Vexana adalah seorang Queen Mafia, agar terbebas dari para musuh dan jeratan hukum Vexana selalu melakukan operasi wajah. Sampai akhirnya dia tiba di titik akhir, kali ini adalah kesempatan terakhirnya melakukan operasi wajah, jika Vexana melakukannya lagi maka struktur wajahnya akan rusak.
Keluar dari rumah sakit Vexana dikejutkan oleh beberapa orang.
"Ibu Anne mari pulang, Pak Arga sudah menunggu Anda."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Wanita Harus Bahagia Agar Bisa Hamil
"Anne!" bentak Arga setelah Anne mengajukan pertanyaan yang bisa membuat Donna merasa sakit hati, meski faktanya memang seperti itu tapi tak seharusnya Anne mempertanyakan.
Bahkan selama ini Arga sekalipun tidak pernah menyinggung tentang hal tersebut.
Mendengar suara tinggi dari Arga, Vexana langsung memasang wajahnya yang polos, bukan terkejut atau merasa bersalah, tapi sedang membiasakan diri bahwa kini namanya adalah Anne. Jadi nanti saat Arga membentaknya lagi dia bisa pura-pura kaget.
'Namaku adalah Anne, namaku adalah Anne, namaku adalah Anne,' batin Vexana, seperti membaca mantra.
"Tidak apa-apa, Mas." Donna yang menyahuti bentakan sang suami, bahkan sedikit mengangkat tangan kanannya memberi isyarat bahwa Arga tidak perlu mendekat. Cukup dia saja yang menghadapi Anne sekarang.
"Kenapa? Apa pertanyaan ku salah?" tanya Vexana yang suaranya kini terdengar lebih pelan. Membulatkan mata seperti anak kucing polos. Wajah mungil ini memang pantas berperan jadi tokoh yang teraniaya.
"Tidak," jawab Donna singkat.
"Mendengar penjelasan mu tadi, sekarang aku jadi sangat tahu posisiku di rumah ini, kalian membutuhkanku untuk melahirkan penerus keluarga Dewangga. Tanpa aku kalian tidak akan bisa memiliki keturunan, seperti itu kan?" tanya Vexana lagi.
Kalimat bertubi-tubi yang membuat Donna merasa Anne sedang memutarbalikkan keadaan.
"Apa benar kamu hilang ingatan?" tanya Donna sekali lagi, sebab terlalu drastis perubahan Anne.
Apa iya lupa ingatan bisa merubah sikap seseorang? Dimana Anne yang selalu merasa takut tiap kali berhadapan dengannya dan Arga?
"Iya, aku benar-benar lupa ingatan. Berapa kali aku harus mengatakannya, jika kalian tidak percaya ya sudah. Sekarang maunya bagaimana? Aku tetap di sini atau pergi?" tanya Vexana lagi yang tiba-tiba menaikkan suaranya.
Donna sampai menarik nafas agar tetap tenang. Wajar saja jika semalam sang suami tak berhasil berhubungan badan dengan wanita ini, sebab Anne sudah sangat berubah.
Tapi apa katanya tadi?
Pergi?
Tentu tidak sebelum semua tujuan mereka tercapai.
Terlebih keberadaan Anne di rumah ini bukan cuma-cuma, mereka telah mengeluarkan banyak uang.
"Dengarkan aku baik-baik," ucap Donna setelahnya dan Vexana menajamkan pendengarannya. Bahkan dia menggeser telinganya ke arah Donna.
Pergerakan kecil yang sekalipun tak pernah dilakukan oleh Anne selama ini.
Dimana Anne yang selalu menunduk?
"Tidak ada hubungan emosional diantara kamu dan mas Arga, setelah melahirkan kamu akan langsung pergi dari rumah ini," jelas Donna dengan suara penuh penekanan. Sedikit berharap bisa meruntuhkan keberanian Anne saat ini.
Tapi jawaban Anne malah semakin membuat Donna geram.
"Iya aku paham, apa susahnya membuat anak."
'Astaga,' batin Arga yang juga mendengar jawaban tersebut. Dia sampai memejamkan matanya sebentar. Rasanya ingin pergi saja dari sini, tapi tak mungkin meninggalkan Donna sendiri.
"Apa perlu kita membuat perjanjian ulang?" tanya Donna kemudian.
"Tidak perlu," balas Vexana, 'Yang kuinginkan sekarang hanyalah cepat hamil, lalu pergi. Menyambut hidupku yang sesungguhnya.' batinnya pula.
"Satu lagi, selama ini kamu memanggilku Nyonya dan memanggil suamiku Tuan," jelas Donna, ingin menegaskan tentang hal ini.
Memperjelas hubungan yang ada diantara mereka.
Namun Vexana tak langsung menjawab, meski sadar bahwa dia harus hidup seperti Anne, tapi akan sangat sulit jika dia harus tunduk.
"Panggilan itu sedikit menggangguku, diingatanku tidak seperti itu," balas Vexana, bicara seolah hati-hati. "Aku akan memanggil namamu Donna, dan memanggil suami kita Mas."
"Anne, jaga batasan mu. Sejak tadi aku sudah menahan diri," balas Donna.
"Jangan menekanku, wanita harus bahagia agar bisa hamil. Jadi ... Tidak bisakah kalian menuruti semua keinginanku?"
hahaha
klo km blm pintar memainkany....ketimpuk sakitkan....
😀😀😀❤❤❤❤