangkan pria muda kejam itu yang melihat Bulan sudah pasrah hanya tersenyum miring.

"Jika kau ingin aku melepaskan orangtuamu, maka kau harus menikah denganku!"

Bulan menganggukkan kepalanya masih dengan tangisanya. Terpaksa ia menyetujui permintaan Stevan dari pada ia harus melihat Ayah dan Ibunya mati ditangan pria kejam seperti Stevan.

"Bagus! Ini yang aku mau!" ujar Stevan lalu berjalan menghampiri Bulan yang sudah duduk dilantai.

Stevan berdiri di depan Bulan dan menatap anak buahnya yang ditugaskan untuk menjaga Bulan agar tidak menyentuh orangtuanya lagi.

"Bawa dia! Kita akan menikah dirumahku!"

Sesuai perintah, anak buah Stevan menyeret Bulan membawanya masuk ke dalam mobil dan membawanya pergi menuju rumah Stevan. Namun Ayah Ezra hanya bisa berontak tapi tidak bisa berdiri melawan Stevan karena pria itu selalu menggunakan senjatanya untuk membuat musuhnya lumpuh.

"Stevan! Hentikan! Jangan kau bawa putriku! Aku tidak sudi mempunyai menantu sepertimu!"

"Ha..ha..ha..ha.."

Dor!

"Aaa... Ayaaah..."

Stevan tertawa lebar kembali menembak kaki kiri Ayah Ezra jika beliau kembali melayangkan protes padanya. Dia kembali melangkah mendekati Ayah Ezra dan berlutut dihadapan nya dengan senyuman menyeringai.

"Dengar baik-baik pak Ezra, aku tidak akan bicara menggunakan bibirku! Sekali lagi kau melarang aku menikahi putrimu? Sudah dipastikan nyawamu akan hilang setelah ini,!"

Setelah mengucapkan itu, Stevan kembali berdiri dan melangkah meninggalkan kedua orangtua Bulan yang masih tak berdaya dilantai. Tapi baru beberapa langkah, Stevan kembali berbalik dan kembali bicara dengan Ayah Ezra.

"Oh iya, obati dulu luka dikakimu! Besok akan ada anak buahku datang menjemputmu untuk menikahkan aku dengan calon istriku!" sambung Stevan dan kali ini langkahnya benar-benar pergi meninggalkan orangtua Bulan dengan tangisan disana.

"Bulan, maafkan ayah tidak bisa menjagamu nak. Maafkan ayah Bulan. Hiks..hiks..hiks.."

"Ayah... Anak kita Yah..."

Keduanya saling berpelukan melepas kepergian Bulan yang dibawa pergi oleh Stevan dirumahnya. Ayah Ezra dan mama Almira kini hanya bisa pasrah dengan kenyataan ini.

*

*

*

Esok harinya, jam sepuluh pagi tepatnya dirumah Stevan. Sudah banyak orang disana, para penghulu yang sudah di ancam untuk menikahkan Stevan dan Bulan pun juga sudah berada disana.

Ayah Ezra dan mama Almira duduk di kursi sebagai wali nikah dari putrinya. Kepala Ayah Ezra dan mama Almira juga penghulu dan para saksi pun di todong pistol agar tidak berontak bahkan menolak.

*

Kini ijab kabul telah usai, pernikahan antara Stevan dan Bulan sudah terjadi. Dengan bekal mengancam penghulu yang ia bawa kerumahnya, kini Bulan sudah sah menjadi istrinya dan tercatat di negara.

Selesai itu, Stevan menyuruh anak buah nya untuk menyeret kedua orangtua Bulan pergi dari rumahnya. Dia tak mengijinkan orang tua Bulan bertemu lebih dulu setelah pernikahan. Karena baginya, Bulan sudah menjadi miliknya saat ini. Dan tidak akan mengijinkan siapapun untuk menemuinya.

