NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 6

PEWARIS TERHEBAT 6

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”

Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.

“Tidak!”

Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.

Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.

“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”

Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Apa yang terjadi?”

Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Waktu sudah hampir menunjukkan pukul tiga pagi, tetapi Xander masih terjaga di depan layar besar yang menunjukkan keadaan peternakan yang sudah setengah hancur. Kepalanya tangannya menguat saat melihat para pengawalnya bergelimpangan tak sadarkan diri di rerumputan dan tanah. Ia bahkan tidak pernah melihat Miguel seterdesak ini sebelumnya.

Govin tengah sibuk menghubungi pengawal.

Sayangnya, sambungan komunikasi terputus karena pertarungan sehingga Xander tidak bisa melihat situasi yang terjadi.

"Seluruh alat komunikasi kita sudah rusak di peternakan, Tuan. Miguel, Ryder, dan pasukan bantuan bahkan belum menghubungi kita hingga saat ini," ujar Govin.

Xander berusaha tenang meski ia sangat jengkel dengan keadaan yang terjadi. Peristiwa ini adalah tamparan yang sangat keras padanya dimana pasukannya tidak sekuat yang ia pikirkan. "Aku akan menunggu dengan sabar."

"Aku ingin melihat keadaan Xylorr dan yang lain sekarang, Govin," ucap Xander.

Govin mengalihkan layar ke kediaman suku pedalaman. Layar menunjukkan beberapa rumah yang berdiri mengelilingi sebuah tanah lapang. Suasana begitu sepi di mana beberapa anggota suku pedalaman berjaga di beberapa titik penjagaan.

Xylorr masih tertidur hingga sekarang. Kabar terakhir mengatakan jika pria tua itu sempat sadar selama beberapa detik dan menyebut nama Baba.

Xander ingin Xylorr segera sadar agar bisa memberitahunya soal penglihatannya. Akan tetapi, ia tidak bisa memaksa karena penglihatan itu hadir tanpa bisa dipaksa.

Xander mengetuk-ngetuk jam tangan yang masih belum terhubung dengan Baba dan yang lain. Ia mengamati Govin dan beberapa pengawal yang masih berusaha untuk menghubungkan sambungan komunikasi.

Xander tiba-tiba tercenung ketika mengingat sesuatu. "Burung merpati itu? Ya, burung itu adalah milik Luc Besson, ayah angkat Baba. Dia sengaja menerbangkan burung merpati itu ke kediamanku. Sayangnya, sampai sekarang aku dan yang lain belum mengetahui soal kemampuan burung itu."

"Govin, tunjukkan keadaan burung merpati itu sekarang." Xander mengepalkan tangan erat-erat, berusaha bersikap setenang mungkin.

Layar menunjukkan burung merpati yang tengah tertidur di sangkarnya. Layar juga menunjukkan Alexis yang tengah tidur bersama Axo di ranjang.

"Tidak ada hal aneh yang terjadi pada burung merpati itu." Xander tersenyum lebar, mengetuk-ngetuk jam tangan lebih cepat dan kencang.

Sebuah notifikasi mendadak muncul di layar.

"Tuan, kita mendapatkan informasi dari salah satu bawahan Luka dan Luke." Govin menekan notifikasi hingga sebuah pesan singkat berupa kode muncul.

Sistem secara otomatis menerjemahkan kode. Pesan tertulis "Kami tertangkap orang berpakaian hitam alat canggih. Tolong."

"Mereka tertangkap oleh orang-orang yang memiliki alat-alat canggih," gumam Xander dengan dada yang berdebar kencang. "Mungkinkah orang-orang itu adalah anggota UltraTech? Mereka kesal karena Luka dan Luke mengetahui informasi mengenai mereka?"

Xander tertawa. "Ini semakin membuatku sangat kesal."

Pasukan bantuan terus dikerahkan ke peternakan. Sayangnya, mereka terhalang oleh beberapa robot yang sudah disiapkan oleh Luc Besson.

Luc Besson masih berada di dahan pohon, memperhatikan pertarungan Baba dan Miguel melawan George, Gideon, dan Gabriel. "Baba dan pria tua itu memberikan perlawanan yang sangat tangguh meski mereka kalah dari segi jumlah dan persenjataan."

Baba dan Miguel menghindar dengan gesit dari serangan misil. Mereka masih berada di lokasi karena tidak ingin meninggalkan Gray, Bennet, dan Bruce yang masih tidak sadarkan diri hingga sekarang.

Baba dan Miguel melemparkan beberapa batu pada George, Gideon, dan Gabriel. Akan tetapi, serangan mereka bisa dengan mudah ditangkis oleh pelindung.

Baba menoleh pada robot anjingnya yang tergeletak di tanah sekilas. "Andai saja aku dan Miguel bisa mendapatkan satu senjata mereka, aku dan Miguel memiliki kesempatan untuk menang lebih besar. Aku mampu bertahan karena Miguel menjagaku dengan baik."

