"ah...Aku tidak akan memaafkanmu Alaska!! " ucap wanita itu dalam hati setelah melihat tunangannya bermesraan di mansion milik ayahnya dengan seorang wanita yang tidak lain adalah sepupunya sendiri.
Hubungan yang awalnya terjalin manis dan menyenangkan itu, kini mulai goyah karna hadirnya seorang wanita berhati licik bermuka dua itu, didepan baik di belakang diam diam menusuk.
Tiba tiba ada yang memperhatikan wanita itu dari lama, dan kini ingin mencuri kesempatan untuk menaklukkan hati si wanita itu.
Apakah wanita itu akan takluk oleh nya? ayok ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Lovina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#1.TTM
"ah..... " suara desahan wanita itu menggema di ruang tamu yang bisa dibilang lumayan luas dengan ukuran sofa sebesar itu.
"aku menginginkanmu Karolin. " ucap pria itu diselah desahan ciuman panas itu.
"Bagaimana dengan wanita itu? "
"Jangan membahasnya! Setelah menikahinya, mengambil aset perusahaan miliknya, aku akan meninggalkannya dan menikahimu sayangku! " ucapnya lagi.
"sungguh? " dengan nada semakin manja.
"iya sayang ku. lagian dia tidak bisa kan memberiku keturunan, jadi untuk apa mempertahankannya. " melanjutkan ciuman itu dengan tergesa gesa.
Entah sejak kapan, Pria bernama Alaska yang sudah berstatus tunangan itu mulai berpaling hati dengan orang lain.
Saat semua itu berlangsung, mereka tidak menyadari kalau dari tadi seorang wanita sedang menyaksikan perbuatan mereka.
Dialah Jeslin, yang tidak lain adalah tunangan pria brengsek itu.
Dia tidak mengatakan apa apa dan tidak menunjukkan kalau sudah menyaksikan hal itu.
Tapi satu hal yang tidak dia mengerti kenapa Alaska bisa berkata kalau dia tidak bisa memberikannya keturunan.
"Ehem.... Kalian berdua jangan melakukan hal seperti ini di ruangan terbuka seperti ini dong! " Ucap Ibu dari wanita itu seolah mendukung perbuatan bejat mereka jika di lakukan di tempat yang lebih tertutup.
"Ah... mama... kamu mengejutkan ku! " Jawab karolin tidak tau malu sambil membenarkan kancing kemejanya yang sudah terbuka setengah.
"eh tante... sejak kapan ada disini? " membenarkan duduknya dan kancing kemejanya juga.
"Mama tau, kalian berdua sedang di mabuk asmara dan mama tidak melarang. Tapi jangan disini! kamu lupa, ini rumah dari keluarga paman mu Purnama. Bagaimana jika putrinya melihatmu bermain dengan tunangannya hah? " bisiknya pelan.
"Hm... tante tenang aja, kalaupun mereka lihat, mereka akan menutup matanya kok seolah tidak melihat. Tante tau kan, kalau sekarang perusahaan milik pak Purnama sedang berada di tangan keluargaku. Jika mereka berani menghinaku, maka aku akan mengancam tidak mau menikah dengan putrinya itu. " ucap Alaska dengan sombongnya.
"Hmm.... baiklah baiklah sebaiknya kalian segera merapihkan tempat ini sebelum ada yang datang." Jawab wanita itu mengiyakan kata katanya.
Menyaksikan semua itu, Jeslin keluar dengan sakit hati yang luar biasa sakit. Laki laki yang dicintainya selama 6 tahun ini, ternyata hanya seorang lelaki bajingan.
Dia ingat, pengorbanan Ayahnya untuk membantu ayah pria itu bangkit dari keterpurukannya hampir bangkrut dan kehilangan segalanya. Tapi setelah keadaan berbalik, mereka malah menguasai perusahaan ayahnya sendiri dan merebut beberapa aset yang seharusnya menjadi miliknya. Dan kini hanya tersisa sedikit dan itu di pegang oleh wanita itu.
Itulah alasan Pak Anggara memaksa putranya untuk menikahinya dan segera merebut aset miliknya juga.
"Alaska Anggara!!!! aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang. Setelah tau semua ini, aku akan menghancurkan kehidupanmu. Tunggu pembalasanku!! " Teriaknya penuh dengan dendam dan amarah.
"Dan kamu, Karolin.... nikmati saja percintaan mu dengan pria brengsek itu!! "
Cintanya selama ini ternyata hanya cinta sepihak. Betapa bodohnya dia, tidak pernah tau kalau Sepupunya selama ini sudah berpura pura baik di depannya dengan kata katanya yang manis. Ternyata diam diam menginginkan tunangannya sendiri.
Dibalik kesedihan dan pikirannya ternyata ada seseorang sedang memperhatikannya dari tadi.
"Hei... apa se menyakitkan itu? " tanya seseorang itu tiba tiba dengan nada prihatin.
"Sakit banget!!! " Jawabnya tanpa menoleh.
"Dimana? " lanjutnya mencoba memperhatikan gerakan tangan Jeslin.
"Disini!! " menyentuh dada nya dengan tangan kanannya.
"Kenapa? Kalo boleh tau... "
Dia yang sedari tadi tidak sadar, akhirnya menyadari dari tadi dia sedang mengobrol dengan seseorang yang tidak di kenalnya.
"Kamu siapa? " melihat kearah pria itu dan terkejut sampai membuatnya tidak bisa berkedip.
Sosok yang sangat tampan, matang dan dewasa. Dengan tubuh kekar berisi, kulit yang tidak terlalu putih, hidung mancung dan mata yang tajam.
"Kenalin... aku Jefan Saputra! " mengulurkan tangannya tapi tidak dibalas kembali.
"hei... " mencoba membuatnya berkedip.
"Ah... iya... sampai mana tadi? " tanya Jeslin seolah sedang ketangkap maling.
Pria itu kembali memperkenalkan dirinya dengan senyum tipis yang mungkin bisa membuat setiap wanita yang melihatnya meleleh seperti es batu yang kepanasan.
"Jeslin! " jawabnya singkat sambil mengalihkan mukanya yang sudah merah seperti tomat itu.