*Flashback Off*

Setelah malam panas membara yang Stevan lakukan untuk menyiksa Bulan diatas ranjang, kini Bulan bangun dari tidurnya. Seperti pagi sebelumnya, dia akan bangun dalam keadaan berantakan dengan rambut yang sudah acak-acakan juga luka lebam di sekujur tubuhnya karena sabetan pecut dari Stevan sebelum menyiksa nya diatas ranjang.

"Ya Allah, kapan semua ini akan berakhir? Aku sudah tidak sanggup lagi ya Allah!" Bulan meneteskan air matanya meratapi nasib yang sangat kejam baginya.

Bulan menutupi tubuhnya dengan selimut, kakinya menuruni kasur dengan perlahan dan berjalan menuju kamar mandi. Dia berjalan meringis kesakitan karena merasakan sakit, perih juga ngilu jika Stevan telah menyiksanya diatas ranjang.

Selesai mandi, Bulan memakai gamis dan cadarnya bersiap untuk keluar dari kamar karena perutnya sudah sangat lapar. Sejak semalam dia belum makan karena Stevan tak mengijinkannya keluar jika sudah ingin bersama nya dikamar.

"Perutku lapar sekali.."

Bertepatan dengan itu, ada yang mengetuk pintu kamarnya dan Bulan segera membukanya dengan cepat.

"Selamat pagi Nona Bulan, ini sarapannya."

Pelayan membawakan nampan berisi makanan untuk Bulan. Sesuai perintah Stevan, para pelayan membuatkan makanan untuk istrinya agar Bulan tidak bisa keluar dari kamarnya.

"Terimakasih, tapi aku bisa turun ke bawah jika ingin makan." sahut Bulan dengan senyuman dibalik cadar.

"Maaf, ini sesuai perintah dari Tuan Stevan."

Mendengar itu Bulan hanya bisa pasrah. Dia membiarkan pelayan itu masuk dan menaruh nampan itu diatas meja.

Di tempat lain, tepatnya di Perusahaan Dirgantara Group. Stevan terus memantau Bulan dari cctv yang ia pasang tanpa sepengetahuan Bulan dikamarnya. Dia tersenyum sinis melihat gerak-gerik Bulan disana.

Namun, Boy tanpa mengetuk pintu lebih dulu masuk ke ruangan Stevan untuk memberitahukan bahwa meeting akan segera dimulai.

"Tuan Stevan, meeting akan dimulai."

Stevan mengangguk dan menutup layar laptopnya kemudian berjalan menuju ruang meeting.

*

Dirumah Stevan, Bulan keluar dari kamarnya dan melangkah menuruni tangga. Pelayan yang melihat Bulan keluar pun berlarian menghampirinya agar Nona mudanya tidak bisa kemana-mana. Bulan yang tahu akan hal itu pun mencoba mengalihkan perhatian para pelayan.

"Em aku masih lapar, bisa tolong buatkan aku makanan,?" tanya Bulan pada ketiga pelayan itu.

"Baik Nona, anda ingin dibuatkan apa,?"

"Apa saja, yang penting bisa membuat perutku kenyang."

Sesuai perintah, para pelayan membuatkan makanan untuk Nona mudanya. Bulan kemudian duduk di sofa ingin menonton tv sambil menunggu makanannya matang. Kedua pelayan pun memasak dan satu pelayan memantau Bulan di sampingnya.

Bulan yang merasa risih mendongakkan kepalanya menatap pelayan itu dan menyuruhnya mengambilkan sesuatu untuknya.

"Bisa aku minta tolong padamu?" tanya Bulan pada pelayan disampingnya.

"Silahkan Nona."

"Tolong ambilkan aku minum, aku ingin orange jus."

Perintah Bulan diangguki oleh pelayan itu. Setelah melihat pelayan itu pergi, Bulan berdiri melangkah menuju pintu. Dia berjalan layaknya pencuri yang akan mengambil sesuatu dirumah itu.

Dia terus berjalan mencari celah pintu yang terbuka. Bulan sudah tidak sanggup berada disana, dia ingin pergi dari kehidupan Stevan. Bulan tidak sabar ingin menemui orangtuanya karena sudah sangat merindukan mereka.