Miguel mengamati George, Gideon, dan Gabriel lekat-lekat. Wajahnya tampak datar, tetapi matanya mencerminkan banyak sekali amarah yang menggebu-gebu.

Miguel menghindar ke samping, berguling-guling, bersembunyi di balik pepohonan. Ia kembali berlindung ketika peluru melesat padanya. Pohon yang menjadi tempat berlindungnya berlubang ketika terkena tembakan.

Baba tiba-tiba berlari secepat mungkin ke samping, melepaskan dua lempangan besi sebesar piring makan dari robot anjing. Ia melemparkan satu lempangan pada Miguel, kemudian ia menepis serangan dari musuh.

Baba pergi sejauh mungkin, melewati deretan pepohonan yang menjulang tinggi. Ia mengutak-atik sarung tangannya secepat mungkin. "Aku tidak bisa memperbaiki alat-alatku selama George, Gideon, dan Gabriel berada di dekatku."

Gideon dan Gabriel melesat mengejar Baba, mengeluarkan serangan robot jangkrik, menembak dahan-dahan pohon di depan Baba.

Baba berusaha fokus memperbaiki sarung tangannya sekaligus menghindari dahan-dahan yang jatuh. "Aku sudah terbiasa mengatasi para binatang ternakku yang mengamuk. Beberapa banteng bahkan pernah aku taklukan. Aku tidak akan melupakan asal-usulku yang merupakan anak dari suku pedalaman."

"Pria brengsek itu membuatku sangat marah!" ketus Gabriel.

"Hei, kemampuan pria itu cukup bagus. Dia bisa membuatku kita bertengkar tanpa kita sadari. Mungkin George benar soal mereka bukanlah produk yang sepenuhnya gagal." Gideon tertawa seraya mengamati Baba.

"Ayolah, kelompok kita memiliki banyak produk yang memiliki kemampuan hebat. Kita tidak membutuhkan mereka."

"Pria itu tampaknya sedang memperbaiki sarung tangannya." Gideon memeriksa keadaan Baba. "Dia tidak bisa menggunakan kemampuannya. Luc Besson menghapus kemampuannya dengan sebuah alat.”

Gideon menoleh ke belakang.

"George sempat menceritakan soal anak lain yang memiliki kemampuan semacam sihir. Dia mampu membuatnya tidak sadarkan diri dari jarak jauh."

Gideon dan Gabriel bergerak ke samping ketika berpapasan dengan sebuah pohon besar.

Gabriel tertawa. "Ayolah, tidak ada yang namanya sihir di dunia ini."

"Peralatan canggih kita ibarat sihir untuk orang-orang zaman dahulu. Kau tidak bisa mengabaikan sihir begitu saja, Gabriel."

"George seringkali mengatakan soal hal itu.."

Baba berhasil memperbaiki sarung tangannya. Ia tiba-tiba berbalik, melesatkan serangan pada atas pohon. Beberapa batang pohon seketika bertumbangan ke arah Gabriel dan juga Gideon.

Gideon dan Gabriel seketika memasang pelindung. Batang-batang pohon seketika terlempar ke sekeliling.

"Dasar brengsek! Pria itu membuatku sangat kesal!" Gabriel menyiapkan serangan.

"Apakah kau yakin akan menggunakannya, Gabriel? Bukankah itu terlalu berbahaya? Dia bisa saja mati." Gideon memastikan.

"Apa kau lupa jika Luc Besson mengatakan jika kita boleh melakukan apa pun pada mereka? Dia tidak akan marah jika pria itu terluka parah atau mati sekalipun. Apakah kau berpikir bahwa pria itu masih berguna."

"Baiklah, lakukan sesukamu."

Lima misil besar seketika melesat sangat cepat ke arah Baba. Lima misil itu merobohkan beberapa pohon sekaligus.

Baba terkejut ketika melihat datangnya lima misil itu. Ia terpaku di tempatnya berdiri di saat kelima misil berada sangat dekat dengannya. Sebuah ledakan sangat besar seketika tercipta, menggetarkan sekeliling hingga ke arah Miguel, Gray, dan yang lain.

Luc Besson berdiri di dahan pohon, mengamati layar yang menampilkan asap hitam.

Gray, Bennet, dan Bruce seketika terbangun ketika merasakan getaran yang sangat kuat. Mereka saling bahu membahu berdiri, terkejut ketika melihat Miguel terlempar dan menabrak dahan pohon.

"Pak Tua!" teriak Bruce ketika melihat Miguel terbaring di dekat pohon.

"Di mana, Baba?" tanya Gray.

1
MELBOURNE
sabar sabar
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
Muantuaappp../Good/ Lanjut Thor..
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
makin berkembang dan makin seru ceritanya. lanjut thor... /Good/semangat...
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg bayak la tor
MELBOURNE: sabar guyss
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku yang baik hati
Glastor Roy
update ya torrr ku yang
MELBOURNE: udah diupload semua yaa
tunggu sebentar
total 2 replies
Glastor Roy
tor up ya
Glastor Roy
update
Glastor Roy
update ya torrr ku
MELBOURNE: sabar prosess
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!