Bulan terus melangkah dengan sedikit menunduk melihat sekitar agar tidak ada yang melihatnya. Setelah berhasil keluar hampir menuju gerbang, dia menegapkan tubuhnya dan akan berlari sekencangnya untuk pergi dari sana.

Baru saja melangkahkan kakinya untuk berlari, Bulan membulatkan matanya. Langkah nya terhenti dan tubuhnya bergetar karena saat ini Stevan ada dihadapannya berdiri di ambang pintu gerbang.

"Mau kemana istriku yang cantik,?"

DEG

Jantung Bulan berdetak lebih cepat, kedua kalinya dia akan kabur dan dua kali juga dia ketahuan suaminya. Setelah ini sudah bisa dipastikan hukuman apa yang akan dia dapat jika sampai ketahuan akan kabur untuk yang kedua kalinya.

...****************...

1
Krisna Mukti
bagussss
Sari Ummi
Itu Si Bulan hamil anak siapa Thor...?
Kenapa usia kehamilannya baru 1 bulan lebih..?
🙏
Phi Pesek
👍
Fedylia Albert
artis korea 🤣🤣
Rafillah Kanza
iiii..coc sweet...harus ny kn yg gitu bulan sama si Stevan..TPI kok😑
Ayu
Mksh thor.. crita nya bagus dan seru bgt. ending nya bhgia. cm kshn Raihan gk ada kbr nya. smg ada season ke 2 ya thor. smgt trs thor
Miss Ra: trimakasih sudah berkesan dengan ceritaku..

silahkan mampir dikaryaku yg lain yaa
total 1 replies
Ayu
Salut sm steven.. sekejam kejam nya dia msh ada hati shbt jdi saudara. bersyukur bgt si Boy dpr rmh mewah. mobil mewah dan paket bln madu. smg pershbtn mereka kekal slma nya
Ayu
Mentari pkai hijab. tapi sikap nya gk cermin kan semua itu. pasrah aja waktu di cium
Ayu
Thor.. para pelayan di rumah steven kan tau klau steven dulu kejam sm abulan. skrg gimana ya perasaan para pelayan lht majikan nya yg sdh baik sm bulan. psti mereka terheran heran
Ayu
Thor. .mmg gk ada aparat kepolisian kok main tembak aja
Ayu
,Peran Steven ini kurang Romantis. sdh di ksh kesempatan dan dan Bulan memafkan nya. hrs nya dia kan bucin sm istri nya. istri nya dtg ke kantor mau ksh mkn siang bkn nya senang buat smgt krja. ini kok malah bertanya seperti krg sk istri dtg. alasan malu di suapi. hrs nya kan seneng di manja istri
Ayu
Thor. .buatlah anak Steven sm Bulan kembar thor. biar tmbh seru
Ayu
Thor.. kbr Ralhan sm stevanie yg suka sm steven gimana ya
Ayu
,Thor.. di episod ini aku namgis thor bc nya. smg pengorbanan bulan dpt pahala kebhgiaan bersana suami nya. wlau pun kdg msh geram dgn perangai steven di ms lalu
Ayu
Waduh.. si steven kecelakaan kah thor
Ayu
Almera bkn nya kwn bln saat kuliah di kairo ya thor
Ayu
Boy.. aku jodoh in km sm Suci mau gk
Ayu
Mksh ya thor.. km wujudkan ke inginan ku supaya steven menderita dgn kehamilan Bulan. biar dia menyesal. dam bln jgn lgsg mau memaafkan nya
Ayu
Smg steven mengalami ngidam yg parah. ksh steven mual muntah trs thor biar kapok
Ayu
Semoga Boy yg tau Bln di kairo gk ksh tau ke steven. biar dia gila sendiri dgn sikap nya. sok2 an melepaslan bln. nanti mrh bsr lihat bln sm Raihan. dsr steven gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!